Referat Blepharitis
Referat Blepharitis
BLEPHARITIS
Disusun oleh:
PENDAHULUAN
Blefaritis adalah istilah medis untuk peradangan pada kelopak mata. Kata
"blefaritis" berasal dari kata Yunani blepharos, yang berarti "kelopak mata," dan
akhiran itis Yunani, yang biasanya digunakan untuk menunjukkan peradangan
dalam bahasa Inggris. Peradangan adalah istilah umum yang digunakan untuk
menggambarkan proses dimana sel-sel darah putih dan zat kimia yang diproduksi
dalam tubuh melindungi kita dari zat-zat asing, cedera, atau infeksi. Respon tubuh
normal
dalam
peradangan
melibatkan
berbagai
derajat
pembengkakan,
BLEPHARITIS
Anatomi
Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta
mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk tear film di depan kornea
serta menyebarkan tear film yang telah diproduksi ini ke konjungtiva dan kornea.
Palpebra merupakan alat penutup mata yang berguna untuk melindungi bola mata
terhadap trauma, trauma sinar dan pengeringan mata, karena kelopak mata juga
berfungsi untuk menyebarkan tear film ke konjungtiva dan kornea.3,4
b. Kelenjar seperti kelenjar sebasea, kelenjar moll atau kelenjar keringat, kelenjar
zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar meibom pada tarsus dan bermuara pada
tepi kelopak mata.
c. Otot seperti:
1. M. Orbikularis Okuli yang berjalan melingkar di dalam kelopak atas dan
bawah, dan terletak di bawah kulit kelopak. M. Orbikularis berfungsi
menutup bola mata yang dipersarafi N. fasialis.
2. M. Riolani. Otot yang ada di pinggir kelopak mata. Bersamaan dengan
M.Orbikularis Okuli berfungsi untuk menutup mata.
3. M. Levator Palpebra berjalan kearah kelopak mata atas dan berinsersi pada
lempeng tarsal. Otot ini dipersarafi oleh saraf ketiga (okulomotor).
Kerusakan pada saraf ini atau perubahan - perubahan pada usia tua
menyebabkan jatuhnya kelopak mata (ptosis) yang berfungsi untuk
mengangkat kelopak mata atau membuka mata.
4. M. Mulleri, terletak di bawah tendon dari M. Levator Palpebra. Inervasinya
oleh saraf simpatis, guna M. Levator Palbebra dan M. Mulleri untuk
mengangkat palpebra.
d. Di dalam kelopak terdapat tarsus yang merupakan jaringan yang rapat
dengan sedikit jaringan elastin. Gunanya untuk memberi bentuk kepada
palpebra.
e. Rambut
Definisi
Blepharitis adalah iritasi pada kelopak mata. Ini memiliki berbagai
penyebab, mulai dari alergi dan infeksi iritasi serta kanker kulit. Ini adalah
penyakit mata yang paling umum.7
Etiologi
Blefaritis dapat disebabkan oleh peradangan, bakteri, alergi, kondisi
lingkungan, atau mungkin terkait dengan penyakit sistemik:7
a. Blefaritis inflamasi atau alergi terjadi akibat peningkatan sel radang kulit di
sekitar kelopak.
b. Blefaritis alergi dapat disebabkan oleh iritasi di atmosfer (misalnya, bahan
kimia di tempat kerja) atau dengan banyak obat, baik mata atau sistemik.
Pada banyak orang, blefaritis disebabkan oleh paparan hewan seperti anjing
atau kucing.
c. Bentuk ulseratif (blefaritis menular) sering ditandai dengan adanya sekret
kuning atau kehijauan.
d. Blefaritis dapat disebabkan oleh kondisi medis sistemik atau kanker kulit dari
berbagai jenis.
Blefaritis anterior biasanya disebabkan oleh bakteri (stafilokokus
blefaritis) atau ketombe pada kulit kepala dan alis (blefaritis seboroik). Hal ini
juga dapat terjadi karena kombinasi faktor, atau mungkin akibat alergi atau kutu
dari bulu mata. Blefaritis posterior dapat disebabkan oleh produksi minyak tidak
teratur oleh kelenjar pada kelopak mata (meibomian blefaritis) yang menciptakan
lingkungan yang menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri. Hal ini juga dapat
berkembang sebagai akibat dari kondisi kulit lainnya seperti jerawat rosacea dan
ketombe kulit kepala.2
Blefaritis melibatkan tepi kelopak mata, di mana bulu mata tumbuh dan
pintu dari kelenjar minyak kecil dekat pangkal bulu mata berada. Mungkin ada
keterlibatan tepi luar dari tepi kelopak mata yang berdekatan dengan kulit atau
dan tepi bagian dalam kelopak mata yang bersentuhan dengan bola mata.
Perubahan pada kulit kelopak mata atau permukaan mata itu sendiri biasanya bisa
menjadi penyebab sekunder yang mendasari terjadinya kelainan pada kelopak
mata.1
Penyebab kebanyakan kasus blefaritis adalah kerusakan kelenjar minyak
di kelopak. Ada sekitar 40 kelenjar ini di setiap kelopak mata atas dan bawah.
Ketika kelenjar minyak memproduksi terlalu banyak, terlalu sedikit, atau salah
jenis minyak, tepi kelopak mata dapat menjadi meradang, iritasi, dan gatal.1
Patofisiologi
Patofisiologi blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata karena
adanya pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata
yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan
normal ditemukan di kulit. Hal ini mengakibatkan invasi mikrobakteri secara
langsung pada jaringan di sekitar kelopak mata, mengakibatkan kerusakan sistem
imun atau terjadi kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri, sisa
buangan dan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat diperberat dengan
adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar meibom.8
Blefaritis anterior mempengaruhi daerah sekitar dasar dari bulu mata dan
mungkin disebabkan infeksi stafilokokus atau seboroik. Yang pertama dianggap
hasil dari respon mediasi sel abnormal pada komponen dinding sel S. Aureus yang
mungkin juga bertanggung jawab untuk mata merah dan infiltrat kornea perifer
yang ditemukan pada beberapa pasien. Blefaritis seboroik sering dikaitkan dengan
dermatitis seboroik umum yang mungkin melibatkan kulit kepala, lipatan
nasolabial, belakang telinga, dan sternum. Karena hubungan erat antara kelopak
dan permukaan okular, blefaritis kronis dapat menyebabkan perubahan inflamasi
dan mekanik sekunder di konjungtiva dan kornea. Sedangkan blefaritis posterior
disebabkan oleh disfungsi kelenjar meibomian dan perubahan sekresi kelenjar
meibomian. Lipase bakteri dapat mengakibatkan pembentukan asam lemak bebas.
Hal ini meningkatkan titik leleh dari meibum yang menghambat ekspresi dari
kelenjar, sehingga berkontribusi terhadap iritasi permukaan mata dan mungkin
memungkinkan pertumbuhan S. Aureus. Hilangnya fosfolipid dari tear film yang
bertindak sebagai surfaktan mengakibatkan meningkatnya penguapan air mata dan
osmolaritas, juga ketidakstabilan tear film.9
Tiga mekanisme patofisiologi blefaritis anterior yang telah diusulkan:10
a. Infeksi bakteri langsung
b. Respons melawan toksin bakteri
c. Delayed hypersensitivity reactionterhadap antigen bakteri
Patofisiologi blefaritis posterior melibatkan perubahan struktural dan
disfungsi sekresi dari kelenjar meibomian. Kelenjar Meibomian mengeluarkan
meibum, lapisan lipid eksternal dari tear film, yang bertanggung jawab untuk
Insiden
Blefaritis adalah gangguan mata yang umum di Amerika Serikat dan di
seluruh dunia. Hubungan yang tepat antara blefaritis dan kematian tidak diketahui,
tetapi penyakit dengan angka kematian yang dikenal, seperti lupus eritematosus
sistemik, mungkin terdapat blefaritis sebagai bagian dari gejala yang ditemukan.
Morbiditas termasuk kehilangan fungsi visual, kesejahteraan, dan kemampuan
untuk melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-hari. Proses penyakit dapat
mengakibatkan kerusakan pada pelupuk mata dengan trichiasis, entropion
notching, dan ectropion. Kerusakan kornea dapat mengakibatkan peradangan,
Klasifikasi
Berdasarkan letaknya, blefaritis dibagi menjadi:2
1. Blefaritis anterior: blefaritis yang terjadi di kelopak mata bagian luar,tempat
dimana bulu mata tertanam. Blefaritis anterior biasanya disebabkanoleh infeksi
bakteri (stafilokokusblefaritis) atau ketombe di kepala danalis mata (blefaritis
seboroik). Walaupun jarang, dapat juga disebabkan karena alergi.2
Blefaritis Skuamosa
Blefaritis skuamosa adalah blefaritis disertai terdapatnya skuama
atau krusta pada pangkal bulu mata yang bila dikupas tidak mengakibatkan
terjadinyaluka kulit. Merupakan peradangan tepi kelopak terutama yang
mengenai kulit didaerah akar bulu mata dan sering terdapat pada orang
yang berambut minyak. Blefaritis ini berjalan bersama dermatitis
seboroik.Penyebab blefaritis skuamosa adalah kelainan metabolik ataupun
oleh jamur. Pasien akan merasa panas dan gatal. Pengobatannya ialah
dengan membersihkan tepi kelopak dengan shampoo bayi, salep mata, dan
steroid setempat disertai dengan memperbaiki metabolisme pasien.
Penyulit yang dapat terjadi antara lain: keratitis, konjungtivitis.3
4.
Blefaritis Ulseratif.
Merupakan peradangan tepi kelopak atau blefaritis dengan tukak
akibatinfeksi staphylococcus. Pada blefaritis ulseratif terdapat keropeng
berwarna kekunung-kuningan yang bila diangkat akan terlihat ulkus yang
kecil dan mengeluarkan darah di sekitar bulu mata. Pada blefaritis ulseratif
skuama yang terbentuk bersifat kering dan keras, yang bila diangkat akan
luka dengan disertai perdarahan. Penyakit bersifat sangat infeksius.
11
Ulserasi berjalan lebih lanjut dan lebih dalam dan merusak folikel rambut
sehingga mengakibatkan rontok(madarosis).3
Pengobatan dengan antibiotik dan higiene yang baik. Pengobatan
pada blefaritis ulseratif dapat dengan sulfasetamid, gentamisin atau
basitrasin.
Biasanyadisebabkan
staphylococcus.
Apabila
ulseratif
stafilokok
maka
luaspengobatan
diberi
harus
obat
ditambah
Blefaritis Angularis.
Blefaritis angularis merupakan infeksi pada tepi kelopak disudut
kelopak mata atau kantus. Blefaritis angularis yang mengenai sudut
kelopak
mata
(kantus
eksternus
dan
internus)
sehingga
dapat
12
Meibomianitis.
Merupakan
mengakibatkan
infeksi
tanda
pada
peradangan
kelenjar
lokal
Meibom
pada
yang
kelenjar
akan
tersebut.
Herpes zoster
Virus herpes zoster dapat memberikan infeksi pada ganglion gaseri
saraf trigeminus. Bilayang terkena ganglion cabang oftalmik maka akan
terlihat gejala-gejala herpes zoster pada mata dan kelopak mata atas.Gejala
13
Herpes simplek
Vesikel kecil dikelilingi eritema yang dapat disertai dengan
keadaan yang sama pada bibir merupakan tanda herpes simpleks kelopak.
Dikenal bentuk blefaritis simpleks yang merupakan radang tepi kelopak
ringan dengan terbentuknya krusta kuning basah pada tepi bulu mata, yang
mengakibatkan kedua kelopak lengket. Tidak terdapat pengobatan spesifik
pada penyakit ini. Bila terdapat infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik
sitemik atau topikal.3
3. Vaksinia
Pada infeksi vaksinia akan terdapat kelainan pada kelopak berupa
pustula dengan indentasi pada bagian sentral. Tidak terdapat pengobatan
spesifik untuk kelainan ini.3
4. Moluskum kontagiosum
Moluskum kontagiosum pda kelopak akan terlihat sebagai benjolan
dengan penggaungan ditengah yang biasanya terletak di tepi kelopak.
Dapat ditemukan kelainan berupa konjungtivitis yang bentuknya seperti
konjungtivitis inklusi klamidia atau trakoma. Pengobatan moluskum tidak
14
15
Gambaran Klinik
A. Blefaritis stafilokokus9
- sisik keras dan pengerasan kulit terutama berlokasi di antara dasar bulu
mata .
- hiperemia konjungtiva ringan dan umumnya terjadi konjungtivitis papiler
kronis.
- Kasus lama dapat berkembang menjadi jaringan parut dan bentukan
(tylosis) dari tepi kelopak mata. Madarosis, trichiasis dan poliosis.
- Perubahan sekunder termasuk pembentukan tembel, keratitis tepi kelopak
mata dan sesekali terjadi phlyctenulosis.
- Berhubungan dengan ketidakstabilan tearfilm dan sindrom mata kering
yang umumnya terjadi.
B. Blefaritis seboroik9
- Hiperaemik tepi kelopak mata anterior dan tampak berminyak dengan
menempel bersama-sama pada bulu mata
- Sisik yang lembut dan terletak di mana saja pada tepi kelopak mata dan
bulu mata.
C. Blefaritis posterior9
- Sekresi berlebihan dan tidak normal kelenjar meibomian sebagai
menyumbat lubang kelenjar meibomian dengan tetesan minyak
- Berkerut, resesi, atau penyumbatan lubang kelenjar meibomian
- Hiperemi dan telangiectasis dari tepi kelopak posterior.
16
17
2.
berkurang.
Chalazion, yang mungkin multipel dan berulang, umumnya terjadi terutama
pada pasien dengan blefaritis posterior.
18
3.
Penyakit membran epitel basal dan erosi epitel berulang dapat diperburuk oleh
blepharitis posterior.
4.
Kulit: A. Jerawat rosacea sering dikaitkan dengan disfungsi
kelenjar meibomian.
B. dermatitis seboroik terdapat pada>90% dari pasien dengan
blefaritis seboroik.
C. Pengobatan acne vulgaris dengan isotretinoin dikaitkan dengan
perkembangan blepharitis pada sekitar 25% dari pasien; hal itu
5.
6.
7.
sebaliknya.
Intoleransi lensa kontak. Pemakaian jangka panjang lensa kontak berhubungan
dengan penyakit tepi pelupuk mata posterior. Penghambatan gerakan tutup dan
ekspresi normal dari minyak meibomian bisa menjadi penyebabnya. Ada juga
mungkin terkait konjungtivitis giant papil membuat pemakaian lensa tidak
nyaman. Blefaritis juga merupakan faktor risiko untuk keratitis bakteriterkait
lensa kontak.
Deposit
Hard
Soft
Loss
++
Posterior
blefaritis
19
Anterior blefaritis
Feature
Staphylococcal Seborrhoeic
Lid margin
Cyst
Distorted or
trichiasis
++
Ulceration
Notching
Hordeolum
++
++
Meibomian
Conjunctiva
Phlyctenule
Tear film
Foaming
Dry eye
Cornea
Posterior
blefaritis
++
+
++
+
++
Punctate erosions +
++
Vascularization
++
Infiltrates
++
Atopic
dermatitis
Seborrhoeic
dermatitis
Acne rosacea
Associated
disease
Diagnosis Banding13
Condition
Signs and symptoms Treatment
Conditions typically presenting bilaterally
Angioedema Often, but not
Often self-limited; avoid inciting agents
always bilateral
Emergency medical attention is required in
20
Condition
Treatment
patients with upper airway obstruction;
administer 0.3 mg of intramuscular
epinephrine
Mild cases may benefit from oral
antihistamines and/or glucocorticoids:
Diphenhydramine hydrochloride
(Benadryl), 25 to 50 mg three or
four times daily (dosage for
children: 4 to 6 mg per kg per day,
in three or four divided doses)
Loratadine (Claritin), 10 mg daily
(dosage for children two to five
years of age: 5 mg daily)
Prednisone, 0.5 to 1.0 mg per kg per
day, then taper after three or four
days
Atopic
dermatitis
Onset follows
exposure
Pruritus in allergic
contact dermatitis;
Blepharitis
Contact
dermatitis
21
Condition
Treatment
For irritant dermatitis, cool compresses
and a petroleum-based emollient applied at
bedtime
Rosacea
Telangiectasias often
present
Onset over weeks to
months
Eyelid changes often
accompany flushing,
papules, and
pustules of the nose,
cheek, forehead, and
chin
Systemic
processes
22
Condition
Herpes
simplex
Vesicles often
present
Pain or burning may
be present
Onset over hours to
days
Tumors
Older
Depending on tumor type, Mohs
adultsInsidious onset micrographic surgery or wide local
Typically painless
excision
nodule
Penatalaksanaan
23
24
dengan
penggunaan
shampoo
dengan
selenium,
meskipun
25
pengobatan tetapi tidak boleh digunakan pada anak di bawah usia 12 tahun atau
pada wanita hamil atau menyusui karena disimpan dalam tulang dan gigi tumbuh,
dan dapat menyebabkan noda pada gigi dan hipoplasia gigi (eritromisin adalah
alternatif). Alasan untuk penggunaan tetrasiklin adalah kemampuan mereka untuk
memblokir produksi lipase stafilokokal jauh di bawah konsentrasi penghambatan
minimum antibakteri. Tetrasiklin terutama diindikasikan pada pasien dengan
phlyctenulosis berulang dan keratitis tepi, meskipun berulang pengobatan
mungkin diperlukan. Contohnya: Oxytetracycline 250 mg b.d. selama 6-12
minggu, Doksisiklin 100 mg b.d. selama satu minggu dan kemudian setiap hari
selama 6-12 minggu, Minocycline 100 mg sehari selama 6-12 minggu;
26
27
28
DAFTAR PUSTAKA
29
30