Anda di halaman 1dari 5

N

HO

OH

Morfin

Morfin
Alkaloida ini pertama kali diisolasi oleh
Serturner dan Derasne (1803). Morfin
diperoleh dari buah opium, Papaver
somniferum,resin yang diperoleh dengan
menusuk polong yang belum masak,
atau dari jerami buah opium. Dalam
opium kadar morfinnya beragam dari 5
20 %.

Morfin
Efek analgesi morfin timbul berdasarkan 3
mekanisme ;
Morfin meninggikan ambang rangsang
nyeri.
Morfin dapat mempengaharui emosi,
artinya morfin dapat mengubah reaksi yang
timbul dikorteks serebri pada waktu
persepsi nyeri diterima oleh korteks serebri
dari thalamus.
Morfin memudahkan tidur dan pada waktu
tidur ambang rangsang nyeri meningkat.

Farmakodinamik
Efek morfin terjadi pada susunan syaraf pusat
dan organ yang mengandung otot polos.
Efek morfin pada system syaraf pusat
mempunyai dua sifat yaitu depresi dan
stimulasi.
Digolongkan depresi yaitu analgesia, sedasi,
perubahan emosi, hipoventilasi alveolar.
Stimulasi termasuk stimulasi parasimpatis,
miosis, mual muntah, hiper aktif reflek spinal,
konvulsi dan sekresi hormone anti diuretika
(ADH).

Farmakokinetik
Morfin tidak dapat menembus kulit utuh, tetapi
dapat menembus kulit yang luka.
Morfin juga dapat mmenembus mukosa. Morfin
dapat diabsorsi usus, tetapi efek analgesik
setelah pemberian oral jauh lebih rendah
daripada efek analgesik yang timbul setelah
pemberian parenteral dengan dosis yang sama.
Morfin dapat melewati sawar uri dan
mempengaharui janin. Ekresi morfin terutama
melalui ginjal. Sebagian kecil morfin bebas
ditemukan dalam tinja dan keringat.

Anda mungkin juga menyukai