Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Tanaman dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Namun, tidak
semua tanaman dapat tumbuh dengan sendirinya. Dibutuhkan tindakan pengolahan
tanaman tersendiri untuk dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab
itu tanaman perlu dibudidayakan.
Hortikultura adalah salah satu jenis tanaman yang dibudidayakan manusia.
Pengertian hortikultura adalah tanaman yang awalnya dibudidayakan di kebun atau
pekarangan, berasal dari bahasa Latin, hortus (tanaman kebun) dan cultura/colere
(budidaya). Pada perkembangannya, tanaman hortikultura menjadi tanaman budidaya di
perkebunan skala besar. Namun intinya tanaman tersebut layak untuk dibudidayakan di
kebun pekarangan rumah. Tanaman atau buahnya bisa memberi manfaat langsung
kepada orang yang membudidayakan.
Gambas atau oyong (Luffa sp.) adalah tanaman yang termasuk hortikultura.
Gambas atau oyong adalah termasuk komoditi sayuran minor. Penanamannya biasanya
dilakukan di pekarangan atau bagian ladang yang tidak digunakan untuk tanaman lain.
Gambas dipanen buahnya ketika masih muda dan diolah sebagai sayur.
Dahulu tanaman gambas merupakan tanaman yang hanya ditanam sebagai usaha
sampingan, karena mengingat rendahnya permintaan dari konsumen. Namun pada
dasarnya tanaman gambas memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan. Saat ini
masyarakat mulai antusias melirik budidaya tanaman ini dengan memanfaatkan lahan
pekarangan rumah. Oleh karena itu, diperlukan usaha yang didasari akan informasi yang
benar untuk membudidayakan tanaman gambas di pekarangan rumah atau lahan yang
sebenarnya tidak produktif.
1.2 Rumusan masalah
1.2.1 Bagaimana karakteristik tanaman gambas?
1.2.2 Bagaimana teknik budidaya tanaman gambas?

1.3 Tujuan
1.3.1
Mengetahui karakteristik tanaman gambas.
1.3.2 Mengetahui teknik budidaya tanaman gambas.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Tanaman Gambas


Gambas merupakan tumbuhan genus Luffa, keluarga Cucurbitaceae, hingga masih bersaudara
dengan gambas, melon dan timun. Morfologi dari tanaman ini yaitu pada daun memiliki tekstur
permukaan yang kasar yang amat mirip dengan daun mentimun, tetapi lebih besar dan
bersudut lebih banyak dengan cuping yang lebih beragam. Batangnya bersudut empat atau
lima dengan sulur bercabang. Tanaman gambas berbunga pada sore hari dengan bunga
berwarna kuning, berdiameter sekitar 5 cm. Bunga jantan 5-10 kuntum, berkelompok dalam
tandan dan ketiak daun sedangkan bunga betina tumbuh tunggal dan juga terbentuk pada
ketiak daun yang sama.

Gambar 1. Buah gambas


(Sumber: http//www. mgaseed.com)
Dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan, kedudukan tanaman gambas diklasifikasikan
sebagai berikut:

Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Ordo

: Violales

Famili

: Cucurbitaceae

Genus

: Luffa

Spesies

: Luffa acutangula

Tanaman gambas merupakan tanaman setahun dan tumbuh dari dataran rendah hingga
dataran tinggi, dapat ditanam di sawah atau di tegalan. Tanaman ini termasuk tanaman
memanjat atau merambat. Tanaman gambas membutuhkan iklim kering, dengan ketersediaan
air yang cukup sepanjang musim. Lingkungan tumbuh yang ideal bagi tanaman gambas
adalah di daerah yang bersuhu 18-24C dan kelembaban 50-60%. Tanaman lebih baik
ditanam pada tanah liat berpasir yang dalam dengan pengairan yang baik, kaya akan bahan
organik dengan pH berkisar antara 6,5-7,5. Tanaman juga dapat tumbuh pada semua jenis
tanah dan sebaiknya tanah perlu dipersiapkan dengan menambahkan bahan organik beberapa
minggu sebelum penanaman.
Tanaman ini menghasilkan banyak buah. Saat berpolinasi, buah akan berbentuk
seperti ketimun. Buah akan tetap lembut hingga kulitnya menipis lalu serat akan mulai
terbentuk. Tanaman akan terus tumbuh dan menghasilkan buah hingga sponge mulai matang.
Proses pemanenan dapat dilakukan kapan saja. Buah akan berubah menjadi coklat
kekuningan dan bobotnya semakin ringan akibat pengeringan.
Jumlah buah berkaitan dengan jumlah buah yang dipanen dan lamanya periode
pertumbuhan. Seringnya pengambilan buah akan meningkatkan bunga betina. Sebagai
sayuran, buah biasanya dipanen sekitar 2 bulan setelah tanam ketika masih muda dan hijau
jauh sebelum mencapai ukuran maksimum. Diperlukan sekitar 4 atau 5 bulan setelah tanam
untuk menghasilkan biji matang.
Buah gambas yang masih muda dapat dimakan dan biasanya dijadikan sebagai sayur
sedangkan tanaman gambas yang sudah tua, tidak enak dan tidak dapat dimakan. Semakin
tua, gambas akan berubah semakin kering dan akan terbentuk serat yang dapat dijadikan
sebagai sabut pencuci, bahan penyaring kasar, peredam, bantalan dan pengemas.
2.2 Teknik Budidaya Tanaman Gambas

Sebelum memulai untuk budidaya tanaman gambas, terlebih dahulu harus mengetahui
syarat tumbuh dari tanaman tersebut. Adapun syarat tumbuh gambas antara lain :
a. Tanaman gambas merupakan tanaman setahun dan tumbuh dari dataran rendah hingga
dataran tinggi, dapat ditanam di sawah atau di tegalan.
b. Gambas mempunyai daya adaptasi tumbuh yang cukup tinggi.
c. Tanaman gambas membutuhkan iklim kering, dengan ketersediaan air yang cukup
sepanjang musim.
d. Tanaman gambas toleran terhadap berbagai jenis tanah, hampir semua jenis tanah
cocok ditanami gambas.
e. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, tanaman ini membutuhkan tanah yang subur,
gembur, banyak mengandung humus, beraerasi dan berdrainase baik, serta
mempunyai pH 5,5-6,8.
Ada beberapa langkah persiapan yang perlu diperhatikan dalam memulai budidaya
tanaman gambas ini, diantaranya adalah :
A. Pengolahan tanah
1. Tanah yang akan ditanami gambas diolah terlebih dahulu dengan membersihkan
dari tanaman lain seperti rumput dan mencangkul tanah agar gembur, minimal 10
hari sebelum tanaman gambas ditanam. Selain digemburkan tanah juga di campur
dengan kompos atau pupuk dasar lainya dengan cara ditabur secara merata, atau
ditempatkan pada lubang tanam 3 minggu sebelum tanam.
2. Setelah tercampur tanah, buat guludan dengan ukuran lebar 150 cm sampai
dengan 250 cm, sedangkan panjangnya dapat mencapai 10 meter atau disesuaikan
dengan kondisi lahan yang ada.
3. Antara guludan satu dengan guludan yang lainnya dibuat parit dengan lebar 75 cm
dan kedalaman 30 cm. Pembuatan parit disekeliling guludan sangat diperlukan
untuk mengurangi genangan air, hal ini dilakukan pada musim penghujan.
4. Kemudian pembuatan lubang tanam, ada dua cara pembuatan lubang tanam, yaitu
5

Lubang tanam sejajar, yaitu lubang tanam dibuat sejajar lurus tepat di tengah
guludan,dan jarak lubang tanam 40-60 cm.
Lubang tanam dua jajar, yaitu lubang tanam di buat dua jajar di tiap-tiap
pinggir guludan degan jarak lubang tanam sama seperti yang satu jajar (4060cm). Cara tanam seperti ini memungkinkan untuk pemasangan para-para
seperti gawang.

B. Persiapan benih dan penyemaian


Gunakanlah selalu benih unggul berkualitas baik untuk memperoleh hasil
maksimal. Benih terlebih dahulu dipecah dengan menggunakan potongan kuku pada
kulit luarnya pada bagian pangkal benih agar benih lebih cepat berkecambah. Setelah
itu benih direndam dalam larutan fungisida Saromil (0,5 g/l)selama 10 menit.
Kemudian benih disebar merata pada kertas merang/handuk, kemudian setelah 2-3 hari
benih akan keluar radikula.
Selanjutnya, benih yang telah tumbuh radikula dipindahkan ke media semai.
Cari polybag atau kantong plastik yang dilubangi bagian bawahnya ukuran 20 x 25
cm, isilah dengan campuran antara tanah, kompos dan pasir, dengan perbandingan 2 :
1 : Masukkan biji gambas yang telah berkecambah masing-masing polybag 1 biji,
serta disiram secara kontinu 1-2 kali sehari atau tergantung cuaca.
C. Penanaman
Ada tiga cara penanaman untuk tanaman gambas yaitu :
1.
2.

Benih di masukan langsung ke lubang tanam dan ditutup abu jerami.


Benih direndam terlebih dahulu dalam air bersih selama 10-12 jam, setelah di
angkat kemudian bibit di peram (di bungkus dengan handuk basah) hingga mentik
(keluar akar pertama), setelah mentik barulah bibit dimasukan ke lubang tanam

dengan posisi akar di bawah dan di tutup abu jerami.


3. Setelah bibit direndam, di peram dan mentik (seperti cara ke dua) bibit tidak
langsung di masukan ke lubang tanam melainkan di tanam terlebih dahulu
didalam media plastik ukuran 610 yang telah di isi tanah di campur
kompos,setelah bibit tumbuh dan berdaun dua (usia 8-12 hari) barulah benih di
pindahkan ke lubang tanam. Penanaman dilakukan pada umur 8-10 hss (hari

setelah semai) dengan keluarnya 2 daun sempurna. Waktu penanaman pada saat
sore hari karena untuk mencegah layunya bibit yang akan ditanam.
Cara ketiga lebih populer dikalangan petani karena lebih aman dan menghasilkan
tanaman yang seragam/serempak.
D. Perawatan
Dalam

perawatan, ada beberapa hal yang mesti kita perhatikan dalam

budidaya tanaman gambas diantaranya :


1. Penyiraman
Pada fase awal pertumbuhan, tanaman gambas memerlukan ketersediaan air yang
memadai. Penyiraman dilakukan apabila kondisi tanah guludan kering, biasanya
di lakukan pada pagi atau sore hari. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam
2.

penyiraman adalah tanah tidak terlalu basah (menggenang) ataupun terlalu kering.
Penyulaman.
Adalah proses penggatian tanaman yang mati dengan tanaman baru, dilakukan

secepat mungkin untuk menjaga keseragaman.


3. Penyiangan.
Adalah proses pembersihan guludan dari gulma atau rumput pengganggu,
terutama pada guludan yang tidak ditutup likat (sejenis plastik penutup guludan).
Gulma yang tumbuh di kebun gambas merupakan pesaing dalam kebutuhan air,
unsur hara, dan sinar matahari bagi tanaman gambas. Oleh karena itu, tanaman
gambas perlu disiangi (dibersihkan). Waktu penyiangan dilakukan bersamaan
dengan kegiatan penggemburan tanah dan pemupukan, yaitu saat tanaman gambas
brumur 15, 30, 45 hari atau tergantung keadaan pertumbuhan rumput liar.
4. Pemupukan
Selain pupuk dasar, tanaman gambas perlu juga diberi pupuk susulan berupa
campuran urea dan KCL dengan perbandingan 1:2. Pupuk susulan pertama ketika
tanaman gambas sudah berumur 3 minggu. Pupuk susulan kedua diberikan 2
minggu setelah pemupukan susulan pertama dilakukan. Banyaknya pupuk yang
diberikan 1/2 dari dosis yang diberikan pada pemupukan susulan pertama.
Dapat juga diberikan tambahan pupuk seperti NPK. NPK diberikan 2 minggu
setelah pemupukan susulan pertama dilakukan dan dilanjutkan dengan interval
dua minggu sampai tanaman gambas berumur empat bulan. Dosis NPK yang
diberikan sebanyak 5 gram pertanaman. Penempatan pupuk yang diberikan

kepada tanaman gambas adalah ber-jarak antara 10 - 15 cm dari akar dan


kedalaman 3-5 cm.
5. Pemangkasan
Pemeliharaan lainnya adalah pemangkasan yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu
pada umur 3 minggu dan 6 minggu. Pemangkasan pertama dilakukan dengan cara
memotong cabang

untuk merangsang pertumbuhan tunas baru. Dengan

banyaknya tunas dan cabang yang dibentuk, maka buah yang diproduksi akan
lebih banyak. Pemangkasan kedua dilakukan dengan cara memotong daun-daun
tua serta cabang yang sakit atau tidak produktif.

E. Pembuatan Turus dan Para-Para


Tanaman gambas merupakan tanaman yang merambat dan menjalar, oleh karena itu
diperlukan suatu tempat dimana nantinya buah gambas tersebut dapat bergantung
dengan baik, sehingga pertumbuhan buah gambas dapat maksimal. Turus dibuat untuk
memanjat batang utama gambas, sedangkan para-para digunakan untuk menjalarnya
tunas-tunas dari batang utama yang nantinya akan menghasilkan buah gambas. Tinggi
turus dan para-para berkisar 1,5 sampai 2 meter. Hal ini dengan mempertimbangkan
agar mudah dalam pemeliharaan tanaman terutama pada waktu panen dan mudah
dalam melakukan penyiangan dan pembumbunan serta mudah dalam mengontrol
tanaman dari gangguan hama dan penyakit tanaman. Berbagai macam cara dan bentuk
pembuatan turus dan para-para. Bahan yang dipakai sebaiknya bambu dengan ukuran
sedang. Ada dua cara pemasangan turus dan para-para untuk budidaya gambas ini,
yaitu :
1. Turus dipasang seperti biasa dengan cara ditancapkan di tiap pinggir guludan dan
di ikat menggunakan tali plastik.
2. Turus dipasang seperti gawang dengan cara ditancapkan di tiap pinggir guludan,
turus yang sudah tertancap dipinggir guludan kemudian disatukan dengan turus
dari guludan lain mengunakan beberapa para-para lagi sebagai penghubungnya
hingga menyerupai gawang.
Pada saat tanaman gambas berumur 10-20 hari seterusnya (hari setelah tanam)
dilakukan pengikatan pada tanaman setelah itu dilakukan pewiwilan terhadap tunas
samping yang muncul diketiak daun pada ruas 1 s/d 5.

F. Pengendalian hama penyakit


Salah satu syarat agar tanaman gambas dapat tumbuh dan berkembang
sehingga menghasilkan buah adalah tanaman gambas harus sehat. Agar sehat tanaman
harus terbebas dari gangguan hama dan penyakit tanaman. Yang dimaksud dengan
hama adalah semua jenis hewan yang dapat mengganggu tanaman sehingga
merugikan bagi tanaman tersebut. Sedangkan penyakit tanaman adalah semua jenis
gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh jamur, bakteri, virus dan kekurangan
unsur hara dalam tanaman.
Pengendalian hama dan penyakit tanaman harus didasarkan pada prinsip
ambang ekonomi, artinya pengendalian hama dan penyakit baru dapat dilakukan
secara intensif apabila dari segi ekonomi serangan hama dan penyakit mengakibatkan
kerugian yang cukup besar. Di samping itu dalam mengendalian hama dan penyakit
prioritas pengendalian dengan cara memperbaiki kondisi lingkungan setempat,
sedangkan aplikasi pestisida dilakukan pada urutan terakhir.
Hama dan penyakit yang menyerang tanaman gambas sebenarnya tidak terlalu
banyak, namun demikian ada beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman
gambas dan sejenisnya yang perlu diketahui, baik dari segi gejala serangan maupun
dalam pengendaliannya. Hama dan penyakit

yang menyerang tanaman gambas

sebagian besar mirip dengan hama yang menyerang tanaman hortikultura lainnya,
yaitu :
a. Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Ulat ini menyerang pada malam hari, sedangkan pada siang hari ulat ini
bersembunyi didalam tanah. Daun gambas merupakan bagian tanaman yang diserang.
Dalam kondisi serangan berat semua daun gambas habis dimakannya, karena sifat
hama ini adalah hampir semua jenis daun tanaman diserangnya. Pemberantasan hama
ini dapat dilakukan secara mekanis yaitu telur-telur yang baru menetas diambil
bersama-sama dengan daun yang menempel. Pengambilan telur, telur ini jangan
sampai terlambat sebab kalau terlambat ulat menjadi besar dan bersembunyi didalam
tanah. Pemberantasan hama ini dapat juga dilakukan secara biologis yaitu dengan
menyemprotkan Bacillus thungiriensis atau Borelinevirus litura. Secara kimia
disemprot dengan pestisida azodrin 2 cc/ liter.
b. Lembing (Epilachma sparsa).

Daun gambas yang terserang hanya tersisa tulang daun. Daun menjadi kering dan
kecoklat-coklatan, akhirnya produksi buah menjadi turun. Hama ini berbentuk
lembing bulat, warnanya merah dengan bercak hitam sebanyak 12 - 26 buah.
c. Kumbang Aulacophora silimis
Gejala serangan yaitu tanaman menjadi layu karena jaringan akarnya dimakan
larva

dan

daunnya

dimakan

kumbang.

Pengendalian

dilakukan

dengan

menyemprotkan insektisida Curacon 500 EC. Pengendalian mekanis dapat dilakukan


dengan gropyokan.
d. Kepik Leptoglossus australis
Gejala serangan kualitas buah menurun, bekas serangan hama sering ditumbuhi
cendawan Nematospora, akhirnya buah menjadi busuk. Pengendaliannya dengan
menyemprotkan racun kontak seperti azodrin dengan dosis 2 cc/liter. Penyemprotan
dilakukan setelah ada gejala serangan kepik ini.
e. Penyakit Embun Tepung
Gejala awal ditandai dengan adanya tepung putih pada daun terbawah. Daun yang
terserang menjadi kuning, coklat dan akhirnya mengering. Batang pun diserang
tepung ini. Batang seperti dilapisi tepung. Tanaman akan lemah dan mati atau
buahnya tidak normal. Penyebab gejala ini adalah cendawan Oidium sp.
f. Penyakit Antraktosa
Gejala penyakit ini daun bernoda hitam. Pada serangan berat batang dan buah
juga terserang. Serangan lebih berat terjadi pada musim hujan. Gejala penyakit ini
disebabkan oleh cendawan Collectrichum sp. Pengendaliannya adalah dengan
memusnahkan tanaman yang terserang, pergiliran tanaman, dan penyemprotan dengan
fungisida Benlate dengan dosis 2 gram/ liter.
g. Penyakit Layu
Gejala layu tampak pada ujung daun, kemudian seluruh daun akan mengkerut lalu
mengering. Tanaman akan mati sejak beberapa saat terinfeksi. Menyerang tanaman
bibit yang baru kecambah, tanaman muda dan tanaman yang telah dewasa. Penyebab
penyakit ini disebabkan oleh Fusarium sp. Pengendalian dilakukan dengan
memusnahkan tanaman yang terserang, menyiram larutan fungisida Benlate 2 gram/
liter ke tanah bekas tanaman yang terkena penyakit dan menggunakan benih yang
tahan terhadap serangan patogen.
G. Pemanenan
10

Tanaman gambas yang telah berumur 1 bulan biasanya telah berbunga dan
diharapkan 1 bulan kemudian buah pertama dapat dipetik. Untuk panen kedua, ketiga
dan seterusnya dengan interval 6 - 7 hari. Kalau keadaan tanaman subur maka
tanaman gambas dapat di panen selama 4 bulan. Cara pemanenan harus diperhatikan
dengan baik karena hal ini menentukan kualitas tanaman gambas yang akan
dipasarkan. Pemetikan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan alat potong yang
tajam. Hindari dengan cara menarik atau memilin tangkai gambas, karena dapat
menyebabkan memar pada tangkai yang pada akhirnya akan menarik cendawan atau
penyakit lain kedalam bagian tangkai yang memar tadi. Hasil pemetikan ditaruh
keranjang atau tempat yang bersih dan disusun dengan berselang-seling.
H. Pasca panen
Panen buah konsumsi dilakukan saat buah masih belum terlalu tua. Panen
sebaiknya menggunakan pisau yang tajam. Produksi buah dapat mencapai 10-12 buah
/batang atau 10-15 ton/ha. Sortasi untuk memisahklan buah yang rusak dan penyakit
sangat diperlukan untuk menjaga kualitas panenan. Buah gambas tidak tahan lama
sehingga sebaiknya segera dipasarkan setelah panen. Penyimpanan pada suhu 12-13
0

C dan kelembaban 85-90% dapat menjaga kualitas buah sampai 2-3 minggu.

11

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Gambas merupakan tumbuhan genus Luffa, keluarga Cucurbitaceae, hingga masih bersaudara
dengan gambas, melon dan timun. Tanaman gambas merupakan tanaman setahun dan tumbuh
dari dataran rendah hingga dataran tinggi, dapat ditanam di sawah atau di tegalan.
Tanaman ini termasuk tanaman memanjat atau merambat.
Adapun langkah-langkah budidaya tanaman gambas, yaitu : pengolahan tanah,
persiapan benih, penanaman, perawatan, pembuatan turus atau para-para, pengendalian
hama penyakit, pemanenan, dan pasca panen.
3.2 Saran
A. Bagi Mahasiswa
Informasi mengenai budidaya tanaman gambas ini dapat menggali motivasi
untuk belajar budidaya tanaman hortikultura seperti budidaya tanaman gambas ini.
B. Bagi Masyarakat
Tanaman gambas memiliki prospek yang dapat dikembangkan menjadi bisnis
yang menjaanjikan di kemudian hari.

12

13

Anda mungkin juga menyukai