Anda di halaman 1dari 19

PROSES PEMBUATAN POLA SEPATU WANITA MODEL PUMP

Oleh: Supriyanta Tyas Purnomo

A. Pengetahuan Sepatu Wanita Model Pump


1. Sepatu tidak hanya berfungsi sebagai alas kaki, tetapi juga telah menjadi bagian
dari penampilan seseorang. Untuk sepatu wanita, model sepatu yang dijual ada
berbagai

macam.

Informasi

berikut

dapat

berguna

untuk

menambah

pengetahuan tentang apa saja model alas kaki yang ada.


Beragam sepatu wanita yang ada yaitu Open Toe Shoes, Pump Shoes, Sling
Back Shoes, Wedge Heel, Kitten Heel, Stiletto, Selop, Boots dan Sports.
2. Sepatu Wanita model pump
Sepatu wanita model pamp disebut juga ladies courts, mempunyai 2 bagian
utama yaitu bagian atas/atasan sepatu (upper shoes) dan bagian bawah sepatu
(bottom shoes).
Atasan sepatu terdiri dari: Quarter, Vamp, back piece, bagian bawah terdiri dari
sole luar dan sole dalam.
Pola sepatu model pump ada empat jenis yaitu, Pola rata rata acuan (mean
form), Pola dasar, pola jadi dan pola potong.
3. Pola rata rata acuan (mean form)
Hasil copy-an rata-rata acuan untuk membuat pola sesuai dengan model serta
ukuran sepatu, sedang pola dasar adalah bentuk dasar dari pola jadi yang akan
dibuat, untuk membuat mean form dengan menggunakan pita rekat (paper tape)
dengan cara dibalutkan keseluruh permukaan acuan, untuk melepas paper tape
harus dimulai dari pertama dimulai pembalutan, langkah ini tidak boleh terbalik.
Hasil pembalutan tersebut direkatkan pada kertas padalarang atau malaga agar
tidak lepas dan kuat
pola jadi merupakan pola sepatu yang dijadikan master sekaligus bisa dipakai
dalam prosos pemotongan bahan yang akan digunakan untuk membuat sepatu.
4. Pola dasar
Dari hasil copy of last acuan tersebut kemudian dijadikan untuk membuat
pola dasar, pola dasar ini berfungsi untuk membuat pola jadi.

5. Pola jadi
Pola yang sudah jadi dan siap untuk dijadikan master atau untuk memola
komponen produk kulit yang sudah siap untuk proses pemotongan bahan,
pola jadi juga disebut pola master.

B. POLA RATA-RATA ACUAN (MEAN FORM) SEPATU WANITA


Acuan Sepatu
Untuk membuat pola dasar diperlukan acuan. Acuan ini digunakan untuk
menentukan batas ukuran. Acuan dapat terbuat dari kayu atau fiber yang berbentuk
seperti kaki/sepatu. Sistem ukuran acuan di beberapa negara tidak sama baik dalam
pemberian

tanda

ukuran

maupun

satuan.

Negara

Inggris

dan

Amerika

menggunakan ukuran inci, Perancis menggunakan sistim ukuran Paris-stick (PS),


negara Afrika dan Eropa Timur menggunakan mondopoint (dibahas dalam mata
diklat persepatuan), sedangkan Indonesia menggunakan centi meter (cm). Dalam
pembuatan pola sepatu dengan bentuk acuan yang berbeda, diperlukan pengukuran
sesuai dengan bangun acuan.

1. Bangun Acuan
Acuan mempunyai bangun dan bentuk tertentu, sesuai dengan bangun dan
bentuk kaki.

5 mm

250 mm

Gambar 1. Bangun acuan

Keterangan gambar:
S

= titik tumit belakang acuan

= titik ujung hidung acuan

= titik batas tinggi sepatu bagian belakang

= Titik Vamp

Titik penting Acuan


SL = 24,66 di bulatkan 25 cm
S-C = 1/5 SL = 5mm
CV = 7/10 SL = 17,5 cm

2. Bentuk Alas Acuan


Bagian acuan merupakan bagian yang mewakili bentuk alas kaki, terbagi
menjadi tiga bagian pokok yaitu : bagian tumit, bagian pinggang dan bagian
ujung.
Titik penting alas acuan dipergunakan untuk menentukan titik titik dalam
membuat pola jadi.

E
ujung

pinggang

tumit
B

Gambar 2. Alas Acuan

Keterangan
E

= titik ujung acuan

= titik pusat bagian tumit

= titik hak

SB = SL (6,25 cm)
BB = batas letak hak sepatu
J

= titik jejak atau garis bal (gemuk acuan).

C. Pola rata- rata Acuan (mean form) Sepatu Wanita Model Pump
Telah dijelaskan mengenahi pengetahuan alat dan bahan pada BAB II, dalam
pembuatan mean form tidak lepas dari alat dan bahan yang digunakan yaitu acuan
sepatu, pisau potong, penggaris ukur/metline, gunting, pensil/tinta, uncek,
sedangkan bahan yang dipakai adalah kertas padalarang/malaga dan pita rekat
(paper tape).
Langkah kerja pembuatan mean form sebagai berikut:
1. Siapkan acuan dengan bentuk yang akan dibuat.
2. Balutlah acuan tersebut dengan pita rekat pada bagian samping, dalam dan luar.
Penempelan pita rekat di mulai dari bagian depan acuan, terus melintang sampai
ke atas.
3. Lakukan penempelan pita rekat dengan teknik saling menumpang lebih kurang
setengah dari lebar pita rekat.

Gambar 3
Paper tape saling menumpang

4. Setelah penempelan pita rekat sampai ke pinggang acuan, tempelkan bagian


belakang acuan sampai pinggang dengan 2 (dua) buah pita penguat/penyokong
yang saling mengkait. Hal ini dilakukan agar pada saat pelepasan paper tape
dari bangun acuan, paper tape yang ada pada bagian pinggang tidak lepas.

Gambar 4 Membalut acuan dengan pita

5. Teruskan penempelan pita rekat pada bagian samping luar dan samping dalam,
hingga menutup bagian pinggang dan belakang acuan, pada bagian belakang
dilakukan penempelan sejajar dengan acuan untuk menjaga ketelitian bentuk
lengkung belakang acuan.

Gambar5 Posisi balutan pita

6. Setelah acuan terbalut seluruhnya, buatlah garis tengah untuk membagi acuan
menjadi dua bagian yang sama besar. Pada garis belakang acuan tentukan titik
C, yaitu titik counter, sedang pada garis punggung tentukan titik Vamp (V) yaitu
titik batas bidang vamp dasar dari penentuan titik C dan V setelah terlebih dahulu
mengetahui standar panjang telapak acuan.

Gambar 6.
Menentukan titik V & C

7. Potonglah pita rekat tepat di atas garis tengah.


8. Lepaskan pita rekat dari acuan kemudian tempelkan pada kertas tebal sehingga
mengahsilkandan bidang acuan sebelah luar. Rapikan masing-masing bidang
sesuai dengan garis, sehingga menghasilkan form acuan sebelah dalam (A) dan
form acuan sebelah luar (B).

Gambar 7.
Cara memotong pita pada

Gambar 8. Hasil belahan pita

9. Gambarkan form tersebut pada selembar kertas dengan ketentuan masingmasing titik V dan C pada form tersebut harus berimpit. Buatlah garis rata-rata
(resultan) pada ke dua form tersebut, dengan demikian garis resultan tersebut
merupakan mean form.

Gambar 9. Hasil mean form

D. Proses Pembuatan Pola Sepatu Wanita Model Pump


Langkah kerja pembuatan pola sepatu fantofel adapun langkah kerja sebagai
berikut:
1. Ambilah meam form dari hasil dari hasil jadi acuan dengan metode copy of last.
Gambarlah pada lembaran kertas, kemudian tentukan standar ukuran panjang
(SUP) dan titiknya. Misal: Ukuran Acuan wanita no 39 (sitem uluran Prancis)
standar ukuran panjang 250 mm.

Gambar 10. Mean form

2. Tentukan titik SC: 1/5 SUP


3. Tentukan panjang SUP x 1/5=titik C (250 mm x 1/5 SUP= 50 mm atau 5 cm.

Gambar 11. Menentukan titik SC

4. Tentukan titik Q, yaitu dari titik C ditambah 12 mm ke atas.

Gambar 12. Menentukan titik CQ

5. Tentukan titikV, yaitu dari titik C tarik garis lurus kea rah depan sesuai dengan
ukuran untuk mencari titik V atau panjang SUP x 7/10 = 175 mm.

Gambar 13. menentukan titik V

6. Buatlah garis V ke E melalui lengkungan tertinggi pada ujung acuan.

Gambar 14. Gambar garis VE

7. Untuk menentukan titik joint (J) ada 2 cara:


8. Tentukan titik J dengan cara mencari titik lengkungan luar bagian bawah form
(yang menonjol) dengan bidang datar, hubungan melalui garis titik V ke J,
kemudian garislah.

Gambar 15. Menentukan titik J (Joint)

9. Buatlah garis tegak lurus E1F diantara garis EV dengan menyinggung ujung
mean form. Ukurlah E1F = 12 mm dari titik F hubungkan ke titik V buat garis
tegak lurus diantara garis FV sampai menyinggung garis mean form bagian
bawah (titik J). Titik FV = L dengan titik VJ.

Gambar 16.
Menentukan garis FF

10. Tentukan titik O, titik berapa diantara garis VJ, VO = VJ + 3-5 mm

Gambar 17.
Menentukan titik O

11. Buatlah garis QO untuk menentukan lengkungan atas quarter, serta tentukan titik
Q, dari titik Q masuk ke dalam 3 mm.

10

Gambar 18. Membuat pola


lengkung bagian vamp

12. Tentukan titik V1 dari titik V masuk ke kiri 3-5 mm, tentukan titik S1 dari titik S
keluar 5 mm. Untuk membuat openan (lasting) atau tambahan pada form bawah
EE1 = 12-15 mm, JJ1 = 15 mm dan S1 S2 = 12-15. Hubungkan dari titik V1 ke
E1, F1, S2, C, Q1 sampai ke V1. Pada titik O dibuat lengkungan sesuai bentuk
yang dikehendaki kemudian potonglah sesuai dengan garis tersebut.

Gambar 19.
Membuat curve pada pola

11

13. Hasil pola dasar wanita model pump

Gambar 20.
Memisahkan bentuk pola

E. Pola Jadi Sepatu Wanita Model Pump


Model pola sepatu pump hanya terdiri dari suatu bagian yang dihubungkan pada
bagian belakang quarter, dapat pula dibuat sambungan pada bagian quarter.
Letakkan gambar pada dasar yangsudah diletakkan di atas kertas lipatan, letakkan
titik E dan V kemudian digambar pola tersebut. Adapun langkah kerja sebagai
berikut:
1. Sepatu Hak tinggi
Untuk sepatu model hak tinggi, letakkan titik E dan V pada garis lipatan
kemudian, buatlah garis lengkung sampai J.
2. Tentukan titik O sebagai pusat garis kemudian tekan pada titik tersebut dengan
uncek agar tidak berubah, putarlah pola sehingga Q terletak 10 mm di bawah
garis lipatan lihat gambar: A, atau titik Q terletak pada garis lipatanlihat gambar:
B. Biasanya ukuran hak tinggi mulai dri ukuran 5-10 cm.

12

B
Gambar 21. Cara menentukan tinggi hak

3. Untuk sepatu model hak rendah atau sedang, posisi bentuk pola tidak berubah.
Ukuran hak rendah atau sedang : 2-3 cm.
4.

Gambar 22. Posisi hak rendah

13

Gambar 23. Bentuk pola yang sudah


dibuat bolak balik atau pola utuh

5. Membuat lapisan vamp


Untuk membuat lapis vamp, gunakan pola dasar dari sepatu model wanita model
pump. Ukuran ketentuan sama, hanya pada bagian lengkung atas untuk vamp
dan quarter ditambah 4-6 mm. Pada bagian bawah form mengikuti dari dasar
sepatu. Selanjutnya cara untuk pola lapisnya hampir sama dengan membuat
pola jadi sepatu wanita.

Gambar 24. Menentukan pola lapis

6. Pengembangan Bentuk
Secara dasar, pola tersebut di atas sudah bisa dibuat sepatu. Tetapi untuk lebih
bervariasi bisa dikembangkan lagi dengan bentuk lain. Seperti gambar di bawah
ini:

14

Gambar 25. Langkah kerja pembuatan pola pump

Gambar 26. Hasil gambar pola bentuk setengah

Gambar 27.
Pola master

15

Gambar 28. Pola potongan 1 bagian quarter

Gambar 29.
2. Pola bagian back counter
3. Pola bagian hiasan (asesoris)
4. Pola bagian Hiasan (asesoris)

16

Kesimpulan
Sepatu tidak hanya berfungsi sebagai alas kaki, tetapi juga telah menjadi bagian dari
penampilan seseorang, beragam sepatu wanita yang ada yaitu Open Toe Shoes, Pump
Shoes, Sling Back Shoes, Wedge Heel, Kitten Heel, Stiletto, Selop, Boots dan Sports.
Alat yang dipakai dalam pembuatan pola sepatu meliputi:acuan sepatu wanita, pisau
potong, pengaris pita/penggaris ukur, pensil, uncek. Bangun acuan serta bentuk alas
acuan sangat penting untuk menentukan titik titik dalam pembuatan pola sepatu wanita.

Bangun acuan serta bentuk alas acuan sangat penting untuk menentukan titik titik
dalam pembuatan pola sepatu wanita. Pada saat penempelan paper tape perlu
diperhatikan arah penempelan, sehingga tidak boleh terbalik langkah langkahnya.
Paper tape untuk penyokong ditempatkan pada bagian belakan acuan, Fungsi
penyokong tersebut agar copy of last bila dibuka akan tetap seperti bentuk acuan
sehingga mean form yang dihasilkan bisa optimal.

Proses pembuatan pola sepatu tidak lepas dari bahan dan alat yang digunakan, yang
perlu diperhatikan dalam membuat pola sepatu wanita model pump yaitu titik titk letak
posisi. Pola sepatu wanita model pump

REFERENSI

17

Attwater, WA, 1983, The Tecnique of Leathercraft, London B.T. Basford Lt


Manajemen Pendidikan Dasar dan Menegah , 2006, Panduan KTSP SMK-SB,
Depdiknas
Depdiknas, SKN Kriya Kulit Tahun 2003
Dwi Asdono Basuki, 1986. Metode Pembuatan Sepatu, Akademi Teknologi Kulit
Yogyakarta
P.T. Prasida Adhikriya. 1996. Desain Kerajinan Kulit. Jakarta : Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan
Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Bagian Proyek
Pendidikan Kejuruan non Teknik II.

18

BIODATA PENULIS

Supriyanta Tyas Purnomo


NIP. 19670511 199303 1 002
Widyaiswara PPPPTK Seni dan Budaya Yogyakarta
Tip. 0274-4987327. HP. 081328792636
Email. tyasrisang@yahoo.com

19

Anda mungkin juga menyukai