Disusun Oleh:
Moses Douw/ 13520173/ IP/
Nabire
telah
melampaui
fase-fase
sebelum
masuknya
sebagai Assistent Controleur, kemudian awal Februari 1939 Dr. J.F. Victor De Bruin
menggantikannya sebagai Controleur di Wisselmeren.
Beberapa tahun kemudian Pemerintah Belanda membuka Onder Distrik di
Nabire, yaitu pada tahun 1942, dengan Pejabat Distrik Hooft Bestuur Assistent
(H.B.A.) Somin Soumokil.
Pada zaman Gubernur Van Waardenburg tepatnya mulai 1 April 1952 wilayah
Papua dibagi dalam 4 Afdeling. Wilayah Paniai merupakan bagian dari Afdeling
Central Nieuw Guinea yang terbagi dalam 3 Onder Afdeling yaitu :
a. Onder Afdeling Wisselmeren dengan ibu kota Enarotali
b. Onder Afdeling Tigi dengan ibu kota Waghete
c. Onder Afdeling Grothe Valley dengan ibu kota Wamena
Pada masa pemerintahan kedua Onder Afdeling tersebut memiliki wilayah Distrik
yang meliputi :
Onder Afdeling Wisselmeren meliputi :
1. Distrik Paniai Timur
2. Distrik Paniai Barat
3. Distrik Aradide
Onder Afdeling Tigi meliputi 3 wilayah Distrik yaitu :
1. Distrik Tigi
2. Distrik Kamu
3. Distrik Teluk Sarera di Nabire
3. Jaman Pemerintahan Republik Indonesia
Setelah Irian Barat, kini Papua kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi, maka
dengan Surat Keputusan Wakil Perdana Menteri Republik Nomor : 120/PM/1965
tanggal 23 November 1965, Paniai ditetapkan menjadi Kabupaten Administratif yang
terlepas dari Kabupaten Jayawijaya, dengan Ibukota Enarotali. Berhubung Ibukota
Secara umum sangat jelas bahwa antara bandara udara yang baru dan
pelabuhan sangat berjauhan tetapi untuk terminal di tengah kota. Mengapa bandara
jauh dari kota mungkin akan terjawab ketika kita memikirkan pengaruh dari pesawat
saat mendarat terhadap warga dan rumah sekitarnya. Begitu pun juga Pelabuan
Nabire sangat jauh kisarkan sekitar 20 KM dari pusat kota Nabire, sehingga seorang
ingin bepergian harus melakukan tranportasi kota-kampung untuk ke pelabuhan
nabire, agar tidak bersibukan semua transportasi dalam perkotaan sehingga bisa
terjadi dan mengakibatkan polusi buruk alias mendapatkan nama buruk. Oleh
karena itu, untuk Terminal kota Nabire ada dua yakni ke Terminal kota-Kampung dan
Terminal TRANS Nabire-Dogiyai-Deiyai-Paniai-Intanjaya.
Transportasi udara di Nabire
memang sangat terpengaruh dengan
adanya lokalisasi warga tetapi pada
akhir-akhir ini bisa membuat Bandara
yang
baru
Sehingga
Di
wanggaar
akan
muda
Nabire.
melayani
terbang
di
Kabupaten
Jalur tranportasi laut di Nabire terdapat diujung timur Kota Nabire yang
kisaran 20 KM dari kota. Jalur tranpostasi laut memudahkan masyarakat untuk
berkunjung ke kota terdekat dari Nabire.
strategis jikalau di pandang
tata
kiriman
letak
Karena
kebanyakan
lewat
kabupaten
yang
berdekatan
dengan
barang
Nabire tadi.
akan
merehabilitasi
karena
dipake.
pelabuhan jauh
transaksi
kota
berkembang.
memang
dan
sebagai
Pasar karena Padat pengunjung, tetapi sementara masih bisa untuk letakkan pusat
pembelanjaan
dan
terminal
di
Nabire.
Secara
tak
sadar
ketika
berlibur
pembangunan di Pasar tersebut sangat baik artian bahwa Pemerintah juga sangat
memperhatikan khususnya sampah di sekitaran Pasar.
Kemudian Terminal Lintas Nabire Enaro-Intan Jaya berada
berdekatan
dengan pasar Karang Tumaritis Nabire, Pasar ini selalu memperjual belikan barangbarang yang berasal dari Pegunungan tengan Papua karena berdekatan juga
dengan Terminal Pegunungan Papua. Terminal yang ini rute hanya dari NabireDogiai-Deiyai-Paniai-Intan Jaya.
Sehingga secara langsung Kota nabire sebagai Pusat ibu kota dari
Kabupaten
yang
ada
di
pedalaman
Papua.
Mengapa?
Sebab
Kegiatan
sebuah
desain
kota
Nabire
terdapat
untuk menikmati
Kemudian Kota nabire tersusun dari pusat sawa terdapat di SP-1 dan SP-C
kemudian Pusat Produksi Kelapa sawit terdapat di Wanggar SP-A serta Kebun jeruk
terbesar di Papua adalah Nabire di Wonorejo. Sedangkan lahan kosong yang ada
sedang terisi karena kepadatan Penduduk di Nabire dari hari ke hari selalu
meningkat.
Persawaan dan tempat Pariwisata jauh dari pusat Terminal dan Pasar sentral
dan juga jauh dari gangguan Transportasi umum di kota Nabire.
7. Kesimpulan
Nabire sebagai kota yang tertua di leher Burung pulau Papua sehingga
kabupaten yang terdapat di Pegununga tengah terjadi Urbanisasi ke kota tertua di
Nabire. Karena memang pembelanjaan juga sangat murah di Nabire sesuai dengan
Harga di Papua karena harga barang sangat jauh berbeda dengan Kabupatenkabupaten di Pegunungan dengan Kota Nabire.
Kota Nabire tidak tersusun seperti Pola konsentris tetapi dia sangat berjauhan
antara pusat Pembelanjaan, transpostasi laut, Transportasi Lintas Nabire-Intan Jaya,
Tranportasi Kota Nabire, transportasi Udara dan juga Lahan kosong dan sawa serta
sewa lahan untuk Transportasi juga cukup terjangkau karena Lahan Masih belum
terisi penuh dengan warga setempat.