Anda di halaman 1dari 16

Tugas MATRIKULASI teori ekonomi

analisis perilaku produsen, perilaku konsumen,


keseimbangan pendapatan nasional dan analisis islm

Disusun oleh :
Theresia tenerA PERANGIN ANGIN

MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITas sriwijaya
2014

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan


dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan
jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal
yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang
berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan
dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Perilaku konsumen juga dapat didefinisikan sebagai tindakan yang terlibat
secara langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan
jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakannya. Dapat
pula diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang diharapkan akan
memuaskan kebutuhan.
Teori-teori sikap mengemukakan bahwa sikap konsumen terhadap suatu produk
akan mempengaruhi perilaku atau tindakan konsumen terhadap produk tersebut. Para
pemasar berkepentingan untuk mengetahui sikap konsumen terhadap produk yang
dipasarkannya, dan kemudian merumuskan strategi untuk mempengaruhi sikap
konsumen tersebut (Sumarwan, 2003). Sikap mengandung tiga komponen (Setiadi,
2003), yaitu :
1. Komponen kognitif (cognitive component), yaitu pengetahuan dan keyakinan
menjadi sesuatu yang merupakan objek sikap.
2. Komponen afektif (affective component), yaitu perasaan baik, suka maupun
tidak suka terhadap suatu objek.
3. Komponen Konatif (conative component), yaitu kecenderungan melakukan
sesuatu atau perilaku aktual terhadap objek sikap.
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen.

Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini


menggali

secara

mendalam

perilaku

konsumsi

dan

hal

yang

mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan


focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan
jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen
ketika membeli dan menggunakannya.

Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori


dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari
ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan
metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen.
Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori
dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen
memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan

sosial terhadap perilaku konsumen.


Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada
teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini
dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika
berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk
memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola
konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.

Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan


pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan
tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu
atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
Kotler (2007) mengatakan bahwa, perilaku pembelian konsumen dipengaruhi
oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Beberapa faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut

Faktor Budaya. Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi
perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku
paling dasar. Masing-masing budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang
lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para
anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan
wilayah geografis. Pada dasarnya, semua masyarakat manusia memiliki
stratifikasi sosial. Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas
sosial, pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang
tersusun secara hirarkis dan yang para anggotanya menganut nilai, minat,
dan perilaku serupa. Kelas sosial memiliki beberapa ciri. Pertama, orangorang didalam kelas sosial yang sama cenderung berperilaku lebih seragam
daripada orang-orang dari dua kelas sosial yang berbeda. Kedua, orang

merasa dirinya menempati posisi inferior atau superior dikelas sosial


mereka. Ketiga, kelas sosial ditandai oleh sekumpulan variabel-seperti
pekerjaan, penghasilan, kesejahteraan, pendidikan, dan orientasi nilaibukannya satu variabel. Keempat, individu dapat pindah dari satu tangga ke
tangga lain pada kelas sosialnya selama masa hidup mereka. Besarnya
mobilitas itu berbeda-beda, tergantung pada seberapa kaku stratifikasi sosial

dalam masyarakat tertentu.


Faktor sosial. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial,
seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. Kelompok
acuan membuat seseorang menjalani perilaku dan gaya hidup baru dan
memengaruhi perilaku serta konsep pribadi seseorang, kelompok acuan
menuntut orang untuk mengikuti kebiasaan kelompok sehingga dapat
mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek aktual. Keluarga
orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang. Dari orang
tua seseorang mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta
ambisi, pribadi, harga diri dan cinta. Kedudukan orang itu dimasing-masing
kelompok dapat ditentukan berdasarkan peran dan statusnya. Peran meliputi
kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing

peran menghasilkan status.


Faktor pribadi. Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta nilai dan

gaya hidup pembeli.


Faktor psikologi. Satu perangkat proses psikologis berkombinasi dengan
karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan
keputusan pembelian. Empat proses psikologis penting-motivasi, persepsi,
pembelajaran, dan memori-secara fundamental mempengaruhi tanggapan
konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran.

ANALISIS PERILAKU PRODUSEN


Perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang
dihasilkan bermutu tinggi sehingga bisa di terima di masyarakat. Teori produksi adalah
teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor
produksi dan hasil penjualan outputnya.
Secara umum, subyek dalam ekonomi terbagi menjadi dua bagian, yaitu mikro
ekonomi dan makro ekonomi. Dalam ilmu ekonomi makro mempelajari ekonomi dalam
tatarannya terhadap kebijakan pemerintah dan tingkat pengangguran, sedangkan ilmu
ekonomi mikro mempelajari variable ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan
dan rumah tangga.
Salah satu bagian dari pembahasan mikro ekonomi adalah mempermasalahkan
kemampuan produsen, pada saat menggunakan sumber daya (input) yang ada untuk
menghasilkan atau menyediakan produk yang bernilai maksimal bagi konsumennya.
Pembahasan tentang perilaku produsen inilah yang kemudian diangkat sebagai
tema untuk melihat sejauh mana sebuah perusahaan dalam memproduksi kebutuhan
konsumen-konsumennya. Sehingga kendala pada pengambilan keputusan seberapa
banyak peralatan produksi dan jumlah tenaga kerja untuk memenuhi permintaan
konsumen-konsumennya.
Di dalam menganalisis teori produksi mengenal dua hal:
1. Produksi jangka pendek, perusahaan memiliki input tetap dan menentukan
berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat
keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak
penambahan input variabel terhadap produksi total. Pengusaha dalam
melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan harus menentukan dua
macam keputusan:
a. Berapa output yang harus diproduksi.
b. Berapa dan dalam kondisi faktor-faktor produksi (input)
digunakan
2. Produksi jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan
waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka
panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu di mana semua input
atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat
variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.

Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoristis, dalam menentukan


keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
a. Bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang
maksimum.
b. Bahwa produsen atau pengusaha beroprasi dalam pasar persaingan sempurna.
Terdapat dua macam faktor produksi yaitu faktor produksi asli dan faktor produksi
turunan:
Faktor produksi asli, yang termasuk faktor produksi asli antara lain sebagai
berikut :
o Sumber Daya Alam, Contohnya : tanah, air, udara, sinar matahari,
tumbuh tumbuhan, hewan, barang tambang.
o Sumber Daya Manusia, Sumber daya manusia terbagi menjadi 3
kelompok, yaitu: Tenaga Kerja Terdidik, Contoh: Manajer produksi
bertugas untuk bertanggung jawab, mengatur, dan mengelola segala
kegiatan produksi agar hasilnya maksimal. Tenaga Kerja Terlatih,
Contoh: Tenaga produksi atau buruh kerja, security, driver, dll.
Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak TerlatihContoh: Office
boy/girl, buruh angkut, dll.
Faktor produksi turunan, yang termasuk faktor produksi turunan adalah
modal dan keahlian (skill).
Dari kegiatan produksi ada beberapa tujuan yang akan tercapai yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.


Mendapatkan keuntungan.
Memaksimalkan sumber daya yang ada.
Meminimalkan biaya produksi.
Memaksimalkan hasil produksi.
Mencari tambahan modal.

Permasalahan Produksi
Permasalahan produksi akan berpengaruh dalam faktor penjualan, karena
kendala dalam penjualan adalah bagaimana cara suatu perusahaan memproduksi barang
tersebut. Biasanya kendala dalam produksi itu adalah kekurangan bahan mentah dan
bahan pendukung untuk di olah, karena setiap memproduksi barang, perusahaan harus
tahu dan mengerti keseimbangan bahan mentah agar bahan mentah tidak kekurangan

bahan pendukung. Apabila saat mengolah bahan mentah kekurangan bahan pendukung,
maka proses produksi akan terhambat. Maka dari itu dalam setiap perusahaan pasti akan
menyusun sistem manajemen dengan membentuk dari Kepala Supervisor Produksi,
Supervisor Produksi, Kepala Supervisor Divisi Produksi, Supervisor Divisi Produksi,
Team Leader Produksi agar proses produksi terorganisir dengan baik dan proses
produksi jauh terhindar dari permasalahan produksi yang akan menyebabkan kerugian
dalam perusahaan.
Dalam teori ekonomi, sifat fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu
hokum yang disebut : The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil
Berkurang). Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input
ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari
setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian
seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan.

ANALISIS KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL


Analisis pendapatan nasional dengan perekonomian tertutup sederhana dua
sektor keseimbangan dalam Pertumbuhan perekonomian di dalam suatu negara sangat
berpengaruh terhadap kehidupan rakyat di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi di
Indonesia sekarang ini berbeda saat zaman orde baru. Saat Zaman orde baru
pertumbuhan ekonomi mungkin lebih baik,karena pada zaman itu terdapat sedikit partai
dibandingkan dengan zaman sekarang yang memiliki banyak partai. Akibat terlalu
banyaknya jumlah partai yang ada,sehingga para investor asing tidak lagi menanam
sahamnya di Indonesia, karena selalu dimintai untuk mendanai konfoi partai tersebut.
Padahal saham asing sangat membantu pertumbuhan ekonomi negara.
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran sangat erat
hubungannya. Salah Satu masalah jangka pendek dalam ekonomi yaitu inflasi,
pengangguran dan neraca pembayaran. Inflasi (inflation) adalah gejala yang
menunjukkan kenaikan tingkat harga umum yang berlangsung terus menerus.Tingkat
inflasi yang terjadi dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur
baik buruknya masalah ekonomi yang dihadapi suatu negara.
Pendapatan nasional dapat didefinisikan tiga cara, yaitu :
1. Nilai seluruh produk ( barang dan jasa) yang diproduksi dalam suatu
Negara selama satu periode tertentu.
2. Jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh factor produksi dalam
suatu Negara selama satu periode tertentu.
3. Jumlah pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi
dalam suatu Negara selama satu periode tertentu.
Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor
Pendapatan Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor
adalah Produk Nasional Neto dikurangi pajak tak langsung ditambah subsidi .Jumlah
inilah yang diterima faktor produksi yang dimiliki penduduk suatu negara. Pendapatan
Nasional dengan Perekonomian Tertutup Sederhana Dua Sektor merupakan
penjumlahan dari lima hal yaitu:

Upah atau gaji yang diterima buruh atau karyawan.


Pendapatan dari seseorang yang melakukan bisnis individu (bukan

perusahaan).
Keuntungan perusahaan.
Pendapatan bunga selisih dari perusahaan.

Pendapatan sewa.

Model analisis dengan variabel investasi, tabungan


Pengertian konsumsi.
Konsumsi adalah penggunaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
hidup. Ciri-ciri barang konsumsi :
1. Barang yang di konsumsi adalah barang yang di hasilkan oleh manusia.
2. Barang yang di konsumsi di tujukan langsung untuk memenuhi kebutuhanhidup.
3. Barang yang di konsumsi akan habis atau mengalami penyusunan sedikitdemi
sedikit sehingga akhirnya tidak dapat di gunakan lagi.
Tujuan kegiatan konsumsi : Untuk memenuhi kebutuhan hidup secara langsung
Pengertian Tabungan ialah sisa dari pendapatan yang telah digunakan untuk
pengeluaran pengeluaran konsumsi. Atau dengan kata lain saving ialah bagian daripada
pendapatan yang tidak dikonsumsi. Dalam lingkup makro ekonomi saving dapat
didefinisikan sebagai bagian dari pada pendapatan nasional per tahun yang tidak
dikonsumsi.
Tabungan adalah bagian dari pendapatan dapat dibelanjakan (disposable income) yang
tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Ini merupakan tabungan masyarakat. Tabungan
pemerintah adalah selisih positif antara penerimaan dalam negeri dan pengeluaran rutin.
Kedua macam tabungan ini membentuk tabungan nasional, merupakan sumber dana
investas
Pengertian Investasi adalah keputusan menunda konsumsi sumber daya atau bagian
penghasilan demi meningkatkan kemampuan, menambah / menciptakan nilai hidup
(penghasilan dan kekayaan). Investasi bukan hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga
non fisik, terutama peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Dalam teori ekonomi makro yang dibahas adalah investasi fisik. Dengan pembatasan
tersebut maka definisi investasi dapat lebih dipertajam sebagai pengeluaran-pengeluaran
yang meningkatkan stok barang modal. Stok barang modal adalah jumlah barang modal
dalam suatu perekonomian pada saat tertentu.
1. Investasi Dalam Bentuk Barang Modal dan Bangunan
Yang tercakup dalam investasi barang modal dan bangunan adalah pengeluaranpengeluaran

untuk

pembelian

pabrik,

mesin,

peralatan

produksi,

bangunan/gedung yang baru. Karena daya tahan madal dan bangunan umumnya

lebih dari setahun, seringkali investasi ini disebut sebagai investasi dalam bentuk
harta tetap (fixed investment).
Di Indonesia, istilah yang setara dengan fixed investment adalah pembentukan modal
tetap domestic bruto (PMTDB). Supaya lebih akurat, jumlah investasi yang perlu
diperhatikan adalah investasi bersih yaitu PMTDB dikurangi penyusutan.
2. Investasi Persediaan
Perusahaan seringkali memproduksi barang lebih banyak daripada target
penjualan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan. Tentu
saja investasi persediaan diharapkan meningkatkan penghasilan/keuntungan.
Persediaan barang tersebut dikatakan sebagai investasi yang direncanakan atau
investasi yang diinginkan karena telah direncanakan. Selain barang jadi,
investasi dapat juga dilakukuan dalam bentuk persediaan barang baku dan
setengah jadi.
Angka Pengganda
Angka

pengganda

pertambahan/pengurangan

menggambarkan
dalam

perbandingan

pendapatan

nasional

diantara
dengan

jumlah
jumlah

pertambahan/pengurangan dalam pengeluaran agregat yang telah menimbulkan


perubahan dalam pendapatan nasional.
Pendapatan nasional berubah sebagai akibat dari perubahan nilai komponen, yaitu:

Investasi
Konsumsi
Pengeluaran pemerintah
Eksport dan import.

Perubahan pendapatan agregat sama dengan perubahan konsumsi ditambah perubahan


investasi . karena perubahan konsumsi tergantung pada perubahan dalam investasi, kita
dapat menghapus konsumsi dari persamaan. Perubahan dalam pendapatan agregat sama
dengan pengganda investasi kali perubahan investasi.
Terdapat beberapa cara yang digunakan dalam perhitungan pendapatan nasional, yaitu :
Gross National Product (GNP) atau disebut juga dengan Pendapatan Nasional
Bruto (PNB) merupakan nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang
diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut, termasuk
nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor produksi yang digunakan di luar
negri, namun tidak menghitung produksi yang dimiliki penduduk atau

perusahaan dari negara lain yang digunakan di dalam negara tersebut (Sukirno,
2008, p35).
Gross Domestic Product (GDP) atau disebut juga dengan Pendapatan Domestik
Bruto (PDB) merupakan nilai pasar dari semua barang dan jasa final yang
diproduksi dalam sebuah negara pada suatu periode (Mankiw, 2006, p6),
meliputi faktor produksi milik warga negaranya sendiri maupun milik warga
negara asing yang melakukan produksi di dalam negara tersebut.
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflasi dan pengangguran.
Masalah ekonomi yang paling sering menjadi topik bahasan oleh ahli ekonomi
maupun para dosen pengampu mata kuliah ekonomi adalah masalah tentang
pengangguran dan inflasi. Sedangkan dalam indikator ekonomi makro ada tiga hal
utama yang paling sering menjadi pokok permasalahan, yaitu masalah pertumbuhan
ekonomi, inflasi, dan yang terakhir adalah masalah pengangguran. Ketiga masalah
tersebut mempunyai keterkaitan hubungan yang tidak dapat dipisahkan, sehingga cukup
menarik untuk menjadi bahan pembahasan. Berikut ini adalah uraian mengenai ketiga
masalah tersebut.
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional
bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh
atau berkembang bila terjadi pertumbuhan outputriil. Definisi pertumbuhan
ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada
kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan
taraf hidup diukur dengan output riil per orang.
2. Inflasi
Inflasi (inflation) adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat harga umum
yang berlangsung terus menerus. Dari pengertian tersebut maka apabila terjadi
kenaikan harga hanya bersifat sementara, maka kenaikan harga yang sementara
sifatnya tersebut tidak dapat dikatakan inflasi. Semua negara di dunia selalu
menghadapi permasalahan inflasi ini. Oleh karena itu, tingkat inflasi yang terjadi
dalam suatu negara merupakan salah satu ukuran untuk mengukur baik buruknya
masalah

eko-nomi

yang

dihadapi

suatu

negara.

Bagi

negara

yang

perekonomiannya baik, tingkat inflasi yang terjadi berkisar antara 2 sampai 4


persen per tahun. Tingkat inflasi yang berkisar antara 2 sampai 4 persen
dikatakan tingkat inflasi yang rendah. Selanjut tingkat inflasi yang berkisar

antara 7 sampai 10 persen dikatakan inflasi yang tinggi. Namun demikian ada
negara yang meng-hadapai tingkat inflasi yang lebih serius atau sangat tinggi,
misalnya Indonesia pada tahun 1966 dengan tingkat inflasi 650 persen. Inflasi
yang sangat tinggi tersebut disebut hiper inflasi (hyper inflation).
3. Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64
tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang
tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan
smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu
hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
Perbedaan Antara Inflasi Dan Pengangguran
Jumlah orang yang menganggur adalah jumlah orang di negara yang tidak
memiliki pekerjaan dan yang tersedia untuk bekerja pada tingkat upah pasar saat ini. Ini
dengan mudah dapat diubah menjadi persentase dengan mengaitkan jumlah
pengangguran, dengan jumlah orang dalam angkatan kerja.
Inflasi adalah kenaikan harga secara umum selama 12 bulan. Ini diukur dengan
mengambil rata-rata tertimbang semua produk konsumen (tertimbang pada frquency
pembelian) dan menganalisis tren harga keseluruhan. Hal ini sering disebut Indeks
Harga Konsumen (CPI) atau Harmonised Indeks Harga Konsumen (HICP). Hal ini
menunjukkan berapa banyak, sebagai persentase, tingkat harga umum dari semua
barang-barang konsumsi telah berubah sepanjang tahun.
Kedua telah dianalisis bersama-sama dengan kurva Phillips yang menunjukkan
tingkat inflasi diplot terhadap tingkat pengangguran.

ANALISIS KESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN PASAR


UANG (ANALISIS IS-LM)
Analisis IS LM akan melihat bagaimana keseimbangan pendapatan nasional
dicapai dalam keadaan tingkat bunga mengalami perubahan. Dalam analisis IS LM
perekonomian dilihat dalam dua sudut pandang yaitu sektor produksi atau riil dan sektor
keuangan. Analisis IS ( Investasi dan saving ) akan membahas hubungan antara tingkat
bunga dengan pendapatan nasional. Analisis LM ( Liquidity Money ) akan membahas
hubungan antara tingkat bunga yang diwujudkan oleh keseimbangan antara permintaan
dan penawaran uang dengan pendapatan nasional di mana keseimbangan bisa dicapai.
I.

ANALISIS IS
Pembentukan kurva IS dapat dilakukan dengan melalui dua cara yaitu pertama
melihat perubahan perubahan yang berlaku ke atas keseimbangn pendapatan nasional
sebagai akibat perubahan tingkat bunga. Kedua dengan menggunakan grafik empat
kuadran yang menerangkan hubungan antara tingkat bunga dan keseimbangan
pendapatan nasional.
Kurva IS dapat bergeser karena adanya perubahan elemen kebijakan fiskal.

Kebijakan fiskal terdiri atas :


Kebocoran : Pajak dan subsidi, impor dan tabungan
Injeksi : Investasi, Pengeluaran pemerintah dan ekspor
Terdapat 2 macam kebijakan fiskal yang lazim diterapkan oleh pemrintah
yaitu :
1.

Kebijakan Longgar, Investasi, Pengeluaran pemerintah dan Eksport


dinaikkan sehingga kurva injeksi akan bergeser ke kanan atas sementara
Saving, Tax dan Import dikurangi sehingga kurva kebocoran bergeser ke
kanan bawah. Dampak yang diharapkan akan timbul adalah pendapatan

2.

nasional Y akan naik dan kurva IS akan bergeser ke kanan atas.


Kebijakan Ketat, dimana Investasi, Pengeluaran pemerintah dan eksport
diturunkan sehingga kurva injeksi akan bergeser ke kiri bawah, Saving,
Tax dan Import dinaikkan , kurva kebocoran akan bergeser ke kiri bawah.
Dampak yang diharapkan timbul adalam pendapatan nasional akan turun,
kurva IS bergeser ke kiri bawah.

II.

ANALISIS LM

Kurva LM adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara tingkat bunga


dan pendapatan nasional dalam keadaan pasar uang yang seimbang, yaitu
besarnya penawaran uang sama dengan permintaan uangnya.
Terdapat 2 macam kebijakan Moneter yaitu :
Kebijakan Moneter longgar, sering juga disebut sebagai easy
monetary policy atau espansionary monetary policy. Yaitu kebijakan
yang dilakukan dengan cara merubah ( menaikkan atau menurunkan )
variabel kebijakan moneter yang bertujuan untuk menaikkan

pendapatan nasional.
Kebijakan Moneter ketat, sering juga disebut sebagai tight monetary
policy atau contractionary monetary policy adalah kebijakan yang
dilakukan dengan cara merubah variabel kebijakan moneter yang
dampaknya menurunkan pendapatan nasional.

Kebijakan moneter melalui perubahan Ms dapat dilakukan melalui :

Pencetakan uang, keleluasan mencetak uang tergantung pada


sistem penentuan nilai mata uang apakah dengan menggunakan
full bodied money atau dengan fiat money. Namun pencetakan
uang harus dilakukan dengan sangat hati hati agar tidak terjadi

inflasi.
Perubahan RR atau cadangan simpanan masyarakat yang harus
berada di Bank Umum. Bila kebijakan moneter ketat, maka RR
akan dinaikkan sehingga jumlah uang yang beredar di masyarakat
akan berkurang, demikian juga sebaliknya jika yang diterapkan

adalah kebijakan moneter longggar.


Open Market operation atau operasi pasar terbuka yaitu dengan
menerbitkan dan menjual atau membeli surat berharga kepada
masyarakat. Bagi negara negara yang mempunyai BUMN
mekanisme penjualan surat berharga lebih mudah dibandingkan
dengan negara yang tidak mempunyai BUMN.

Keuntungan-keuntungan yang akan kita peroleh melalui model ISLM ini adalah
dengan dikenalkan pasar uang dan tingkat bunga.
Ada tiga tujuan yang dapat dicapai:
1. Menunjukkan bagaimana kebijaksanaan moneter bekerja.

2. Dapat diketahui bahwa pengeluaran outonomouse dan kebijaksana fiskal


merupakann submodel permintan agregat dan keseimbangan pendapatan.
Dengan memasukan pasar uang permintaan dan penawaran uang- menunjukkan
adanya tambahan saluran baru dalam kegiatan ekonomi. Misalnya dengan
ekspansi kebijaksanaan fiskal pada tahap pertama dapat meningkatkan
pengeluaran

dan

pendapatan.

Dengan

meningkatnya

pendapatan

akan

mempunyai dampak pada pasar uang melalui peningkatan permintaan uang yang
akan menaikkan tingkat bunga. Dengan naiknya tingkat bunga akan mengurangi
permintaan agregat, yang selanjutnya akan diperlihatkan bahwa terjadi
pengurangan ekspansi dampak kebijaksanaan fiskal. Dengan demikian dapat kita
ketahui bahwa dalam kondisi seperti dijelaskan di atas, bahwa dengan
meningkatnya tingkat bunga merupakan hal yang penting untuk mengurangi
dampak ekspansi dari kebijaksanaan fiskal.
3. Sekalipun perubahan tingkat bunga hanya mengurangi dampak ekspansi
kebijaksanaan fiskal, namun demikian perubahan tingkat bunga ini mempunyai
dampak terhadap komposisi permintaan agregat tingkat bunga yang tinggi akan
mengurangi investasi. Tingkat bunga yang tinggi akan mengurangi permintaan
agregat melalui penurunan investasi. Pada kebijaksanaan fiscal yang ekspansif
cenderung untuk menigkatkan konsumsi melalui multiplier (angka pengganda),
tetapi sebaliknya akan mengurang investasi melalui perubahan tingkat bunga.
Maka dengan menerapkan kebijaksnaan fiskal yang ekspansif seperti diutarakan,
merupakan issue politik yang sangat penting bagi pembuat kebijaksanaan.

REFERENSI

http://bonarichopakpahan.blogspot.com/2013/04/analisa-pendapatan-nasional.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ekonomi_manajerial/bab3_analisis_perilaku
_konsumen_melalui_pendekatan_utiliti.pdf
http://eprints.undip.ac.id/36004/1/PRASETYANI.pdf
http://ondyx.blogspot.com/2014/02/pengertian-perilaku-konsumen-menurut.html
http://puriindahlestari-puri.blogspot.com/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26286/4/Chapter%20II.pdf
http://rhemine.blogspot.com/2010/04/perilaku-konsumen-dan-produsen.html

Anda mungkin juga menyukai