Anda di halaman 1dari 42

BBLR dan

Stunting
Medi Sinabutar
10-183

BBLR

Definisi

Bayi berat badan lahir rendah ( BBLR ) adalah

bayi baru lahir yang berat badan lahirnya


kurang dari 2500 gram. Dahulu neonatus
dengan berat badan lahir kurang dari 2500
gram atau sama dengan 2500 gram disebut
prematur.

KLASIFIKA
SI BBLR

Prematuritas
Murni

Dismaturit
as

FAKTOR
IBU

Penyaki
t
Usia
Keadaan

R
O
T
K
A
F
R
O
T
FAK
B
A
B
YE
N
E
P
BBLR

FAKTOR
KEHAMILA
N
FAKTOR
JANIN
FAKTOR
LINGKUNGAN

Etiologi
1. Penyakit

Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya:


perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis, DM, toksemia
gravidarum, dan nefritis akut.
2. Usia Ibu

Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia <20 tahun


3. Keadaan sosial ekonomi

Keadaan ini sangat berperan terhadap timbulnya BBLR , disebabkan


oleh keadaan gizi yang kurang baik pada golongan yang rendah
4. Sebab lain

Ibu perokok, ibu peminum alkohol dan pecandu obat narkotik.


Faktor Janin
Hidramnion, kehamilan ganda, kelainan kromosom, infeksi, cacat
bawaan, arteri umbilikus tunggal, dan polihidramnion.
Faktor Lingkungan
Tempat tinggal di dataran tinggi radiasi dan zat-zat racunSebab lain

Patofisiologi
Penyakit
Penyakit ibu
ibu seperti
seperti adanya
adanya kelainan
kelainan plasenta,
plasenta, infeksi,
infeksi,
hipertensi,
hipertensi, dan
dan keadaan-keadaan
keadaan-keadaan lain
lain

Suplai
Suplai makanan
makanan ke
ke bayi
bayi jadi
jadi berkurang
berkurang

Kekurangan
Kekurangan zat
zat besi
besi (anemia
(anemia gizi)
gizi)

gangguan
gangguan atau
atau hambatan
hambatan pada
pada pertumbuhan
pertumbuhan janin
janin baik
baik sel
sel tubuh
tubuh
maupun
maupun sel
sel otak.
otak.
mengakibatkan
mengakibatkan kematian
kematian janin
janin di
di dalam
dalam kandungan,
kandungan, abortus,
abortus, cacat
cacat
bawaan,
bawaan, BBLR,
BBLR, anemia
anemia pada
pada bayi
bayi yang
yang dilahirkan
dilahirkan

Manifestasi Klinik
MANIFESTASI KLINIS

1. Fisik
Bayi kecil
Pergerakan kurang dan masih lemah
Kepala lebih besar dari pada badan
BB <2500 gr
2. Kulit dan Kelamin
Kulit tipis dan transparan
Lanugo banyak
Rambut halus dan tipis
Genitalia belum sempurna
3. Sistem saraf; Reflek menghisap, menelan,
batuk
belum sempurna
4. Sistem muskulus skeletal

Pemeriksaan Fisik
Berat lahir <

2500 gram

Kurang Bulan
Tanda prematuritas (+)

Tulang rawan telinga belum terbentuk


Masih terdapat lanugo
Aktifitas kurang
Refleks-refleks masih lemah
Alat kelamin luar belum sempurna

Kecil untuk Masa Kehamilan

Tanda prematuritas (-)

Kulit keriput

Kuku lebih panjang

Kehamilan 32
minggu:
rajah pada 1/3
anterior telapak kaki

Kehamilan 36 minggumatur:
rajah pada
hampir seluruh telapak
kaki

Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterina

serta menemukan gangguan pertumbuhan misalnya dengan


pemeriksaan ultra sonografi.
2. Memeriksa kadar gula darah (true glukose) dengan dextrostix atau

laboratorium kalau hipoglikemia perlu diatasi.


3. Pemeriksaan hematokrit dan mengobati hiperviskositasnya.
4. Bayi membutuhkan lebih banyak kalori .
5. Melakukan tracheal-washing pada bayi yang diduga akan menderita

aspirasi mekonium.
6. Setiap jam dihitung frekwensi pernafasan dan bila frekwensi lebih

dari 60x/ menit dibuat foto thorax.

Manajemen Umum

Stabilisasi suhu, jaga bayi tetap hangat.

Jaga patensi jalan nafas

Nilai segera kondisi bayi tentang tanda vital : pernafasan,


denyut jantung, warna kulit, dan aktifitas.

Bila bayi mengalami gangguan nafas, kelola gangguan


nafas

Bila bayi kejang, potong kejang dengan anticovulsion

Bila bayi dehidrasi,


rehidrasi i.v

pasang

jalur

i.v,

berikan

cairan

Penatalaksanaan
Prematuritas murni
a.

BB lahir kurang dari 1500 gr


Dirawat dalam inkubator, pertahankan suhu tubuh antara
36,5 37 C
Bila tidak ada SGNN dapat diberi minum per oral susu
rendah laktosa/ ASI
dengan menghisap sendiri atau
dengan pipa nasogastik. Bila tidak dapat memenuhi semua
kebutuhan peroral, maka diberikan sebanyak yang dapat
ditoleransi lambungnya dan sisanya diberikan dengan IVFD.

b.

BB lahir lebih dari 1500 gr


Tanpa asfiksia, tidak ada tanda-tanda SGNN dan refleks
isap baik rawat gabung dengan metode kangguru dan
langsung diberi ASI / LLM.

Penatalaksanaan
Dismaturitas
a.

BB lahir kurang dari 1500 gr


Dirawat dalam inkubator, pertahankan suhu tubuh antara
36,5 37 C
Bila refleks isap baik dan tidak ada SGNN dan refleks isap
balik langsung diberi minum LLM/ ASI per oral lebih dini (2
jam setelah lahir). Bila refleks isap kurang diberikan minum
melalui pipa nasogastrik.

b.

BB lahir lebih dari 1500 gr


Tanpa asfiksia, tidak ada tanda-tanda SGNN dan refleks
isap baik rawat gabung dan langsung diberi LLM/ ASI lebih
dini (2 jam setelah lahir).

PENILAIAN KLINIK KEMUNGKINAN


KOMPLIKASI PADA BBLR
TEMUAN
Anamnesis

Pemeriksaan

P. penunjang

Terpapar
suhu rendah
< 2 hari

Lemah, < aktif


Malas minum,
Kulit teraba dingin
Kulit mengeras
kemerahan
Frek. jantung < 100 X
Napas pelan dan dalam

Suhu < 36,5 0 C

Lahir - hari ke 3
ibu DM

Kejang, tremor, letargi


atau tidak sadar

Lahir - hari ke 3
> 3 minggu.
Riwayat Maternal

Kulit , konjungtiva
berwarna kuning
Pucat

GDS < 45 mg/dL


(2.6 mmol/L)

diagnosis

Hipotermi

Hipoglikemia
Ikterus

Penilaian Klinik Komplikasi BBLR


TEMUAN
Anamnesis

Pemeriksaan

P.Penunjang

Diagnosis

Tidak berhasil
menyusui
Malas / tidak mau
Sejak lahir

Bayi kelihatan bugar

Kenaikan berat bayi


kurang 20 gram/hari
selama 3 hari

Masalah
pemberian
minum

Ibu demam
KPD
Persalinan tindakan
Asfiksia
Malas minum

Hiper/ hipotermi
letargi/kurang aktip
Gangguan napas
Ikterus
Sklerema/skleredema
Kejang

Laboratorium darah :
Lekosit
trombosit
Darah tepi

Infeksi / Sepsis

Bayi KMK /> bulan


+ mekonium
Riwayat asfiksia

+ Tali pusat berwarna


kuning kehijauan

Pemeriksaan radiologi
(Jika ada fasilitas)

SAM

STUNTING

Pembahasan
1. Definisi Stunting
2. Dampak Stunting
3. Faktor Stunting
4. Faktor Status Gizi
5. Tanda-tanda Stunting
6. Pencegahan Stunting
7. Penanggulangan Stunting

DEFINISI

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang

merefleksikan gagalnyua proses mencapai potensin


pertumbuhan linier akibat dari kurang gizi, dan sebagai
pembuktian empiris karena distribusi tinggi badan anak yang
sehat tidak dipengaruhi oleh etnis dan ras untuk 5 tahun
pertama usia mereka (Habicht, 1974)

Stunting merupakan manifestasi sebagai akibat lebih lanjut dari

tingginya angka Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan kurang


gizi pada masa balita, serta tidak adanya pencapaian perbaikan
pertumbuhan yang sempurna pada masa berikutnya (Karlberg,
1994)

Stunting adalah suatu akibat lebih lanjut dari tingginya angka

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan kurang gizi pada masa
balita serta tidak adanya pencapaian perbaikan pertumbuhan
yang sempurna

DAMPAK DARI
STUNTED

Akibat yang ditimbulkan adalah terganggunya perkembangan


fisik, mental, kognitif dan intelektual sehingga anak tidak
mampu belajar secara optimal. Anak stuntingmempunyai
kemampuan kognitif yang rendah dan meningkatkan risiko
kematian. (UNICEF,1998)

1. Dampak Fisik
2. Dampak Mental
3. Dampak Kognitif

Faktor Stunting

Stunting

Penyebab
Tidak
Langsung

Penyabab
Langsung

Asupan Gizi
Yang Tidak
Seimbang

Penyakit
infeksi

Tidak cukup
Persediaan
Pangan

Pola Asuh
Anak Tidak
Memadai

Sanitasi dan
Air
Bersih/Pelay
anan
Kesehatan
Dasat Tidak
Memadai

Akar Masalah

Pokok Masalah

Krisis Ekonomi,
Politik, dan Sosial

Kurang
pemberdayaan
wanita dan
keluarga, kurang
pemanfaatan
sumberdaya
masyarakat

Ex :
Pengangguran,
inflasi, kurang
pangan, dan
kemiskinan

Ex : Kurang
Pendidikan,
Pengetahuan,
dan
Keterampilan

Faktor yang mempengaruhi Status Gizi


Anak
FaktorExternal
1)Pendapatan
Masalah gizi karena kemiskinan
(Santoso, 1999).
2)Pendidikan
Pendidikan gizi merupakan suatu
proses
merubah
pengetahuan(Suliha, 2001).
3)Pekerjaan
4)Budaya
Budaya
adalah
suatu
ciri
khas(Soetjiningsih, 2001)

FaktorInternal
1)Usia
Usia
akan
mempengaruhi
kemampuan atau pengalaman
yang
dimiliki
orang
tua
(Nursalam, 2001).
2)KondisiFisik
3)Infeksi
Infeksi
dan
demam
dapat
menyebabkan menurunnya nafsu
makan (Suhardjo, et, all, 1986).

Tanda-tanda Stunting pada Anak


Anak yang stunted, pada usia 8-10 tahun lebih terkekang/tertekan

dibandingkan dengan anak non-stunted jika ditempatkan dalam


situasi penuh tekanan.
Anak dengan kekurangan protein dan energi

kronis (stunting) menampilkan performa yang buruk


Pertumbuhan melambat
Tanda tanda pubertas terlambat
Wajah tampak lebih muda dari umurnya
Pertumbuhan gigi yang terlambat

Pencegahan Stunting

Secara umum pencegahan stunting dilakukan dengan:


1.

Memberi ASI eksklusi sampai umur 6 bulan

2.

Memberi makanan yang bervariasi dan seimbang.

3.

Rajin menimbang dan mengukur tinggi badan anak dengan


mengikuti program posyandu

4.

Gizi ibu pada masa kehamilan harus dijaga dengan baik

Secara khusus, pemerintah memiliki peranan yang penting dalam


mencegah meningkatnya kasus gizi buruk, antara lain:
1.

Mengikuti program Percepatan Perbaikan Gizi

2.

Mengikuti seminar yang diselenggarakan lembaga dunia dalam


rangka menangani kasus kekurangan gizi global

3.

Memberi pelatihan kepada para ahli kesehatan dalam menangani


kasus kekurangan gizi

4.

Meningkatkan anggaran untuk memperbaiki mutu dan distribusi


pelayanan kesehatan serta kualitas pangan

SUN MOVEMENT

Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi

Digokuskan pada seribu hari pertama kehidupan

Bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi untuk


memenuhi hak berkembangnya potensi ibu dan anak sehingga
dapat menurunkan angka kekurangan gizi di Indonesia.

Mengapa1000haripertama?

Cara Kerja SUN Movement

Periode dalam kandungan (280 hari)


Periode 0-6 Bulan (180 hari)
Periode 6-24 Bulan (540 hari)

Penanggulangan

Peran Puskesmas :
Mengatasi masalah medis
Perawatan Balita/Kelurga gizi buruk
Melaksanakan Peyuluhan
Mengoptimalkan Surveilans berbasis masyarakat

Peran Pemerintah :
Program Positive Deviance
Program Penyediaan Taburia
Program Raskin
Program Pemberian ASI ekslusif
Program SUN
Program Kadarzi
Sistem Kerawanan Pangan & Gizi

Target MDGS

Menanggulangikemiskinandankelaparan

Mencapaipendidikandasaruntuksemua

Mendorongkesetaraangenderdanpemberdayaanperempuan

Menurunkanangkakematiananak

Meningkatkankesehatanibu

MemerangiHIV/AIDS,malaria,danpenyakitmenularlainnya

Memastikankelestarianlingkunganhidup

Mengembangkankemitraanglobaluntukpembangunan

Cara Mengukur Status


Gizi Anak
1.

2.

PenilaianSecaraLangsung

Antropometri

BB/U

TB/U

BB/TB

Klinis

Biokimia

Biofisika

PenilaianSecaraTidakLangsung

Survey Konsumsi Makanan

Statistik Vital

Faktor Ekologi

3.

Z-Score

Bila Nilai Riel hasil pengukuran Nilai Median BB/U, TB/U, atau BB/TB,

maka rumusnya:
Z-Score = Nilai Riel Nilai Median : SD upper

Bila Nilai Riel hasil pengukuran Nilai Median BB/U, TB/U, atau BB/TB,

maka rumusnya:
Z-Score= Nilai Riel Nilai Median : SD lower

INDEKS

Berat badan
menurut umur
(BB/U)

Tinggi badan
menurut umur
(TB/U)
Berat badan
menurut Tinggi
Badan (BB/TB)

AMBANG
BATAS

STATUSGIZI

< - 3 SD

Gizi buruk

-3 SD <-2 SD

Gizi Kurang

-2 SD + 2 SD

Gizi Normal

+ 2 SD

Gizi Lebih

< - 3 SD

Sangat Pendek

-3 SD < -2 SD

Pendek

-2 SD + 2 SD

Normal

+ 2 SD

Sangat Tinggi

< -3 SD

Sangat Kurus

-3 SD < -2 SD

Kurus

-2 SD + 2 SD

Normal

+ 2 SD

Gemuk

Anda mungkin juga menyukai