Anda di halaman 1dari 3

NASKAH

Dibuat oleh Eka Prasetyo Ariefin


Diterjemahkan Oleh Muhammad Rizalullah
Dibantu Oleh Muhammad Ramadhan dan Oja Jamaludin
Narrator :
Disuatu hari yang cerah terlihat Eka dan Rizal baru saja datang dan sedang duduk bersama di
sebuah cafe di pinggir jalan sambil membicarakan masalah piknik bersama para sahabat
Eka : Hai Rizal , Apa Kabar ?
Rizal : Sangat baik , Kau ?
Eka : Aku juga baik-baik saja
Rizal : Jadi bagaimana jadwal piknik kita bersama para sahabat kita ?
Eka : Aku juga sedang memikirkannya tetapi melihat kondisi Ramadhan dan Oja yang sedang bertengkar
Rizal : Ya aku juga sedang memikirkannya tapi bagaimanapun kita harus membuat mereka berdamai lagi
Eka : Aku punya ide
Rizal : Apa idemu ?
Eka : Sebentar lagi mereka juga akan ke cafe ini , aku punya rencana yang bagus
Rizal : Kau juga mengundang mereka ? Aku pikir hanya kita berdua
Eka : Ya , Jelas saja aku mengundang mereka , karena mereka juga mempunyai hak atas ini
Rizal : Jadi apa rencanamu [dengan rasa penasaran]
Eka : Nanti saat kita sedang berkumpul , kita berdua pura-pura mau membeli cappucino dan kita biarkan
mereka berdua mengungkapkan argumen mereka , karena secara tidak langsung mereka pasti akan mengerti
satu sama lain
Rizal : Ide yang bagus , aku sangat setuju dengan mu , nah itu dia mereka datang
Narrator :
Setelah berdiskusi berdua , Mereka melihat bahwa Oja sudah sampai di cafe lebih awal
Oja : Hai semuanya , Apa kabar ? sudah lama menunggu ?
Eka : Sangat baik , Silakan duduk
Rizal : Ya kami sangat baik , Tidak kami juga baru saja datang dan sekarang hanya tinggal menunggu
Ramadhan datang
Oja : Kenapa kalian mengundang dia ?
Rizal : Oja , aku tau kalian sedang ada masalah tapi itu bukanlah penghambat dari persahabatan kita
Narrator :
Setelah mendengarkan Rizal , Oja hanya diam saja dan memasang wajah yang cemberut karena dia
tidak mengetahui bahwa Rizal dan Eka juga mengundang Ramadhan dan tak lama kemudian Ramadhan
juga telah tiba di cafe
Eka : Sudahlah Oja , kami sangat tidak ingin kalian bertengkar

Rizal : Ayolah , itu juga temanmu


Ramadhan : Hai Semuanya maaf telah menunggu lama , tadi saya terjebak macet di Jembatan Ampera
Eka : Ya tidak apa-apa
Rizal : Ramadhan , Silakan duduk dan bergabung bersama kami
Ramadhan : Terima Kasih

Narrator :
Melihat kedatangan Ramadhan , Oja hanya berdiam dan hanya membuang tatapannya dari
Ramadhan
Rizal : Hei , Oja kenapa kau diam saja , ayo sapa teman kita
Eka : Hei oja ayolah sapa temanmu
Narrator :
Oja hanya diam tanpa senyuman sambil menjabat tangannya ke Ramadhan sedangkan Eka dan Rizal
bersiap untuk menjalankan visi mereka dan segera pergi untuk meninggalkan mereka berdua.
Eka : Maaf aku permisi sebentar , aku mau memesan minuman
Rizal : Eka tunggu aku ikut denganmu , aku takut nanti kau salah pesan karena aku tidak bisa meminum
kopi luwak
Narrator :
Akhirnya Eka dan Rizalpun meninggalkan Oja dan Ramadhan yang sedang duduk berdua di meja
cafe
Ramadhan : Hai Oja , Apa kabar ?
Oja : Baik [menjawab dengan tidak semangat dan ramadhan hanya tersenyum mendengar sapaan Oja]
Ramadhan : Kau benar baik-baik saja oja ? kenapa kau tidak bicara kepadaku ?
Oja : Kau seharusnya juga tau apa masalahnya mengapa aku tidak mau menyapa kamu !
Ramadhan : Ternyata kau masih mengingatnya walau aku sudah melupakannya , jujur saja waktu itu aku
benar-benar tidak sengaja sampai menjatuhkan tinta ke bajumu
Oja : Ya tentu saja kau benar , kau memang telah melupakannya tetapi aku masih mengingatnya
Ramadhan : Kalau memang kau masih mengingatnya aku sangat ingin kau melupakannya dan memaafkan
aku , karena memang aku tidak segaja
Oja : Kalau kau memang tidak sengaja kenapa setelah menjatuhkan tinta itu kebajuku kau langsung pergi
saja dan menghilang padahal itu adalah baju yang aku sewa dari swiss dan aku memakai itu sangat spesial
pada hari ulang tahun Dandi waktu itu
Ramadhan : Oja aku sangat bersalah atas kejadian itu tapi percayalah bahwa aku sama sekali tidak sengaja
melakukan itu semua , waktu itu aku sedang buru-buru dan tidak sengaja mengenai tinta itu dan aku tidak
tau kalau kau adalah korbannya
Oja : Jadi apa yang akan kau lakukan sekarang !
Ramadhan : Ya aku mau minta maaf denganmu

Oja : Tapi ada syaratnya


Ramadhan : Apa syaratnya oja ?
Oja : Kau belikan aku Kopi Luwak Spesial dengan Karamel
Ramadhan : Baiklah kalau itu yang kau mau akan aku pesankan sekarang
Narrator :
Akhirnya Ramadhan pun pergi ke dalam cafe dalam memesan secangkir kopi yang di inginkan oja
agar permintaan maafnya terpenuhi , setelah masuk ke dalam Ramadhan pun melihat Eka dan Rizal yang
sedang duduk berdua didalam cafe
Eka : Hei Ramadhan , kenapa kau tinggalkan oja sendirian ?
Ramadhan : Ya , aku meminta maaf kepadanya dan dia meminta untuk dibelikan secangkir kopi spesial
Eka : Ok Baiklah , kami juga akan segera keluar
Rizal : Kau tunggu diluar saja , bairkan aku dan Eka yang menunggu pesananmu.
Ramadhan : Baiklah Terima kasih
Narrator :
Akhirnya Ramadhan pun meninggalkan cafe dan kembali duduk diluar cafe untuk menemani oja
yang sedang duduk sendirian
Ramadhan : Sudah aku pesankan , jadi apakah kau sudah memaafkan aku ?
Oja : Belum , masih ada satu syarat lagi ?
Ramadhan : Apa itu ?
Oja : Kau juga harus memaafkan aku dan aku baru mau memaafkanmu
Ramadhan : Memangnya apa salahmu kepadaku ?
Oja : Karena aku sudah bersikap kasar kepadamu
Ramadhan : Sudahlah Oja , aku juga sudah memaafkanmu karena seorang sahabat pasti akan selalu
memaaafkan sahabatnya
Narrator :
Setelah saling memaafkan akhirnya mereka berdua kembali berjabat tangan dan saling memaafkan.
Eka : Maaf sudah lama membuat kalian menunggu
Rizal : Iya , tadi di dalam sedang ramai sekali dan tadi sistem kasirnya mengalami gangguan
Eka : Jadi apa yang kalian bicarakan saat kami didalam tadi ? ada masalah ?
Ramadhan , Oja : Itu Rahasia [jawab Ramadhan dan Oja dengan senyum dan tertawa]

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai