Pedoman Pengajuan E-Proposal PDF
Pedoman Pengajuan E-Proposal PDF
KATA PENGANTAR
Perencanaan
program
dan
kegiatan
pembangunan perkebunan pada periode 20152019 sesuai arahan umum RPJMN 2015-2019
difokuskan pada pencapaian daya saing
kompetitif perekonomian yang berlandaskan
keunggulan sumber daya alam dan sumber
daya manusia berkualitas, oleh karena itu
kebijakan program dan kegiatan Direktorat
Jenderal Perkebunan kedepan harus juga
diarahkan dalam hal pemanfaatan SDA yang efektif dan efisien
dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing
komoditi perkebunan serta diiringi oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas SDM perkebunan.
iii
iv
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. iv
PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
V.
DAFTAR TABEL
Halaman
1.
3.
2.
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.
3.
2.
4.
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1.
2.
3.
4.
5.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.3.
Meningkatnya
mutu
penyajian
proposal
kegiatan
pembangunan perkebunan sebagai sasaran utama dari
penyusunan rencana program dan kegiatan pembangunan
perkebunan.
Membangun dan mengembangkan database perencanaan
terutama terkait potensi daerah dan pengembangan kawasan
berbasis komoditi perkebunan.
2.
3.
4.
Terlaksananya pengajuan usulan kegiatan melalui sistem eproposal oleh SKPD Provinsi dan SKPD Kabupaten/Kota yang
membidangi perkebunan sesuai dengan arah dan kebijakan
Direktorat Jenderal Perkebunan.
1.4.
Pengertian
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB II
PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBANGUNAN PERKEBUNAN
2.1.
10
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
11
pembangunan
keseluruhan.
agribisnis
komoditas
unggulan
secara
13
2.2.
Pengembangan
Perkebunan
Kawasan
Berbasis
Komoditi
2.
3.
14
4.
5.
6.
7.
8.
9.
15
Kawasan eksisting atau kawasan berpotensi dari masingmasing jenis budidaya tanaman perkebunan.
3.
Pengusahaan dengan
pengolahannya.
2.
4.
5.
16
terintegrasi
dengan
unit
6.
8.
Pengembangan
pemberdayaan.
7.
9.
Arah pengembangan
berkelanjutan.
menuju
ekonomi
prinsip
petani
melalui
pembangunan
3.
2.
4.
menggerakkan
17
2.3.
juga
mampu
memecahkan
masalah
kemiskinan
dan
pengangguran. Keberhasilan pembangunan perkebunan di era yang
penuh persaingan ini adalah bagaimana kita dapat
mensinergikan seluruh potensi sumber daya yang ada untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan.
19
3.
2.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
20
2.4.
(5) Dukungan
Perlindungan
Perkebunan
dengan
fokus
pengembangan pada kegiatan penurunan luas areal
perkebunan yang terserang OPT (Organisme Pengganggu
Tumbuhan).
(6) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya dengan
fokus pengembangan pada kegiatan pelayanan dan pembinaan
yang berkualitas di bidang perencanaan, keuangan, umum dan
evaluasi serta pelaporan.
Pedoman Perencanaan Pengajuan Usulan Kegiatan Pembangunan Perkebunan Melalui e-Proposal
21
2.5.
22
2.
3.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
23
b.
c.
d.
e.
f.
5.
6.
24
7.
B.
2.
h.
i.
j.
k.
l.
25
3.
4.
5.
C.
g.
h.
2.
i.
j.
k.
27
3.
Kegiatan pengembangan
kegiatan sebagai berikut :
4.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
h.
28
dengan
sub
g.
5.
komoditi Kelapa,
i.
j.
6.
7.
8.
29
2.
3.
4.
30
E.
Kegiatan dukungan perlindungan perkebunan untuk eproposal perencanaan kegiatan tahun 2015 difokuskan untuk
mendukung semua komoditi unggulan perkebunan. Daftar jenis
kegiatan dan sub kegiatan pada dukungan perlindungan
perkebunan antara lain:
1.
31
2.
3.
4.
32
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
F.
2.
3.
4.
33
5.
6.
7.
G.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
35
BAB III
MEKANISME PENGAJUAN USULAN KEGIATAN
MELALUI E-PROPOSAL
3.1.
2.
3.
36
4.
5.
Bulan Januari-Februari yaitu sosialisasi sistem aplikasi eproposal dan penyebarluasan Pedoman Perencanaan
Pengajuan Usulan Kegiatan Pembangunan Perkebunan melalui
37
2.
3.
4.
38
5.
6.
Jan
Feb
Bulan
Mar Apr
Mei Jun-Nov
39
Lanjutan Tabel 1 :
Uraian Kegiatan
Jan
Feb
Bulan
Mar Apr
Mei Jun-Nov
40
Lanjutan Tabel 1 :
Uraian Kegiatan
Jan
Feb
Bulan
Mar Apr
Mei Jun-Nov
41
3.2.
2.
42
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Memperhatikan
komoditi
unggulan
yang
menjadi
prioritas/fokus program pengembangan komoditi di
Kementerian Pertanian dan Ditjen. Perkebunan antara lain
komoditi yang mendukung ketahanan pangan, pengembangan
ekspor/substitusi impor, bioindustry/ bioenergy dan komoditi
prioritas lainnya.
Mengusulkan maksimal 3 (tiga) komoditi unggulan
perkebunan di daerahnya per sub sektor untuk setiap SKPD
Kabupaten/Kota.
43
b.
c.
d.
44
yang dibatasi
oleh
b.
c.
d.
e.
3.3.
45
3.
2.
4.
5.
6.
7.
proposal
dari
seluruh
A.
Perangkat
keras
yang
digunakan
adalah
komputer/laptop/notebook dengan sistem operasi windows XP
atau lebih tinggi (vista, 7, 8, dll), Minimal processor pentium
III/yang setara atau yang lebih tinggi, memori atau RAM 512 MB
atau yang lebih tinggi serta sambungan/koneksi internet (bisa
menggunakan modem GSM/CDMA, speedy, wifi/hotspot, dll).
B.
47
2.
3.
3.4.
49
b.
c.
d.
e.
f.
50
termasuk
koordinat
51
52
1.
6.
7.
Alamat email SKPD yang wajib diisi secara lengkap oleh SKPD
yang membidangi perkebunan di Provinsi dan di
Kabupaten/Kota untuk memudahkan penyampaian data,
informasi dan komunikasi. Alamat email tersebut harus dalam
keadaan aktif. Untuk SKPD Kabupaten/Kota disertai alamat
email alternatif.
53
8.
9.
II.
2.
dan
3.
5.
4.
6.
54
7.
8.
55
9.
b. Kelembagaan penyuluhan berisi jumlah penyuluh PNS (lakilaki dan perempuan), jumlah penyuluh THP-TB PP (laki-laki
dan perempuan), jumlah penyuluh swadaya (laki-laki dan
perempuan) dan jumlah BPP di kecamatan (satuan unit).
c. Kelembagaan pembiayaan berisi jumlah dalam satuan unit
dari koperasi, BPR (Bank Perkreditan Rakyat), Bank
Pemerintah, Bank Swasta dan LKMA (Lembaga Keuangan
Mikro Agribisnis).
d. Kelembagaan pemasaran berisi jumlah unit pasar, jumlah
unit supermarket, jumlah unit pasar tani, jumlah
perusahaan eksportir, jumlah unit sub terminal agribisnis
(STA) dan jumlah unit terminal agribisnis (TA).
e. Kelembagaan sarana berisi jumlah unit kios alsintan (alat
dan mesin pertanian), jumlah unit kios saprotan (sarana
produksi pertanian) dan jumlah unit penggilingan.
Kondisi/sumber ketersediaan air berisi jumlah unit sumber air
yang berada di provinsi atau di kabupaten/kota seperti danau,
sungai, waduk, embung dan sumber air lainnya.
1.
57
58
3.
59
6.
7.
8.
V.
Sub sektor berisi nama sub sektor yang terkait tupoksi SKPD
Provinsi dan Kabupaten/Kota.
3.
2.
4.
5.
6.
60
7.
8.
Form penerima manfaat pada pengusulan kegiatan melalui eproposal wajib di isi oleh pengusul kegiatan dari SKPD Provinsi dan
SKPD Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan karena akan
menentukan tahapan pengusulan kegiatan selanjutnya untuk dapat
diajukan ke provinsi bagi SKPD Kabupaten/Kota dan diajukan ke
pusat bagi SKPD Provinsi.
61
3.
2.
4.
5.
6.
7.
62
63
64
2.
65
3.
4.
66
5.
6.
67
7.
8.
9.
68
69
2.
IX. Status
70
2.
X.
Alamat SKPD.
71
6.
Nama Provinsi.
8.
7.
9.
73
database
spesifik
level
74
b.
14) Pengisian formulir penerima manfaat ini terdiri dari upload file
pendukung usulan kegiatan (RAB, peta potensi, gambar
pengembangan,
manual
proposal,
nomor registrasi
pendaftaran kelompok tani/nomor SK pengukuhan dll) dengan
format pdf, word, excel, power point, jpeg dan dibatasi
size/ukuran total file yang di upload adalah 1 MB.
15) Setelah mengisi penerima manfaat non kelompok maka mengklik kolom tambah maka secara otomatis nama penerima
manfaat non kelompok dan lokasi nya akan tercatat dan
kemudian meng-klik selesai maka akan muncul tanda
warna hijau pada bagian isi penerima manfaat yang artinya
usulan kegiatan siap diajukan ke pusat.
16) Diharuskan mengajukan usulan proposal kegiatan ke Pusat.
Pengajuan usulan kegiatan akan tertera pada kolom ajukan ke
pusat.
17) Wajib melihat perkembangan penilaian dari Pusat dengan
melihat kolom status secara berkala.
75
22) Proses mem-verifikasi usulan proposal kegiatan dari masingmasing SKPD Kabupaten/Kota dimulai dengan meng-klik
proposal SKPD Kabupaten/Kota lalu memilih kolom tindakan
lihat usulan proposal. Pada bagian proposal SKPD
Kabupaten/Kota akan muncul nomor proposal, nama dinas
Kabupaten, usulan anggaran, sub sektor, status verifikasi dan
tindakan verifikasi lihat usulan proposal.
23) Pada bagian lihat usulan proposal yang akan di verifikasi
terdapat isi proposal dari masing-masing usulan kegiatan
SKPD Kabupaten/Kota yang terdiri dari nama SKPD, nomor
registrasi proposal, sub sektor/komoditas, total anggaran,
narasi e-proposal, kegiatan dan anggaran yang diusulkan,
penerima manfaat, penilaian proposal, dukungan APBD
Kabupaten/Kota, dukungan APBD Provinsi, kesimpulan
verifikasi Provinsi, catatan dan tombol kirim ke pusat.
77
79
a.
b.
c.
80
b.
c.
81
dengan format pdf, word, excel, power point, jpeg dan dibatasi
size/ukuran total file yang di upload adalah 1 MB.
82
pembangunan
dari
SKPD
83
3.5.
Usulan kegiatan pembangunan perkebunan melalui eproposal diajukan oleh pengusul kegiatan yang berasal dari SKPD
Provinsi dan SKPD Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan.
Berikut ini adalah bagan proses pengajuan usulan kegiatan tersebut
baik dari SKPD Provinsi maupun SKPD Kabupaten/Kota.
84
85
2.
86
Edit/koreksi
data umum
87
88
89
Tahap 11. Akan muncul halaman seperti dibawah ini lalu klik
tambah usulan proposal.
90
91
Tahap 14. Akan muncul halaman seperti gambar dibawah ini lalu
mengisi sub kegiatan, volume/satuan dan harga satuan yang akan
me-link ke jumlah anggaran yang diusulkan lalu simpan data.
92
Tahap 15. Akan muncul halaman seperti gambar dibawah ini lalu
mengisi penerima manfaat.
Isi penerima manfaat
93
Tahap 17. Akan muncul halaman seperti gambar dibawah ini lalu
pengisian/perbaharui form database spesifik Kabupaten/Kota
(Bun).
Klik database spesifik
Kab/Kota (Bun)
usulan
kegiatan
94
Klik Ya
Kirim ke pusat
95
Klik print
96
Klik cetak
Klik edit/hapus
97
98
99
2.
3.
Tahap 4. Akan muncul entry Gapoktan/Poktan lalu untuk mengentry Gapoktan/Poktan yang tidak terdaftar di list penerima
manfaat (kelompok) adalah dengan meng-klik edit data.
100
Poktan yang
sudah terdaftar
101
102
103
104
3.
2.
105
106
107
Isi/perbaharui narasi
e-proposal
108
109
Klik tambah
kegiatan lalu akan
muncul kegiatan
baru yang akan di
usulkan
Isi form ini lalu klik
Simpan Data
110
Tahap 22. Lalu akan muncul halaman daftar proposal dari SKPD
kabupaten/kota tahun perencanaan 2015 seperti pada gambar
berikut ini. Langkah selanjutnya adalah mengisi penerima
manfaat baik yang berasal dari kelompok maupun yang non
kelompok.
111
Tahap 25. Lalu akan muncul halaman list daftar kelompok seperti
pada gambar di bawah ini yang selanjutnya pilih sesuai penerima
manfaatnya.
Klik tambahkan ke penerima manfaat
Catatan : Jika kelompok tani penerima manfaat tidak ada dalam list
daftar kelompok, maka diharuskan meng-entry kelompok tani baru
seperti pada tahap 3-8 lalu SK pengukuhannya di upload dan di
informasikan kepada BPPSDMP melalui Bakorluh/Bapeluh
didaerah.
112
113
Tahap 28. Lalu akan muncul halaman titik koordinat lokasi usulan
kegiatan yang telah di isi lalu klik selesai.
Klik selesai
114
115
116
Klik Ya
Klik Kirim ke provinsi
Tahap 36. Akan muncul halaman seperti gambar berikut ini yang
dilengkapi nomor registrasi proposal.
Akan muncul nomor registrasi proposal
117
Tahap 38. Mencetak lembar pengesahan usulan kegiatan eproposal seperti gambar berikut ini.
Klik print
118
Tandatangan kepala
SKPD Kabupaten/Kota
Klik cetak
119
120
BAB IV
PENILAIAN KELAYAKAN USULAN KEGIATAN
MELALUI E-PROPOSAL
4.1.
Proses
penilaian
usulan
kegiatan
pembangunan
perkebunan melalui e-proposal dilakukan oleh SKPD yang
membidangi perkebunan di Provinsi terhadap usulan kegiatan dari
SKPD Kabupaten/Kota yang membidangi perkebunan. Proses
penilaian ini merupakan proses verifikasi e-proposal yang
bertujuan untuk menyeleksi usulan kegiatan apakah sesuai dengan
kriteria kelayakan pengembangan komoditi perkebunan di tiap
Provinsi. Pada dasarnya manfaat dilakukannya penilaian usulan
kegiatan melalui e- proposal adalah :
1.
2.
4.
3.
5.
121
(Musrenbangbun Prov)
Verifikasi penilaian :
1. Kesesuaian RPJMD
2. Kesesuaian kawasan
3. Kesesuaian target
pembangunan
pertanian
4. Kelengkapan database
5. Kesesuaian prioritas
program
6. Kesesuaian RTRW
Usulan SKPD
perkebunan
Provinsi
(Musrenbangbun Kab/Kota)
Usulan SKPD
perkebunan
Kabupaten/Kota
Usulan Kegiatan
Gapoktan/Poktan
Pertimbangan :
1. Hasil penilaian e-proposal
2. Ketersediaan Anggaran
3. Keterpaduan Pusat-Daerah (Renstra)
4. Kinerja Satker (realisasi anggaran/fisik)
5. Kesiapan daerah
6. Penerima Manfaat
7. Potensi daerah pengembangan
8. Nomenklatur SKPD
9. Komitmen daerah (APBD)
10. Kebijakan Menteri Pertanian/direktif presiden/DPR
11. Lain-lain
RENCANA KERJA
DITJEN. PERKEBUNAN
123
direkapitulasi sebagai
Musrenbangtan.
bahan
pembahasan
pada
forum
Persetujuan penetapan mekanisme anggaran dari masingmasing usulan kegiatan setelah melalui forum Musrenbangtan
adalah dengan memperhatikan beberapa pertimbangan dari
pimpinan Direktorat Jenderal Perkebunan dalam menyusunan
rencana kerja pembangunan perkebunan yaitu diantaranya :
1.
2.
3.
4.
5.
dalam
124
6.
7.
8.
9.
125
target/sasaran
4) Kelengkapan database
126
127
2.
Kesesuaian usulan
proposal dengan RPJMD
Provinsi
Kesesuaian proposal
dengan kebijakan provinsi
dalam rangka
pengembangan kawasan
pertanian
128
Nilai
Sko r
Keterangan
Keterkaitan dengan
dokumen RPJMD
Provinsi
5
3
1
Keterkaitan dengan
pener bitan SK
Gubernur/ Bupati/
Walikota tentang
pengembangan
kawasan pertanian
Lanjutan :
No .
3.
Kesesuaian usulan
proposal dengan
tar get/ proyeksi/ sasaran
pembangunan pertanian
provinsi
Nilai
Sko r
9
Keterangan
Keterkaitan dengan
Renstr ada Pr ovinsi
pr oduksi pengembangan
komoditi per tanian pr ovinsi
c. Sesuai dengan target
4.
Kelengkapan database
pengisian e- proposal
Terkait kelengkapan
data spesifik
dan terisinya
database
kecamatan,
kabupaten/ kota,
terisi
e. Tidak ada database yang
terisi
129
Lanjutan :
No .
5.
Kesesuaian usulan
program di provinsi
Nilai
Sko r
Keterangan
Keterkaitan dengan
Renstr ada Pr ovinsi
pr ovinsi
b. Hanya 75% kegiatan
yang diusulkan sesuai
komoditi pertanian
pr ovinsi
b. Sangat sesuai dengan
luas dan lokasi RTRW
di Kabupaten/ Kota
dengan tatar uang
wilayah provinsi
pr ovinsi
c. Sesuai dengan luas dan
Kesesuaian wilayah
pengembangan
RTRW provinsi
a.
b.
130
131
132
133
2.
134
3.
4.
Mengisi penilaian
sesuai pengukuran skor
135
5.
Klik kelayakan
diusulkan ke pusat
Isi catatan
verifikasi
4.2.
Kirim ke pusat
Proses
penilaian
usulan
kegiatan
pembangunan
perkebunan melalui e-proposal di tingkat Pusat dilakukan terhadap
usulan kegiatan yang diajukan oleh SKPD yang membidangi
perkebunan di Provinsi setelah melalui proses verifikasi penilaian
tingkat Provinsi. Penilaian di tingkat pusat ditujukan sebagai
proses seleksi usulan kegiatan untuk dibahas kembali pada forum
Musrenbangtan yang pada akhirnya akan menentukan mekanisme
anggaran oleh pimpinan.
137
a.
prioritas
kawasan
menurut
isian
database
kawasan
isian
database
kawasan
Kelengkapan
isian
database
kawasan
spesifik
Kabupaten/Kota menunjukkan potensi dan kemampuan
Kabupaten/Kota dalam mengembangkan kawasan perkebunan
yang pada akhirnya akan menentukan jumlah kebutuhan usulan
kegiatan dan anggaran di Kabupaten/Kota tersebut. Data dan
informasi dalam isian spesifik Kabupaten/Kota akan digunakan
sebagai basis data dan informasi untuk perencanaan kedepan
sekaligus sebagai bahan evaluasi kegiatan di tahun sebelumnya.
Bobot penilaian sub kriteria ini adalah 5 point dengan nilai skor 0,
1, 2 dan 3.
138
139
e.
Usulan kegiatan pembangunan perkebunan melalui eproposal harus memuat fokus/prioritas program/kegiatan dan
arah kebijakan pengembangan komoditi perkebunan yang telah
ditetapkan baik pada level Kementerian Pertanian maupun level
kebijakan Ditjen. Perkebunan. Total bobot kriteria ini adalah 30
point yang terbagi lagi menjadi bobot per sub kriteria. Penilaian
atas kriteria muatan usulan kegiatan melalui e-proposal terbagi
menjadi beberapa sub kriteria diantaranya :
a.
dengan
Usulan kegiatan pembangunan perkebunan melalui eproposal dari SKPD Provinsi dan Kabupaten/kota harus memiliki
keterkaitan dengan prioritas/fokus program Kementerian
Pertanian pada periode 2015-2019 yang tertuang dalam Renstra
Kementerian Pertanian. Pada periode tersebut program
Kementerian Pertanian difokuskan pada 4 program yaitu 1)
Pedoman Perencanaan Pengajuan Usulan Kegiatan Pembangunan Perkebunan Melalui e-Proposal
141
143
f.
Kriteria pendanaan terhadap usulan kegiatan melalui eproposal dapat berarti adanya dukungan pendanaan dari
pemerintah daerah dalam pengembangan komoditi perkebunan.
Hal-hal lain yang mendukung penilaian pada kriteria ini adalah
kewajaran pengusulan kegiatan baik volume kegiatan maupun
besaran anggaran. Total bobot kriteria ini adalah 19 point yang
terbagi lagi menjadi bobot per sub kriteria. Penilaian atas kriteria
pendanaan usulan kegiatan melalui e-proposal terbagi menjadi
beberapa sub kriteria diantaranya :
144
a.
Komitmen
pemerintah
daerah
Provinsi
dalam
pengembangan komoditi perkebunan di daerahnya dicirikan
adanya dukungan pendanaan dari APBD Provinsi. Bentuk
dukungan pendanaan dari APBD Provinsi adalah faktor yang sangat
strategis dalam mendukung pengembangan komoditi perkebunan
yang menunjukkan keseriusan daerah tersebut. Bobot penilaian
sub kriteria ini adalah 4 point dengan nilai skor 0, 1, 2 dan 3.
c.
145
Pengembangan Kawasan
a.
b.
litbang-ditjenbun)
Kelengkapan isian database
c.
b.
c.
sebelumnya (t-1)
Serapan anggaran pada t- 1
> 400
200-400
100-200
< 100
< 50%
50-90%
> 90%
< 50%
50-90%
> 90%
< 50%
50-90%
> 90%
pada t-1
Tindaklanjut KN/ TGR pada t-2 dan
20
5
5
tidak ada
isian
tidak ada
isian
21
5
tidak
lapor
nol
< 60%
60-90%
>90%
nol
< 60%
60-90%
>90%
> Rp.
Rp. 10-
< Rp. 10
tidak
juta
ada
tidak
Pertanian
Kesesuaian usulan kegiatan dengan
pengembangan kawasan
tidak ada
TL <
50%
ada KN
TL 50%
atau
100%
selesai
30
b.
Hasil Nilai
(Bobo t X Skor)
30
sebelumnya
3.
Nilai
Skor
2.
Sko r
tidak
(>90%)
ter kait
(<50%)
tidak
sesuai
(<50%)
90%)
(>90%)
147
Lanjutan
30
5
masalah
e.
f.
g.
4.
b.
c.
e.
Kewajaran volume
f.
tidak
sesuai
tidak
sesuai
tidak
jelas
tidak
jelas
tidak
detail
Nilai
Hasil Nilai
Skor
(Bobot X Skor)
90%)
(>90%)
90%)
kurang
cukup
jelas
jelas (50-
(<50%)
kurang
90%)
cukup
jelas
(<50%)
kurang
detail
(<50%)
(>90%)
jelas
(>90%)
jelas
jelas (50(>90%)
90%)
cukup
detail
detail (50(>90%)
90%)
19
4
tidak ada
tidak ada
2
d. Kewajaran jumlah usulan kegiatan
Skor
0
3
3
3
tidak ada
< Rp.
Rp. 100-
250 juta
Rp. 100
juta-1
> Rp.
500 juta
> Rp.
250 juta
> Rp. 1
milyar
tidak
<50%
milyar
50-90%
wajar
tidak
wajar
<50%
wajar
50-90%
wajar
>90%
wajar
tidak
wajar
<50%
wajar
50-90%
wajar
>90%
wajar
wajar
wajar
wajar
>90%
100
melakukan penilaian terhadap semua usulan kegiatan melalui eproposal dari SKPD Provinsi dan SKPD Kabupaten/Kota yang
membidangi perkebunan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
149
150
BAB V
PENGORGANISASIAN E-PROPOSAL
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
Untuk menunjang pelaksanaan e-proposal diperlukan
sistem pengorganisasian lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan
baik di pusat maupun daerah. Pengorganisasiaan ini bersifat ad-hoc
untuk menjalankan tugas koordinasi pengelolaan e-proposal.
Struktur pengorganisasian e-proposal lingkup Direktorat Jenderal
Perkebunan diuraikan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
151
5.
6.
7.
8.
substansi dan penyempurnaan struktur pada sistem eproposal, bertangunggjawab dalam mensosialisasikan sistem
e-proposal kepada user yaitu SKPD Kabupaten/Kota lingkup,
SKPD Provinsi, UPT pusat dan Satker Pusat lingkup Direktorat
Jenderal Perkebunan dalam menerapkan sistem perencanaan
berbasis e-proposal. Dalam menjalankan tugasnya Kepala
Bagian Perencanaan dibantu oleh Kepala Sub Bagian yang
membidangi program/kegiatan, pejabat fungsional dan staf
yang kompeten mengelola perencanaan berbasis e-proposal.
Tim Teknis berkewajiban mengkoordinasi segala hal
menyangkut teknis pelaksanaan perencanaan berbasis eproposal kepada Kepala Bagian yang membidangi penyusunan
kebijakan, program dan wilayah sebagai ketua Tim Teknis.
Kepala Bagian yang membidangi perencanaan memiliki fungsi
dalam menyusun program dan kegiatan serta tahapan atau
alur pengusulan program dan kegiatan melalui mekanisme eproposal dan dibantu oleh Kepala Bagian yang membidangi
evaluasi dan pelaporan dalam menyusun rekomendasi hasil
evaluasi yang akan digunakan dalam proses perencanaan
berbasis e-proposal.
152
BAB VI
PENUTUP
Sebagai bagian dari perencanaan pembangunan nasional,
tujuan dan sasaran Pembangunan Pertanian Nasional 2015-2019
difokuskan pada pencapaian daya saing kompetitif perekonomian
berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya
manusia berkualitas, oleh karena itu kebijakan program dan
kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan kedepan harus juga
diarahkan dalam hal pemanfaatan SDA yang efektif dan efisien
dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing
komoditi perkebunan serta diiringi oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas SDM perkebunan. Implementasi terhadap pencapaian
daya saing komoditi pertanian diharapkan dapat di wujudkan
melalui pencapaian target-target utama pengembangan komoditi
pertanian. Selanjutnya target tersebut akan menjadi pedoman bagi
Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota
dalam menetapkan sasaran Pembangunan Perkebunan di tingkat
nasional dan regional yang disesuaikan dengan potensi sumber
daya serta karakteristik permasalahan yang dihadapi di lapangan.
153
154
LAMPIRAN 1.
1.
T-2
(Hektar)
TM TBM TTR Total
Tanaman Rempah Penyegar
1. Kakao
2. Kopi
3. Teh
4. Cengkeh
5. Lada
6. Pala
Tanaman Tahunan
1. Kelapa Sawit
2. Karet
3. Kelapa
4. Jambu Mete
5. Kemiri Sunan
6. Jarak Pagar
7. Sagu
No.
2.
No.
Komoditas
T-1
(Hektar)
TM TBM TTR Total
Komoditas
T-2
T-1
Tanaman Semusim
1. Tebu
2. Nilam
3. Kapas
4. Tembakau
155
3.
No.
Komoditas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Kelapa sawit
Karet
Kelapa
Jambu Mete
Kemiri Sunan
Jarak Pagar
Tebu
Nilam
Tembakau
Kakao
Kopi
Teh
Kapas
Cengkeh
Lada
Sagu
Pala
4.
No.
Komoditas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Kelapa sawit
Karet
Kelapa
Jambu Mete
Kemiri Sunan
Jarak Pagar
Tebu
Nilam
Tembakau
Kakao
Kopi
Teh
Kapas
Produksi (Ton)
T-2
156
T-1
Produktivitas
(Kg/Ha)
T-2
T-1
No.
Komoditas
Produksi (Ton)
T-2
14.
15.
16.
17.
T-1
Produktivitas
(Kg/Ha)
T-2
T-1
Cengkeh
Lada
Sagu
Pala
157
LAMPIRAN 2.
I.
KONDISI AGRO-EKOSISTEM
1)
2)
3)
Curah hujan
: ...mm/tahun
Ketinggian tempat
:dpl
Topografi tempat
:(pilih salah satu)
a. Dataran rendah (DAS, Pantai, Padang Rumput,
lainnya............)
b. Dataran sedang (Lereng, Flat/rata, Plato, Lembah,
lainnya.)
c. Dataran tinggi (Perbukitan, Gunung, Pegunungan,
lainnya...)
4)
Temperatur udara
6)
5)
7)
8)
Kelembaban udara
: C
: %
158
: ............KK
3)
4)
5)
Jumlah penangkar
: ..........orang
: ...........KT
: ..........orang
: ..........orang
Komoditas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Kelapa sawit
Karet
Kelapa
Jambu Mete
Kemiri Sunan
Jarak Pagar
Tebu
Nilam
Tembakau
Kakao
Kopi
Teh
Kapas
Cengkeh
Lada
Sagu
Pala
Volume Ekspor
(ton)
Keterangan :
Volume ekspor berdasarkan pada angka tetap pada tahun
terakhir.
Contoh jenis barang yang diekspor dari komoditi kelapa sawit
seperti TBS, CPO, minyak sawit lainnya dan lain-lain.
Pedoman Perencanaan Pengajuan Usulan Kegiatan Pembangunan Perkebunan Melalui e-Proposal
159
No.
Komoditas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Kelapa sawit
Karet
Kelapa
Jambu Mete
Kemiri Sunan
Jarak Pagar
Tebu
Nilam
Tembakau
Kakao
Kopi
Teh
Kapas
Cengkeh
Lada
Sagu
Pala
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
2)
Komoditas
Kelapa sawit
Karet
Kelapa
Jambu Mete
Kemiri Sunan
Jarak Pagar
Tebu
Nilam
Tembakau
Kakao
Kopi
Teh
Kapas
Cengkeh
Lada
Sagu
Pala
160
Luas
Luas Lahan
Lokasi
Intensitas
Jenis
Serangan
yang sudah
Pengen
Serangan OPT
OPT
dikendalikan dalian OPT
OPT
(ringan,
Dominan (Hektar)
(Hektar)
(Nama
sedang,
berat)
T-2 T-1 T-2
T-1 Kecamatan)
Luas Kebakaran
Lahan/Kebun
(Hektar)
T-2
T-1
Lokasi Kebakaran
Lahan/Kebun
(Kecamatan)
Persentase
Kebakaran
Lahan/Kebun dari
Total Lahan (%)
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
3)
Konversi lahan
Komoditas
Konversi Lahan
Perkebunan menjadi :
Kelapa sawit
Karet
Kelapa
Jambu Mete
Kemiri Sunan
Jarak Pagar
Tebu
Nilam
Tembakau
Kakao
Kopi
Teh
Kapas
Cengkeh
Lada
Sagu
Pala
Keterangan : Konversi lahan komoditi perkebunan dapat berubah fungsi menjadi lahan
permukiman, lahan tanaman pangan, lahan hortikultura, lahan peternakan/
padang pengembalaan, lahan pertambangan, lahan perkantoran/gedung,
lahan konservasi/ruang terbuka/taman dan lain-lain.
V.
No.
Komoditas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Kelapa sawit
Karet
Kelapa
Jambu Mete
Kemiri Sunan
Jarak Pagar
Tebu
Nilam
Tembakau
Kakao
Kopi
Teh
Jalan
Produksi
(km)
Kapasitas
(ton/hari)
161
No.
13.
14.
15.
16.
17.
Komoditas
Jalan
Produksi
(km)
Kapasitas
(ton/hari)
Kapas
Cengkeh
Lada
Sagu
Pala
Keterangan : Kondisi Sarana Prasarana adalah kondisi pada saat ini/current time
No.
1)
TM
Tanaman Rempah Penyegar
1. Kakao
2. Kopi
3. Teh
4. Cengkeh
5. Lada
6. Pala
Tanaman Tahunan
1. Kelapa Sawit
2. Karet
3. Kelapa
4. Jambu Mete
5. Kemiri Sunan
6. Jarak Pagar
7. Sagu
No.
T-2
(Ha)
Komoditas
2)
TBM
TTR
Tanaman semusim
T-1
(Ha)
Total
TM
TBM
TTR
Total
Komoditas
T-2
T-1
Tanaman Semusim
1.
2.
3.
4.
Tebu
Nilam
Kapas
Tembakau
162
Komoditas
Kelapa sawit
Karet
Kelapa
Jambu Mete
Kemiri Sunan
Jarak Pagar
Tebu
Nilam
Tembakau
Kakao
Kopi
Teh
Kapas
Cengkeh
Lada
Sagu
Pala
VIII.PRODUKSI
DAN
PERKEBUNAN
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Komoditas
PRODUKTIVITAS
Produksi (Ton)
T-2
T-1
KOMODITAS
Produktivitas (Kg/Ha)
T-2
T-1
Kelapa sawit
Karet
Kelapa
Jambu Mete
Kemiri Sunan
Jarak Pagar
Tebu
Nilam
Tembakau
Kakao
Kopi
Teh
Kapas
Cengkeh
Lada
Sagu
Pala
163
Kegiatan
1.
Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu
Tanaman Semusim
Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu
Tanaman Rempah dan
Penyegar
Peningkatan Produksi,
Produktivitas dan Mutu
Tanaman Tahunan
Dukungan Pascapanen dan
Pembinaan Usaha
Dukungan Perlindungan
Perkebunan
2.
3.
4.
5.
X.
Total
Pagu
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
T-1
%
Total
Pagu
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
2)
164
LAMPIRAN 3.
I.
Utara
Selatan
Timur
Barat
Luas Daratan
Luas Lautan
:
:
:
:
:
:
:
:.....................Km2
:.....................Km2
V.
a.
b.
c.
Jumlah Kecamatan
Jumlah Desa
Jumlah Kelurahan
Kondisi Demografi
a.
b.
c.
d.
Jumlah Penduduk
Luas Wilayah
Ratio Jenis Kelamin
Pendidikan
:
:
:
:.jiwa
:.Km2
: Laki-laki
=.%
Perempuan =.%
: SD
=.%
SLTP
=.%
SMU
=.%
Diploma
=.%
Sarjana
=.%
Master
=.%
Doktor
=.%
165
e.
c.
b.
VII. Kelembagaan
1.
2.
166
Kelembagaan Petani
a. Jumlah Gapoktan
b. Jumlah kelompok tani
c. Jumlah kelompok wanita tani
d. Jumlah kelompok pemuda tani
: .........Gapoktan
: ..........KT
: ..........KT
: ..........KT
Kelembagaan Penyuluhan
a. Jumlah penyuluh PNS laki-laki
: orang
b. Jumlah penyuluh PNS perempuan : orang
3.
4.
5.
c.
d.
e.
f.
Kelembagaan Pembiayaan
a. Jumlah koperasi
b. Jumlah BPR
c. Jumlah Bank Pemerintah
d. Jumlah Bank Swasta
e. Jumlah LKMA
Kelembagaan pemasaran
a. Jumlah pasar
b. Jumlah supermarket/kios
c. Jumlah STA
d. Jumlah TA
e. Jumlah Pasar Tani
f. Jumlah eksportir
eksportir
Kelembagaan sarana
a. Jumlah kios alsintan
b. Jumlah kios saprotan
c. Jumlah penggilingan
d. Jumlah pengeringan
Danau
Sungai
Waduk
Embung
Sumber air lainnya
a.
b.
Ketersediaan listrik
Sumber listrik
: orang
: orang
: orang
: orang
:unit koperasi
: unit BPR
: unit bank
: unit bank
: unit LKM
: unit pasar
: unit
: unit STA
: unit TA
: .unit pasar
: unit
: unit kios
: unit kios
: unit
: unit
:..unit
:..unit
:..unit
:..unit
:..unit
: baik, sedang, rusak
: baik, sedang, rusak
167
X.
168
LAMPIRAN 4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
169
LAMPIRAN 5.
DATA PENDUKUNG UPLOADING E-PROPOSAL
1.
4.
2.
3.
5.
6.
7.
8.
170
171