Anda di halaman 1dari 3

UNIT KEGIATAN MAHASISWA FAKULTAS (UKMF)

LISMA

Salah satu UKMF (Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas) yang bernaung di


Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember adalah LISMA. Lisma sendiri
adalah kepanjangan dari Lintas Seni Mahasiswa. Berawal dari sembilan orang
mahasiswa pada tahun 1999 yang bosan dan amat jenuh akan kehidupan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Jember yang amat berat dan membuat para
mahasiswa-mahasiswanya stress, akhirnya kesembilan mahasiswa ini membuat
suatu proposal untuk mendirikan suatu UKMF untuk menampung bakat dan minat
mahasiswa dalam bidang seni, sekaligus sebagai wadah kumpulan mahasiswa
yang jenuh akan kehidupan di Fakultas Kedokteran Gigi Jember. Merekapun
melobby Pembantu Dekan III tahun 1999 yang saat itu dijabat oleh Dr. Drg. FX
Adi Susetjo, Sp. Pros. Akhirnya, tepat pada tanggal 6 Desember 1999 secara resmi
berdirilah Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi yang bernama
Lisma.
Lisma sendiri adalah UKMF yang paling tertua diantara semua UKMF
yang ada di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Lisma berdiri bertujuan
untuk menampung para mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Jember yang
mempunyai bakat dan minat dalam bidang seni. Tak harus mempunyai bakat seni
untuk bergabung dengan komunitas seni yang ada di Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember ini. Apabila kita masih mempunyai minat dalam bidang seni,
pintu Lisma pun terbuka lebar untuk kita. Pada awal terbentuknya Lisma, cabangcabang seni yang ditawarkan oleh UKMF ini terdiri dari empat bidang. Yaitu seni
tari, seni teater, seni musik dan modeling. Keempat bidang tersebut merupakan

salah satu makna dari filosofi Lisma yang tergambarkan melalui 4 panah yang
menjurus menjadi satu.
Namun, makna dan filosofi dari logo Lisma tidak hanya itu saja. Lambang
Lisma ini mempunyai makna yang amat mendalam dan berarti. Warna biru yang
yang digambarkan oleh panah berwarna biru yang mengarah ke bagian dalam
mempunya makna yaitu melambangkan rasa kekeluargaan yang sangat tinggi
antar anggota-anggotanya. Semua anggota Lisma adalah saudara, yang sangat erat
hubungannya satu sama lain. Tak harus dari gen sama, satu famili dan dari asal
daerah yang sama. Mereka semua bersatu dari berbagai macam kepribadian yang
berbeda-beda dan dari berbagai kawasan daerah. Menurut mereka, perbedaan
bukan masalah untuk menjadikan kita satu kesatua. Justru perbedaan itulah yang
menjadi jurus atau senjata untuk saling melengkapi satu sama lain. Mereka
bersatu menjadi satu kesatuan keluarga Lisma yang saling membantu, saling
berbagi dan bercanda tawa bersama. Mereka tidak menganut sistem senioritas.
Baik angkatan tertua maupun angkatan termuda semuanya saling berbaur dan
tidak dibatasi oleh tembok senioritas yang membuat menjadi sungkan terhadap
satu sama lain. Semua saling merangkul dan bergandeng tangan.
Kemudian makna selanjutnya dari logo Lisma adalah warna merah yang
melambangkan keberanian. Semua anggota Lisma harus berani dalam mengambil
sikap dan siap menerima apapun resikonya. Apapun masalah yang melanda harus
kita hadapi dengan berani. Kemudian warna hitam pada simbol Lisma
melambangkan ikatan Lisma.
Saat ini, bidang seni yang ada di Lisma tidak hanya seni musik, seni tari,
seni tari dan modeling saja. Lisma mempunyai beberapa bidang seni tambahan
yaitu fotografi dan seni lukis. Masing-masing bidang mempunyai koordinator
masing-masing. Apabila kita bergabung ke UKMF Lisma, kita tidak hanya
berpacu pada satu bidang saja. Kita boleh mengikuti semua bidang seni yang ada
di Lisma. Tidak ada batas untuk kita dalam menggali seni. Semua yang mahir
berbagi dengan yang belum mahir, karena saling melengkapi merupakan asas dari
dalam diri seorang anggota Lisma. Sebagai contohnya yaitu Lisma mempunyai
program Gitar Sharing atau yang biasa disingkat Gishare. Gishare adalah sarana

bagi anggota Lisma yang ingin belajar atau memperdalam kemampuan dalam
bermain gitar. Anggota yang mahir bermain gitar akan berbagi ilmunya pada yg
masih amatir atau yang belum bisa sama sekali.
Untuk menjadi anggota Lisma, ada syarat yang harus dipenuhi oleh calon
anggota Lisma, yaitu wajib mengikuti Petir Lisma. Kegiatan tersebut merupakan
suatu diklat keanggotaan Lisma. Kegiatannya sangat menyenangkan. Disini
anggota Lisma dilatih untuk menjadi satu kesatuan dan menjadi satu keluarga.
Terdapat tradisi lisma yang turun menurun dilakukan saat Petir Lisma. Yaitu
tradisi celup. Disini calonn anggota harus menyemplung bersama anggota lain
untuk memahami esensi kebersamaan. Lisma sendiri menganut semboyan Jas
Merah yaitu Jangan Sampai Melupakan Sejarah, sehingga tradisi Lisma dari awal
terbentuknya Lisma hingga sekarang tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai