Sapi
Sapi
Kucing
Anjing
Kuda
Kuda
OVARIUM
Jumlahnya sepasang
Dalam rongga tubuh yang ditunjang oleh alat penggantung
(mesovarium)
Ukuran serta bentuk ovaria pada hewan muda dengan yang
dewasa menunjukkan perbedaan yang sangat jelas
Kelenjar ganda, yakni : Kelenjar eksokrin karena menghasilkan
ova, dan kelenjar endokrin karena pada periode tertentu
menghasilkan hormon estrogen (folikel the graaf) progesteron
(korpus luteum) dan relaksin (korpus luteum)
Struktur Histologi
Terbagi 3: kapsula, Korteks dan Medulla
Kapsula
Epithel kecambah (germinal epithelium).
Pada hewan muda bangun epithel kubis atau silindris rendah
Hewan dewasa kubis rendah.
Permukaan dibalut olehepithel kecambah, kecuali daerah hilus ovari
yang dibalut oleh peritoneum.
Pada kuda sebagian besar ovarium dibalut oleh peritoneum, hanya
sebagian kecil disebut ovulation fossa dibalut oleh epithel kecambah
Tunika albuginea, disusun atas jaringan ikat kolagen tanpa serabut
elastis dan retikuler, sedikit mengandung sel, letaknya langsung dibawah
epithel kecambah.
Korteks
Kuda
Folikel primordial
Folikel primordial
Pada hewan yang baru lahir folikel seluruhnya adalah folikel premordial. Folikel yang belum memasuki
siklus pada hewan dewasa sering disebut folikel premordial juga, untuk membedakan dengan folikel
primer yang telah memasuki siklus. Folikel ini terdiri dari sel telur (oogonium) membran basal yang cukup
tipis dan sel folikel (sel granulosa) berbentuk pipih selapis. Membran basal merupakan batas antara
folikel dengan stroma kortikalis. Diameter oogonium 30-50 m, inti besar, aparatus golgi, mitokhondria dan
endoplasmik retikulum yang jelas.
Folikel primer
Folikel primer
Folikel ini telah memasuki siklus, dan dibawah pengaruh hormon FSH dari hiphofisa terjadi
proses pertumbuhan. Pembesaran diameter dari seluruh komponen folikel disebabkan oleh
perubahan pada : Sel telur yang membesar karena intinya sedikit membesar akibat kromatin
bertambah, sitoplasma khususnya kuning telur (para plasma) bertambah secara bertahap sel
telur yang sedang berkembang ini disebut oosit primer.
Sel-sel follikel turut berkembang yang tadinya berbentuk pipih selapis, berubah menjadi
kubis sebaris.
Membran basal masih tetap tipis.
Folikel sekunder
Folikel Sekunder
Periode ini disebut Growing follicle dibedakan tiga stadium, yakni : per
Mulaan, pertengahan, akhir
1.Stadium permulaan
Oosit primer terus berkembang, sel folikel mulai berkembang biak
sehingga tampak dua lapis. Di luar selaput vitelin mulai terjadi
zona pelusida yang dihasilkan oleh sel folikel. Di sebelah dalam
selaput vitelin kuning telur bertambah banyak, membran basal
sedikit menebal. Penambahan diameter keseluruhan follikel,
demikian juga oosit primer.
2.Stadium pertengahan
Perkembangan oosit primer terus berjalan, dengan bertambahnya
kuning telur posisi inti yang sentris mulai bergeser agak ke
tepi. Zona pelusida agak menebal dan sel folikel berlapis
mencapai tiga sampai enam lapis. Membran basal agak menebal.
3.Stadium akhir
Perkembangan oosit primer berakhir, zona pelusida tebal. Sel
follkel yang ada ditengah mulai tampak tanda degenerasi yang
berakhir dengan hancur (lisis) sehingga terbentuk rongga sebagai
permulaan dari antrum folikuli.
Folikel Tersier
Folikel de Graaf
Setelah ovulasi
Korpus Luteum
Korpus luteum (Yellow body) mulai terbentuk setelah folikel
mengalami ovulasi, pembentukan ini berlangsung terus sampai
sempurna, apabila terjadi kebuntingan (korpus luteum
gravidiatatum).
Lutein terdapat pada korpus luteum kuda, sapi, karnivora dan
manusia.
Pada domba, kambing dan babi pigmen lutein tidak ada sehingga
warna korpus luteum jadi putih kelabu.
Korpus luteum tergolong kelenjar endokrin dan menghasilkan
hormon progesteron yang berfungsi memelihara kelangsungan
kebuntingan.
Corpora albicans
Atretik folikel
Medula Ovari
Sering disebut : Zona vaskulosa, karena banyak mengandung
pembuluh darah.
Stroma ovari di daerah medula berubah menjadi jaringan ikat fibroelastis yang banyak mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe
dan saraf, terdapat pula otot polos yang berhubungan dengan
muskulator dari ligamentum suspensorium.
Adanya sel interstitial pada kucing dan rodensia diduga
menghasilkan hormon ovarium.
Didaerah pertautan mesobarium dilaporkan adanya sel yang mirip
dengan sel interstitial hewan jantan yang disebut : Sel hilus yang
menghasilkan androgen.
Pada karnivora dan ruminansia dekat mesovarium sering terlihat sisa dari
rete ovari, sisa mesonefros yakni efooforon dan parooforon. Sisa mesonefros
tersebut berbentuk saluran berliku-liku dengan ujung yang buntu. Epithelnya
pipih selapis, pada epooforon silindris bersilia keduanya kadang membentuk
kista.
Alat Penyalur
Tuba Uterina (Salping, tuba falopii, oviduktus)
Pada mammalia terdapat sepasang yang berfungsi sebagai :
Menangkap oosit sekunder yang diovulasikan (oleh fimbriae),
memberi lingkungan yang baik untuk pembuahan dan
menyalurkan oosit sekunder atau embrio menuju uterus.
Secara morfologis dibagi menjadi : Infundibulum dan
fimbriae, ampulla dan istmus. Bangun umum ketiga
daerahnya hampir sama hanya berbeda dalam struktur selaput
lendirnya serta ketebalan lapisan otot.
Oviduct: infundibulum
ampula
isthmus
UTERUS
Bentuk uterus pada berbagai hewan piara tidak sama, hal ini berhubungan
dengan perkembangan embriologi. Perbedaannya terletak pada derajat
penyatuan bagian kaudal buluh Muller. Secara umum uterus dibagi dalam 4
bagian yaitu :
Uterus simplex : uterus hanya satu, ditemukan pada primata (bangsa
kera) termasuk manusia.
Uterus dupleks (uterus bipartius) : tipe ini memiliki dua uterus yang
terpisah, sehingga memiliki dua serviks yang masing-masing bermuara
kedalam uterus. Tipe ini terdapat pada rodentia seperti : kelinci dan
marmut.
Uterus Bipartius : mempunyai dua buah kornu yang panjang, yang
bersatu di daerah istmus dekat servik, kemudian bermuara pada vagina
tunggal. Tipe ini terdapat pada : karnivora dan babi.
Uterus Bikornis : Kornua uteri yang tidak begitu panjang, karena
penyatuan korpus uteri berlangsung agak jauh dari servik. Servik
hanya sebuah dan bermuara kedalam vagina. Tipe ini terdapat pada : kuda
dan ruminansia.
Struktur Histologis:
Endometrium, myometrium, caruncula
Endometrium
Myometrium
Sebagai pengganti istilah tunika muskularis mukosa
Terdiri atas otot polos yang tersusun secara melingkar sebelah dalam
dan memanjang sebelah luar. Diantaranya terdapat stratum vaskulare.
Pada uterus yang pernah bunting stratum vaskulare ini memiliki
pembuluh darah yang besar, lebih jelas dari uterus dara.
Perimetrium (serosa), lapis luar merupakan kelanjutan dari peritoneum
(serosa) hanya saja sub serosa relatip tebal dan mengandung otot
polos membentuk alat penggantung uterus (ligamentum lata uteri).
Karunkula (carunculae)
Submukosa terdiri atas jaringan ikat longgar dengan sedikit sel jadi
jelas dapat dibedakan dengan tunika propria. Sebagian besar
kelenjar dari uterus (glandula uterina) terdapat dalam submukosa
khsusnya ujung kelenjar, sebagian alat penyalurnya terdapat pada
tunika propria. Bangun kelenjarnya adalah tubulus sederhana
dengan ujung kelenjar menggulung, keadaan kelenjar sangat
dipengaruhi oleh siklus kelamin.
Plasenta
Servik
Servik
Kuda
Sapi
Babi
Vagina
Vagina berbentuk buluh terbuka, dibagian kranial
berbatasan dengan servik uteri dan dibagian kaudal
adalah vestibulum vulva. Sebagian kecil (kranial)
vagina terdapat dalam rongga perut yang dibalut oleh
serosa, dan sisi selebihnya terdapat dalam ruang
pelvis dibalut oleh adentitia.
Sebagaimana pada saluran kelamin yang lain, vagina
pun mengikuti perubahan sesuai dengan siklus
kelamin. Perubahan mana tampak jelas pada epithel
vagina yang penting untuk identifikasi siklus kelamin
khususnya pada rodensia dan karnivora.
Fungsi vagina adalah : pada waktu kopulasi menerima penis serta
pancaran air mani setelah ejakulasi berlangsung.
Kelenjar Mammae
Kelenjar mammae adalah kelenjar eksokrin dimana sekresi
eksternal dari alveoli dialirkan melalui sistem pembuluh ke puting
yang dapat dihisap oleh anak. Kelenjar mammae adalah
perkembangan dari kelenjar keringat
Berdasarkan Lokasi :
1. Inguinal : Sapi, Domba, Kambing, Kerbau, Kuda
2. Pectoralis : Gajah & Primata
3. Abdomen : Babi, Anjing, Kucing
Terdiri dari:
1. Jar. Sekresi/Parenkhima: Sel Epitel Sekresi (ALVEOLI)
2. Jar. Pengikat (STROMA)
Key
1. Skin
2. Lobule
3. Glands
4. Interlobular connective
tissue
5. Adipose tissue
Key
1. Lobule
2. Interlobular duct*
3. Intralobular duct
4. Intralobular connective tissue
5. Interlobular connective tissue
*Duct lined by bistratified cuboidal
epithelium
Key
1. Lumen
2. Bistratified cuboidal
epithelium
3. Lamina propria
4. Interlobular connective tissue
Key
1. Cortex
2. Medulla
3. Tertiary (Graafian) follicles
4. Developing follicles
Key
1. Oocytic cytoplasm
2. Zona pellucida
3. Corona radiata
4. Multilayered follicular cells
Key
1. Tunica albuginea
2. Primordial follicles in ovarian
cortex
3. Tertiary follicle
Je3a. Oocyte
Je3b. Corona radiata
Je3c. Antrum
Je3d. Cumulus oophorus
Je3e. Membrana granulosa
Je3f. Theca interna
Je3g. Theca externa
Key
1. Corpus luteum
2. Connective tissue septum
Key
1. Corpus luteum
2. Interstitial cells
Key
1. Lumen
2. Mucosal folds
3. Muscularis
4. Serosa
Key
1. Lumen
2. Endometrium lined by cuboidal
Je epithelium
3. Endometrial glands within the
lamina
Je propria
4. Myometrium, circular section
5. Stratum vasculare
6. Myometrium, longitudinal section
fimbriae
infundibulum
magnum
isthmus
Shell gland
Kelenjar Mammae