Senam Dan Diabetes
Senam Dan Diabetes
Januari 2012
Pengaruh Senam Diabetes Melitus Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita
Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja
Puskesmas Darusalam Medan 2011
Abstrak
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, dan kerja insulin. Kondisi hiperglikemi ini dapat di kelola dengan 4 cara, dan salah
satunya yaitu senam diabetes melitus. Senam diabetes adalah senam fisik yang dirancang untuk para penderita
diabetes melitus dan merupakan bagian dari pengobatan diabetes melitus dan dilakukan secara teratur untuk
mendapatkan hasil yang baik yaitu penurunan kadar glukosa darah dan peningkatan sensitivitas insulin. Tujuan
penelitian ini adalah Untuk mengetahui efektifitas senam diabetes mellitus terhadap penurunan kadar glukosa
darah pada penderita diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas Darusalam Medan tahun 2011. Jenis
penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan menggunakan rancangan penelitian One Group Pre Test-Post
Test. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita dibetes melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas
Darusalam Medan dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling dan sampel yang diperoleh yaitu 31
orang. Pengumpulan data kadar glukosa darah menggunakan glukometer yang diukur sebelum senam dan
setelah senam, senam dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dalam satu minggu. Data diolah dengan program
komputer dengan uji t dependent dengan 0,05. Rata-rata kadar glukosa darah sebelum senam adalah 290.81
g/dl dan rata-rata sesudah senam adalah 272.77 g/dl. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji t dependent
didapatkan p= 0,000 dengan rata-rata penurunan kadar glukosa darah sebesar 18.03 mg/dl yang artinya
menunjukkan bahwa senam Diabetes Melitus dapat menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan pada
penderita diabetes melitus tipe 2. Untuk itu diharapkan kepada penderita diabetes melitus agar selalu aktif dalam
melakukan senam diabetes melitus.
Kata kunci
PENDAHULUAN
Diabetes melitus (DM) merupakan sekelompok
kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan
kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia
(Smeltzer dan Bare, 2001). Gangguan tersebut
dapat disebabkan oleh sekresi hormon insulin tidak
adekuat atau fungsi insulin terganggu (Resistensi
insulin). Secara garis besar DM dikelompokkan
menjadi 2 tipe, yaitu : DM tergantung pada insulin
(DM tipe-1) dan DM tidak tergantung pada insulin
Karakteristik
Usia
< 45
45-60
>60
Total
2
Jenis
Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total
3
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Perguruan
Tinggi
Total
4
Pekerjaan
PNS
Pensiunan
Wiraswasta
Ibu Rumah
Tangga
f
1
14
16
31
5
26
31
9
7
10
5
(%)
3,2
45,2
51,6
100,0
16,1
83,9
100,0
29,0
22,6
32,3
16,1
31
4
7
4
16
100,0
12,9
22,6
12,9
51,6
31
100,0
Total
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Program Diet, Minum
Obat, dan Penyuluhan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Darusalam Medan Tahun 2011
(n=31)
No
1
Karakteristik
Mengikuti
Program Diet
(%)
Ya
21
67,7
Tidak
10
32,3
Total
2
Mengonsumsi
Obat-obatan
31
100,0
Ya
19
61,3
Tidak
12
31
38,7
100,0
Pernah
24
77,4
Tidak
Pernah
22,6
31
100,0
Total
3
Penyuluhan
Total
Tabel 4.5
Hasil Uji t Dependent Kadar Glukosa Darah
Sebelum dan Setelah Senam Diabetes Melitus di
Wilayah Kerja Puskesmas Darusalam Medan
Tahun 2011 (n= 31)
N
o
1
2
Sena
m
DM
Pre
Test
Post
Test
SE
CI
95%
Perbedaan
Mean
P.value
291
49.
8.8
18.03
.000
273
53
9.5
12
24.
16.0
2
PEMBAHASAN
Senam diabetes melitus yang dilakukan peneliti di
wilayah kerja puskesmas Darusalam Medan tahun
2011, didapatkan 22 responden (70.9 %) yang
mengalami penurunan kadar glukosa darah dengan
mean Pre Test dan Post Test adalah 18.03 mg/dl.
Dan ada 9 orang responden yang mengalami
peningkatan kadar glukosa darah. Hasil analisa
data dengan uji t dependent menunjukkan ada
perbedaan yang signifikan rata-rata kadar gula
darah antara sebelum dan sesudah penderita DM
melakukan senam Diabetes Melitus (p = 0,000).
Sudirman dkk (2008) juga melakukan penelitian di
RSU RA Kartini Jepara tentang pengaruh senam
Diabetes Melitus terhadap penurunan kadar
glukosa darah pada penderita diabetes melitus,
menggunakan metode penelitian eksperimental
dengan rancangan penelitian One Group Pre Test
dan Post Test, dengan uji t dependent kepada 67
responden didapatkan nilai (p= 0,000), yang mana
bahwa hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
adanya perubahan yang sangat signifikan.
Penelitian ini mendukung hasil dari penelitian yang
dilakukan oleh peneliti Kartika Wahyu (2011) pada
anggota PERSADIA Ciputat Jaya juga terkait pada
efek senam Diabetes Melitus terhadap glukosa
darah sewaktu pada penderita DM tipe 2,
menggunakan metode penelitian eksperimental
dengan rancangan penelitian Pre Test and Post Test
with Control, dan menggunakan uji t berpasangan,
yang mana kelompok perlakuan sebanyak 12 orang
yang teratur melakukan senam Diabetes Melitus
PERKENI
(Perkumpulan
Endokrinologi
Indonesia). 2006. Pengelolaan Diabetes
Melitus Tipe 2 di Indonesia. CV.Aksara
Buana : Jakarta.
Re Nabyl. 2009. Cara Mencegah dan Mengobati
Diabetes Mellitus. Cetakan I. Aulia
Publising : Yogyakarta.
Santoso Mardi. 2010. Senam Diabetes Indonesia
Seri 5. Yayasan Diabetes Indonesia :
Jakarta.
Saraswati Sylvia. 2009. Diet Sehat untuk Penyakit
Asam Urat, Diabetes, hipertensi, stroke.
Cetakan I. A+Plus Books : Yogyakarta.
Sherwood Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia. Edisi
2. EGC : Jakarta.
Smeltzer dan Bare. 2001. Keperawatan Medikal
Bedah Bruner & Sudarth. Vol 2. EGC :
Jakarta.
Soegondo Sidartawan ddk. 2009. Penatalaksanaan
Diabetes Melitus Terpadu. Edisi 2.
Cetakan 7. Balai Penerbit FKUI : Jakarta.
Widianti Tri Anggriyana. 2010. Senam Kesehatan.
Cetakan I. Nuha Medika : Yogyakarta.