Petani Gambas
Petani Gambas
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1
Mengetahui karakteristik tanaman gambas.
1.3.2 Mengetahui teknik budidaya tanaman gambas.
BAB II
PEMBAHASAN
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Violales
Famili
: Cucurbitaceae
Genus
: Luffa
Spesies
: Luffa acutangula
Tanaman gambas merupakan tanaman setahun dan tumbuh dari dataran rendah hingga
dataran tinggi, dapat ditanam di sawah atau di tegalan. Tanaman ini termasuk tanaman
memanjat atau merambat. Tanaman gambas membutuhkan iklim kering, dengan ketersediaan
air yang cukup sepanjang musim. Lingkungan tumbuh yang ideal bagi tanaman gambas
adalah di daerah yang bersuhu 18-24C dan kelembaban 50-60%. Tanaman lebih baik
ditanam pada tanah liat berpasir yang dalam dengan pengairan yang baik, kaya akan bahan
organik dengan pH berkisar antara 6,5-7,5. Tanaman juga dapat tumbuh pada semua jenis
tanah dan sebaiknya tanah perlu dipersiapkan dengan menambahkan bahan organik beberapa
minggu sebelum penanaman.
Tanaman ini menghasilkan banyak buah. Saat berpolinasi, buah akan berbentuk
seperti ketimun. Buah akan tetap lembut hingga kulitnya menipis lalu serat akan mulai
terbentuk. Tanaman akan terus tumbuh dan menghasilkan buah hingga sponge mulai matang.
Proses pemanenan dapat dilakukan kapan saja. Buah akan berubah menjadi coklat
kekuningan dan bobotnya semakin ringan akibat pengeringan.
Jumlah buah berkaitan dengan jumlah buah yang dipanen dan lamanya periode
pertumbuhan. Seringnya pengambilan buah akan meningkatkan bunga betina. Sebagai
sayuran, buah biasanya dipanen sekitar 2 bulan setelah tanam ketika masih muda dan hijau
jauh sebelum mencapai ukuran maksimum. Diperlukan sekitar 4 atau 5 bulan setelah tanam
untuk menghasilkan biji matang.
Buah gambas yang masih muda dapat dimakan dan biasanya dijadikan sebagai sayur
sedangkan tanaman gambas yang sudah tua, tidak enak dan tidak dapat dimakan. Semakin
tua, gambas akan berubah semakin kering dan akan terbentuk serat yang dapat dijadikan
sebagai sabut pencuci, bahan penyaring kasar, peredam, bantalan dan pengemas.
2.2 Teknik Budidaya Tanaman Gambas
Sebelum memulai untuk budidaya tanaman gambas, terlebih dahulu harus mengetahui
syarat tumbuh dari tanaman tersebut. Adapun syarat tumbuh gambas antara lain :
a. Tanaman gambas merupakan tanaman setahun dan tumbuh dari dataran rendah hingga
dataran tinggi, dapat ditanam di sawah atau di tegalan.
b. Gambas mempunyai daya adaptasi tumbuh yang cukup tinggi.
c. Tanaman gambas membutuhkan iklim kering, dengan ketersediaan air yang cukup
sepanjang musim.
d. Tanaman gambas toleran terhadap berbagai jenis tanah, hampir semua jenis tanah
cocok ditanami gambas.
e. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, tanaman ini membutuhkan tanah yang subur,
gembur, banyak mengandung humus, beraerasi dan berdrainase baik, serta
mempunyai pH 5,5-6,8.
Ada beberapa langkah persiapan yang perlu diperhatikan dalam memulai budidaya
tanaman gambas ini, diantaranya adalah :
A. Pengolahan tanah
1. Tanah yang akan ditanami gambas diolah terlebih dahulu dengan membersihkan
dari tanaman lain seperti rumput dan mencangkul tanah agar gembur, minimal 10
hari sebelum tanaman gambas ditanam. Selain digemburkan tanah juga di campur
dengan kompos atau pupuk dasar lainya dengan cara ditabur secara merata, atau
ditempatkan pada lubang tanam 3 minggu sebelum tanam.
2. Setelah tercampur tanah, buat guludan dengan ukuran lebar 150 cm sampai
dengan 250 cm, sedangkan panjangnya dapat mencapai 10 meter atau disesuaikan
dengan kondisi lahan yang ada.
3. Antara guludan satu dengan guludan yang lainnya dibuat parit dengan lebar 75 cm
dan kedalaman 30 cm. Pembuatan parit disekeliling guludan sangat diperlukan
untuk mengurangi genangan air, hal ini dilakukan pada musim penghujan.
4. Kemudian pembuatan lubang tanam, ada dua cara pembuatan lubang tanam, yaitu
5
Lubang tanam sejajar, yaitu lubang tanam dibuat sejajar lurus tepat di tengah
guludan,dan jarak lubang tanam 40-60 cm.
Lubang tanam dua jajar, yaitu lubang tanam di buat dua jajar di tiap-tiap
pinggir guludan degan jarak lubang tanam sama seperti yang satu jajar (4060cm). Cara tanam seperti ini memungkinkan untuk pemasangan para-para
seperti gawang.
setelah semai) dengan keluarnya 2 daun sempurna. Waktu penanaman pada saat
sore hari karena untuk mencegah layunya bibit yang akan ditanam.
Cara ketiga lebih populer dikalangan petani karena lebih aman dan menghasilkan
tanaman yang seragam/serempak.
D. Perawatan
Dalam
penyiraman adalah tanah tidak terlalu basah (menggenang) ataupun terlalu kering.
Penyulaman.
Adalah proses penggatian tanaman yang mati dengan tanaman baru, dilakukan
banyaknya tunas dan cabang yang dibentuk, maka buah yang diproduksi akan
lebih banyak. Pemangkasan kedua dilakukan dengan cara memotong daun-daun
tua serta cabang yang sakit atau tidak produktif.
sebagian besar mirip dengan hama yang menyerang tanaman hortikultura lainnya,
yaitu :
a. Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Ulat ini menyerang pada malam hari, sedangkan pada siang hari ulat ini
bersembunyi didalam tanah. Daun gambas merupakan bagian tanaman yang diserang.
Dalam kondisi serangan berat semua daun gambas habis dimakannya, karena sifat
hama ini adalah hampir semua jenis daun tanaman diserangnya. Pemberantasan hama
ini dapat dilakukan secara mekanis yaitu telur-telur yang baru menetas diambil
bersama-sama dengan daun yang menempel. Pengambilan telur, telur ini jangan
sampai terlambat sebab kalau terlambat ulat menjadi besar dan bersembunyi didalam
tanah. Pemberantasan hama ini dapat juga dilakukan secara biologis yaitu dengan
menyemprotkan Bacillus thungiriensis atau Borelinevirus litura. Secara kimia
disemprot dengan pestisida azodrin 2 cc/ liter.
b. Lembing (Epilachma sparsa).
Daun gambas yang terserang hanya tersisa tulang daun. Daun menjadi kering dan
kecoklat-coklatan, akhirnya produksi buah menjadi turun. Hama ini berbentuk
lembing bulat, warnanya merah dengan bercak hitam sebanyak 12 - 26 buah.
c. Kumbang Aulacophora silimis
Gejala serangan yaitu tanaman menjadi layu karena jaringan akarnya dimakan
larva
dan
daunnya
dimakan
kumbang.
Pengendalian
dilakukan
dengan
Tanaman gambas yang telah berumur 1 bulan biasanya telah berbunga dan
diharapkan 1 bulan kemudian buah pertama dapat dipetik. Untuk panen kedua, ketiga
dan seterusnya dengan interval 6 - 7 hari. Kalau keadaan tanaman subur maka
tanaman gambas dapat di panen selama 4 bulan. Cara pemanenan harus diperhatikan
dengan baik karena hal ini menentukan kualitas tanaman gambas yang akan
dipasarkan. Pemetikan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan alat potong yang
tajam. Hindari dengan cara menarik atau memilin tangkai gambas, karena dapat
menyebabkan memar pada tangkai yang pada akhirnya akan menarik cendawan atau
penyakit lain kedalam bagian tangkai yang memar tadi. Hasil pemetikan ditaruh
keranjang atau tempat yang bersih dan disusun dengan berselang-seling.
H. Pasca panen
Panen buah konsumsi dilakukan saat buah masih belum terlalu tua. Panen
sebaiknya menggunakan pisau yang tajam. Produksi buah dapat mencapai 10-12 buah
/batang atau 10-15 ton/ha. Sortasi untuk memisahklan buah yang rusak dan penyakit
sangat diperlukan untuk menjaga kualitas panenan. Buah gambas tidak tahan lama
sehingga sebaiknya segera dipasarkan setelah panen. Penyimpanan pada suhu 12-13
0
C dan kelembaban 85-90% dapat menjaga kualitas buah sampai 2-3 minggu.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Gambas merupakan tumbuhan genus Luffa, keluarga Cucurbitaceae, hingga masih bersaudara
dengan gambas, melon dan timun. Tanaman gambas merupakan tanaman setahun dan tumbuh
dari dataran rendah hingga dataran tinggi, dapat ditanam di sawah atau di tegalan.
Tanaman ini termasuk tanaman memanjat atau merambat.
Adapun langkah-langkah budidaya tanaman gambas, yaitu : pengolahan tanah,
persiapan benih, penanaman, perawatan, pembuatan turus atau para-para, pengendalian
hama penyakit, pemanenan, dan pasca panen.
3.2 Saran
A. Bagi Mahasiswa
Informasi mengenai budidaya tanaman gambas ini dapat menggali motivasi
untuk belajar budidaya tanaman hortikultura seperti budidaya tanaman gambas ini.
B. Bagi Masyarakat
Tanaman gambas memiliki prospek yang dapat dikembangkan menjadi bisnis
yang menjaanjikan di kemudian hari.
12
13