PENYAKIT YANG
SERING TERJADI PADA LANSIA
Disusun oleh :
Ika Fitri Aprilianti (07.40.023)
PENYAKIT YANG
SERING TERJADI PADA LANSIA
Dengan bertambahnya usia, wajar saja bila kondisi dan fungsi tubuh pun makin
menurun. Tak heran bila pada usia lanjut, semakin banyak keluhan yang dilontarkan
karena tubuh tak lagi mau bekerja sama dengan baik seperti kala muda dulu.
Nina Kemala Sari dari Divisi Geriatri, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS
Cipto Mangunkusumo, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam suatu pelatihan
di kalangan kelompok peduli lansia, menyampaikan beberapa masalah yang kerap
muncul pada usia lanjut , yang disebutnya sebagai a series of Is. Mulai dari immobility
(imobilisasi), instability (instabilitas dan jatuh), incontinence (inkontinensia), intellectual
impairment (gangguan intelektual), infection (infeksi), impairment of vision and hearing
(gangguan penglihatan dan pendengaran), isolation (depresi), Inanition (malnutrisi),
insomnia (ganguan tidur), hingga immune deficiency (menurunnya kekebalan tubuh).
Sumber lain menyebutkan, penyakit utama yang menyerang lansia ialah
hipertensi, gagal jantung dan infark serta gangguan ritme jantung, diabetes mellitus,
gangguan fungsi ginjal dan hati. Juga terdapat berbagai keadaan yang khas dan sering
mengganggu lansia seperti gangguan fungsi kognitif, keseimbangan badan, penglihatan
dan pendengaran.
Secara umum, menjadi tua ditandai oleh kemunduran biologis yang terlihat
sebagai gejala-gejala kemuduran fisik, antara lain :
1. Kulit mulai mengendur dan wajah mulai keriput serta garis-garis yang menetap
2. Rambut kepala mulai memutih atau beruban
3. Gigi mulai lepas (ompong)
4. Penglihatan dan pendengaran berkurang
5. Mudah lelah dan mudah jatuh
6. Gerakan menjadi lamban dan kurang lincah
Disamping itu, juga terjadi kemunduran kognitif antara lain :
b. Osteoporosis
Osteoporosis merupakan salah satu bentuk gangguan tulang dimana masa
atau kepadatan tulang berkurang. Terdapat dua jenis osteoporosis, tipe I merujuk pada
percepatan kehilangan tulang selama dua dekade pertama setelah menopause,
sedangkan tipe II adalah hilangnya masa tulang pada usia lanjut karena terganggunya
produksi vitamin D.
c. Hipertensi
Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah sistolik sama atau lebih
tinggi dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih tinggi dari 90mmHg, yang terjadi
karena menurunnya elastisitas arteri pada proses menua. Bila tidak ditangani,
hipertensi
dapat
memicu
terjadinya
stroke,
kerusakan
pembuluh
darah
Faktor extrinsic: kurang bersih tempat tidur, alat tenun yang kusut dan kotor,
defisit personal hygiene
Pengelompokan decubitus
Derajat I: terbatas pada epidermis
Perawatan: bersihkan dgn air hangat dan sabun, lotion, masase 2-3 x/h, perubahan
posisi
Derajat II: mencapai dermis subkutan
Perawatan: perawatan luka aseptik & antiseptik, gosok dgn es dan dihembus
udara hangat bergantian, pengobatan topikal, dibalut
Derajat III: meliputi jaringan lemak subkutan dan cekung, berbau
Perawatan: debridement, pertahankan sirkulasi & oksigenasi
Derajat IV: meluas sampai ke tulang
Perawatan: debridement, perawatan luka aseptik & antiseptik, transplantasi kulit
setempat (bila memungkinkan)
TUJUAN ASKEP
1. Kemandirian yaitu health promotion, preventive, maintenance
2. Mempertahankan kesehatan
3. Mempertahankan semangat hidup (life support)
4. Menolong dan merawat klien lansia yang mengalami sakit
5. Merangsang petugas kesehatan mengenal & menegakkan diagnosa yang tepat
FOKUS ASKEP
1. Health promotion
2. Prevention disease
3. Mengoptimalkan fungsi mental
4. mengatasi gangguan kesehatan yang umum
PENGKAJIAN
Tujuan
o Menentukan kemampuan klien memelihara diri sendiri
o Melengkapi dasar-dasar rencana perawatan individu
o Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan klien
o Memberi waktu kepada klien untuk menjawab
Fisik
o Gangguan nutrisi : defisit/over
o Gangguan persepsi sensorik : pendengaran, penglihatan
o Defisit knowledge
o Resti cedera fisik
o Gangguan pola tidur
o Perubahan pola eliminasi
o Gangguan mobilitas fisik
Psikologis: Isolasi sosial, Menarik diri, Depresi, Harga diri rendah, Coping tidak
adekuat
RENCANA KEPERAWATAN
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
1. Penyebab
4. Rencana tindakan
a. Berikan makanan porsi kecil tapi sering
b. Banyak minum dan kurangi makanan yang terlalu asin
c. Berikan makanan yang mengandung serat
d. Batasi pemberian makanan yang tinggi kalori
e. Batasi minum kopi dan teh
Peningkatan keamanan dan keselamatan
1. Penyebab
Lantai bersih, rata, tidak licin dan basah serta pasang pegangan kamar
Mandi
Kunci semua peralatan yang menggunakan roda
Hindarkan lampu redup dan menyilaukan
Gunakan sandal atau sepatu yang beralaskan karet
Memelihara kebersihan diri
1. Penyebab
Kurangnya motivasi
2. Rencana tindakan
a. Mengingatkan/membantu melakukan personal hygiene
b. Menganjurkan gunakan sabun lunak mengandung minyak/skin lotion
Memelihara keseimbangan istirahat/tidur
1. Penyebab
Ggn psikologisinsomsia
2. Rencana tindakan
a. Menyediakan tempat/ waktu tidur yang nyaman
b. Mengatur lingkungan yang adekuat
c. Latihan fisik ringan memperlancar sirkulasi dan melenturkan otot
d. Minum hangat sebelum tidur
Meningkatkan hubungan interpersonal melalui komunikasi
1. Penyebab
daya ingat menurun, depresi, lekas marah, mudah tersinggung dan curiga
2. Rencana tindakan :
a. Berkomunikasi dengan mempertahankan kontak mata
b. Mengingatkan terhadap kegiatan yang akan dilakukan
c. Menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan klien
d. Memberi kesempatan untuk mengekspresikan diri
e. Melibatkan klien dalam kegiatan sesuai kemampuan
f. Menghargai pendapat klien
TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Menumbuhkan dan membina rasa saling percaya
2. Penerangan cukup
3. Meningkatkan ransangan panca indera membaca, rekreasi
4. Mempertahankan dan latih daya orientasi nyatakalender, jam
5. Berikan perawatan sirkulasi
6. Berikan perawatan pernafasan
7. Berikan perawatan pada alat pencernaan
Berikan perawatan genitourinaria
Berikan perawatan kulit
Daftar Pustaka
Darmojo, Boedhi,et al.2000.Beberapa masalah penyakit pada Usia Lanjut. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI
Lueckenotte. 1997. Pengkajian Gerontologi edisi 2.EGC: Jakarta
www.google.com. Keyword: Penyakit yang Sering Muncul pada Lansia. Diakses tanggal
12 September 2009 pukul 12.16 WIB