Anda di halaman 1dari 1

Agnes Estuning Tyas

Jaringan Telekomunikasi Digital 4B/01

ADAPTIVE MODULATION
1.

Blok Diagram Modulasi Adaptif

Gambar 1. Blok Diagram Sistem Modulasi


Adaptif

Gambar 2. Modulasi Adaptif untuk LTE

3.

Gambar 3. Penggunaan Modulasi Adaptif pada


Kondisi Link Radio yang Berbeda
2.

Prinsip Kerja Modulasi Adaptif


Teknik modulasi adaptif berusaha
untuk mempertahankan tingkat yang
diharapkan dari layanan setiap saat.
Gambar 1 penjelasannya seperti berikut :
Source, di sini adalah di mana bit
informasi dihasilkan.
Encoder, informasi dari sumber yang
diambil dan dikodekan melalui FEC.
Modulator Switch, ini adalah logika
yang memutuskan skema modulasi
untuk menerapkan bit dari encoder atau
sumber. Memerlukan informasi dari
Channel Measures yang memblokir
agar dapat berfungsi.
Modulator, mengkonversi data biner
dari sumber atau simbol kode dari
encoder ke sinusoid kompleks untuk
transmisi.

Pilot Insert, ini adalah tahap di mana


pilot simbol dimasukkan ke dalam
aliran informasi.
Channel, Rayleigh fading dan AWGN
diterapkan
pada
sinyal
yang
ditransmisikan.
Pilot Remove, pada saat ini pilot
simbol dikeluarkan dan disimpan untuk
kemudian digunakan dalam tahapan
saluran blok.
Demodulator, mengkonversi sinyal
baru yang dikompensasi kembali ke bit
informasi / kode symbol.
Channel
Measures,
mengambil
informasi dari pilot simbol yang
disimpan dan menentukan kualitas dari
saluran. Dalam adaptasi prediksi, di
mana prediksi saluran berlangsung.
Informasi ini kemudian dikirim
kembali ke Switch Channel untuk
keputusan adaptasi.
Decoder, FEC dihapus dari simbol. Bit
informasi merupakan output dan
dikirim ke Sink.
Sink, BER dan efisiensi spektrum
dihitung disini ketika frame atau blok
selesai diterima dan telah didemodulasi
atau telah diterjemahkan.
Contoh Penerapan Modulasi Adaptif
Seperti yang dapat dilihat pada Gambar
2. Dimana ini bersifat adaptif berdasarkan
kualitas kanal. Skema modulasi yang ada
pada LTE QPSK, 16QAM, dan
64QAM. Modulasi dengan orde rendah
(QPSK) digunakan untuk UE yang
berjarak jauh dari eNodeB atau mengalami
noise dan interferensi yang tinggi, dimana
SNR kanal sangat buruk. Modulasi dengan
orde sedang (16 QAM) digunakan untuk
kondisi
kanal
dengan
SNR
sedang. Modulasi dengan orde tinggi (64
QAM) digunakan untuk UE dengan jarak
ke eNodeB dekat/kondisi kanalnya baik.
Sedangkan untuk Gambar 3. Sistem
modulasi adaptif melakukan perubahan
jenis modulasi sesuai dengan kondisi link
radio saat itu. Misalkan, saat kondisi link
radio baik, maka akan meningkatkan nilai
SNR maka dapat digunakan teknik
modulasi yang menghasilkan bit rate
tertinggi dengan BER yang rendah. Saat
link radio buruk akan menurunkan nilai
SNR sehingga penggunaan teknik
modulasi dengan bit rate yang lebih
rendah untuk mempertahankan reabilitas
link.

Anda mungkin juga menyukai