Anda di halaman 1dari 6

Nama

: Nina Septina

NPM

: 1311031081

Jurusan

: S1 AKT

Tugas Resume Analisis Laporan Keuangan


BAB 3 INFORMASI AKUNTANSI

Laporan keuangan disusun dari proses dan prosedur akuntansi, sedangkan


analisis laporan keuangan adalah memecahkan ke unit-unit informasi yang
lebih kecil dari proses penyusunan laporan keuangan.

Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi


tentang kondisi bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu atau periode
tertentu.

Menurut Harahap dalam bukunya Teori Akuntansi (1995, 2) memberitahukan


bahwa pengertian dari akuntansi adalah bahwa akuntansi memberikan
informasi kuantitatif (Angka), yang dipakai dalam pengambilan (Keputusan),
hanya mencatat yang berdampak moneter (Uang), akuntansi merupakan
informasi mengenai (Nilai), hanya mencatat (Transaksi) yang melibaykan
perusahaan, merupakan bahan untuk di (Analisis), (Netral) tidak memihak
pengguna laporan keuangan, (Seni) yang memerlukan berbagai pertimbangan
dan keahlian khusus, dan merupakan sistem (Informasi).

Belkaoui dalam buku Teori Akuntansi (Harahap, 1993) menyebutkan

beberapa sifat-sifat akuntansi, antara lain:


1. Akuntansi sebagai suatu ideologi
2. Akuntansi sebagai suatu bahasa
3. Akuntansi sebagai suatu catatan historis
4. Akuntansi sebagai suatu realitas ekonomi saat ini
5. Akuntansi sebagai suatu sistem informasi
6. Akuntansi sebagai suatu komoditi
7. Akuntansi dianggap sebagai pertanggungjawaban
Dalam APB statement No.4 terdapat elemen dasar dari akuntansi (keuangan)
yaitu sebagai berikut:
1. Entitas
Yang menjadi fokus perhatian akuntansi adalah entitas (lembaga) tertentu
yang harus jelas terpisah dari badan ataupun entity yang lain.

2. Kontinuitas Usaha
Dalam menyusun laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan
yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa-masa yang akan datang.
Sehingga nilai yang dilaporkan tidak akan sama dengan nilai pasar atau
nilai sekarang atau nilai likuiditas.
3. Pengukuran
Akuntansi adalah sebagai media pengukuran sumber-sumber ekonomi
(economic resources) dan kewajiban (liability) beserta perubahannya.
4. Periode Laporan
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu atau periode
tertenu dan harus memiliki batas waktu.
5. Unit Moneter
Pengukuran dalam bentuk uang, bukan ukuran kuantitatif lainnya seperti
luas, berat, dsb.
6. Accrual Basis
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban
ditetapkan berdasarkan kejadian dan posisi hak dan kewajiban tanpa
melihat apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak, seperti yang
dianut dalam cash basis.
7. Harga Pertukaran
Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada
harga pertukaran pada saat terjadinya transaksi bukan pada harga taksiran.
Kecuali pada saat tertentu, maka dapat dilakukan dengan catatan yang
harus diungkapkan cara penentuan harganya.
8. Penaksiran
Dalam akuntansi tidak dapat dihindari adanya taksiran seperti taksiran
umur, harga, pemilihan prinsip, dsb.
9. Pertimbangan
Dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbagan
berdasarlan keahlian akuntan, baik pertimbangan alternatif prinsip atau
penyajian lainnya.
10. Tujuan umum
Informasi dalam laporan keuangan ditujuan untuk kepentingan pemakai
secara umum, bukan khusus.
11. Laporan Terkait
Semua laporan keuangan memiliki angka-angka yang saling terkait.
12. Hakikat di atas Legal (Subtance Over Form)
Akuntansi lebih meyakinkan kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada
bukti legal.
13. Materialitas
2

Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting


(material).

Elemen yang umum dipakai dalam setiap pengolahan data sebagai berikut:
1. Transaksi disetujui (tertulis/lisan)
2. Transaksi dilaksanakan
3. Transaksi dicatat (Manual/Mekanis EDP)
4. Catat transaksi secara kronologis
5. Catatan diklasifikasikan
6. Informasi dilaporkan
Siklus akuntansi atau disebut juga proses akuntansi digambarkan sebagai
berikut:
Transaksi

Pencatatan

Jurnal

Pemindahbukuan

Bukti

Buku Besar
(Ledger)

Pengikhtisaran
Reversing entries

Lap. Keuangan

Neraca
Lajur

Penutupan

Penyesuaian

Neraca Percobaan
Saldo

Transaksi/Bukti
Transaksi adalah setiap kejadian yang menubah posisi keuangan (harta, utang,
dan modal) dan hasil usaha perusahaan/lembaga. Kejadian yang terjadi dalam
perusahaan yang tidak memengaruhi posisi harta/utang/modal dan hasil usaha
perusahaan bukan merupakan transaksi yang dicatat dalam akuntansi, setiap
transaksi harus mempunyai bukti (evidence).
Buku harian jurnal
Dalam sistem akuntansi Amerika pencatatan transaksi dilakukan ke buku
yang disebut jurnal dan terdapat penggolongannya mana yang memengaruhi
sisi debet dan mana yang memengaruhi sisi kredit. Dalam menggunakan
jurnal ini perusahaan dapat menggunakan cara berikut:
1. Perusahaan hanya memiliki satu jurnal yang disebut Jurnal Umum
2. Perusahaan menggunakan dua jenis jurnal yaitu jurnal umum dan jurnak
khusus (serba-serbi)
Jurnal khusus berfungsi sebagai jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi
sejenis yang ditemukan dalam perusahaan. Jurnal khusus biasanya digunakan
untuk mencatat transaksi:

1. Transaksi penjualan secara kredit yang dicatat dalam jurnal penjualan


(Sales Journal)
2. Transaksi pembelian secara kredit yang dicatat dalam jurnal pembelian
(Purchase Journal)
3. Transaksi penerimaan kas yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas
(Cash Receipt Journal)
4. Transaksi pengeluaran kas yang dicatat dalam jurnal pengeluaran kas
(Cash Disbursment Journal)
5. Transaksi di luar jurnal khusus yang tersedia, seperti return pembelian
atau return penjualan dicatat dalam jurnal umum (jurnal serba-serbi)
Buku Besar (Ledger)
Buku besar adalah tempat menampung seluruh transaksi yang telah
diklasifikasikan melalui jurnal. Klasifikasi perkiraan untuk memposting:
I.
Klasifikasi menurut laporan keuangan:
1. Perkiraan aktiva yaitu semua perkiraan yang mencatat aktiva (asset

II.

accounts)
2. Perkiraan utang/kewajiban (liabilities accounts)
3. Perkiraan modal (capital accounts)
4. Perkiraan biaya (expenses accounts)
5. Perkiraan penghasilan (revenue accounts)
Klasifikasi menurut perlakuan jurnal:
Perkiraan aktiva dan biaya dapat dikelompokkan dalam suatu golongan
apabila ditinjau dari segi perlakuan jurnal. Apabila bertambah maka
dibukukan pada bagian debet dan sebaliknya berkurang dibagian kredit.
Perkiraan utang, modal, dan penghasilan diperlakukan sebaliknya dari

III.

perkiraan aktiva.
Dilihat dari segi pemecahannya:
1. Perkiraan kontrol (Controlling/General Ledger Account)
Merupakan perkiraan induk yang dapat dibagi atau dipecah ke
beberapa perkiraan pembantu artinya perkiraan ini dapat mengontrol

IV.

perkiraan pembantu.
2. Perkiraan pembantu (Subsidiary Account)
Lain-lain
Perkiraan netral (Neutral Account) merupakan perkiraan yang tidak
sampai disajikan ke laporan keuangan, hanya dipakai sewaktu proses
akuntansi sebagai perkiraan yang dipakai dalam proses penyusunan
laporan keuangan. Nominal Account adalah perkiraan yang terdapat
dalam daftar laba/rugi seperti penjualan dan biaya. Sedangkan real

account adalah perkiraan yang terdapat dalam neraca seperti aktiva,


utang, dan modal. Mixed account

yaitu perkiraan yang terdapat di

laba/rugi dan neraca.

Neraca Lajur (worksheet)


Neraca lajur berguna untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan yang
terdiri dari beberapa lajur, ada yang 8, 10, dan 12 lajur yang masing-masing
berisi 2 lajur.
1. Neraca Percobaan (Trial Balance)
Merupakan neraca yang menggabungkan seluruh perkiraan dengan
memasukkan jumlah debet, kredit setiap buku besar. Disebut sebagai
neraca percobaan karena merupakan tempat pertama untuk mencoba
apakah pemindahbukuan benar atau salah.
2. Neraca Saldo
Merupakan neraca yang memuat semua perkiraan tapi yang dimasukkan
hanya saldo akhirnya saja, bersaldo debet atau kredit yang berasal dari
neraca saldo atau buku besar.
3. Jurnal Penyesuaian
Merupakan jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan atau meng-up to
date kan posisi masing-masing perkiraan sehingga sesuai dengan posisi
pada tanggal laporan.
4. Lajur Laba/Rugi
Semua perkiraan yang memengaruhi perhitungan laba/rugi perusahaan
yaitu semua pos hasil dan pos biaya ditempatkan di lajur ini.
5. Lajur Laba ditahan
Semua perkiraan dan angka yang memengaruhi laba ditahan, atau dapat
langsung dioper ke neraca.
6. Lajur neraca
Semua perkiraan neraca dioper ke lajur ini.
Laporan Keuangan
Menurut SAK terdapat 3 laporan keuangan, yaitu:
1. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada
satu tanggal tertentu. Neraca menggambarkan posisi harta, utang, dan
modal. Modal pemilik berasal dari:
a. Modal setor
b. Laba ditahan
c. Selisih penilaian kembali
5

d. Modal donasi
2. Laporan keuangan bersifat umum, disajikan untuk semua pemakai dan
bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan
taksiran dan berbagai pertimbangan.
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam

menghadapau

ketidakpastian, bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang


tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif
yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.
6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu
peristiwa atau transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas),
(substance over form).
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan
pemakai diasumsikan memahami bahsa teknis akuntansi dan sifat
informasi yang dilaporkan.
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan
menimbulkan berbagai variasi dalam pengukuran sumber-sumber
ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat

9. Informasi

dikuantifikasikan umumnya diabaikan.

Anda mungkin juga menyukai