Anda di halaman 1dari 104

PENINGKATAN KOMPETENSI

KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH


DALAM MENGELOLA IMPLEMENTASI KURIKULUM

PENILAIAN KINERJA,
SISTEM PKB DAN
PENILAIAN PRESTASI KERJA

PUSAT PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN


DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2015

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan


Komplek Kemdikbud Gedung D Lantai 17, Jln. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat,
10270
Telp.(021) 57946110, Fax. (021) 57946110
Kampus Pusbangtendik Jln. Raya Cinangka Km. 19 Bojongsari, Depok, 16517
Telp. (021) 7490411, Fax. (021) 7491174
website: http://bpsdmpk.kemdikbud.go.id/pusbangtendik
email: tendik@kemdikbud.go.id

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

SAMBUTAN

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Pengawas sekolah dan kepala sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran dan hasil prestasi belajar siswa. Efektivitas dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran dan hasil belajar tersebut diperlukan upaya strategis di antaranya peningkatan
kompetensi bagi pengawas sekolah dan kepala sekolah melalui pelatihan yang disertai dengan
pengukuran mutu secara sistematis.
Menindaklanjuti kebutuhan tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan
dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (Badan PSDMPK dan PMP) melalui Pusat
Pengembangan Tenaga Kependidikan, menyusun Materi Pelatihan Peningkatan Kompetensi
Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum.
Materi yang tersusun diharapkan menjadi referensi utama bagi fasilitator dan peserta pelatihan
dalam penyelenggaraan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah dan Pengawas
Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum. Materi Pelatihan terdiri dari: Manajemen
Implementasi Kurikulum, Manajemen dan Kepemimpinan Sekolah, Supervisi Akademik dan
Manajerial, Evaluasi Diri Sekolah, Penilaian Kinerja dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK
dan PPK), Pengembangan Kegiatan Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler, Pendidikan Inklusif dan
Perlindungan Anak, dan Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi yang tinggi untuk penyusun
materi dan penelaah materi. Terima kasih saya sampaikan kepada pejabat dan staf BPSDMPK
dan PMP, widyaiswara, dosen perguruan tinggi, pengawas sekolah, dan kepala sekolah yang
telah berpatisipasi aktif sehingga materi pelatihan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Semoga keberadaan materi dan seluruh perangkat pelatihan lainnya dapat berkontribusi positif
terhadap efektivitas penyelenggaraan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah
dan Kepala Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum.
Jakarta, Mei 2015
Jaka
Kepala
Badan PSDMPK dan PMP,
Ke
K
ep

P
ro Dr. Syawal Gultom
Prof.
NIP 196202031987031002

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan materi pelatihan
Peningkatan Kompetensi Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah dalam Mengelola
Implementasi Kurikulum. Materi pelatihan merupakan muatan wajib yang digunakan oleh
narasumber, instruktur nasional, pengawas sekolah, dan kepala sekolah.
Sasaran dalam meningkatkan kompetensi sesuai dengan tujuan pelatihan antara lain meliputi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Materi Pokok Pelatihan Peningkatan Kompetensi
Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum terdiri dari:
Manajemen Implementasi Kurikulum, Manajemen dan Kepemimpinan Sekolah, Supervisi
Akademik dan Manajerial, Evaluasi Diri Sekolah, Penilaian Kinerja dan Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai (PK dan PPK), Pengembangan Kegiatan Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler, Pendidikan
Inklusif dan Perlindungan Anak, dan Kemitraan Sekolah dengan Pihak Eksternal.
Materi pelatihan ini merupakan salah satu sumber belajar sehingga peserta pelatihan
diharapkan dapat memperkaya diri dengan referensi lain yang relevan. Materi yang disusun
ini diupayakan untuk menjawab beberapa prinsip dan tujuan utama. Pertama, materi ini
diharapkan dapat menunjang pengembangan kompetensi pengawas sekolah yang diturunkan
dari kebutuhan pelaksanaan kurikulum pada seluruh level satuan pendidikan. Kedua, setiap
materi menunjang sikap keberterimaan, pengetahuan, dan keterampilan serta menumbuhkan
daya inisiatif untuk merencanakan strategi dan implementasi perencanaan, pelaksanaan, dan
evalausi pengawasan dan pembinaan sekolah sesuai kebutuhan khas implementasi kurikulum.
Ketiga, materi yang dipelajari dapat mengurangi resistensi pada implementasi kurikulum pada
tingkat satuan pendidikan. Keempat, seluruh materi pelatihan dapat berkontribusi positif
terhadap pembentukan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang menunjang kompetensi
pengawas sekolah dan kepala sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum. Kelima,
menyelaraskan seluruh kompetensi yang dikembangkan untuk menunjang penjaminan mutu
kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian sesuai dengan karakteristik
kurikulum .
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas dedikasi yang tinggi para tim
pengembang materi, penyusun dan pengembang perangkat pelatihan. Terima kasih juga saya
sampaikan kepada seluruh pejabat dan staf BPSDMPK dan PMP, widyaiswara, dosen perguruan
tinggi, pengawas sekolah, dan kepala sekolah yang telah berpatisipasi aktif dalam penyusunan
materi ini.
Semoga materi pelatihan ini dapat membantu narasumber, instruktur nasional, pengawas
sekolah dan kepala sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum dan secara khusus
bermanfaat sebagai referensi bagi narasumber dan instruktur pada pelatihan Peningkatan
Kompetensi Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah dalam Mengelola Implementasi Kurikulum.
Jakarta, Mei 2015
Jak
Kepala
Pusbangtendik,
K
Ke
p

Dr.
D
r. Muhammad Hatta
NIP.195507201983031003
NIP

ii

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

DAFTAR ISI
Hal
SAMBUTAN ...............................................................................

KATA PENGANTAR .....................................................................

ii

DAFTAR ISI ..............................................................................

iii

PETA KONSEP ............................................................................

GLOSARIUM ...............................................................................

vi

...........................................................

A. Petunjuk Pembelajaran .................................................

B. Kompetensi Yang Akan Dicapai .....................................

C. Ruang Lingkup Materi .................................................

D. Langkah - Langkah Pembelajaran ...................................

E. Penilaian .....................................................................

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : PENILAIAN KINERJA


(PK) DAN SISTEM PKB

II

PENDAHULUAN

A. Deskripsi Materi ..........................................................

B. Tujuan Pembelajaran ..................................................

C. Uraian Materi ..............................................................

1.
2.
3.
4.
5.

Konsep Penilaian Kinerja (PK)


Perangkat Instrumen PK
Mekanisme PK Guru, PKKS, dan PKPS
Simulasi Analisis Data Hasil PKG
Mekanisme PKB

7
11
15
33
37

D. Aktivitas Pembelajaran ( LK-SIMULASI-SOAL) ...............

46

E. Rangkuman ...............................................................

46

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

iii

III

iv

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: PENILAIAN PRESTASI KERJA


PEGAWAI (PPK)
A. Deskripsi Materi ..........................................................

48

B. Tujuan Pembelajaran ...................................................

49

C. Uraian Materi .............................................................

50

1. Penilaian Prestasi Kerja ..........................................

50

2. Sasaran Kerja Pegawai ..........................................

56

3. Penilaian Ketercapaian SKP ....................................

70

4. Penilaian Perilaku Kerja ..........................................

78

D. Aktivitas Pembelajaran ( LK-SIMULASI-SOAL) ..............

85

E. Rangkuman ................................................................

86

DAFTAR FUSTAKA

88

LAMPIRAN :

89

1. REFLEKSI

89

2. RENCANA TINDAK LANJUT

89

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

1.

Mekanisme PKG, PKKS DAN PKPS ..................................

15

2.

Diagram Sumber-sumber PKB ..........................................

42

3.

Mekanisme PKB ..............................................................

43

4.

Alur PPK ........................

53

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

DAFTAR TABEL
Tabel

vi

Halaman

1.

Contoh Pemberian Nilai .......................................................

19

2.

Tabel Konversi Nilai ..................................................

20

3.

Konversi Nilai Kinerja Hasil PKG ke persentase Angka Kredit ....

21

4.

Tabel Konversi Nilai ....

26

5.

Bobot Nilai Perolehan Kinerja .

27

6.

Pengolahan

Hasil

Penilaian

Kinerja

Pengawas

Sekolah/madrasah .....

32

7.

Transformasi dari Rentang Skor ke Nilai ................

32

8.

REKAP HASIL PKG SD Suka Hati Tahun 2015 ...

35

9.

Contoh analisis hasil PKG ....

36

10.

Hasil Analisis PKGuru SD Suka hati Tahun 2015 ....

36

11.

KRITERIA PENILAIAN UNSUR PERILAKU KERJA ....

79

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

PETA KONSEP
Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

vii

Glosarium
Pada Modul ini digunakan beberapa istilah dengan penjelasan makna berikut :
Angka kredit

adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau


akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh
seorang guru dan kepala sekolah dalam rangka pembinaan
karier kepangkatan dan jabatannya.

Atasan Pejabat
Penilai

adalah atasan langsung dari Pejabat Penilai atau pejabat lain


yang ditentukan.

Guru

adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,


mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah

Jabatan
fungsional guru

adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup,


tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan
kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai
Negeri Sipil.

Kepala sekolah/
Madrasah

Kepala Sekolah sebagai Pegawai Negeri Sipil yang


selanjutnya disingkat PNS adalah Kepala sekolah/Madrasah
sebagaimana dimaksud dalam pedoman adalah guru dan
kepala sekolah;

Kepala sekolah

adalah guru yang diberi tugas tambahan memimpin satuan


pendidikan

Kegiatan Tugas
Jabatan

adalah tugas pekerjaan yang wajib dilakukan dalam rangka


pelaksanaan fungsi jabatan fungsional guru.

viii

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Kegiatan
pembelajaran

adalah kegiatan guru dalam menyusun rencana


pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang ber mutu,
menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, menyusun
dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
terhadap peserta didik

Kegiatan
bimbingan

adalah kegiatan guru dan kepala sekolah dalam menyusun


rencana
bimbingan,
melaksanakan
bimbingan,
mengevaluasi proses dan hasil bimbingan, serta melakukan
perbaikan tindak lanjut bimbingan dengan memanfaatkan
hasil evaluasi.

Pengawas
Sekolah

adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas,


tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melaksanakan pengawasan akademik
dan mamjerial pada satuan pendidikan

Penilaian
Prestasi Kerja

adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang


dilakukan oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja
pegawai dan perilaku kerja PNS guru dan kepala sekolah;

Perilaku Kerja

adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang


dilakukan oleh PNS guru dan kepala sekolah atau tidak
melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penilaian
Prestasi Kerja

adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap guru dan kepala
sekolah PNS pada suatu satuan pendidikan sesuai dengan
sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja.

Pejabat Penilai

adalah atasan langsung PNS guru dan kepala sekolah yang


dinilai, dengan ketentuan bagi guru oleh kepala sekolah dan
bagi kepala sekolah paling rendah oleh pejabat struktural
eselon III pada dinas pendidikan setempat.

Pejabat Pembina
Kepegawaian
(PPK)

adalah PPK Pusat, PPK Daerah Provinsi, dan PPK Daerah


Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan
yang
mengatur
wewenang
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian PNS guru
dan kepala sekolah

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Penilaian Kinerja
Pengawas
Sekolah (PKPS)

adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama


pengawas sekolah dalam rangka pembinaan karir
kepangkatan dan jabatannya

Pengembangan
keprofesian
berkelanjutan
(PKB)

adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan


sesuai dengan kebutuhan, bertahap, berkelanjutan untuk
meningkatkan profesionalitas
.

Penilaian kinerja
guru (PKG)

adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru


dan kepala sekolah dalam rangka pembinaan karier
kepangkatan dan jabatannya
adalah penilaian tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam
rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatan, yang
memiliki tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah.

Penilaian Kinerja
Kepala Sekolah
(PKKS)
Rencana Kerja
Tahunan (RKT)

adalah rencana yang memuat kegiatan tahunan dan target


yang akan dicapai sebagai penjabaran dari sasaran dan
program yang telah ditetapkan oleh kepala sekolah yang
disetujui oleh komite sekolah pada satuan pendidikan.

Sasaran Kerja
Pegawai (SKP)

adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh


seorang PNS guru dan kepala sekolah.

Target

adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap


pelaksanaan tugas jabatan fungsional guru yang ditetapkan
setiap tahun.

Uraian Tugas

adalah suatu paparan semua tugas jabatan yang merupakan


tugas pokok pemangku jabatan dalam memproses bahan
kerja menjadi hasil kerja dengan menggunakan perangkat
kerja dalam kondisi tertentu.

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

I. PENDAHULUAN
A. Petunjuk Pembelajaran
1. Materi ajar ini digunakan selama mengikuti pelatihan pada mata latih PK,
PKKS, PKB DAN PPK dengan alokasi waktu 4 Jam Pelajaran atau 180
menit untuk tahap In Service Learning 1, 200 Jam Pelajaran untuk
keseluruhan materi latih termasuk implementasi penilaian kinerja guru di
wilayah binaannya pada tahap On The Job Learning, dan 24 jam pelajaran
untuk seluruh materi latih pada tahap In Service Learning 2.
2. Materi ajar ini memandu ketercapaian kompetensi yang harus dicapai
selama proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik
dan model Problem Based Learning (PBL), sehingga peserta berperan aktif
selama pelatihan untuk memperoleh pengalaman belajar yang optimal.
3. Selama pembelajaran materi pokok/submateri pokok peserta difasilitasi
dengan Lembar Kegiatan (LK) yang tersedia pada bahan ajar ini dan juga
terpisah dari bahan ajar ini sehingga dapat mendukung ketercapaian
tujuan pembelajaran.
4. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dalam pelatihan dan
produk yang dihasilkan oleh peserta baik secara individu/dan atau
kelompok.
B. Kompetensi Yang akan Dicapai
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta pelatihan mampu:
Dalam pelatihan ini para peserta akan memiliki kemampuan dalam memahami
pengetahuan, sikap dan keterampilan secara utuh perihal Kompetensi guru,
kepala sekolah dan pengawas sekolah dalam bidang penilaian kinerja guru,
kepala sekolah dan pengawas, pengembangan keprofesian berkelanjutan
serta penilaian prestasi kerja pegawai. Dampak dari pemahaman ini adalah
peningkatan prestasi kerja yang akan berimbas pada peningkatan kualitas
pendidikan bagi peserta didik.

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

C. Ruang Lingkup Materi


Ruang lingkup materi memuat dua hal yaitu:
1. Penilaian Kinerja dan Sistem PKB yang meliputi pembahasan al:
a. Konsep Penilaian Kinerja (PK): meliputi pembahasan Konsep Penilaian
Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah secara reguler
b. Perangkat Instrumen PK: meliputi pembahasan (1) Perangkat
Penilaian Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah; (2)
Simulasi

PKG,

PKKS,

PKPS

secara

transparan

dan

dapat

dipertanggungjawabkan (3) Simulasi analisis data hasil PK Guru


c.

Proses dan Prosedur PK dan Sistem PKB: meliputi pembahasan (1)


Mekanisme PKB dalam pengembangan karir Guru, Kepala Sekolah dan
Pengawas serta latihan merencanakan PKB berbasis hasil PKG

2. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil terdiri atas unsur SKP dan PK.
Penilaian prestasi kerja PNS guru dan kepala sekolah terdiri atas unsur SKP
dan PK, dengan uraian sebagai berikut.
a. SKP meliputi pembahasan tentang (1) konsep penilaian prestasi kerja
(2) Prosedur penyusunan SKP dan (3) Terget dalam SKP
b. Penilaian ketercapaian SKP yang akan mengupas tentang proses dan
prosedur penilaian dalam SKP.
c.

PPK memuat pemahaman tentang (1) komponen perilaku kerja dan


(2) prosedur penilaian perilaku kerja

D. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pembelajaran

materi

Penilaian

Kinerja,

Pengembangan

Keprofesian

Berkelanjutan Dan Penilaian Prestasi Kerja terdiri dari tiga tahapan, yaitu:
1. In Service Learning 1
Secara umum langkah pembelajaran pada In Service Learning 1 adalah
sebagai berikut :
a. Pendahuluan pembelajaran diawali dengan pengondisian peserta latih
dengan melakukan ice breaker yang relevan dengan materi Penilaian

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Kinerja, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Dan Penilaian


Prestasi Kerja. Selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Curah pendapat dari masing-masing perserta latih berkaitan dengan
pengalaman

peserta

dalam

melaksanakan

Penilaian

Kinerja,

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Dan Penilaian Prestasi


Kerja.
c.

Input konsep materi Penilaian Kinerja, Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan Dan Penilaian Prestasi Kerja oleh fasilitator dan
dilanjutkan dengan mendiskusikan konsep dasar Penilaian Kinerja,
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Dan Penilaian Prestasi
Kerja.

d. Kegiatan pembelajaran Penilaian Kinerja, Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan Dan Penilaian Prestasi Kerja dirancang menggunakan
pendekatan saintifik dan model Problem Based Learning.

Problem Based Learning

Sintak

yang harus dilakukan oleh peserta latih

adalah sebagai berikut:


1) mengidentifikasi masalah;
2) menetapkan masalah;
3) mengembangkan alternatif solusi;
4) menyusun tindakan strategis;
5) melihat ulang dan mengevaluasi.
Selama proses berlangsung, peserta latih membaca referensi,
berdiskusi, memecahkan masalah, mengerjakan tugas berdasarkan
lembar

kerja,

mempresentasikan

hasil,

dan

merefleksikan

pembelajaran kemitraan sekolah dengan pihak eksternal.


e. Menyusun rencana tindak berdasarkan format yang telah disediakan.

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

2. On The Job Learning


Pada tahap On The Job Learning, peserta latih mengerjakan tugas
berdasarkan rencana tindak yang disusun pada saat pelatihan In Service

Learning 1
3. In Service Learning 2
Pada tahap In Service Learning 2, peserta latih mempresentasikan seluruh
hasil pada On The Job Learning .
Secara rinci langkah kegiatan pembelajaran diuraikan pada bagian
aktivitas pembelajaran dalam materi latih ini.
E. Penilaian
Penilaian dalam pelatihan kepala sekolah dan pengawas sekolah dimaksudkan
sebagai pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
kompetensi meliputi penilaian otentik yang terdiri atas komponen sikap,
pengetahuan dan keterampilan. penilaian diri berupa refleksi setiap peserta,
penilaian

berbasis

menggunakan

portofolio

format

berupa

observasi

yang

hasil

kinerja,

akan

dilakukan

Penilaian
ketika

sikap
proses

pembelajaran/pelatihan berlangsung oleh fasilitator dan penilaian teman


sejawat. Untuk penilaian pengetahuan menggunakan hasil pretes dan postes
sebagai

tolok

keterampilan

ukur

ketercapaian

dilakukan

dalam

kompetensi.

proses

ketika

Sedangkan
pembelajaran

penilaian
sedang

berlangsung, ketika dengan menggunakan format observasi.


1. Penilaian otentik
Merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai
sikap, pengetahuan dana keterampilan, mulai dari masukan (input),
proses

sampai keluaran (output) pembelajar an/pelatihan. Penilaian

otentik ini bersifat alami, apa adanya dan tidak dalam suasana tertekan,
para peserta akan mengikuti semua kegiatan pelatihan, dan mengerjakan
tugas-tugas berupa latihan kerja dan selanjutnya akan melakukan simulasi
dan peer teaching.

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

x Penilaian sikap dilakukan dengan mengamati sikap peserta sejak awal


pelatihan sampai berakhirnya pelatihan, meliputi: disiplin, kerjasama,
tanggung jawab, dan saling menghargai
x Penilaian pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, meliputi: pretes
untuk mengukur kemampuan awal peserta, menggunakan instrumen
tes. Postes dilakukan di akhir pelatihan untuk mengukur kemampuan
akhir peserta terhadap materi PK, PB dan PPK.
x Penilaian keterampian meliputi: keterampilan berpikir reaktif, interaktif
serta kontribusi dalam kerja kelompok.
2. Penilaian diri
Penilaian ini merupakan salah satu teknik penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan yang dilakukan sendiri oleh peserta pelatihan bersifat
reflektif. Penilaian diri oleh peserta pelatihan ini akan dianalisis oleh
fasilitator dengan menggunakan lembar penilaian diri
3. Penilaian berbasis portofolio
Merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas
proses belajar peserta pelatihan termasuk hasil penugasan baik bersifat
individu dan atau kelompok, selama masa pelatihan berlangsung (IN-ONIN).

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

II. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : PENILAIAN KINERJA (PK)

A. Deskripsi Materi
Mata diklat ini membahas tentang
1. Konsep penilaian kinerja guru (PKG) kelas dan mata pelajaran; konsep
PKG dengan tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah (PKKS); dan konsep
penilaian penilaian Pengawas sekolah (PKPS);
2. Manfaat penilaian kinerja;
3. Ruang lingkup penilaian kinerja.
4. Perangkat instrumen penilaian kinerja
5. Simulasi penilaian kinerja.
6. Analisis hasil PKG
7. Mekanisme PKB dalam pengembangan karir guru, kepala sekolah dan
pengawas.
8. Perencanaan PKB berbasis PKG
9. Sasaran kinerja pegawai
10. Penilaian ketercapaian SKP
11. Penilaian perilaku kerja
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah peserta mempelajari materi tentang PKG, PKKS dan PKPS, peserta
diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian PKG, PKKS dan PKPS Secara reguler;
2. Mengidentifikasi manfaat PKG, PKKS dan PKPS;
3. Mampu membedakan aspek/ruang lingkup PKG, PKKS dan PKPS

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

C. Uraian Materi
1. Konsep Penilaian Kinerja
a. Pengertian Kinerja
1) Penilaian Kinerja Guru (PKG)
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, PKG adalah penilaian
dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka
pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan
tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan
seorang guru dalam penguasaan pengetahuan, penerapan
pengetahuan dan keterampilan
2) Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
Penilaian tiap butir tugas utama guru dalam rangka pembinaan
karir kepangkatan dan jabatan termasuk guru yang diberi tugas
tambahan sebagai kepala sekolah.
3) Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah
Penilaian kinerja pengawas sekolah (PKPS) adalah penilaian
kinerja (performance assessment) merupakan penilaian dari tiap
butir kegiatan tugas utama pengawas sekolah dalam rangka
pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya
b. Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja guru , penilaian kinerja kepala sekolah dan penilaian
kinerja pengawas sekolah dapat ditunjukkan pada tabel berikut :

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

PKG
1. Menilai kemampuan
guru dalam
menerapkan semua
kompetensi dan kete
rampilan yang
diperlukan pada
proses pembelajaran
2. menghitung angka
kredit yang diperoleh
guru atas kinerja
pembelajaran,
pembimbingan, atau
pelaksanaan tugas
tambahan yang
relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah
yang dilakukannya
pada tahun tersebut
3. menentukan berbagai
kebijakan yang terkait
dengan peningkatan
mutu dan kinerja guru

PKPS

PKKS
1. bahan
perencanaan
PKB bagi
kepala sekolah

1.

2. Untuk
mengetahui
kinerja kepala
sekolah dalam
semua
kompetensi

2. Mengembangkan
analisis kekuatan dan
kelemahan proses dan
hasil pelaksanaan tugas
pengawas sebagai dasar
pengembangan dan
perbaikan mutu profesi

3. bahan
peningkatan karir
dan promosi
jabatan

3. Mengetahui capaian
pelaksanaan kinerja
yang telah dilakukannya
selama satu periode
tertentu, sebagai bagian
dari refleksi diri, dalam
rangka meningkatkan
kualitas kerjanya di
masa berikutnya
4. Mengelola sistem
informasi hasil
pengawasan berupa
profil kinerja pengawas
sekolah

4. bahan
pertimbangan
perpanjangan
tugas KS

sebagai bahan bukti


fisik kelengkapan
usulan penilaian angka
kredit pengawas

5. menghitung
angka kredit
kepala sekolah
pada tahun
tersebut

10

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

c.

Ruang Lingkup Penilaian Kinerja.


1) Penilaian kinerja guru
a) Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran
Penilaian kinerja yang terkait dengan pelaksanaan proses
pembelajaran bagi guru mata pelajaran atau guru kelas,
meliputi

kegiatan

merencanakan

dan

melaksanakan

pembelajaran, mengevaluasi dan menilai, menganalisis hasil


penilaian, dan melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian
dalam menerapkan 4 (empat) domain kompetensi yang harus
dimiliki oleh guru sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru. Pengelolaan pembelajaran
tersebut mensyaratkan guru menguasai 24 (dua puluh empat)
kompetensi yang dikelompokkan ke dalam kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Untuk
mempermudah penilaian dalam PKG, 24 (dua puluh empat)
kompetensi tersebut dirangkum menjadi 14 (empat belas)
kompetensi sebagaimana dipublikasikan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Rinciannya sebagai berikut:
No

Ranah Kompetensi

Jumlah
Kompetensi

Indikator

Pedagogik

45

Kepribadian

18

Sosial

Profesional

Total

14

78

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

11

b) Penilaian kinerja guru dengan tugas tambahan sebagai kepala


sekolah
No

Kompetensi

Kriteria

Indikator
Kinerja

1.

Kepribadian dan sosial

29

2.

Kepemimpinan pembelajaran

10

41

3.

Pengembangan sekolah/
madrasah

28

4.

Pengelolaan sumber daya

32

5.

Kewirausahaan

20

6.

Supervisi pembelajaran

12

40

162

dinilai

berdasarkan

Jumlah

2) Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah


Kinerja

pengawas

Peraturan

Menteri

sekolah/madrasah
Pendayagunaan

Aparatur

Negara

dan

Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan


Fungsional dan Angka Kreditnya dalam melaksnakan supervisi
akademik dan supervisi manajerial. Berdasarkan peraturan
tersebut, terdapat 4 (empat) aspek penilaian dalam melaksanakan
supervisi akademik dan supervisi manajerial, yaitu

aspek

penyusunan program pengawasan, aspek pelaksanaan program


pengawasan,

dan

aspek

evaluasi

pelaksanaan

program

pengawasan, dan aspek membimbing dan melatih profesional


guru dan/atau kepala sekolah. Dari keempat aspek tersebut,
dimunculkan bentuk kinerja yang dapat diukur dan indikator
kinerjanya, seperti yang terlihat pada tabel berikut:
NO

KOMPONEN

MADYA

UTAMA

Penyusunan program pengawasan

12

14

14

Pelaksanaan program pengawasan

Evaluasi hasil program pengawasan

Pembimbingan dan Pelatihan


Profesional Guru dan/atau KS

12

15

22

37

41

Jumlah

12

MUDA

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Pelaksanaan penilaian kinerja guru, kepala sekolah dan pengawas


sekolah memiliki waktu pelaksanaan yang berbeda. Berikut waktu
penilaian kinerja guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah
PKG

PKKS

PKG dilakukan sekali


dalam satu tahun meliputi
pengamatan dan
pemantauan. Pemantauan
sepanjang tahun,
pengamatan pada akhir
bulan Desember. Hasilnya
dapat digunakan sebagai
bahan penyusunan evadir
dan rencana PKB tahun
berikutnya.

PKKS dilaksanakan
secara periodik
setiap tahun dan
secara berkala diatur
sesuai surat
pengangkatannya
sebagai kepala
sekolah/madrasah.

Hasil PKG digunakan


untuk menganalisis
kemajuan yang dicapai
guru dalam pelaksanaan
PKB
Masa penilaian : Januari
s.d. Desember setiap
tahun.
Hasil PKG menjadi bagian
capaian sasaran kerja
pegawai (SKP) tahun
berjalan . dan
dilaksanakan dengan
sistem paket.

Proporsi penilaian
kinerja kepala
sekolah adalah
setiap tahun: 25%
dari PKG dan 75%
dari PKKS

PKPS
PKPS
dilaksanakan
secara periodik
setiap tahun.
Penilaian
dilaksanakan
bersiklus yang
diatur tersendiri
yang
disesuaikan
dengan kalender
pengawasan
sekolah.

Penilaian kinerja 4
(empat) tahunan
dilaksanakan oleh
atasan langsung
dengan
mempertimbangkan
penilaian kinerja
oleh tim penilai.

2. Perangkat Instrumen Penilaian Kinerja


Dalam pelaksanaan penilaian kerja dibutuhkan perangkat pelaksanaan
penilaian kinerja. Perangkat yang harus digunakan oleh penilai untuk
melaksanakan penilaian kinerja guru agar diperoleh hasil penilaian yang
obyektif, akurat, tepat, valid, dan dapat dipertanggung-jawabkan adalah;
a. PKG

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

13

1) Pedoman Penilaian Kinerja Guru


Pedoman PKG mengatur tentang tata cara penilaian dan normanorma yang harus ditaati oleh penilai, guru yang dinilai, serta
unsur lain yang terlibat dalam proses penilaian (dikenal dengan
nama Buku 2 Pedoman PKG).
2) Instrumen Penilaian Kinerja Guru
Instrumen penilaian kinerja yang relevan dengan tugas guru,
terdiri dari:
a) Instrumen-1:

Pelaksanaan

Pembelajaran

untuk

guru

kelas/mata pelajaran (Lampiran 1);


b) Instrumen-2: Pelaksanaan Pembimbingan untuk guru Bim
bingan dan Konseling/ Konselor (Lampiran 2); dan
c) Instrumen-3: Pelaksanaan Tugas Tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/ madrasah (Lampiran 3). Instrumen-3
terdiri dari beberapa instrumen terpisah sesuai dengan tugas
tambahan yang diemban guru
Instrumen penilaian kinerja pelaksaaan pembelajaran atau terdiri
dari:
Lembar pernyataan kompetensi, indikator, dan cara menilai
Lembar ini berisi daftar dan penjelasan tentang ranah
kompetensi, kompetensi, dan indikator kinerja guru yang harus
diukur (Lampiran 1A atau 1.A.1).
Format laporan dan evaluasi per kompetensi
Format catatan dan evaluasi penilaian kinerja per kompetensi
digunakan untuk mencatat semua hasil pengamatan dan
pemantauan yang telah dilakukan, sebagai bukti pelaksanaan
penilaian kinerja guru. Catatan ini harus dilengkapi dengan
bukti-bukti fisik tertentu, misalnya dokumen pembelajaran dan
penilaian, alat peraga dan media pembelajaran, atau dokumen

14

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

lain yang menguatkan bukti kinerja guru. Berdasarkan catatan


hasil pengamatan dan pemantauan serta bukti fisik yang ada,
penilai di sekolah memberikan skor 0, 1, 2, pada setiap indikator
kinerja guru pada tabel yang disediakan. Persentase perolehan
skor per kompetensi kemudian dikonversikan ke nilai 1, 2, 3, 4,
(Lampiran 1B atau Lampiran 1.A.2).
Format rekap hasil PKG
Nilai per kompetensi kemudian direkapitulasi ke format rekap
hasil PKG untuk mendapatkan nilai total PKG (Lampiran 1C atau
Lampiran 1.A.3). Nilai inilah yang selanjutnya dikonversi ke
skala

nilai

kinerja

menurut

Peraturan

Menteri

Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Nomor 16 Tahun 2009 untuk diperhitungkan sebagai perolehan
angka kredit guru di tahun tersebut. Format rekap hasil PKG
dipergunakan untuk merekapitulasi hasil PKG formatif dan
sumatif. Format ini juga dipergunakan untuk memantau
kemajuan guru yang hasil PKG formatifnya mempunyai nilai di
bawah standar (1 dan/atau 2), lihat panduan program PKB.
Ketiga format rekap hasil PKG akan dipergunakan sebagai
masukan untuk menyusun laporan kendali kinerja guru. Fomat
rekap

hasil

PKG

sumatif

dipergunakan

sebagai

dasar

penghitungan angka kredit bagi tim penilai jabatan fungsional


guru di tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau pusat sesuai
kewenangannya.
Format perhitungan angka kredit
Setelah memperoleh nilai total PKG untuk pembelajaran,
pembimbingan atau tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah, penilai dapat melakukan perhitungan
angka kredit. Perhitungan angka kredit hasil PKG dapat
dilakukan di sekolah tetapi sifatnya hanya untuk keperluan

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

15

estimasi perolehan angka kredit. Bagi tim penilai di tingkat


kabupaten/kota, angka kredit hasil perhitungan tim penilai
tersebut

akan

dipergunakan

sebagai

dasar

penetapan

perolehan angka kredit guru


(Lampiran 1D atau Lampiran 1.A.4).
b. Perangkat penilaian kinerja kepala sekolah
Seperti halnya penilaian kinerja guru, perangkat penilaian kinerja
kepala sekolah terdiri dari
1) Pedoman Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
Pedoman ini berisi konsep penilaian kinerja, ruang lingkup
penilaian kinerja, dan prosedur penilaian kepala sekolah/
madrasah.
2) Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah.
Instrumen ini umumnya berbentuk program excel yang terdiri
dari data supervisi, cover instrumen, instrumen, skor, lampiran 1.
Rekap umum, laporan dan hasil. Dalam instrumen terdiri dari 6
kompetensi, 40 kriteria kinerja dan 162 indikator kinerja.
Bentuk instrumen tersebut memudahkan penilai mengetahui
secara cepat hasil penilain kinerja kepala sekolah yang telah
dilakukan, sehingga berguna bagi pelaporan, perencanaan
pengembangan keprofesian berkelanjutan serta bahan masukan
bagi peningkatan kompetensi dan penjaminan mutu kepala
sekolah
c.

Perangkat Penilaian Pengawas Sekolah


Penilaian kinerja pengawas sekolah menggunakan perangkat sebagai
berikut:
1) Pedoman Penilaian
2) Instrumen Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah Muda

16

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

3) Instrumen Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah Madya


4) Instrumen Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah Utama
5) Rubrik Penilaian
(catatan: instrumen dalam bentuk excel sudah dikembangkan)
Dalam setiap instrumen terdiri dari cover, Identitas Pengawas,
Petunjuk Pengisian Instrumen Dan Penghitungan Skor Penilaian
Kinerja Pengawas Sekolah, Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah
(Muda, Madya atau Utama) dengan jumlah komponen yang berbedabeda.
3. Mekanisme PK Guru, PKKS dan PKPS
a. Proses dan Prosedur PKG
Proses PKG dilakukan melalui empat tahapan persiapan, pelaksanaan
(pengumpulan fakta), penilaian dan pelaporan. Secara umum dapat
dilihat dari gambar berikut.
Daftar Gambar: 1 Mekanisme PKG, PKKS DAN PKPS

1) Tahap Persiapan
Dalam tahap persiapan, hal-hal yang harus dilakukan oleh penilai
maupun guru yang akan dinilai.

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

17

memahami Pedoman PKG, terutama tentang sistem yang


diterapkan dan posisi PKG,dalam kerangka pembinaan dan
pengembangan profesi guru
memahami pernyataan kompetensi guru yang telah dijabarkan
dalam bentuk indikator kinerja;
memahami penggunaan instrumen PKG,dan tata cara penilaian
yang akan dilakukan, termasuk cara mencatat semua hasil
pengamatan dan pemantauan, serta mengumpulkan dokumen
dan bukti fisik lainnya yang memperkuat hasil penilaian; dan
memberitahukan rencana pelaksanaan PKG,kepada guru yang
akan dinilai sekaligus menentukan rentang waktu jadwal
pelaksanaannya
2) Tahap Pelaksanaan
Beberapa tahapan PKG,yang harus dilalui oleh penilai sebelum
menetapkan nilai untuk setiap kompetensi, adalah sebagai
berikut.
Sebelum Pengamatan
Pertemuan awal antara penilai dengan guru yang dinilai
sebelum dilakukan pengamatan dilaksanakan di ruang khusus
tanpa

ada

orang

ketiga.

Pada

pertemuan

ini,

penilai

mengumpulkan dokumen pendukung dan melakukan diskusi


tentang berbagai hal yang tidak mungkin dilakukan pada saat
pengamatan. Semua hasil diskusi, wajib dicatat dalam format
laporan dan evaluasi per kompetensi (Lampiran 1B) sebagai
bukti penilaian kinerja. Untuk pelaksanaan tugas tambahan
yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah dapat dicatat
dalam lembaran lain karena tidak ada format khusus yang
disediakan untuk proses pencatatan ini
Selama Pengamatan

18

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Selama pengamatan di kelas dan/atau di luar kelas, penilai


wajib mencatat semua kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam pelaksanaan proses pembelajaran atau pembimbingan,
dan/atau dalam pelaksanaan tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah. Dalam konteks ini, penilaian
kinerja dilakukan dengan menggunakan instrumen yang sesuai
untuk masing-masing penilaian kinerja. Untuk menilai guru
yang melaksanakan proses pembelajaran atau pembimbingan,
penilai

menggunakan

instrumen

PKG,pembelajaran

atau

pembimbingan. Pengamatan kegiatan pembelajaran dapat


dilakukan di kelas selama proses tatap muka tanpa harus
mengganggu proses pembelajaran. Pengamatan kegiatan
pembimbingan dapat dilakukan selama proses pembimbingan
baik yang dilakukan dalam kelas maupun di luar kelas, baik
pada saat pembimbingan individu maupun kelompok. Penilai
wajib mencatat semua hasil pengamatan pada format laporan
dan evaluasi per kompetensi tersebut (Lampiran 1B) atau
lembar lain sebagai bukti penilaian kinerja. Jika diperlukan,
proses pengamatan dapat dilakukan lebih dari satu

Setelah Pengamatan
Pada pertemuan setelah pengamatan pelaksanaan proses
pembelajaran,

pembimbingan,

atau

pelaksanaan

tugas

tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah,


penilai dapat mengklarifikasi beberapa aspek tertentu yang
masih

diragukan.

Penilai

wajib

mencatat

semua

hasil

pertemuan pada format laporan dan evaluasi per kompetensi


tersebut (Lampiran 1B) atau lembar lain sebagai bukti penilaian
kinerja. Pertemuan dilakukan di ruang khusus dan hanya
dihadiri oleh penilai dan guru yang dinilai
3) Tahap Pemberian Nilai

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

19

Penilaian
Pada tahap ini penilai menetapkan nilai untuk setiap
kompetensi dengan skala nilai 1, 2, 3, atau 4. Sebelum
pemberian nilai tersebut, penilai terlebih dahulu memberikan
skor 0, 1, atau 2 pada masing-masing indikator untuk setiap
kompetensi. Pemberian skor ini harus didasarkan kepada
catatan hasil pengamatan dan pemantauan serta bukti-bukti
berupa dokumen lain yang dikumpulkan selama proses PKG,.
Pemberian nilai untuk setiap kompetensi dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut.
Pemberian skor 0,1, atau 2 untuk masing-masing indikator
setiap kompetensi. Pemberian skor ini dilakukan dengan cara
membandingkan rangkuman catatan hasil pengamatan dan
pemantauan di lembar format laporan dan evaluasi per
kompetensi

dengan

indikator

kinerja

masing-masing

kompetensi .Aturan pemberian skor untuk setiap indikator


adalah:
Skor 0 : menyatakan indikator tidak dilaksanakan, atau tidak
menunjukkan bukti,
Skor 1 : menyatakan indikator dilaksanakan sebagian, atau
ada bukti tetapi tidak lengkap
Skor 2 : menyatakan indikator dilaksanakan sepenuhnya,
atau ada bukti yang lengkap.

20

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Tabel : 1 Contoh Pemberian Nilai


Contoh Pemberian Nilai Kompetensi tertentu pada proses PKG Kelas/Mata
Pelajaran/Bimbingan Konseling/Konselor Penilaian Kompetensi 1:
Mengenal karakteristik peserta didik
Indikator
Skor
1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap
0
1
peserta didik di kelasnya.
2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik
mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpar
0
1
tisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan
kesempatan belajar yang sama pada semua peserta
0
1
didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang
berbeda.
4. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan
perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku
1
0
tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya.
5. Guru membantu mengembangkan potensi dan
0
1
mengatasi kekurangan peserta didik.
6. Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan
fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas
0
1
pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak
termarginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder, dsb.).
Total skor yang diperoleh
1+2+2+0+2+0=7

2
2

2
2

Skor Maksimum Kompetensi =banyaknya indikator


dikalikan dengan skor tertinggi

6 x 2 = 12

Persentase skor kompetensi = total skor yang diperoleh


dibagi dengan Skor Maksimum Kompetensi dikalikan 100%

7/12 x 100% = 58.33%

Konversi Nilai Kompetensi (0 % < X 25 % = 1; 25 % <X


50 % = 2; 50 % < X 75 % = 3; dan 75 % < X 100 % =
4)

58.33% berada pada rentang 50 %


< X 75 %, jadi kompetensi 1 ini
nilainya 3

Perolehan skor untuk setiap kompetensi tersebut selanjutnya


dijumlahkan dan dihitung persentasenya dengan cara total skor
yang diperoleh dibagi dengan total skor maksimum kompetensi
dan mengalikan dengan 100%.
Perolehan persentase skor pada setiap kompetensi ini
kemudian dikonversikan ke skala nilai 1, 2, 3, atau 4. Konversi
skor 0, 1 dan 2 ke dalam nilai kompetensi sesuai tabel berikut
Kemudian, nilai setiap kriteria/indikator dijumlahkan dan hitung
rata-ratanya.

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

21

Tabel 2: Tabel Konversi Nilai


Rentang Total Skor X

Nilai Kompetensi

0% < X 25%

25% < X 50%

50% < X 75%

75% < X 100%

Nilai setiap kompetensi tersebut kemudian direkapitulasi dalam


format hasil penilaian kinerja guru (Lampiran 1C) untuk
mendapatkan nilai total PKG. Untuk penilaian kinerja guru. Nilai
total ini selanjutnya dikonversikan ke dalam skala nilai sesuai
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009. Konversi ini
dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan
Nilai PKG (skala 100) maksudnya nilai PKG Kelas/Mata Pelajaran,
Bimbingan dan Konseling/Konselor atau tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah dalam skala 0 - 100 menurut Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009.
Nilai PKG adalah nilai PKG Kelas/Mata Pelajaran, yang diperoleh dalam
proses PKG sebelum diubah dalam skala 0 100 menurut Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009.
Nilai PKG Tertinggi adalah nilai tertinggi PKG yang dapat dicapai, yaitu
56 (=14 x 4) bagi P PKG pembelajaran (14 kompetensi)

Berdasarkan hasil konversi nilai PKG ke dalam skala nilai sesuai


dengan PermenegPAN dan RB Nomor 16 tahun 2010 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, selanjutnya
dapat ditetapkan sebutan dan persentase angka kreditnya
sebagaimana tercantum dalam tabel 1.

22

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Tabel 3: Konversi Nilai Kinerja Hasil PKG ke persentase Angka Kredit

Nilai Hasil PK GURU

Sebutan

Persentase Angka kredit

91 100

Amat baik

125%

76 90

Baik

100%

61 75

Cukup

75%

51 60

Sedang

50%

50

Kurang

25%

4) Tahap Pelaporan
Setelah nilai PKG formatif dan sumatif diperoleh, penilai wajib
melaporkan hasil PKG kepada pihak yang berwenang untuk
menindaklanjuti hasil PKG tersebut. Hasil PKG formatif dilaporkan
kepada kepala sekolah/koordinator PKB sebagai masukan untuk
merencanakan kegiatan PKB tahunan. Hasil PKG sumatif
dilaporkan kepada tim penilai tingkat kabupaten/kota, tingkat
provinsi, atau tingkat pusat sesuai dengan kewenangannya.
Laporan PKG sumatif ini digunakan oleh tim penilai tingkat
kabupaten/kota, provinsi, atau pusat sebagai dasar perhitungan
dan penetapan angka kredit (PAK) tahunan yang selanjutnya
dipertimbangkan untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsional
guru. Laporan mencakup: (1) Laporan dan evaluasi per
kompetensi sesuai format; (ii) Rekap hasil PKG sesuai format; dan
(iii) dokumen pendukung lainnya.
5) Konversi Nilai Hasil PKG ke Angka Kredit
Nilai kinerja guru hasil PKG perlu dikonversikan ke skala nilai
menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Hasil konversi ini
selanjutnya digunakan untuk menetapkan sebutan hasil PKG dan
persentase perolehan angka kredit sesuai pangkat dan jabatan
fungsional guru. Sebelum melakukan pengkonversian hasil PKG ke
angka kredit, tim penilai harus melakukan verifikasi terhadap hasil

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

23

PKG. Kegiatan verifikasi ini dilaksanakan dengan menggu-nakan


berbagai dokumen (Hasil PKG yang direkapitulasi dalam Format
Rekap Hasil PKG, catatan hasil pengamatan, studi doku-men,
wawancara, dan sebagainya yang ditulis dalam Format La-poran
dan Evaluasi per kompetensi beserta dokumen pendu-kungnya)
yang disampaikan oleh sekolah untuk pengusulan
penetapan angka kredit. Jika diperlukan dan dimungkinkan,
kegiatan verifikasi hasil PKG dapat mencakup kunjungan ke
sekolah/madrasah oleh tim penilai tingkat kabupaten/kota,
provinsi, atau pusat. Pengkonversian hasil PKG ke Angka Kredit
adalah tugas Tim Penilai Angka Kredit kenaikan jabatan fungsional
guru

di

tingkat

kabupaten/kota,

provinsi,

atau

pusat.

Penghitungan angka kredit dapat dilakukan di tingkat sekolah,


tetapi hanya untuk keperluan estimasi perolehan angka kredit
guru. Angka kredit estimasi berdasarkan hasil perhitungan PKG
yang dilaksanakan di sekolah, selanjutnya dicatat dalam format
penghitungan angka kredit yang ditanda-tangani oleh penilai,
guru yang dinilai dan diketahui oleh kepala sekolah. Bersamasama dengan angka angka kredit dari unsur utama lainnya
(pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif) dan
unsur penunjang, hasil perhitungan PKG yang dilakukan oleh tim
penilai tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau pusat akan direkap
dalam Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) untuk
proses penetapan angka kredit kenaikan jabatan fungsional guru
Konversi nilai PKG bagi guru tanpa tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah Konversi nilai PKG ke angka
kredit dilakukan berdasarkan Tabel 1 di atas. Selanjutnya berdasarkan Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009, perole-han
angka kredit untuk pembelajaran atau pembimbingan setiap tahun
bagi guru diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut:

24

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Keterangan:
AKPKB adalah angka kredit PKB yang diwajibkan (subunsur pengembang an
diri, karya ilmiah, dan/atau karya inovatif).
AKP adalah angka kredit unsur penunjang sesuain ketentuan PermenegPAN
dan RB Nomor 16 Tahun 2009.
JM adalah jumlah jam mengajar (tatap muka) guru di sekolah/madrasah
atau jumlah konseli yang dibimbing oleh guru BK/Konselor per tahun.
JWM adalah jumlah jam wajib mengajar (24 40 jam tatap muka per
minggu) bagi guru pembelajaran
NPK adalah persentase perolehan angka kredit sebagai hasil penilaian
kinerja.
4 adalah waktu rata-rata kenaikan pangkat reguler, (4 tahun).
JM/JWM = 1 bagi guru yang mengajar 24-40 jam tatap muka per minggu.
JM/JWM = JM/24 bagi guru yang mengajar kurang dari 24 jam tatap muka
per minggu

AKK, AKPKB dan AKP yang dipersyaratkan untuk guru dengan


jenjang/ pangkat tertentu ditetapkan berdasar Pasal 18 Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi No. 16 Tahun 2009. Menurut peraturan ini, jenjang
jabatan fungsional guru terdiri dari; Guru Pertama, Guru Muda,
Guru Madya, dan Guru Utama. Seorang Guru yang akan
dipromosikan.
b. Proses dan Prosedur PKKS
1) Proses Penilaian
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilaksanakan oleh
pengawas yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Propinsi/Kabupaten/
Kota sesuai dengan kewenangannya, sesuai dengan pendekatan
penilaian 360. Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah harus
dilakukan dengan menggali informasi dari unsur-unsur pemangku
kepentingan (stakeholders) yang meliputi komite sekolah/
madrasah, guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik bila
diperlukan. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

25

pada setiap kriteria berdasarkan kelengkapan dan keabsahan


bukti yang releven dan teridentifikasi.
Bukti-bukti dapat berupa data, dokumen, kondisi lingkungan fisik
sekolah/madrasah, perilaku dan budaya, dan lain-lain yang dapat
diidentifikasi oleh Penilai melalui pengkajian, pengamatan, dan
penggalian

informasi

dari

pihak-pihak

yang

terkait

di

sekolah/madrasah seperti guru, pegawai, komite sekolah/


madrasah, dan peserta didik.
Penilai mencatat semua bukti yang teridentifikasi pada tempat
yang disediakan pada setiap kriteria penilaian. Bukti-bukti yang
dimaksud dapat berupa:
bukti yang teramati (tangible evidences) seperti:
dokumen-dokumen tertulis.
kondisi sarana/prasarana (hardware dan/atau software) dan
lingkungan sekolah/madrasah.
foto, gambar, slide, video.
produk-produk peserta didik.
bukti yang tidak teramati (intangible evidences) seperti
sikap dan perilaku kepala sekolah/madrasah.
budaya dan iklim sekolah/madrasah.
Bukti-bukti ini dapat diperoleh melalui pengamatan, wawancara
dengan pemangku kepentingan pendidikan (guru, komite, peserta
didik, mitra dunia usaha dan dunia industri Pemberian skor harus
didasarkan kepada catatan hasil pengamatan dan pemantauan
serta bukti-bukti berupa dokumen lain yang dikumpulkan selama
proses penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah. Pemberian nilai
untuk setiap kompetensi dilakukan dengan tahapan angka 4, 3, 2,
atau 1 dengan ketentuan sebagai berikut:

26

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Skor 4 diberikan apabila kepala sekolah/madrasah mampu


menunjukkan buktibukti yang lengkap dan sangat meyakinkan
bahwa kepala sekolah/madrasah yang bersangkutan berkinerja
sesuai dengan setiap kriteria komponen yang dinilai.

Skor 3 diberikan apabila kepala sekolah/madrasah mampu


menunjukkan buktibukti yang lengkap dan cukup meyakin kan
bahwa kepala sekolah/madrasah yang bersangkutan berkinerja
sesuai dengan setiap kriteria komponen yang dinilai.

Skor

diberikan

apabila

kepala

sekolah/madrasah

menunjukkan buktibukti yang kurang lengkap dan cukup


meyakinkan bahwa yang bersangkutan berkinerja sesuai
dengan setiap kriteria komponen yang dinilai.
Skor 1 diberikan apabila ditemukan bukti yang sangat terbatas
dan kurang meyakinkan atau tidak ditemukan bukti bahwa
kepala sekolah/madrasah yang bersangkutan berkinerja sesuai
dengan setiap kriteria komponen yang dinilai.
2) Instrumen Penilaian
Penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan dengan
menggu nakan Instrumen Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
(IPKKS) sebagai mana Lampiran 1. Instrumen ini terdiri atas enam
Komponen penilaian dengan menggunakan skala penilaian 1
(satu) sampai dengan 4 (empat) dengan rentang skor antara 6
(enam) sampai dengan 24 (dua puluh empat).

Untuk menyesuaikan skala panilaian dengan Permenpan nomor 16


tahun 2009 diperlukan konversi skor dengan menggunakan rumus
sebagai berikut

NKKS =

x 100

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

27

Keterangan:
NKKS
= Nilai Kinerja Kepala Sekolah
NIPKKS
= Skor Instrumen Penilaian Kinerja Kepala
3) Kategori Hasil Penilaian
Sesuai dengan Permenpan nomor 16 Tahun 2009, konversi hasil
penilain dengan IPKKS dikonversikan kedalam Kategori Hasil
Penilaian yang dinyatakan dalam rentang nilai 1 sampai dengan
100 dan dibedakan menjadi lima kategori penilaian yaitu Amat
Baik, Baik, Cukup, Sedang dan Kurang dengan ketentuan
sebagai berikut:
Tabel 4: Tabel Konversi Nilai

4)

Nilai IPKKS

Kategori

91,0 100

Amat Baik

76,0 90,9

Baik

61,0 75,9

Cukup

51,0 60,9

Sedang

Kurang dari 51

Kurang

Nilai Perolehan Kinerja


Nilai perolehan kinerja (NPK) adalah persentase angka kredit
unsur pembelajaran/bimbingan yang diperoleh yang dihitung
berdasarkan kategori hasil penilaian berdasarkan IPKKS. Setiap
kategori akan berimplikasi angka kredit yang diperoleh. Ketentuan
NPK untuk setiap kategori hasil penilaian adalah sebagai berikut

28

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Tabel 5: Bobot Nilai Perolehan Kinerja


Kategori
Amat Baik
Baik
Cukup
Sedang
Kurang

NPK
125%
100%
75%
50%
25%

5) Pelaporan
Setelah nilai penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah diperoleh,
penilai

wajib

melaporkan

hasil

penilaian

kinerja

kepala

sekolah/madrasah kepada pihak yang berwenang untuk menindak


lanjuti hasil penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah tersebut.
Hasil penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah dilaporkan
kepada Kepala Dinas sebagai masukan untuk merencanakan
kegiatan promosi, periodisasi, dan PKBG tahunan. Laporan juga
diberikan kepada penilai tingkat kabupaten/kota, sesuai dengan
kewenangannya.
6) Konversi Nilai Hasil Penilaian Kinerja ke Angka Kredit
Perolehan angka kredit unsur pembelajaran/bimbingan guru yang
mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah
ditentukan berdasarkan hasil penilaian yang bersangkutan sebagai
guru dengan menggunakan IPKG dan sebagai kepala sekolah/
madrasah dengan menggunakan IPKKS dengan pembobotan
masing-masing 25% dan 75%. Perhitungan perolehan angka
kredit dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut.

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

29

AK =





Keterangan:
AK
Perolehan angka kredit per tahun
AKK
Angka kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan
AKPKB Angka kredit unsur pengembangan profesional berkelanjutan
AKP
Angka kredit unsur penunjang
JM
Jumlah jam mengajar per minggu
JWM
Jumlah wajib mengajar per minggu (6 jam untuk kepala sekolah)
NPK
Nilai perolehan hasil kinerja sebagai guru
NPKKS Nilai perolehan hasil kinerja sebagai kepala sekolah

c.

Proses dan Prosedur PKPS


Penilaian kinerja pengawas sekolah dilaksanakan dalam beberapa
tahap, yaitu: (1) persiapan, (2) pelaksanaan penilaian, (3) verifikasi,
(4) analisis hasil, (5) penarikan kesimpulan dan rekomendasi dan (6)
Pelaporan
1) Persiapan
Persiapan yang dilakukan untuk melakukan penilaian kinerja
pengawas sekolah/madrasah adalah sebagai berikut.
Dinas Pendidikan Provinsi atau Kabupaten/Kota menetapkan
program penilaian pengawas sekolah/madrasah yang akan
dinilai dalam tiap akhir tahun.
Dinas Pendidikan Provinsi atau Kabupaten/Kota membentuk
Tim Penilai Kinerja Pengawas Sekolah/Madrasah yang terdiri
atas unsur Dinas Pendidikan, APSI, Korwas, Pengawas Senior,
disesuaikan

dengan

kedudukan

dan

jenis

pengawas

sekolah/madrasah yang akan dinilai.


Koordinator

Pengawas

Provinsi

atau

Kabupaten/Kota

menyiapkan administrasi penilaian, mengkoordinir pelaksanaan


penilaian, dan mengolah data yang dibantu oleh tim penilai.
Dinas Pendidikan Provinsi atau Kabupaten/Kota membentuk
Tim Pengolah Data.

30

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

2) Pelaksanaan Penilaian
a) Petunjuk Penilaian
Penilaian kinerja pengawas sekolah merupakan penila ian
berbasis bukti.
Bukti-bukti dapat berupa data, dokumen, perilaku dan
lain-lain yang dapat diidentifikasi oleh penilaian melalui
pengkajian, pengamatan, dan penggalian informasi dari
pihak-pihak yang terkait .
Penilai harus mencatat semua bukti yang teridentifikasi dan
mencocokkan pada instrumen setiap kriteria penilaian.
Bukti-bukti yang dimaksud dapat berupa: bukti yang
teramati (tangible evidences) seperti: dokumen-dokumen
tertulis, kondisi sarana/ prasarana (hardware dan/atau
software)
Bukti-bukti

ini

dapat

dokumen, pengamatan,

diperoleh

melalui

pengkajian

atau wawancara

dengan

pengawas sekolah .
Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada
setiap kriteria berdasarkan kelengkapan dan keabsahan
bukti yang releven dan teridentifikasi.
Skor penilaian dinyatakan dengan angka 4, 3, 2, atau 1
dengan ketentuan sebagai berikut:
o Skor 4 diberikan apabila pengawas

sekolah mampu

menunjukkan buktibukti yang sangat lengkap bahwa


pengawas sekolah yang bersangkutan berkinerja sesuai
dengan masing-masing kriteria komponen yang dinilai.

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

31

o Skor 3 diberikan apabila pengawas sekolah mampu


menunjukkan buktibukti yang lengkap dan

bahwa

pengawas sekolah yang bersangkutan berkinerja sesuai


dengan masing-masing kriteria komponen yang dinilai.
o Skor 2 diberikan apabila pengawas sekolah menunjukkan
buktibukti yang kurang lengkap dan

bahwa yang

bersangkutan berkinerja sesuai dengan masing-masing


kriteria komponen yang dinilai.
o Skor 1 diberikan apabila tidak lengkap atau tidak
ditemukan

bukti

bahwa

pengawas

sekolah

yang

bersangkutan berkinerja sesuai dengan masing-masing


kriteria komponen yang dinilai
3) Verifikasi Data
Data hasil penilaian

yang telah diperoleh perlu diverifikasi

kebenarannya. Verifikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara,


misalnya

dengan

melakukan

kunjungan

sekolah

untuk

mengkonfirmasi kebenaran isian dokumen dengan kondisi objektif


di lapangan. Dalam kasus-kasus tertentu, penilai dapat melakukan
wawancara dengan pihak-pihak yang terkait.
4) Pengolahan Hasil Penilaian
a) Pelaksana Pengolahan Hasil
Tim yang melaksanakan pengolahan hasil penilaian kinerja
pengawas sekolah/madrasah ditunjuk oleh Dinas Pendidikan
Provinsi atau Kabupaten/Kota. Tim pengolah hasil diketuai
oleh

seorang

staf

Dinas

Pendidikan

Provinsi

atau

Kabupaten/Kota dan beranggotakan beberapa staf tenaga


pengolah

data

Dinas

Pendidikan

Provinsi

atau

Kabupaten/Kota.

32

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

b) Waktu Pelaksanaan Pengolahan Hasil


Waktu pelaksanaan kegiatan pengolahan hasil dilakukan
selambat-lambatnya satu minggu setelah kegiatan penilaian
selesai.
c) Langkah-langkah Pemberian Skor
Pemberian skor untuk setiap pengawas sekolah/madrasah
yang dinilai, dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah
berikut.
Setiap penilai memberikan skor untuk setiap

butir

pengukuran sesuai dengan ketentuan yang ada.


Dari

sejumlah

penilai

yang

ada,

setelah

dilakukan

penyamaan dalam skala 100, secara menyeluruh, kinerja


pengawas dinilai dari 4 (empat) tugas pokok pengawas
sekolah yang meliputi : (1) penyu sunan program
pengawasan, (2) pelaksanaan program pengawasan, (3)
evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan, (4)
pembimbing dan pelatihan profesional guru dan/atau
kepala sekolah.
Berilah skor pada setiap komponen dengan cara memberi
tanda silang pada kolom skor 1, 2, 3, 4 sesuai dengan
kriteria setiap komponen, dengan format:

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

33

NO.
1
2

KOMPONEN

BOBOT

Penyusunan program
pengawasan (K1)
Pelaksanaan program
pengawasan (K2)

SKOR
RATA-2

NK

NA

PREDI
KAT

Tabel 5: Pengolahan Hasil Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah/madrasah

10
50

Evaluasi hasil pelaksanaan


program pengawasan (K3)

10

Melaksanakan pembimbingan
dan pelatihan profesional guru
dan/atau kepala sekolah (K4)

30

Jumlah Skor
Nilai Akhir (NA)
Predikat Nilai
Rumus
NK = Bobot Komponen X Skor Rata-rata
NA = NK : Skor Tertinggi(400) X 100

Keterangan:
N
: Komponen
NK
: Nilai Kompetensi
NA
: Nilai Akhir
5) Pengambilan Keputusan dan Rekomendasi
Kriteria yang digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai
prestasi kinerja seorang pengawas sekolah/madrasah sebagai
hasil penilaian kinerja menggunakan transformasi dari skala 100
ke kualifikasi prestasi kinerja berikut.
Tabel 6: Transformasi dari Rentang Skor ke Nilai
Rentang Skor Akhir
91 100
76 90
61 75
51 60
0 50

34

Nilai (Huruf) Klasifikasi Prestasi Kinerja


A
Amat Baik
B
Baik
C
D
E

Cukup
Sedang
Kurang

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Hasil penilaian kinerja pengawas sekolah/madrasah digunakan


untuk keperluan pembinaan, pengembangan, rotasi jabatan, atau
keperluan

lain.

Misalnya,

untuk

pengawas

sekolah

yang

memperoleh klasifikasi hasil penilaian berprestasi baik atau sangat


baik diusulkan untuk mendapatkan kenaikan pangkat lebih cepat
(misalnya 2 tahun) atau penghargaan lainnya. Di sisi lain, untuk
pengawas sekolah yang memperoleh klasifikasi hasil penilaian
berprestasi kurang atau sangat kurang diusulkan untuk mendapat
pembinaan dalam rangka memperbaiki aspek kinerja yang
mendapat penilaian kurang atau sangat kurang. Hasil Penilaian
Kinerja Pengawas Sekolah/Madrasah disampaikan kepada Asesi .
6) Pelaporan
Masingmasing asesor melakukan pengolahan nilai hasil Penilaian
Kinerja Pengawas Sekolah/Madrasah, menyusun laporan sesuai
dengan format pelaporan (terlampir) ,kemudian melaporkan hasil
Penilaian Kinerja Pengawas Sekolah/Madrasah kepada Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota.
4. Simulasi Analisis Data hasil PKG
PKG dilakasanakan oleh Kepala Sekolah sebagai atasan langsung, namun
jika jumlah guru banyak maka Kepala Sekolah menugaskan guru untuk
menilai rekan sejawat, dengan persyaratan yang telah ditentukan.
Sehingga setelah setelai proses PKG Kepala sekolah wajib menverifikasi
hasil PKG sebelum menandatangani lampiran 1C dan 1D. Sedagkan bagi
pengawas berkewajiban menjaminkan hasil PKG sekolah binaannya dapat
berjalan dengan baik dan benar, maka pengawas juga wajib memverifikasi
hasil PKG.
Hasil PKG dalam satu sekolah dianalisis oleh Kepala sekolah (dibantu
koordinator PKB) sebagai bahan perencaaan PKB individu dan PKB
sekolah, juga pengambilan kebijakan yang terkait dengan peningkatan
kompetensi dan profesionalisme guru.

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

35

Langkah-langkah analisis data hasil PKG adalah sebagai berikut:


a. Pastikan proses PKG dilaksanakan dengan benar.
Untuk memastikan proses PKGuru berjalan dengan baik dan benar,
maka Kepala sekolah memastikan:
Koordinator PKB memiliki rencana jadwal pelaksanaan PKG
Instrumen PKG sudah tersedia
Secara berkala menanyakan/memantau penilai apakah kegiatan
pemantauan

sudah dilaksanakan sesuai jadwal dan jurnal

monitoring/ catatan pemantauan sudah dibuat.


Pelaksanaan pemantauan (akhir semester ke dua) sesuai jadwal.
Sebelum menandatangani Lampiran 1C dan 1D diverifikasi apakah
catatan
fakta jika dibandingkan dengan indikator dan kompetensi sudah
sesuai skor dan nilainya.
Memberikan fasilitasi kelancaran proses PKGuru
b. Verifikasi hasil PKGuru
Verifikasi dapat dilakukan dengan membandingkan antara catatan
fakta dan indikator seidah sesuai atau belum dengan format
No

Kompetensi
/ indikator

Fakta pengamatan
/pemantauan

Skor
indikator

Sesuai/ tidk
sesuai

Verifikasi juga dapat dilakukan melakukan kunjungan kelas dan


wawancara dari berbagai sumber, misal siswa guru sejawat dll.

36

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

c.

Rekap hasil PKGuru


Merekap hasil PKGuru, misal jumlah guru 6 orang dengan hasil PKG
sebagai berikut
Tabel 6: REKAP HASIL PKG SD Suka Hati Tahun 2015
Nama guru
Kompetensi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
jumlah
sebutan

Ani

Tuti

Ari

Tari

Adi

Tedi
(KS)

3
2
3
4
3
3
2
3
3
2
3
2
2
3
38

4
3
2
2
3
4
3
3
4
3
4
4
4
2
43

3
2
3
2
3
4
2
3
4
3
4
3
4
2
40

4
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
2
44

3
2
3
2
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
40

3
2
3
4
3
4
3
4
4
4
4
3
3
2
46

cukup

baik

Cukup

Baik

Cukup

Baik

Keterangan

d. Analisis hasil PKG


Dari tabel hasil PKG di atas terdapat tiga orang guru memperoleh
sebutan cukup dan tiga orang baik. Kompetensi yang belum mencapai
standar 3 umumnya pada kompetensi 2 (4 orang), kompetensi 4 (3
orang), kompetensi 7 (4 orang) dan kompetensi 14 (4 ) orang. Data
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pengambilan keputusan rencana
PKB individu atau sekolah dikaitkan dengan hasil Evaluasi diri sekolah
dan RKT sekolah.

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

37

Tabel 7: Contoh analisis hasil PKG


KOMPETENSI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

NILAI 1

BANYAKNYA
NILAI 2
NILAI 3
4
4
2
1
4
3
1
6
2
4
2
5
3
1
4
3
1
3
1
2
4
2

NILAI 4
2
1
2
4
1
3
1
3
1
3

Tabel 8: Hasil Analisis PKGuru SD Suka hati Tahun 2015


100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%

NILAI 4
NILAI 3

30%

NILAI 2

20%

NILAI 1

10%
0%

Dari grafik terlihat pada kompetensi 2, kompetensi 4 , kompetensi 7,


dan kompetensi 14 nilai PKGuru nya masih banyak yang belum standar
(nilai 3) sehingga saat Kepala Sekolah dalam merancang program PKB
perlu mengutamakan kompetensi-kompetensi tersebut. Perencanaan
PKB akan dibahas pada materi selanjutnya.

38

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

5. Mekanisme PKB
Berdasarkan Permennegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 yang dimaksud dengan pengembangan keprofesian berkelanjutan
(PKB) adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan , bertahap, berkelanjutan untuk meningkat kan
profesionalisme.
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) ini diarahkan
untuk dapat memperkecil jarak antara pengetahuan, keterampilan,
kompetensi sosial dan kepribadian yang mereka miliki sekarang dengan
apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya itu.
Kegiatan PKB ini dikembangkan atas dasar profil kinerja guru sebagai
perwujudan hasil Penilaian Kinerja Guru yang didukung dengan hasil
evaluasi diri. Bagi guru-guru yang hasil penilaian kinerjanya masih berada
di bawah standar kompetensi atau dengan kata lain berkinerja rendah
diwajibkan mengikuti program PKB yang diorientasikan untuk mencapai
standar tersebut; sementara itu bagi guru-guru yang telah mencapai
standar kompetensi, kegiatan PKB-nya diarahkan kepada peningkatan
keprofesian agar dapat memenuhi tuntutan ke depan dalam pelaksanaan
tugas dan kewajibannya sesuai dengan kebutuhan sekolah dalam rangka
memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas kepada peserta didik
Berikut adalah contoh guru, kepala sekolah, dan pengawas sesuai regulasi
yang berlaku.

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

39

40

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)
x menulis karya ilmiah yang
diterbitkan pada seperti jurnal,
majalah
x ilmiah, atau penerbitan ilmiah
periodik lainnya.
x b) Menulis karya populer yang
dimuat pada surat kabar atau
majalah.
Menjadi pemakalah/narasumber
pada seminar, simposium, diskusi
x panel, kolokium, atau forum diskusi
ilmiah lainnya

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

Publikasi Ilmiah/ Karya


Tulis Ilmiah

Presentasi di forum ilmiah


Hasil penelitian
Tinjauan ilmiah
Tulisan ilmiah populer
Artikel ilmiah populer
Artikel ilmiah
Buku pelajaran
Modul/diktat
Buku dalam bidang pendidikan
Buku terjemahan
Buku pedoman guru

Pendidikan dan pelatihan


Studi praktik
Pengembangan sekolah
Kegiatan kolektif di KKKS/MKKS
Kajian/ penelitian tindakan
Pembelajaran mandiri
Pembimbingan sesama KS

x Diklat fungsional
x Kegiatan kolektif kelompok/
musyawarah
Contoh: lokakarya, seminar, koloqium,
diskusi panel tentang:
penguasaan materi dan kurikulum;
penguasaan metode mengajar;
kompetensi melakukan evaluasi
peserta didik dan pembelajaran;
penguasaan teknologi informatika dan
komputer (TIK);

Pengembangan Diri/
Diklat Fungsional

x
x
x
x
x
x
x

KEPALA SEKOLAH

GURU

UNSUR/KOMPONEN

x buku
x makalah
x presentasi dalam bentuk
gagasan, tinjauan/ulasan
x terjemahan/ penyaduran
buku

x Pendidikan dan pelatihan

PENGAWAS SEKOLAH

UNSUR-UNSUR KOMPONEN PKB GURU, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS SEKOLAH

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

41

x Permennegpan dan Reformasi


Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
x Buku Pedoman PKB dan Angka
Kreditnya (Buku 4)
x Buku Pedoman Penilaian PKB (Buku
5)

Sumber/referensi

Buku Pegangan Pengawas, Materi


Program Pendampingan KS/M oleh
Pengawas S/M, ProDEP,
Pusbangtendik, 2014

Menyusun/membuat:
x Buku teks
x Bahan diklat, pedoman yang
relevan
x Standar-standar yang berkaitan
dengan manajemen sumber daya
pemdidikan
x Metode/teknologi yang berguna

KEPALA SEKOLAH
Menyusun/membuat:
x Karya sains/teknologi tepat
guna: pengembangan
model kepengawasan;
media pembelajaran;
bahan belajar mandiri
berbasis komputer;
x Program aplikasi komputer;
alat/mesin/konstruksi
x Karya seni: musik, busana,
rupa, pertunjukan, sastra
x Mengikuti pengembangan
standar/pedoman dan
sejenisnya
Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan
Dan Kebudayaan Nomor 143
Tahun 2014, Tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Pengawas
Sekolah Dan Angka Kreditnya

PENGAWAS SEKOLAH

Dalam upaya menciptakan kepala sekolah dan pengawas yang profesional , BPSDM dan PK bekerjasama dengan
Pemerintah Australia mengembangakan
Professional Develompment for Education Personnel ProDEP telah menerbitkan Bahan Pembelajaran Utama (BPU)
yang dapat digunakan bahan belajar bagi kepala sekolah dan pengawas dalam memenuhi kompetensinya

x menemukan teknologi tepatguna:


media pembelajaran, program aplikasi
komputer, alat/mesin, dll
x menemukan/menciptakan karya seni:
seni rupa, sastra, desain grafis,
pertunjukan, dll
x membuat/memodifikasi alat
pelajaran/peraga/ praktikum;
x mengikuti pengembangan penyusunan
standar, pedoman, soal, dan
sejenisnya

GURU

Katya Inovatif

UNSUR/KOMPONEN

a. Mekanisme PKB dalam Pengembangan karir Guru


Komponen/unsur PKB
Dalam konteks Indonesia, PKB adalah pengembangan keprofesian
berkelanjutan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan guru untuk
mencapai

standar kompetensi

profesi

dan/atau

meningkatkan

kompetensinya di atas standar kompetensi profesinya yang sekaligus


berimplikasi

kepada

perolehan

angka

kredit

untuk

kenaikan

pangkat/jabatan fungsional guru. PKB mencakup tiga hal; yakni


pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif
Pengembangan diri meliputi :
Mengikuti diklat fungsional
Melaksanakan kegiatan kolektif guru
Publikasi ilmiah meliputi:
Menemukan tenologir tepat guna
Menemukan/mencipta karya seni
Membuat/memodifikasi alat pelajaran
Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan
sejenisnya.
Karya Inovatif
Menemukan teknologi tepat guna
Menemukan/menciptakan karya seni
Membuat/memodifikasi alat pelajaran
Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal dan
sejenisnya

42

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

b. Prinsip pelaksanaan PKB


Satu hal yang perlu diingat dalam pelaksanaan PKB harus dapat
mematuhi prinsip-prinsip sebagai berikut.
1) PKB harus fokus kepada keberhasilan peserta didik atau berbasis
hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, PKBharus menjadi
bagian integral dari tugas guru sehari-hari.
2) Setiap

guru

berhak

mengembangkan

PKB

mendapat
secara

kesempatan

teratur,

untuk

sistematis,

dan

berkelanjutan.Untuk menghi ndari kemungkinan pengalokasian


kesempatan pengembangan yang tidak merata, perludisusun
program PKB

dimulai dari sekolah

berdasarkan hasil analisis

evaluasi diri, PK Guru, dan atau uji kompetensi


3) Sekolah wajib menyediakan kesempatan kepada setiap guru untuk
mengikuti program PKB.
4) Bagi guru yang tidak memperlihatkan peningkatan setelah diberi
kesempatan untuk mengikuti program PKB sesuai dengan
kebutuhannya, maka dimungkinkan diberikan sanksi sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
5) Cakupan materi untuk kegiatan PKB harus terfokus pada pembe
lajaran

peserta

didik,

dengan

materi

akademik,

proses

pembelajaran, penelitian pendidikan terkini, dan teknologi


dan/atau seni,
6) Proses PKB bagi guru harus dimulai dari guru sendiri di
sekolahnya. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan PKB, kegiatan
pengembangan harus melibatkan guru secara aktif sehingga
betul-betul

terjadi

perubahan

pada

dirinya,

baik

dalam

penguasaan materi, pemahaman konteks, keterampilan, dan lainlain

sesuai

dengan

tujuan

peningkatan

kualitas

layanan

pendidikan di sekolah.

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

43

7) Kegiatan PKB dilaksanakan di sekolah atau dengan sekolah di


sekitarnya (misalnya IHT, MGMP)
c.

Lingkup Pelaksanaan Kegiatan PKB


Bentuk PKB

meliputi unsur-unsur yang bersifat internal sekolah,

eksternal, antarsekolah maupun melalui jaringan virtual


Contoh: Program Induksi,
mentoring, pembinaan,
observasi pembelajaran,
kemitraan pembelajaran,
berbagi pengalaman,
Pengembangan sekolah
secara menyeluruh (WSD=

whole school development)

Contoh:: Jaringan lintas


sekolah (seperti KKG/MGMP,
KKM, KKKS/MKKS, KKPS,
MKPS, atau jaringan virtual.
DALAM
SEKOLAH

Contoh:: PPPP--TK, LPMP,


LPTK, Asosiasi Profesi,, dan
PKB Provider lainnya..

Gambar 2: Diagram Sumber-sumber PKB

Agar proses PKB

lebih efektif dan efisien hendaknya dilakukan di

sekolah sendiri atau dilakukan bersama-sama dengan sekolah lain


yang berdekatan (misalnya melalui

MGMP).

Kegiatan PKB dapat

dilakukan di luar lingkung an sekolah, misalnya oleh LPMP, Dinas


Pendidikan, PT/LPTK atau penyedia jasa lainnya hanya untuk
memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh sekolah sendiri.
d. Mekanisme PKB
Berdasarkan analisis kebutuhan peningkatan kompetensi guru
berdasar kan hasil PKG, evaluasi diri dan atau uji kompetensi , maka
dikembang kan mekanisme PKB yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan guru untuk meningkatkan profesionalismenya sebagai
berikut:
Secara umum, mekanisme PKB tersebut dapat digambarkan dalam
mekanisme yang mencakup tahapan sebagai berikut:

44

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Guru
m
mengevaluasi
diri
menjelang akhir
m
tahun ajaran,
Format-1 (1.1)

Guru melalui
proses Penilaian
Kinerja Formatif
(1.2)

Koordinator PKB
dan Guru
membuat
perencanan PKB,
(1.3)

Guru
menjalankan
program PKB
sepanjang tahun
(1.6)

Guru menerima
rencana final
kegiatan PKB,
Format-2 (1.5)

Guru menyetujui
rencana kegiatan
PKB, Format-2
(1.4)

Koordinator PKB
melaksanakan
monev. kegiatan
PKB (1.7)

Guru mengikuti
Penilaian Kinerja
Sumatif dan
menerima perkiraan angka kredit
(1.8)

Guru melakukan
refleksi kegiatan
PKB Format-3
(1.9)

Gambar 3: Mekanisme PKB


Berlatih Merencanakan PKB berbasis PKGuru
Tahap 1

: Setiap awal tahun guru melakukan evaluasi diri tentang


apa yang dilakukan sebelumnya. Guru di suatu sekolah,
baik guru yang berpengalaman maupun guru yang baru
mulai mengajar, harus melakukan proses evaluasi diri,.

Tahap 2

: Segera setelah selesai melakukan evaluasi diri, guru


mengikuti proses Penilaian Kinerja.Penilaian Kinerja ini
diperlukan untuk menentukan profil kinerja guru dalam
menetapkan a pakah guru akan mengikuti program
peningkatan kinerja untuk mencapai standar kompetensi
profesinya atau kegiatan pengembangan kompetensi lebih
lanjut.

Tahap 3

: Konsultasi dengan Kepala Sekolah (jika koordinator PKB


adalah guru yang ditugaskan oleh Kepala Sekolah) dan
Komite Sekolah, Guru dan koordinator PKB membuat
perencanaan kegiatan PKB

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

45

Tahap 4

: Koordinator

PKB

tingkat

sekolah

menetapkan

dan

menyetujui rencana kegiatan PKB bersifat final yang


memuat kegiatan PKB yang akan dilakukan oleh guru
sendiri dan/atau bersama-sama dengan guru lain di dalam
sekolah sebagai bagian dari kegiatan yang akan diadakan
oleh sekolah tertentu,
Tahap 5

: Guru menerima rencana program PKB yang mencakup


kegiatan yang akan dilakukan di dalam dan/atau luar
sekolah,

yang

telah

dibahas

dan

disepakati

oleh

koordinator PKB
Tahap6

: Guru mengikuti program PKB yang telah direncanakan


baik

di

dalam

dan/atau

di

luar

sekolah.Sekolah

berkewajiban menjamin bahwa kesibukan guru mengikuti


kegiatan PKB tidak mengurangi kualitas pembelajaran
peserta

didik

di

kelasnya.Ada

perbedaan

antara

pelaksanaan PKB bagi guru-guru yang hasil PKG telah


mencapai atau lebih standar kompetensi profesi dengan
guru-guru yang hasil PKG masih belum mencapai standar
komptensi profesi.
Dalam

pelaksanaan

PKB

untuk

mencapai

standar

kompetensi profesi khususnya bagi guru-guru yang hasil


penilaian kinerjanya masih di bawah standar yang
ditetapkan

dapat

didampingi

oleh

Guru

pendamping/mentor. Guru pendamping/ mentor adalah


guru senior yang kompeten, yang bertugas memberikan
pendampingan

kepada

guru

yang

mengikuti

PKB

tersebut.Guru pendamping/mentor dapat berasal dari


sekolah maupun dari luar sekolah (jika sekolah merasa
belum memiliki guru yang memenuhi persyaratan yang
ditentukan).

46

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Tahap 7

: Monitoring dan evaluasi kegiatan PKB oleh Koordinator


PKB

bekerja sama dengan Koordinator PKB tingkat

sekolah untuk mengetahui apakah kegiatan PKB yang


dilaksanakan
ditetapkan,

dapat

mencapai

dilaksanakan

tujuan

sesuai

yang

dengan

telah

rencana,

mengkaji kelebihan, permasalahan dan hambatan untuk


perbaikan kegiatan PKB di masa mendatang, dan
penerapan hasil PKB dalam pelaksanaan tugas guru, serta
evaluasi dampak terhadap upaya peningkatan kualitas
layanan pendidikan di sekolah.
Tahap 8

: Di akhir tahun, semua guru dan koordinator PKB tingkat


sekolah melakukan refleksi apakah kegiatan PKB yang
diikutinya benar-benar bermanfaat dalam meningkatkan
kompetensinya

maupun

kemampuan

lain

untuk

menghasilkan karya ilmiah dan/atau karya inovatif.


Sekolah berkewajiban menjamin bahwa kesibukan guru dengan tugas
tambahannya

sebagai

Guru

Pendamping/Mentor

atau

sebagai

Koordinator PKB tingkat sekolah sebagaimana halnya guru yang


mengikuti kegiatan PKB tidak mengurangi kuantitas dan kualitas
mengajarnya. Masa kerja koordinator PKB, penilai, dan guru
pendamping/ mentor adalah 3 (tiga) tahun. Setelah habis masa
kerjanya, akan dilakukan evaluasi untuk menentukan masa kerja
berikutnya.

Pemilihan

pendamping/mentor

koordinator

dilakukan

oleh

PKB,

penilai,

kepala

dan

sekolah

guru
dengan

persetujuan pengawas dan semua guru di sekolah tersebut,


sedangkan penetapan dan pengangkatannya dilakukan oleh kepala
sekolah dengan diketahui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Secara formal kepala sekolah menerbitkan SK penetapan koordinator
PKB, penilai dan guru pendamping. Selain itu, sekolah dan Dinas
Pendidikan setempat harus menjamin keterlaksanaan tugas Guru
Pendamping/Mentor atau sebagai Koordinator PKB agar pelaksanaan

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

47

PKB dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip PKB yang telah


ditetapkan dan sekaligus dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai
dalam rangka peningkatan kualitas layanan pendidikan bagi peserta
didik.

D. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan In Service 1
Setelah mempelajari dan mendengarkan overview PKG dan PKB, dipersilahkan
Anda berdiskusi dalam kelompok untuk melakukan kegiatan pembelajaran
sebagai berikut:

E. Rangkuman
RANGKUMAN KB 1:
PKG adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka
pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya (PermennegPAN dan RB No.16
Tahun 2009). Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari
kemampuan seorang guru dalam penguasaan pengetahuan, penerapan
pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi yang dibutuhkan. Kepala
sekolah adalah guru dengan tugas tambahan, PKKS adalah penilaian kinerja
kepala sekolah/madrasah merupakan serangkaian proses penilaian untuk
menentukan

derajat

mutu

kinerja

terhadap

target

kegiatan

kepala

sekolah/madrasah dalam melaksanakan tugas. Penilaian kinerja pengawas


sekolah (PKPS) adalah penilaian kinerja (performance assessment) adalah
penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama pengawas sekolah dalam rangka
pembinaan karir kepangkatan dan jabatannya.
Manfaat penilain kinerja secara umum adalah untuk menilai kinerja melalui
penerapan kompetensi, sebagai bahan pertimbangan perencanaan PKB, dan
sebagai dasar perhiungan angka kredit khusus bagi guru dan kepala sekolah,
sedang bagi pengawas menjadi bukti pendukung untuk bukti fisik.

48

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Instrumen PKG terdiri dari 14 (empat belas) kompetensi 78 indikator, PKKS


terdiri dari 6 kompetensi dan PKPS terdiri dari 4 komponen. Pengambilan data
dan fakta penilaian kinerja menggunakan pengamatan dan pemantauan
dengan teknik wawancara, observasi dan studi dokumen. PKG melalui
pengamatan terdiri dari sebelum, selama dan setelah pengamatan serta
pemantauan.
PKB berdasarkan PermennegPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 yang dimaksud dengan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB)
adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan , bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalisme.
Unsur/komponen PKB guru, kepala sekolah, dan pengawas terdiri dari
pengembangan diri. Publikasi ilmiah/pengembangan profesi dan karya
inovatif. Lingkup PKB dilakukan di dalam sekolah, jaringan sekolah dan
kepakaran luar lainnya. Rencana PKB berdasarkan hasil penilaian kinerja,
evaluasi diri, rekomendasi EDS dan RKT sekolah.

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

49

III.KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI


(PPK)
A. Deskripsi Materi
Berdasarkan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Kepegawaian,
dinyatakan bahwa untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintahan
dan pembangunan diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang profesional,
bertanggung jawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan
berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada
sistem prestasi kerja. Selanjutnya untuk menjamin obyektifitas dalam
mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan pangkat
diadakan penilaian prestasi kerja. Hal ini ditindaklanjuti dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Negeri Sipil dan Peraturan Kepala BKN Nomor 1 Tahun 2013 tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil, bahwa Penilaian prestasi kerja
PNS adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh
pejabat
penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja PNS. Prestasi
kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap PNS pada satuan
organisasi

sesuai

dengan

sasaran

kerja pegawai dan perilaku kerja

selanjutnya penilaian prestasi kerja pegawai Negeri sipil dilaksanakan untuk


mengevaluasi kinerja Pegawai Negeri sipil, yang dapat memberi petunjuk bagi
pejabat yang berkepentingan dalam rangka mengevaluasi kinerja unit dan
organisasi. Sebagai pegawai negeri sipil, guru juga mendapatkan pembinaan
yang dilaksanakan melalui penilaian prestasi kerja. Penilaian prestasi kerja
terdiri dari sasaran kerja pegawai dan penilaian perilaku pegawai.

Untuk memberikan gambaran tentang PPK materi ini membahas tentang :

50

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

1. Sasaran kerja pegawai, meliputi


SKP adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang
PNS
2. Penilaian Ketercapaian SKP akan dibahas perihal Target

ketercapaian

adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap pelaksanaan
tugas jabatan
Penilaian prestasi kerja PNS bertujuan untuk menjamin objektivitas
pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan
sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja
PPK PNS dilakukan berdasarkan prinsip obyektif, terukur, akuntabel,
partisipatif dan transparan. PPK selanjutnya disingkat SKP terdiri atas
unsur (1) SKP dan (2) Perilaku Kerja
3. PPK adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan
oleh PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan
sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penilaian

perilaku meliputi (1) orientasi pelayanan (2) integritas (3) komitmen (4)
disiplin (5) kerjasama (6) kepemimpinan (yang terakhir ini bagi pejabat
struktural)
Penilaian perilaku kerja dilakukan melalui pengamatan oleh pejabat penilai
PNS sesuai kriteria yang telah ditentukan

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah peserta mempelajari materi Penilaian Kinerja Guru, Kepala Sekolah
dan Pengawas Sekolah, khususnya tentang Penilaian Prestasi Kerja peserta
diharapkan mampu:
1. Memahami konsep PPK PNS yang meliputi SKP dan PK
2. Menjelaskan prosedur penyusunan SKP dan target dalam SKP
3. Mengidentifikasi prosedur Penilaian ketercapaian SKP

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

51

4. Mendeskripsikan PPK berupa komponen perilaku kerja dan prosedur


perilaku kerja

C. Uraian Materi
PPK PNS adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan
oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja
PNS.
PK adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap PNS pada satuan organisasi
sesuai

dengan

sasaran

kerja pegawai dan perilaku kerja. SKP

adalah

rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS.
Selanjutnya akan dibahas dan diuraikan satu persatu tentang SKP apa tolok
ukur ketercapaiannya dan Perilaku Kerja.
1. Penilaian Prestasi Kerja
PPK bagi guru dilaksanakan untuk mengevaluasi kinerja guru dan/atau
guru yang mendapatkan tugas lain yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah, yang dapat memberi petunjuk bagi pejabat yang
berkepentingan dalam rangka pembinaan profesi guru secara objektif.
Hasil

penilaian

prestasi

kerja akan

dimanfaatkan

sebagai

dasar

pertimbangan penetapan keputusan kebijakan pembinaan karir guru yang


berkaitan dengan bidang pekerjaan, pengangkatan dan penempatan,
pengembangan, penghargaan, serta disiplin. Hal ini sejalan dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru yang
mengamanatkan guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan berhak
mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi
kerja.
Berkenaan dengan hal tersebut, penilaian prestasi kerja dilaksanakan
secara sistematis yang penekanannya pada tingkat capaian sasaran kerja
atau tingkat capaian hasil kerja guru dan/atau guru yang mendapatkan

52

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah sebagaimana


telah direncanakan, disusun dan disepakati bersama oleh guru dan/atau
guru yang mendapatkan tugas lain yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah dengan atasan langsung (pejabat penilai)nya. Penilaian
prestasi kerja guru dan/atau guru yang mendapatkan tugas lain yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yaitu Kepala Sekolah/Madrasah,
Wakil Kepala Sekolah, Kepala Laboratorium, Kepala Perpustakaan, Kepala
Bengkel, Ketua Program Keahlian, dan Guru Pembimbing Khusus secara
strategis diarahkan melalui penilaian SKP dan perilaku kerja sesuai dengan
tugas dan fungsi guru dan kepala sekolah.
PPK bertujuan untuk menjamin objektivitas pembinaan guru dan/atau
guru yang mendapatkan tugas lain yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah dan dilaksanakan berdasarkan prinsip objektif, terukur,
akuntabel, partisipatif, dan transparan. Untuk memenuhi prinsip penilaian
yang objektif, terukur, akuntabel, partispatif, dan transparan diperlukan
pedoman penilaian prestasi kerja guru dan/atau guru yang mendapatkan
tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Oleh karenanya,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, memandang perlu menyusun
Pedoman Penilaian prestasi kerja guru dan/atau guru yang mendapatkan
tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yaitu Kepala
Sekolah/Madrasah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Laboratorium, Kepala
Perpustakaan, Kepala Bengkel, Ketua Program Keahlian, dan Guru
Pembimbing

Khusus

sebagai

referensi

dan

acuan

dalam

mengimplementasikan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara


(BKN) Nomor 1 Tahun 2013. Dengan pedoman ini, pihak-pihak yang
berkepentingan

secara

langsung

maupun

tidak

langsung

dapat

melaksanakan kegiatan atau program PPK dengan baik dan benar.


Unsur PPK adalah sebagai berikut

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

53

SKP

(bobot
60%)

PPK
PERILAKU KERJA
(bobot 40%)

Perangkat penilaian prestasi kerja merupakan seperangkat alat yang


digunakan oleh penilai untuk melaksanakan tugas mengukur dan menilai
prestasi kerja guru, kepala sekolah, dan guru yang diberi tugas tambahan.
Diharapkan hasil penilaian yang diperoleh obyektif, akurat, tepat, valid,
dan dapat dipertanggungjawabkan.
Perangkat penilaian tersebut terdiri dari:
Formulir Sasaran Kerja Pegawai (Lampiran 1)
Formulir Penilaian Sasaran Kerja Pegawai (Lampiran 2)
Surat Keterangan Melaksanakan Tugas Tambahan (Lampiran 3)
Rekap Hasil Penilaian Perilaku Kerja Bagi Guru (Lampiran 4)
Formulir Buku Catatan Penilaian Perilaku Kerja PNS (Lampiran 5)
Format Penilaian Prestasi Kerja (Lampiran 6)
Catatan: Format lengkap ada di Pedoman PPK GURU,KEPALA SEKOLAH
DAN GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN TAHUN 2014.
Terkait dengan pelaksanaan PPK maka alur PPK guru dan/atau guru yang
memperoleh tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah
(kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala laboratorium, kepala
perpustakaan, kepala bengkel, ketua program keahlian, dan pembimbing
khusus) dapat digambarkan berikut ini:

54

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Gambar 4: Alur PPK


Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

55

Keterangan:
1) Penilaian prestasi kerja diawali dengan penyusunan Sasaran Kerja
Pegawai yang dilaksanakan pada awal tahun. Selanjutnya hasil
penyusunan SKP dikonsultasikan dengan atasan langsung (pejabat
penilai)

untuk

sekolah/madrasah,

memperoleh
penyusunan

persetujuan.
SKP

harus

Untuk

kepala

mempertimbangkan

Rencana Kerja Tahunan (RKT) Sekolah yang merupakan tindak lanjut


dari visi dan misi sekolah, hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS), tugas
pokok yang bersangkutan sebagai guru dan tugas tambahannya
sebagai kepala sekolah/madrasah, serta program tahunan.
2) Jika disetujui, maka SKP langsung ditetapkan oleh pejabat penilai
sebagai kontrak kerja untuk 1 (satu) tahun berjalan. Jika tidak
disetujui oleh pejabat penilai, maka SKP ditetapkan/diputuskan oleh
atasan pejabat penilai dan putusan atasan pejabat penilai bersifat
final. SKP yang sudah ditetapkan memuat target kegiatan tugas
jabatan (unsur utama dan unsur penunjang), dengan mencantumkan
nilai angka kredit pada tiap uraian kegiatan, serta target pada tiap
uraian kegiatan dari aspek kualitas, kuantitas, waktu, dan biaya (bagi
kepala sekolah).
3) Pelaksanaan penilaian prestasi kerja meliputi: a) Penilaian SKP yang
mencakup penilaian realisasi uraian kegiatan tugas jabatan (unsur
utama dan unsur penunjang) yang diukur dengan ketercapaian
kegiatan dalam 4 (empat) aspek penilaian yaitu kuantitas, kualitas,
waktu dan/atau biaya; dan b) Penilaian perilaku kerja meliputi aspek
penilaian orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin dan
kerjasama berdasarkan rekaman perilaku kerja dalam buku catatan,
sebagaimana tertuang dalam tabel 4.2 Kriteria Penilaian Unsur
Perilaku Kerja.
4) Perhitungan nilai Penilaian Prestasi Kerja diperoleh dari penjumlahan
nilai unsur SKP sebesar 60% dan perilaku kerja sebesar 40%.

56

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

5) Jika hasil Penilaian Prestasi Kerja disetujui oleh yang dinilai, maka
pejabat penilai menetapkan hasil Penilaian Prestasi Kerja dan
rekomendasinya.
6) Jika hasil Penilaian Prestasi Kerja tidak disetujui yang dinilai, maka
yang bersangkutan dapat menyatakan keberatan atas hasil Penilaian
Prestasi Kerja kepada pejabat penilai selambat-lambatnya dalam
periode waktu 14 (empat belas) hari setelah proses penilaian.
7) Pejabat penilai wajib membuat tanggapan secara tertulis atas
keberatan tersebut dalam kolom keberatan pada formulir penilaian
prestasi kerja, kemudian disampaikan kepada Atasan Pejabat Penilai.
8) Atasan pejabat penilai berdasarkan keberatan yang diajukan wajib
memeriksa dengan seksama hasil penilaian prestasi kerja dan
meminta penjelasan kepada Pejabat Penilai dan pegawai yang dinilai.
Kemudian atasan pejabat penilai menetapkan hasil prestasi kerja dan
bersifat final.
9) Formulir Penilaian Prestasi Kerja ditandatangani oleh guru, kepala
sekolah, dan guru yang diberi tugas tambahan yang dinilai, Pejabat
Penilai, dan Atasan Pejabat Penilai. Penilaian Prestasi Kerja dan
dokumen pendukung lainnya disimpan sebagai dokumen portofolio
(kumpulan bukti fisik) yang dapat digunakan untuk keperluan
kenaikan pangkat dan perencanaan SKP Guru yang akan datang.
Penilaian prestasi kerja guru setiap tahun yang telah disahkan oleh
pejabat penilai beserta dokumen pendukung lainnya digunakan
sebagai lampiran DUPAK dan disampaikan oleh Kepala Sekolah kepada
Tim Penilai Angka Kredit sesuai dengan kewenangannya.
10) DUPAK dan bukti fisik selanjutnya dinilai oleh Tim Penilai Angka Kredit
sesuai dengan kewenangannya. Prosedur penetapan Angka Kredit
sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

57

11) Hasil Penilaian DUPAK dari Tim PAK dikembalikan ke Kepala Sekolah,
apabila ada satu atau beberapa kegiatan PKG dan/atau PKB mendapat
penolakan dari Tim PAK, maka kegiatan yang ditolak harus menjadi
pertimbangan

pada

penyusunan

kegiatan

dalam

SKP

tahun

berikutnya.
Penilaian prestasi kerja terdiri atas Sasaran Kerja Pegawai dan
penilaian perilaku
2. Sasaran Kerja Pegawai
a. Konsep SKP
Perka BKN No.1 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan

PP

No.46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri


Sipil, yang dimaksud pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat
PNS adalah Pegawai Negeri Sipil

sebagaimana dimaksud dalam

peraturan perundangundangan. Sedangkan penilaian prestasi Kerja


PNS adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan
oleh Pejabat Penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja
PNS. Prestasi Kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap PNS
pada suatu satuan organisasi sesuai dengan sasaran kerja pegawai
dan perilaku kerja.
Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana
kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS, yang dimaksud
dengan uraian Tugas adalah suatu paparan semua tugas jabatan yang
merupakan tugas pokok pemangku jabatan dalam memproses bahan
kerja menjadi hasil kerja dengan menggunakan perangkat kerja dalam
kondisi tertentu. Target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai
dari setiap pelaksanaan tugas jabatan
Penilaian terhadap SKP yaitu penilaian yang dilaksanakan terhadap
seluruh tugas jabatan dan target yang harus dicapai selama kurun
waktu pelaksanaan pekerjaan dalam tahun yang berjalan. Penilaian
tersebut didasarkan kepada ukuran tingkat capaian SKP yang dinilai

58

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

dari aspek: Kuantitas, Kualitas, Waktu dan Biaya. Guru dan/atau guru
yang

memperoleh

tugas

lain

yang

relevan

dengan

fungsi

sekolah/madrasah sebagai pejabat fungsional tertentu, target SKP nya


adalah pemenuhan angka kredit yang akan didapat untuk tahun yang
berjalan mengingat kenaikan pangkat guru dan/atau guru yang
memperoleh

tugas

lain

yang

relevan

dengan

fungsi

sekolah/madrasahdidasarkan kepada perolehan angka kredit. Dengan


demikian, penilaian terhadap komponen SKP nya mengacu kepada
target perolehan angka kredit dari komponen kegiatan yang
direncanakan selama satu tahun. Dalam menentukan tugas jabatan
untuk memperoleh angka kredit yang dicapai mengacu kepada
Peraturan Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional
Guru dan Angka Kreditnya. (Kemdikbud, 2014).
b. Prosedur Penyusunan SKP
Setiap guru dan/atau guru yang mendapatkan tugas lain yang relevan
dengan

fungsi

sekolah/madrasah

wajib

menyusun

SKP

Guru

berdasarkan RKT sekolah dan dokumen lainnya, seperti Evaluasi Diri


Sekolah

(EDS),

tugas

pokok

guru,

serta

Program

Tahunan

Guru.Khusus untuk kepala sekolah, penyusunan SKP juga perlu


mempertimbangkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota. Dalam menyusun kegiatan tugas jabatan dalam SKP
gurudan/atau guru yang mendapatkan tugas lain yang relevan dengan
fungsi

sekolah/madrasahharus

memperhatikan

hal-hal

sebagai

berikut:
1) Jelas: Kegiatan yang dilakukan harus dapat diuraikan secara jelas.
2) Terukur artinya dapat: Diukur Kegiatan yang dilakukan harus
dapat diukur secara kuantitas dalam bentuk angka seperti jumlah
satuan, jumlah hasil, dan lain-lain, maupun secara kualitas seperti

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

59

hasil kerja sempurna, tidak ada kesalahan, tidak ada revisi dan
pelayanan kepada masyarakat memuaskan, dan lain-lain.
3) Relevan: Kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan lingkup
tugas jabatan masing-masing.
4) Dapat Dicapai: Kegiatan yang ditakukan harus disesuaikan dengan
kemampuanguru dan/atau guru yang mendapatkan tugas lain
yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
5) Memiliki Target Waktu: Kegiatan yang dilakukan harus dapat
ditentukan waktunya.
SKP Guru memuat kegiatan tugas jabatan dan target angka kredit
yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu yang kegiatannya
bersifat nyata dan dapat diukur.
1) SKP memuat kegiatan tugas jabatan, angka kredit dan target yang
meliputi kuantitas, kualitas, waktu, dan/atau biaya, yang harus
dicapai dalam satu tahun yang kegiatannya bersifat nyata dan
dapat diukur. Penentuan angka kredit dalam SKP menggunakan
asumsi untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi secara
normatif yang harus dicapai dalam waktu 4 (empat) tahun. Oleh
karena itu, target angka kredit dalam satu tahun adalah jumlah
angka kredit kumulatif minimal yang akan dicapai dibagi 4
(empat).
2) SKP yang telah disusun harus dinegosiasikan dan disetujui oleh
pejabat penilai, u3ntuk selanjutnya ditetapkan oleh Pejabat Penilai
sebagai kontrak kerja yang harus ditandatangani oleh kedua belah
pihak (Pejabat Penilai dan guru yang dinilai
3) Jika SKP yang telah disusun tidak disetujui oleh Pejabat Penilai
maka keputusannya diserahkan kepada Atasan Pejabat Penilai dan
hasilnya bersifat final.
4) SKP ditetapkan setiap tahun pada awal bulan Januari.

60

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

5) Apabila terjadi perpindahan tempat tugas guru, kepala sekolah,


dan guru yang diberi tugas tambahan setelah bulan Januari maka
yang bersangkutan menyusun SKP pada awal bulan di tempat
yang baru sesuai dengan surat perintah/surat keputusan
melaksanakan

tugas,

dengan

terlebih

dahulu

dilakukan

pengukuran oleh atasan langsung di tempat tugas yang lama.


6) Apabila

terjadi

mutasi/perpindahan

satminkal/tempat

tugas

setelah bulan Januari tahun berjalan, maka guru, kepala sekolah,


dan guru yang diberi tugas tambahan yang bersangkutan wajib
menyusun SKP pada satminkal lama dan satminkal baru. Pada
akhir tahun yang bersangkutan memperoleh penilaian SKP tempat
tugas lama ditambah penilaian SKP tempat tugas baru, lalu
hasilnya dibagi 2 (dua). Pejabat penilai pada tempat tugas lama
harus melakukan penilaian SKP dan perilaku kerja sampai dengan
yang bersangkutan ditetapkan Keputusan mutasinya. Sedangkan
penentuan rentang waktu penetapan target SKP pada tempat
tugas

baru

dilakukan

sesuai

surat

pernyataan

perintah

melaksanakan tugas pada tempat tugas baru.


SKP Guru yang telah disusun harus dinegosiasikan dan disetujui, untuk
selanjutnya ditetapkan oleh PejabatPenilai sebagai kontrak kerjayang
harus ditanda-tangani oleh kedua belah pihak (Pejabat Penilai dan
Guru dan/atau yang mendapatkan tugas lain yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah)dan digunakan sebagai dasarPPK. Jika SKP
Guru yang telah disusun tidak disetujui oleh Pejabat Penilai maka
keputusannya diserahkan kepada Atasan Pejabat Penilaidan bersifat
final.

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

61

c.

Unsur-unsur SKP
1. Kegiatan Tugas Jabatan
Uraian tugas jabatan guru, kepala sekolah, dan guru yang diberi
tugas tambahan mengacu kepada unsur utama dan unsur
penunjang sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya, serta berkaitan dengan visi misi sekolah dan
Rencana Kerja Tahunannya (RKT).
2.

Angka Kredit
Angka Kredit yang dimasukkan ke dalam formulir SKP adalah
target angka kredit yang akan dicapai untuk setiap uraian tugas
jabatan yang meliputi beberapa butir kegiatan dalam 1 (satu)
tahun berjalan. Angka Kredit kegiatan tugas jabatan yang akan
dilaksanakan meliputi angka kredit untuk unsur utama dan angka
kredit untuk unsur penunjang.

d. Target Dalam SKP


Target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap
pelaksanaan tugas jabatan. Target yang akan dicapai diwujudkan
dengan jelas sebagai ukuran prestasi kerja, baik dari aspek
kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya.
1) Kuantitas (Target Output), dalam menentukan Target Output (TO)
dapat berupa dokumen, konsep, naskah, surat keputusan, paket,
laporan, dan lain-lain. Contoh :
a) Laporan dan Evaluasi Penilaian Kinerja guru kelas/mata
pelajaran dengan kolom persetujuan antara penilai PK Guru
dan guru yang dinilai;
b) Format Hasil Sebelum Pengamatan, Selama Pengamatan, dan
Setelah Pengamatan;

62

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

c) Format Hasil Pemantauan dan Jurnal Hasil Pemantauan (jika


ada);
d) Format Hasil Nilai per Kompetensi yg memuat skor per
indikator dalam satu kompetensi, untuk semua kompetensi
(misal untuk guru kelas/mata pelajaran adalah 14 kompetensi
Kuantitas terkait dengan tugas kepala sekolah
a) Hasil PK Kepala Sekolah;
b) Rencana Kerja Tahunan Sekolah dan realisasinya; dan
c) Laporan hasil pelaksanaan pengelolaan kesiswaan, kurikulum,
sarana dan prasarana, hubungan dengan masyarakat,
pembinaan

pendidik

dan

tenaga

kependidikan,

dan

pembiayaan sekolah
Kuantitas terkait dengan target
kegiatan pengembangan diri yang dapat berupa diklat fungsional
dan kegiatan kolektif guru. Target outputnya adalah laporan hasil
kegiatan diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru sesuai
dengan jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan.
Contoh:
Silvi S.Pd, seorang guru SD Kencana Ungu, melaksanakan
kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan kolektif guru di KKG
dengan mengambil 5 (lima) paket kegiatan dengan topik yang
berbeda. Dengan demikian, target output dari Silvi adalah 5 (lima)
laporan hasil kegiatan sesuai dengan topiknya.
2) Kualitas (Target Kualitas), dalam menentukan Target Kualitas (TK)
harus memprediksi pada mutu hasil kerja yang terbaik, target
kualitas diberikan nilai paling tinggi 100 (seratus). Dengan arti
bahwa angka kredit yang ditargetkan dapat dicapai sepenuhnya.

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

63

Contoh :
Khusus untuk target kualitas pelaksanaan pembelajaran adalah
target angka kredit dengan sebutan baik atau amat baik yang
harus dicapai dalam satu tahun sesuai dengan golongan yang
bersangkutan. Untuk rencana ketercapaian target angka kredit
baik atau amat baik di dalam target kualitas dicantumkan
angka 100 (seratus).
Contoh :
Penulisan target kualitas untuk pelaksanaan pembelajaran.
Dari contoh atas nama Achmad Peristiwa di atas, target kualitas
yang harus dicapai adalah 100% (seratus persen) yang setara
dengan sebutan baik atau amat baik pada hasil penilaian
kinerja guru.
Penulisan

target

kualitas

untuk

PKB

dalam

kegiatan

pengembangan diri.
Contoh:
Achmad Peristiwa mengikuti diklat dan kegiatan kolektif guru,
target kualitas yang dicantumkan dalam SKP sebagai berikut.
a) Mengikuti diklat selama 60 jam terkait dengan pembelajaran
berbasis IT memiliki target kualitas 100%;
b) Mengikuti kegiatan kolektif guru dengan 4 paket kegiatan
terkait dengan kegiatan peningkatan kemampuan dalam
penyusunan perangkat pembelajaran memiliki target kualitas
100%
3) Waktu (Target Waktu), Target waktu ditetapkan dengan
memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
setiap uraian kegiatan, misalnya 7 (tujuh) hari, 1 (satu) minggu,
1 (satu) bulan, 2 (dua) bulan, 3 (tiga) bulan, dan seterusnya
sampai dengan 12 (dua belas) bulan.
Contoh:

64

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

a) Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 12 (dua belas)


bulan.
b) Kegiatan

tugas

tambahan

sebagai

kepala

sekolah

dilaksanakan selama 12 (dua belas) bulan.


c) Kegiatan diklat 60 (enam puluh) JP direncanakan dalam kurun
waktu 7 (tujuh) hari.
d) Kegiatan kolektif guru dilaksanakan selama 12 (dua belas)
bulan.
4) Biaya (Target Biaya), dalam menentukan Target Biaya (TB) harus
memperhitungkan

berapa

biaya

yang

dibutuhkan

untuk

menyelesalam suatu pekerjaan dalan 1 (satu) tahun, misalnya


ratusan ribu, jutaan, dan lain-lain. Target biaya diisi hanya untuk
kepala sekolah.
Contoh SKP denganKegiatan Tugas Jabatan:
a) Unsur Utama (minimum angka kredit untuk 1 tahun = 22,50)
(1) Merencanakan
mengevaluasi

dan
dan

melaksanakan
menilai

hasil

pembelajaran,
pembelajaran,

melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian sebagai guru


kelas:

AK

pembelajaran

AK

Kumulatif

AK

Pengembangan Diri AK Publikasi Ilmiah dan/atau Karya


Inovatif = 22,50 - 1 2 = 19,50 AK
(2) Melaksanakan pembimbingan pada kelas yang menjadi
tanggung jawabnya: AK = 5% x 19,50 = 0,98 AK
(3) Melaksanakan kegiatan PKB guru yang meliputi:
(a) mengikuti diklat fungsional Pengembangan Model
Pembelajaran selama 82 jam = 2 AK;
(b) mengikuti kegiatan kolektif guru dengan 5 paket
kegiatan terkait dengan peningkatan kemampuan
dalam membuat perangkat pembelajaran AK = 5
paket x 0,15 = 0,75;

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

65

(c) membuat 1 artikel ilmiah dalam bidang pendidikan


formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya
dan

dimuat

di

jurnal

tingkat

nasional

yang

terakreditasi dengan tema penerapan pembelajaran


tematik dengan teknik bercerita = 2 AK;
(d) membuat 1 alat peraga dengan kategori kompleks
dengan tema mengenal cuaca dan musim = 2 AK.
b) Unsur Penunjang (maksimum 2,25 AK)
Maksimum angka kredit = 10% x AK unsur utama = 2,5
(1) Menjadi pengawas ujian sekolah = 0,08 AK; dan
(2) Menjadi anggota aktif kegiatan kepramukaan = 0,75

66

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Contoh SKP bagi guru dengan tugas tambahan Kepala Sekolah


Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

67

Contoh 3: SKP bagi Guru yang diberi tugas tambahan sebagai


Kepala Sekolah
Ricky Primanda S.Pd., M.Pd, NIP. 196912101991121088, guru
Ekonomi pada SMK Negeri 69 di Kabupaten Argolawu. Yang
bersangkutan mengajar sejak tahun 1991 dan saat ini pangkat
yang bersangkutan adalah Pembina, golongan ruang IV/a dengan
jabatan Guru Madya. SMKN 69 di Kabupaten Argolawu memiliki 6
ruang kelas dan 2 ruang bengkel produktif. Kondisi saat ini, 2
ruang kelas rusak berat dan fasilitas praktek kurang memadai.
Dari sejumlah guru yang ada di SMKN 69 Kabupaten Argolawu,
sekitar 5 orang guru belum mendapatkan pelatihan implementasi
kurikulum.
Untuk kenaikan pangkatnya ke golongan ruang IV/b, maka Ricky
Primanda harus mengumpulkan 150 angka kredit selama 4 tahun
atau 37.5 angka kredit dalam satu tahun yang terdiri dari minimum
33,75 AK untuk unsur utama dan maksimum 3,75 untuk unsur
penunjang. AK PKB wajib yang harus dipenuhi adalah sekurangkurangnya 4 pada kegiatan pengembangan diri dan sekurangkurangnya 12 untuk kegiatan publikasi ilmiah dan/atau karya
inovatif yang dikumpulkan dalam 4 (empat) tahun. Jika
diasumsikan pemenuhan untuk AK PKB wajib selama 4 tahun,
maka pengembangan diri tahunannya adalah sekurang-kurangnya
1 AK dan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif tahunannya
sekurang-kurangnya adalah 3 AK.
Target yang dituangkan dalam SKP untuk penilaian pelaksanaan
pembelajaran adalah dengan asumsi nilai PK Guru BAIK. Dalam
penyusunan SKP yang bersangkutan pada Januari 2014 kegiatan
tugas jabatan yang dilaksanakan dan angka kreditnya adalah
sebagai berikut.

68

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Kegiatan Tugas Jabatan:


a) Unsur Utama (minimum angka kredit untuk 1 tahun = 33,75)
(1) Melaksanakan pembelajaran;
Minimum AK = AK Kumulatif AK Pengembangan Diri
AK Publikasi Ilmiah dan/atau Karya Inovatif
AK = 33,75 - 1 - 3 = 29,75
(a) merencanakan dan
mengevaluasi

dan

melaksanakan pembelajaran,
menilai

hasil

pembelajaran,

melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian (25%).


AK dalam melaksanakan pembelajaran sebagai guru
adalah : 25% x 29,75 = 7,44
(b) melaksanakan tugas menjadi kepala sekolah (75%)
AK melaksanakan Tugas sebagai Kepala Sekolah
adalah: 75% x 29,75 = 22,31
Dengan rincian program sesuai dengan RKT sekolah,
misalnya:
- merenovasi 2 ruang kelas
- pengadaan fasilitas praktik
- melatih

orang

guru

dalam

melaksanakan

kurikulum.
(2) Melaksanakan kegiatan PKB guru yang meliputi:
(a) mengikuti 1 (satu) kali diklat implementasi kurikulum
selama 52 jam = 1 AK;
(b) mengikuti

(empat)

kegiatan

MKKS

tingkat

Kabupaten = 1 AK
(c) membuat 1 (satu) karya tulis berupa laporan hasil
penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya,
diseminarkan

di

sekolahnya,

dan

disimpan

di

perpustakaan sekolahnya dengan tema Efektivitas


Pemanfaatan Media yang Digunakan oleh Guru dalam

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

69

Pembelajaran Matematika di SMK Negeri 69 di


Kabupaten Argolawu = 4 AK
(d) membuat artikel ilmiah dalam bidang pendidikan dan
dimuat/ dipubilkasikan dalam Jurnal Tingkat Nasional
yang

terakrediatasi

dengan

tema

Peningkatan

Kinerja Guru dalam Manajemen Pengelolaan Kelas


melalui Supervisi Klinis di SMK Negeri 69 di Kabupaten
Argolawu = 2 AK
b) Unsur Penunjang (maksimum 3,75 AK)
(1) Menjadi tutor/pelatih/instruktur dalam Pelatihan K-13 utk
Guru Sasaran selama 52 JP = 1,04 AK
(2) Menjadi Anggota Tim Penilai Angka Kredit tingkat
Kabupaten menilai 30 DUPAK = 1,20 AK
(3) Menjadi pengawas ujian nasional = 0,08 AK

70

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

71

3. Penilaian Ketercapaian SKP


Proses dan Prosedur Penilai dalam SKP
Pelaksanaan PPK dilakukan dengan cara menggabungkan antara unsur
penilaian SKP dan unsur penilaian perilaku kerja.Masing-masing unsur
berkontribusi dalam PPK dengan rincian yaitu penilaian SKP sebesar 60%
(enam puluh persen) dan Penilaian Perilaku Kerja sebesan 40% (empat
puluh persen) sebagaimana formulir PPK pada Lampiran 6. Nilai PPK
dinyatakan dengan angka dan sebutan sebagai berikut:
91 ke atas

: Sangat Baik

76 90

: Baik

61 75

: Cukup

51 60

: Kurang

50 ke bawah : Buruk
a. Penilaian SKP Guru
Penilaian SKP Guru merupakan penilaian terhadap seluruh tugas
jabatan dan target yang harus dicapai selama kurun waktu tertentu
dengan aspek kualitas, kuantitas, waktu dan biaya.Adapun format
penilaian SKP Guru adalah sebagai berikut:

Prosedur penilaian SKP dalam format di atas mengikuti tata cara


pengisian sebagai berikut.

72

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

1) Kolom 1 sampai 7 diisi dengan memindahkan dari SKP yang telah


disetujui oleh atasan langsung.
2) Kolom 8 diisi dengan hasil perolehan angka kredit berdasarkan
tata cara sebagaimana diatur dalam Permenneg PAN dan RB
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya.
3) Kolom 9 diisi dengan Realisasi Output (RO) yang telah dihasilkan
untuk masing-masing kegiatan tugas jabatan yang dihitung
berdasarkan rumus sesuai dengan Perka BKN No. 1 Tahun 2013.
Realisasi Output
Penilaian SKP = ----------------------------- X 100
(Aspek Kuantitas) Target Output
Contoh : Achmad Peristiwa di atas di dalam target pelaksanaan
pembelajarannya, ia harus memenuhi 1 (satu) buah laporan hasil
PK Guru. Dalam realisasinya yang bersangkutan dapat memenuhinya.
Maka perhitungan penilaian SKP aspek kuantitasnya adalah:
1 laporan
Penilaian SKP = ----------------------------- X 100 = 100
(Aspek Kuantitas)

1 laporan

4) Kolom 10 diisi dengan Realisasi Kualitas (RK) yang telah dihasilkan


untuk masing-masing kegiatan tugas jabatan yang dinilai.
Penilaian pada RK dikaitan dengan ketercapaian hasil penilaian
kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang telah
direncanakan dengan rumus perhitungan sebagai berikut.

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

73

5) Kolom 11 diisi dengan Realisasi Waktu (RW) yang telah digunakan


untuk masing-masing kegiatan tugas jabatan yang dinilai.
Perhitungan persentase tingkat efisiensi waktu dari target
waktu.
Jika kegiatan tidak dilakukan maka realisasi waktu 0 (nol).

Jika aspek waktu yg tingkat efisiensinya 24 % maka


perhitungan realisasi aspek waktu adalah:

74

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Dalam melakukan penilaian SKP Guru, pejabat penilai perlu


memperhatikan hal-hal berikut ini:
1) Penilaian Tugas Jabatan
Tugas

jabatan

bagi

guru

sebagaimana

dijelaskan

dalam

Permenneg PAN dan RB No. 16 Tahun 2009 tentang jabatan


fungsional Guru dan Angka Kreditnya mencakup:

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

75

a) Unsur utama:
Penilaian unsur utama dilakukan dengan menggunakan sistem
penilaian kinerja guru (PKG) berdasarkan Permendikbud
Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
b) Unsur Penunjang:
Penilaian unsur penunjang dilakukan sesuai dengan ketentuan
pada Permenneg PAN dan RB No. 16 Tahun 2009 tentang
jabatan fungsional Guru dan Angka Kreditnya dan angka
kreditnya ditetapkan oleh Tim Penilai Angka Kredit.
2) Penilaian Tugas Tambahan
Penilaian tugas tambahan diberikan jika guru yang bersangkutan
mendapatkan tugas tambahan yang diberikan oleh atasan
langsungnya yang tidak mendapatkan angka kredit, misalnya:
mengelola dana BOS, mengelola blockgrant, menjadi panitia
pembangunan sekolah, dan sebagainya. Penilaian dilakuan
dengan memberikan bukti surat keterangan yang ditandatangani
oleh atasan langsungnya sebagaimana pada lampiran 3.
Hasil penilaian tugas lain tersebut dinilai sebagai bagian dari
capaian

SKP

Guru.

Pemberian

nilai

tugas

lain

tersebut

dilaksanakan dengan menggunakan pedoman sebagai berikut;


No

Tugas Tambahan

Nilai

Tugas tambahan yang dilakukan dalam


1 (satu) tahun sebanyak I (satu) sampai
3 (tiga) kegiatan

Tugas tambahan yang dilakukan dalam


1 (satu) tahun sebanyak 4 (empat)
sampai 6 (enam) kegiatan.

Tugas tambahan yang dilakukan dalam


1 (satu) tahun sebanyak 7 (tujuh)
kegiatan atau lebih.

3) Penilaian dan Penandatanganan Capaian SKP

76

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan antara


realisasi kerja dengan cara membandingkan antara realisasi kerja
dengan target. Nilai capaian SKP dinyatakan dengan angka dan
sebutan sebagai berikut:
91 ke atas

: Sangat Baik

76 90

: Baik

61 75

: Cukup

51 60

: Kurang

50 ke bawah

: Buruk

Penandatangan hasil penilaian capaian SKP dilakukan oleh pejabat


penilai pada formulir penilaian SKP. Adapun contoh Penilaian dan
Penandatanganan Capaian SKP adalah sebagai berikut:
a) Contoh Penilaian dan Penandatanganan Capaian SKP bagi
Guru

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

77

78

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Jabatan

(k r e atifitas )

(k r e atifitas )

(tugas tam bahan)

(tugas tam bahan)

II. TUGAS TAM BAHAN DAN


KREATIV ITAS :

JUMLAH

SK)
18,41

1,00

0,08

Menjadi Pengurus Aktif Asosiasi Profesi (1 AK/1

Menjadi pengaw as Ujian Sekolah (0.08 AK/1 SK)

0,20

2,00

1,00

0,15

4,00

0,48

9,50

AK

Menjadi Pelatih/Tutor/Instruktur (0.04 AK/2 JP)

AK/alat peraga)

Membuat Alat Peraga Kategori Kompleks**** (2

dalam Majalah/Jurnal Ilmiah)

tingkat kabupaten/kota.*** (1 AK/Kary a Tulis

diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah ilmiah

penelitian pada bidang pendidikan di sekolahny a,

Membuat kary a tulis berupa laporan hasil

Pelatihan, Sertifikat)

Jam** (1 AK/Surat Tugas, Laporan Deskripsi Hasil

Mengikuti Diklat Fungsional Lamany a 30 s.d 80

Keterangan dan Laporan Kegiatan)

Perangkat Pembelajaran (0.15 AK/Surat

Mengikuti Kegiatan Kolektif Guru dalam Meny usun

Menjadi Wali Kelas

tindak lanjut hasil penilaian

menganalisis hasil pembelajaran, melaksanakan

mengev aluasi dan menilai hasil pembelajaran

Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,

I. Ke giatan Tugas

NO

10

Bulan

7,13

Kuant/ Output

12

Bulan

0,36

0,20

0,00

1,00

0,15

4,00

10

2 JP (bukti

Laporan

rnal Ilmiah

Majalah/Ju

dalam

Tulis

Kary a

Kegiatan

Laporan

dan

Keterangan

Surat

Sertifikat

Pelatihan,

Hasil

Deskripsi

SK

SK

1
12

Bulan

Bulan
-

Nilai Capaian SKP

100

100

13,91

1,00

0,08
1

SK

SK

jadw al,
Laporan)

jadw al,
Laporan)

:Surat
Bulan

Bulan

Bulan

Bulan

Bulan

Tugas,

12

12

12

12

12

:Surat
100

100

100

100

100

Surat
Tugas,
Laporan

Tugas,

2 JP (bukti

Alat Peraga

al Ilmiah

Majalah/Jurn

dalam

Kary a Tulis

Kegiatan

dan Laporan

Keterangan

Surat

Sertifikat

Pelatihan,

Hasil

Deskripsi

Laporan

Surat Tugas,

Kinerja

Laporan
100

Penilaian

Kinerja

Laporan

Kinerja

Penilaian

Kinerja

Penilaian

12

Biay a

0,3565

Penilaian

Waktu

AK

Laporan
100

Kual/Mutu

TARGET

Laporan

Kuant/ Output

Jangka Waktu Penilaian 02 Januari s.d. 31 Desember 2014

PENILAIAN CAPAIAN SASARAN KERJA


PEGAWAI NEGERI SIPIL

100

100

100

100

100

90

75

75

10

13

276,00

276,00

276,00

176,00

276,00

276,00

266,00

251,00

251,00

PENGHITUNGAN

.., 31 Desember .......


Pejabat Penilai,

Bulan

Bulan

Bulan

Bulan

Bulan

Bulan

Bulan

Bulan

Bulan

12

Biay a

Drs. Johan Edy Prastiw o, M.Pd


196108241986031009

12

12

12

12

12

12

12

12

11

Waktu

REALISASI
Kual/Mutu

92,00

92,00

92,00

58,67

92,00

92,00

88,67

83,67

83,67

(Baik)

86,07

14

NILAI
CAPAIAN

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

79

2,00

0,10

Menjadi peserta pada kegiatan ilmiah (0,1


AK/Surat Keterangan dan Laporan Per Kegiatan)

0,40

21,00

Menjadi tim penilai angka kredit (0,04 AK/Dupak)

JUMLAH

12

1,00

Menjadi pengurus aktif organisasi profesi (1


AK/SK)

(kreatifitas)

(kreatifitas)

(tugas tam bahan)

(tugas tam bahan)

II. TUGAS TAMBAHAN DAN KREATIVITAS :

8,00

Membuat laporan penelitian tindakan kelas atau


tindakan sekolah (2 AK/Karya Tulis dalam
majalah/jurnal ilmiah)

7,13

2,38

Melaksanakan Proses Pembelajaran (paket


kegiatan) ***
Menunaikan tugas sebagai Kepala Sekolah
dalam merencanakan, melaksanakan, memonitor,
dan mengevaluasi kegiatan pengembangan
sekolah(paket kegiatan) ****
Mengikuti diklat Fungsional lamanya 180 jam ( 2
AK/Surat Tugas, Laporan Deskripsi Hasil
Pelatihan, Sertifikat) *****

AK

I. Kegiatan Tugas Jabatan

NO

10

Dupak

SK

Surat Keterangan
dan Laporan Per
Kegiatan
Karya Tulis dalam
majalah/jurnal
ilmiah

Surat Tugas,
Laporan Deskripsi
Hasil Pelatihan,
Sertifikat

laporan PKKS

laporan PKG

Kuant/ Output

Jangka Waktu Penilaian 02 Januari s.d. 31 Desember 2014

100

100

100

100

100

100

100

12

12

12

bln

bln

bln

bln

bln

bln

bln

Waktu

5.000.000.000

Biay a

Nilai Capaian SKP

Kual/Mutu

TARGET

20,41

0,40

1,00

8,00

0,10

2,00

7,13

1,78

AK

10

0,3565

Dupak

Laporan

Karya Tulis dalam


majalah/jurnal
ilmiah

Surat Tugas,
Laporan
Deskripsi Hasil
Pelatihan,
Sertifikat
Surat Keterangan
dan Laporan Per
Kegiatan

laporan PKKS

laporan PKG

Kuant/ Output

PENILAIAN CAPAIAN SASARAN KERJA


PEGAWAI NEGERI SIPIL

100

100

100

100

90

100

75

10

Kual/Mutu

12

12

12

11

bln

bln

bln

bln

bln

bln

bln

Waktu

REALISASI
13

Drs. Taspen, M.Pd


19650310 198610 1 001

276,00

276,00

276,00

276,00

266,00

354,00

251,00

PENGHITUNGAN

.., 31 Desember .......


Pejabat Penilai,

4.900.000.000

12

Biay a

b) Contoh Penilaian dan Penandatanganan Capaian SKP bagi Guru dengan tugas lain sebagai Kepala Sekolah

92,00

92,00

92,00

92,00

88,67

88,50

83,67

(Baik)

89,83

14

NILAI
CAPAIAN

4. Penilaian Perilaku Kerja


a. Komponen Perilaku Kerja
Penilaian perilaku kerja yaitu penilaian terhadap perilaku kerja Kepala
Sekolah/ Madrasah, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Laboratorium,
Kepala Perpustakaan, Kepala Bengkel, Ketua Program Keahlian, dan
Guru Pembimbing Khusus dalam melaksanakan tugasnya di sekolah.
Penilaian perilaku meliputi aspek: orientasi pelayanan, integritas,
komitmen,

disiplin,

dan

kerjasama.Unsur

perilaku

kerja

yg

mempengaruhi prestasi kerja yg dievaluasi harus relevan dan


berhubungan dengan pelaksanaan tugas jabatan guru dan/atau guru
yang

mendapatkan

tugas

lain

yang

relevan

dengan

fungsi

sekolah/madrasah yg dinilai
Uraian pada unsur perilaku kerja adalah sebagai berikut:
NO
1
2
3
4
5
6

ASPEK YANG DINILAI


Orientasi Pelayanan
Integritas
Komitmen
Disiplin
Kerjasama
Kepemimpinan

b. Prosedur Penilaian Perilaku Kinerja


Cara menilai perilaku kerja dilakukan melalui pengamatan oleh pejabat
penilai terhadap guru dan/atau guru yang mendapatkan tugas lain
yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang dinilai. Penilaian
perilaku kerja dapat mempertimbangkan masukan dari Pejabat Penilai
lain yang setingkat di lingkungan unit kerja masing-masing. Penilaian
perilaku

kerja

meliputi

aspek

orientasi

pelayanan,

integritas,

komitmen, disiplin, kerjasama, dan kepemimpinan. Bagi guru


dan/atau guru yang mendapatkan tugas lain yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah, penilaian unsur perilaku kerja hanya pada
aspek orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, dan

80

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

kerjasama, sedangkan aspek kepemimpinan ditujukan pada pejabat


struktural. Bagi guru dengan tugas lain sebagai kepala sekolah, aspek
kepe mimpinan sudah dinilai dalam penilaian kinerjanya, sehingga
tidak perlu dinilai lagi dalam unsur perilaku kerja.
Nilai perilaku kerja PNS dinyatakan dengan angka dan sebutannya:
(1) 91 100

= Sangat Baik

(2) 76 90

= Baik

(3) 6I 75

= Cukup

(4) 51 60

= Kurang; dan

(5) 50 ke bawah = Buruk.


Penilaian unsur perilaku kerja bagi guru, kepala sekolah, dan guru
yang diberi tugas tambahan disesuaikan dengan perilaku guru dalam
melaksanakan tugasnya di sekolah. sebagai berikut.
Tabel 9: KRITERIA PENILAIAN UNSUR PERILAKU KERJA
NO
1

ASPEK
YANG
DINILAI
Orientasi
Pelayanan

URAIAN
a

Selalu dapat menyelesaikan tugasutama


sebagai guru sebaik-baiknya dengan sikap
sopan dan sangat memuaskan baik untuk
perserta didik orang tua peserta didik, dan
satuan pendidikannya.
Pada umumnya dapat menyelesaikan tugas
utama sebagai guru dengan baik dan sikap
sopan serta memuaskan baik untuk perserta
didik orang tua peserta didik, dan satuan
pendidikannya
Adakalanya dapat menyelesaikan tugas utama
sebagai guru dengan cukup baik dan sikap
cukup sopan serta cukup memuaskan baik
untuk perserta didik orang tua peserta didik,
dan satuan pendidikannya.
Kurang dapat menyelesaikan tugas utama
sebagai guru dengan baik dan sikap kurang
sopan serta kurang memuaskan baik untuk
perserta didik orang tua peserta didik, dan
satuan pendidikannya
Tidak pernah dapat menyelesaikan tugas
utama sebagai guru dengan baik dan sikap

NILAI
ANGKA

SEBUTAN

91 - 100

Sangat baik

76 - 90

Baik

61 - 75

Cukup

51 - 60

Kurang

50 ke
bawah

Buruk

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

81

NO

ASPEK
YANG
DINILAI

Integritas

URAIAN

82

Komitmen

tidak sopan serta tidak memuaskan baik untuk


perserta didik orang tua peserta didik, dan
satuan pendidikannya
Selalu dalam melaksanakan tugas bersikap
jujur, ikhlas sesuai dengan norma dan etika
satuan pendidikan dan tidak pernah
menyalahgunakan wewenangnya serta berani
menanggung risiko dari tindakan yang
dilakukannya
Pada umumnya dalam melaksanakan tugas
bersikap jujur, ikhlas sesuai dengan norma dan
etika sebagai pendidik dalam satuan
pendidikan dan tidak pernah menyalahgunakan
wewenangnya tetapi berani menanggung risiko
dari tindakan yang dilakukannya.
Adakalanya dalam melaksanakan tugas
bersikap cukup jujur, cukup ikhlas sesuai
dengan norma dan etika sebagai pendidik
dalam satuan pendidikan dan kadang-kadang
menyalahgunakan wewenangnya serta berani
menanggung risiko dari tindakan yang
dilakukannya.
Kurang bersikap jujur, kurang ikhlas dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan norma dan
etika sebagai pendidik dalam satuan
pendidikan dan sering menyalahgunakan
wewenangnya
tetapi
kurang
berani
menanggung risiko dari tindakan yang
dilakukannya
Tidak pernah jujur, tidak ikhlas dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan norma dan
etika sebagai pendidik dalam satuan
pendidikan dan selalu menyalahgunakan
wewenangnya serta tidak berani menanggung
risiko dari tindakan yang dilakukannya.
Selalu berusaha dengan sungguh sungguh
menegakkan pancasila sebagai ideologi
negara, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka
Tunggal Ika dan rencana - rencana pemerintah
dalam melaksanakan tugas utamanya secara
berdaya guna dan berhasil guna serta
mengutamakan
kepentingan
satuan

NILAI
ANGKA

SEBUTAN

91 - 100

Sangat baik

76 - 90

Baik

61 - 75

Cukup

51 - 60

Kurang

50 ke
bawah

Buruk

91 - 100

Sangat baik

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

NO

ASPEK
YANG
DINILAI

URAIAN

pendidikan di atas kepentingan pribadi


berdasarkan visi, misi dan tujuan satuan
pendidikan.
Pada umumnya berusaha dengan sungguhsungguh menegakkan pancasila sebagai
ideologi negara, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
Bhineka Tunggal Ika dan rencana-rencana
pemerintah dalam melaksanakan tugas
utamanya secara berdaya guna dan berhasil
guna serta mengutamakan kepentingan satuan
pendidikan di atas kepentingan pribadi
berdasarkan visi, misi dan tujuan satuan
pendidikan.
Adakalanya berusaha dengan sungguhsungguh menegakkan pancasila sebagai
ideologi negara, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI),Bhineka Tunggal Ika dan rencana rencana pemerintah dalam melaksanakan
tugas utamanya secara berdaya guna dan
berhasil
guna
serta
mengutamakan
kepentingan satuan pendidikan di atas
kepentingan pribadi berdasarkan visi, misi dan
tujuan satuan pendidikan.
Kurang berusaha dengan sungguh-sungguh
menegakkan pancasila sebagai ideologi
negara, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka
Tunggal Ika dan rencana-rencana pemerintah
dalam melaksanakan tugas utamanya secara
berdaya guna dan berhasil guna serta
mengutamakan
kepentingan
satuan
pendidikan di atas kepentingan pribadi
berdasarkan visi, misi dan tujuan satuan
pendidikan.

Tidak pernah berusaha dengan sungguhsungguh menegakkan pancasila sebagai


ideologi negara, Undang-Undang Dasar

NILAI
ANGKA

SEBUTAN

76 - 90

Baik

61 - 75

Cukup

51 - 60

Kurang

50 ke
bawah

Buruk

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

83

NO

ASPEK
YANG
DINILAI

Disiplin

URAIAN

84

Negara Republik Indonesia Tahun 1945,


Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
Bhineka Tunggal Ika dan rencana-rencana
pemerintah dengan tujuan untuk dapat
melaksanakan tugasnya secara berdaya guna
dan berhasil guna serta mengutamakan
kepentingan satuan pendidikan di atas
kepentingan pribadi berdasarkan visi, misi dan
tujuan satuan pendidikan
Selalu mentaati peraturan perundangundangan dan/atau peraturan kedinasan yang
berlaku dengan rasa tanggung jawab dan
selalu mentaati ketentuan jam kerja dan
pemenuhan beban kerja serta mampu
menyimpan dan/atau memelihara barangbarang milik negara yang dipercayakan
kepadanya dengan sebaik-baiknya
Pada umumnya mentaati peraturan perundangundangan dan/atau peraturan kedinasan yang
berlaku dengan rasa tanggung jawab, mentaati
ketentuan jam kerja dan pemenuhan beban
kerja serta
mampu menyimpan dan/atau memelihara
barang-barang milik negara yang dipercayakan
kepadanya dengan baik.
Adakalanya mentaati peraturan perundangundangan dan/atau peraturan kedinasan yang
berlaku dengan rasa cukup tanggung jawab,
mentaati ketentuan jam kerja dan pemenuhan
beban kerja serta cukup mampu menyimpan
dan/atau memelihara barang- barang milik
negara yang dipercayakan kepadanya dengan
cukup baik , serta tidak masuk atau terlambat
masuk kerja dan lebih cepat pulang dari
ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah
selama 5 (lima) sampai dengan 15 (lima belas)
hari kerja
Kurang mentaati peraturan perundangundangan dan/atau peraturan kedinasan yang
berlaku dengan rasa kurang tanggung jawab,
mentaati ketentuan jam kerja dan pemenuhan
beban kerja serta kurang mampu menyimpan
dan/atau memelihara barang- barang milik
negara yang dipercayakan kepadanya dengan

NILAI
ANGKA

SEBUTAN

91 - 100

Sangat baik

76 - 90

Baik

61 - 75

Cukup

51 - 60

Kurang

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

NO

ASPEK
YANG
DINILAI

URAIAN

Kerjasama

kurang baik, serta tidak masuk atau terlambat


masuk kerja dan lebih cepat pulang dari
ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah
selama 16 (enam belas) sampai dengan 30
(tiga puluh) hari kerja.
Tidak pernah mentaati peraturan perundang
undangan dan / atau peraturan kedinasan yang
berlaku dengan rasa tidak tanggung jawab,
mentaati ketentuan jam kerja dan pemenuhan
beban kerja serta tidak mampu menyimpan
dan/atau memelihara barang- barang milik
negara yang dipercayakan kepadanya dengan
kurang baik, serta tidak masuk atau terlambat
masuk kerja dan lebih cepat pulang dari
ketentuan jam kerja tanpa alasan yang sah
lebih dari 31 (tiga puluh satu) hari kerja.
Selalu mampu bekerjasama dengan rekan
kerja, atasan/bawahan baik di dalam maupun di
luar organisasi/ satuan pendidikan serta
menghargai dan menerima pendapat orang
lain,bersedia menerima keputusan yang
diambil secara sah yang telah menjadi
keputusan bersama .
Pada umumnya mampu bekerjasama dengan
rekan kerja , atasan/bawahan baik di dalam
maupun di luar organisasi/satuan pendidikan
serta menghargai dan menerima pendapat
orang lain , bersedia menerima keputusan yang
diambil secara sah yang telah menjadi
keputusan bersama.
Adakalanya mampu bekerja sama dengan
rekan kerja, atasan/ bawahan baik di dalam
maupun di luar organisasi/satuan pendidikan
serta adakalanya menghargai dan menerima
pendapat orang lain, kadang-kadang bersedia
menerima keputusan yang diambil secara sah
yang telah menjadi keputusan bersama.
Kurang mampu bekerjasama dengan rekan
kerja, atasan/ bawahan baik di dalam maupun
di luar organisasi/satuan pendidikan serta
kurang menghargai dan menerima pendapat
orang lain, kurang bersedia menerima
keputusan yang diambil secara sah yang tela h
menjadi keputusan bersama.

NILAI
ANGKA

SEBUTAN

50 ke
bawah

Buruk

91 - 100

Sangat baik

76 - 90

Baik

61 - 75

Cukup

51 - 60

Kurang

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

85

NO

ASPEK
YANG
DINILAI

NILAI

URAIAN
e

Tidak pernah mampu bekerjasama dengan


rekan kerja, atasan/ bawahan baik di dalam
maupun di luar organisasi/satuan pendidikan
serta tidak menghargai dan menerima
pendapat orang lain , tidak bersedia menerima
keputusan yang diambil secara sah yang telah
menjadi keputusan bersama .

ANGKA

SEBUTAN

50 ke
bawah

Buruk

Penilaian unsur perilaku kerja bagi guru dan/atau guru yang


mendapatkan

tugas

sekolah/madrasah

lain

yang

disesuaikan

relevan

dengan

dengan

perilaku

guru

fungsi
dalam

melaksanakan tugasnya di sekolah.Nilai perilaku kerja dapat diberikan


paling tinggi 100 jika guru yang bersangkutan sesuai dengan kriteria
yang dijelaskan di atas.Untuk memudahkan monitoring dan evaluasi
perilaku kerja, pejabat penilai dapat menggunakan formulir buku
catatan

penilaian

mendapatkan

perilaku

tugas

kerja

lain

yang

guru

dan/atau

relevan

guru

dengan

yang
fungsi

sekolah/madrasahyang dinilai sebagaimana pada Lampiran berikut.


BUKU CATATAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS
Nama

NIP

No

Tanggal

Uraian

Nama/NIP dan Paraf


Pejabat Penilai

D. Aktivitas Pembelajaran
LK 2.1 : Merancang SKP

86

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Tujuan : Merancang kegiatan dan menuliskan dalam rencana sasaran kerja


pegawai ketika peserta melakukan On
Bahan : LK B.7.2
Contoh rancangan target kinerja guru selama 4 (empat) tahun.
Format SKP
Petunjuk Kegiatan Peserta:
Secara individu cermatilah dengan teliti contoh rancangan target kinerja
selama 4 (empat) tahun.
Diskusikan apakah rancangan tersebut logis dan dapat dilakukan.
Buat rancangan SKP tahun pertama dari rancangan target kinerja 4 tahun.
Presentasikan hasil kelompok dalam forum
Latihan Soal
1. Sebutkan kompetensi yang memerlukan tindak lanjut untuk peningkatan
dan pengembangan sesuai dengan prioritasnya? Jelaskan alasannya!
2. Berdasarkan hasil penilaian kinerja guru sebutkan indikator kompetensi
yang memerlukan peningkatan?
3. Setelah Anda menganalisis data hasil Penilaian Kinerja Guru dan Evaluasi
Diri apa yang dapat anda simpulkan?
4. Setelah Anda berdiskusi tentang proses dan prosedur

PKB, buatlah

rancangan perencanaan PKB berbasis hasil PK Guru

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

87

E. Rangkuman
Guru dengan tugas tambahan dalam hal ini Kepala Sekolah perlu memastikan
bahwa pengetahuan dan keterampilan mereka cukup mutakhir agar dapat
melaksanakan tugas utamanya secara efektif dan efisien. Dalam hal ini,
sebagai guru, mereka perlu berpikir dan meningkatkan pengetahuannya, serta
melakukan refleksi apakah kegiatan pembelajaran sudah berjalan dengan baik
dan bagaimana menyelesaikan permasalahan

yang dihadapi oleh peserta

didik. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa refleksi termasuk dalam
proses perencanaan PKB.
diperlukan penyediaan dukungan yang dapat membantu guru dalam
melaksanakan PKB dan menggunakan hasilnya. Penyediaan dukungan
bertujuan untuk menjamin bahwa pelaksanaan PKB menarik dan hasilnya
berguna untuk membantu guru dalam melaksanakan tugasnya di kelas. Hal ini
sangat berguna untuk menciptakan

suasana baru bagi guru yang telah

mengajar di tingkat kelas yang sama selama bertahun tahun, serta dapat
menambah pengetahuan bagi guru terkait dengan perkembangan kurikulum.
Hal-hal yang dapat membantu guru untuk mempertahankan kinerja yang baik
dalam menjalankan tugasnya adalah, misalnya, dengan mencoba metoda
baru, mempelajari keberagaman peserta didik, mempelajari

bagaimana

memberikan solusi kepada peserta didik dalam menghadapi permasalahan


dalam proses pembelajaran, adalah
Selain itu, memastikan bahwa isi/kontan dari kegiatan PKB sesuai dengan
kebutuhan dan minat guru, interaksi antara guru dan sumber belajar sama
pentingnya untuk pelaksanaan kegiatan PKB baik itu modul untuk belajar
mandiri, pedoman yang digunakan oleh kelompok kerja, maupun pelatihan
metodologi oleh instruktur. Institusi pendukung PKB mempunyai peranan
penting dalam menjamin bahwa interaksi tersebut

dapat menghasilkan

kegiatan pembelajaran dan pengembangan keprofesian guru yang efektif.


Pengalaman Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan di negaranegara lain menunjukkan kesulitan dalam mempertahankan keinginan dan
motivasi guru untuk belajar disaat yang bersamaan mereka harus menjalankan

88

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

tuganya mengajar. Mempertahankan motivasi untuk belajar sajan sudah


cukup berat tanpa mencoba menggunakan dan melaporkan hasilnya. Dengan
demikian maka semua institusi yang terkait dengan pengelolaan PKB
bertanggung jawab bagaimana memastikan bahwa semua kegiatan PKB
berhasil dan mencapai tujuan utama, yaitu dengan mengembangkan
kesempatan belajar, motivasi, dan prestasi peserta didik, mengingat bahwa
kemajuan suatu negara tergantung pada prestasi peserta didiknya

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

89

90

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301)
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4586)
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496)
Peraturan Pemerintah No_46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
Negeri Sipil., Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010, tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya., Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pedoman Penilaian Prestasi Kerja Guru, Kepala Sekolah Dan Guru Yang Diberi Tugas
Tambahan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2014., Badan
PSDMPK PMP.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010, Tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya., Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

91

92

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Refleksi

Rencana Tindak Lanjut

Dasar Hukum: Soft Copy UU Guru dan Dosen, Permendiknas dan Peraturan
Pemerintah terkait

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

93

94

Penilaian Kinerja, Sistem PKB dan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai (PK, PKB dan PPKP)

Anda mungkin juga menyukai