Karakteristik masing-masing alat aerasi dapat dilihat pada tabel 4.1. Dengan
membandingkan keempat alat aerasi pada tabel di atas ditambah dengan keterangan sumber
dari buku yang sama (Montgomery, 1985; hal 244), maka dipilih aerasi tipe spray untuk
digunakan dalam perencanaan bangunan pengolahan air minum ini. Alasan pemilihannya
karena sistem tersebut dapat menyisihkan sekaligus gas CO2 agresif, zat organik dan
senyawa ammonia. Ketiga parameter tesebut
dipertimbangkan untuk dilakukan pengolahan agar air baku dari sungai dalam dijadikan
sebagai air minum. Waktu kontak udara dengan air relatif singkat kurang dari 2 detik,
mampu mereduksi 90 % CO2.
Tabel 5.3
Karakteristik Alat Aerasi
Tipe
Spray
Cascade
Transfer O2
Mutiple tray
Diffuser
0,5
Tinggi
Waktu
Hidrolis
kontak
m (ft)
udara
1,5 7,6 (5
25)
0,9 3 (3
10)
1,5 3 (5
10)
Waktu
detensi
Aplikasi
Penyisihan CO2,
1 2 dtk
10 30 mnt
Sebelum air baku masuk ke dalam aerator akan melewati pintu sorong untuk
menentukan besarnya debit air baku yang akan diolah dan masuk ke dalam bak penampung.
1. Kriteria Desain dan Desain Perencanaan Bak Penampung
a. Waktu tinggal (td)
b. Volume (V)
= Q x td = 0,225
=5m
Lebar bak
=4 m
Tinggi bak
=2m
= 2 - 4 cm
=2m
= 0,6 3,5 m
d. Beban permukaan ()
0,75m2/m3/jam
1m
1,5 m
h. Q
= 0,225 m3/dt
3. Dimensi aerator
a. Jumlah nozzle
Jarak tiap nozzle 0,75 m (direncanakan)
Sepasang lateral ada 6 nozzles
1 manifold terdapat 7 pasang lateral dimana manifold ada 2 buah
Jadi,
Jumlah nozzle total
= 14 x 7 = 98 buah
= 0,225 m3/dt
Q tiap nozzle
Dimensi nozzle
Tekanan nozzle (HfNi) = 5 mka (direncanakan)
q1 = qn
4 1
2
3,85 10
1
3,14
4
=0,02 2 m=22 mm
Cek balik
1
1
A = D2= 3,14 0,02 22=3,79 104 m2
4
4
V =
q 1 2,29 103
m
=
=7,29
4
A 3,14 10
dt
2
V
7,29
Hf = 2
= 2
=7,52 3 mka
C 2 g 0,6 2 9,81
c. Dimensi Lateral
HfL
Jika dialirkan dengan debit yang sama maka, HfL = 1/3 HfLo
= HfN1 HfL
HfL
= HfN1 HfN3
q1
= C x AN1 x VN1 =
CxAN 1 x 2 gHf N 1
q
Hf N 1= 2 1
=k q12
C AN 12 g
Hf N 3=k q 32
Karena q1 > q2 > q3 maka
HfN3
= k (q1)2
HfL
Jika diharapkan
q3
= 90 % q1 ; = 0,99, maka :
HfL
HfLo
= 3 HfL = 0,0687 m
qo
DL
0.54
0.2785CHW ( HfLo / L)
2,29 103
0,278 130
1
2.63
0,0687
6,25
1
2,63
=0,0639 m=64 mm
qo
HfLo
2.63
0.2785CHW ( D)
1
0,54
LL
HfL
2,29 103
2,63
0,278 130 0,0639
6,25=0,069 m
= HfN1 HfL
= 7,52 0,023 = 7,497 m
q3
q3
100
q1
2,8 10
100 =122,27
3
2,29 10
d. Dimensi Manifold
Pada lubang pangkal lateral berlaku
=
2,29 103
m
=0,69
1
2
dt
( 0,065 )
4
= 2 qo1 = 2 x 2,29x10-3
= 4,58 x10-3 m3/dt
= 99% Q1 , = 0,99
HfM
= (1- 2) Hfpl1
= (1 0,992) x 0,134= 0,0026 m
HfMo
= 3 x 0,0026 = 0,0079 m
Panjang manifold = 7 m
D=
= Hfpl1 - HfM
= 0,134 0,37 103 = 0,133
= x 0,133 = 0,066 m
q o 7=
6,96 104
Q7
=
m
dt
e. Kehilangan Tekanan
H total
HfN1
HfL
Hfpl1
HfM
H total
= 1,5 m/dt
Q 0,22 5
=
=0,15 m2
v
1,5
= D2 D =
4A
4 x 0,15
0,43m 430mm 450mm
3.14