Metode Penyelidikan Geologi Teknik
Metode Penyelidikan Geologi Teknik
konstruksi,
pengoperasian
dan
pemeliharaan
pekerjaan
Persiapan
Penyelidikan Pendahuluan
Penyelidikan detail
Maintanance
yang dikumpulkan dalam batuan antara lain berat jenis, porositas, permeabilitas,
elastisitas, gaya tekan dan lain-lain.
Peristilahan material bangunan sering terjadi masalah, oleh karena itu sebagai
konsultan bidang geologi teknik harus memahami istilah-istilah atau batasanbatasan yang benar menurut bidang teknik sipil. Adapun perbedaan pengertian
dalam bidang geologi dan teknik sipil antara lain tentang tanah dan batuan.
Fondasi
OBYEK
mekanika tanah
mekanika batuan
TEKNIK SIPIL
TEKNIK GEOLOGI
Semua bagian dari bumi Hasil pelapukan batuan
yang
(SOIL)
BATUAN
peledak
sesuai dengan batuan induknya
Bagian dari kulit bumi Susunan kulit bumi yang terdiri dari
(ROCK)
BATU
bahan peledak
Masa fragmen yang lepas Merupakan bagian dari batu
(STONE)
PADAS
terisi
Dalam Keteknikan
a. Tanah merupakan kumpulan
alamiah
mineral yang
Hand Boring
Sondir (DCPT)
Coring
Penyelidikan
geofisika
membantu
penentuan
sifat2
fissik
batuan / tanah
b.
c.
d.
e.
alat
secara optimal berbagai teknik penelitian dalam lingkup anggaran biaya yang
tersedia untuk kegiatan penelitian tersebut. Metode penelitian lapangan yang
memberikan informasi data permukaan adalah berupa peta geologi,
geomorfologi, foto udara dan informasi bawah permukaan dari interpretasi
struktur geologi (dip batuan, posisi stratigrafi, umur dll), pengukuran geofisis
maupun pemboran.
1. Peta Geologi, adalah sebuah gambaran dua demensi mengenahi sebuah
daerah dan biasanya dibuat berdasarkan suatu tujuan. Peta geomorfologi
dan foto udara dapat memberi informasi tentang selisih ketinggian, pola
sungai, ciri-ciri topografi yang semuanya ini akan memberikan informasi
perihal geologi bawah permukaan. Contoh suatu daerah sembulan
batugamping (sayap antiklin yang terpotong) dikelilingi batuan yang
lebih yang lunak akan nampak sebuah tebing yang curam dan landai yang
berlawanan arah lereng. Sebuah alur erosi sepanjang arah patahan dan
akan membentuk sebuah gawir patahan yang membentuk tangga.
2. Metode Geofisis, adalah perlu untuk mengontrol gambaran 3 demansi
sebuah peta, yang diperoleh berdasarkan perbedaan sifatsifat fissis dari
berbagai macam batuan. Metoda seismik, didasarkan pada kecepatan
rambat getaran suara yang tergantung dari kerapatan material dan massa.
Metoda ketahanan elektrik adalah pengukuran terhadap hantaran elektrik
terhadap berbagai macam batuan. Metode magnetik adalah berdasarkan
pada sifat-sifat magnetis pada batuan. Metode elektro magnetik,
melakukan pengukuran terhadap hantaran sebuah medan elektro
magnetik yang terinduksi. Metode georadar, melakukan pengukuran
terhadap reflaksi gelombang radio yang terinduksi. Gravimeter, adalah
melakukan pengukuran terhadap variasi dalam medan gaya berat.
Beberapa metode geofisis di permukaan bumi, antara lain :
a.
Refraksi seismik
b.
Rrefleksi seismik
c.
d.
Metode magnetik
e.
Adapun lingkup pemetaan meliputi : jenis tanah, sifat fisik tanah/batuan, sifat
keteknikan (daya dukung, perosokan dan tanah mengembang), kondisi
keairan dan bahaya lingkungan beraspek geologi.
1.3. Analisis Besar Butir Tanah
Sifat-sifat suatu tanah tertentu banyak tergantung kepada ukuran
butirnya. Karena itu pengukuran besarnya butir tanah merupakan suatu
percobaan yang sangat sering dilakukan dalam bidang mekanika tanah.
Besarnya butir juga merupakan dasar untuk klasifikasi atau pemberian nama
pada macam-macam tanah tertentu. Besarnya butir tanah digambarkan dalam
grafik lengkung gradasi atau grafik lengkung pembagian butir. Tanah yang
ukuran butirnya dibagi rata antara yang besar sampai yang kecil dikatakan
bergradasi baik, bilamana terdapat kekurangan atau kelebihan salah satu
ukuran butir tertentu maka tanah itu disebut bergradasi buruk, sedangkan
apabila besar butir hampir sama disebut bergradasi seragam. Penentuan
ukuran butir tanah dilakukan dengan dua cara yaitu untuk ukuran butir yang
kasar dipakai saringan, yaitu tanah dikeringkan dan disaring pada serangkaian
saringan dengan ukuran lubang 3 inci sampai dengan no. 200(200 kawat/inci)
yang hampir sama dengan ukuran pasir hingga lanau,
sedangkan untuk
ukuran butir yang lebih kecil dari pasir halus dipakai cara pengendapan, yaitu
tanah dicampur dengan air dan diaduk kemudian dibiarkan berdiri
supayabutir-butir mengendap. Butiran-butiran dalam suatu suspensi akan
menurun dengan kecepatan yang tergantung pada ukurannya.
Kecepatan ini menurut hukum Stokes, adalah sebanding dengan
pangkat dua dari ukuran butirnya.
V = ( D/M)2 dimana :
V = Kecepatan turun butir,
D = Diameter butir,
M = Konstanta
Butir-butir sebesar D akan turun sejarak H dalam jangka waktu t.
Biasanya pengukuran dimulai setelah satu menit dan diteruskan pada jangka
waktu tertentu selama 24 jam. Berat jenis suatu campuran air dan tanah
tergantung konsentrasi butiran yang tergantung di dalamnya. Dengan cara
mengukur berat jenis suspensi berarti dapat menghitung banyaknya tanah
yang ada dalam campuran tersebut.
B = G/(G-1) (Rh 1 )
P = 1000B/W x 100
Dimana :
B = berat tanah/cm3;
G = berat jenis;
Rh = pembacaan hidrometer;
P = prosentase ;
W = Jumlah berat tanah dalam suspensi
3.3. Batas-Batas Atterberg
Batas atterberg adalah batas cair dan batas plastis. Istilah-istilah yang
dipakai untuk pembatasan seperti sketsa dibawah ini:
Basah
Kering
Keadaan
cair (Liquid)
pengerutan
plastic
semi-plastic
Batas cair
Batas Plastis
solid
Batas
Aktivitas(A)
0,75 <A<1,25
Klas
Sedang
< 0,75
Tidak aktif
> 1,25
Aktif
Lempung
Kapasitas
penggantian,
Kaolinit
meq/100g
3 15
Haloisit(4H2O)
10 40
Illit
10 40
Vermikulit
100 40
Montmorilonit
80 150
(US)
untuk
diketahui
sifat
mekanika
tanahnya.
Secara
10
Dasar teori pemboran geologi teknik ada 2 jenis yaitu pemboran mesin
dan bukan mesin. Pemboran mesin adalah semua jenis pemboran yang
menggunakan penggerak dari tenaga mesin. Sistim pemboran mesin ini
batang bor diputar secara mekanis dan putarannya diteruskan ke mata bor
pada dasar lubang bor. Inti batuan yang terpotong akan tertinggal dalam
tabung inti dan diangkat kepermukaan untuk dianalisa, diuji dan di simpan
dalam kotak contoh
Secara umum penggunaan pemboran mesin ini adalah metode yang
umum dilakukan dalam penyelidikkan tanah/batuan. Mata bor ada
bermacam-macam penggunaanya tergantung jenis tanah/batuan, alat bor
dan kapasitas pemboran yang dikehendaki.
Dalam teknik pemboran yang benar, seluruh inti bor dapat terambil
dan pengujian setempat juga dapat dilaksanakan. Kegunaannya yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
11
DAFTAR PUSTAKA
Sherley, L.H. 1987, Geoteknik dan Mekanika Tanah , Penyelidikan Lapangan &
Laboratorium , Nova, Bandung.
Agung. Sigit. 2010, Buku Pengantar Geologi Teknik. Sekolah Tinggi Teknologi
Nasional Yogyakarta.
12