Nyeri berat secara tiba-tiba pada saat cedera. Spasme/kram otot setelah
imobilisasi.
e. Laserasi kulit, avulsi jaringan, perdarahan dan perubahan warna. Pembengkakan
lokal dapat meningkat atau bertahap.
Diagnosa Keperawatan yang mungkin timbul :
Potensial terjadinya syok b/d perdarahan,nyeri yang hebat
Gangguan rasa nyaman nyeri b/d kerusakan fragmen tulang dan kerusakan
jaringan lunak.
Resiko tinggi terhadap infeksi b/d luka terbuka.
Gangguan aktifitas fisik b/d kerusakan neuro muskuloskeletal.
Kurang Pengetahuan tentang kondisi, prognosa, pengobatan b/d kurang familier
dengan sumber informasi.
RENCANA KEPERAWATAN
NO
1.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
INTERVENSI
RASIONAL
Pemberian
obat Membantu proses pemkoagulan sia (vit.K,
bekuan
darah
dan
Adona) dan penguntuk meng hentikan
hentian
perdarahan
perdarahan.
dengan fiksasi.
Pemeriksaan
laboratorium (Hb, Ht)
Untuk
mengetahui
kadar Hb, Ht apakah
perlu transfusi atau
tidak.
2.
3.
Potensial
berhubungan
luka terbuka.
infeksi INDEPENDEN:
dengan Kaji keadaan luka Untuk
mengetahui
(konti-nuitas dari kulit)
tanda-tanda infeksi.
terhadap ada- nya:
edema, rubor, kalor,
dolor, fungsi laesa.
Meminimalkan
Anjurkan pasien untuk
terjadinya kontaminasi.
tidak
memegang
bagian yang luka.
Mencegah kontaminasi
Merawat luka dengan
dan
kemungkinan
meng-gunakan tehnik
infeksi silang.
aseptik
Merupakan
indikasi
Mewaspadai
adanya
adanya osteomilitis.
keluhan
nyeri
mendadak,
keterbatasan gerak, edema
lokal, eritema pada Lekosit
yang
daerah luka.
meningkat
artinya
sudah terjadi proses
KOLABORASI:
Pemeriksaan darah :
leokosit
infeksi
Mempercepat
proses
operasi sesuai indikasi
pe-nyembuhan
luka
dan dan penyegahan
peningkatan infeksi.
4.
sosial.
Menganjurkan pasien
aliran
untuk
melakukan Meningkatkan
darah ke otot dan
latihan pasif dan aktif
tulang
untuk
mepada
yang
cedera
ningkatkan tonus otot,
maupun yang tidak.
mempertahankan
mobilitas
sendi,
mencegah kontraktur /
atropi dan reapsorbsi
Ca
yang
tidak
digunakan.
Membantu
pasien
Meningkatkan
dalam perawatan diri
kekuatan dan sirkulasi
otot,
meningkat-kan
pasien
dalam
mengontrol situasi, meningkatkan
kemauan
pasien untuk sembuh.
5.
Pasien
mengetahui
Kurangnya pengetahuan INDEPENDEN:
kondisi saat ini dan hari
ttg kondisi, prognosa, Menjelaskan tentang
depan sehingga pasien
dan
pengobatan
ke-lainan yg muncul
dapat menentu kan
berhubungan
dengan
prognosa, dan harapan
pilihan..
tidak familier dengan
yang akan datang.
sumber in- formasi.
Sebagian besar fraktur
Memberikan dukung memerlukan penopang
an cara-cara mobilidan fiksasi selama
sasi dan ambulasi
proses pe- nyembuhan
sebagaimana
yang
sehingga keterlambatan
dianjurkan oleh bagipenyembuhan
an fisioterapi.
disebabkan
oleh
penggunaan alat bantu
yang kurang tepat.
Memilah-milah aktifitas yang bisa mandiri
dan
yang
harus
dibantu.
Mengorganisasikan
kegiatan yang diperlu
kan dan siapa yang
perlu
menolongnya.
(apakah
fisioterapi,
perawat
atau
keluarga).
Membantu
mengfasilitaskan perawa- tan
mandiri
memberi
support untuk mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E. Doenges, (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, EGC. Jakarta.
R.Sjamsuhidayat dan WIM de Jong, (1996), Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC. Jakarta.