Laporan Ketik Akustik Kelautan Kelompok 22
Laporan Ketik Akustik Kelautan Kelompok 22
AKUSTIK KELAUTAN
Disusun oleh :
Kelompok 22
DWI FITRIANINGSIH
(145080200111006)
(145080200111008)
(145080200111010)
(145080200111014)
DEVITA LATIFATUL M
(145080200111016)
(145080200111018)
Mengetahui,
Asisten Praktikum
(Asroful Mujib)
(135080200111021)
Menyetujui,
Koordinator Asisten
(Dian Pranoto)
(125080200111083)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
rahmat dan hidayah-Nya, Laporan Praktikum Mata Kuliah Akustik Kelautan
materi Echosounder ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu baik moril maupun materiil. Semoga laporan ini bisa
menjadi salah satu sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khusunya
di bidang perikanan dan kelautan.
Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
maka kami sangat berharap kritik dan sarannya. Akhir kata, kami berharap
semoga laporan praktikum ini dapat berguna bagi mahasiswa lainnya.
DAFTAR ISI
pengoperasian Sonar...8
Pengertian Bagian-Bagian serta Fungsi dan sistem
pengoperasian Radar..9
2.3 Pengertian Echosounder...................10
2.4 Macam-Macam Echosounder.....11
2.4.1 Single Beam.......11
2.4.2 Split Beam12
2.4.3 Dual Beam...12
2.4.4 Quasi Ideal Beam...13
2.5 Komponen Bagian-bagian dan Fungsi Echosounder.13
2.5.1 Transmitter..14
2.5.2 Transducer..15
2.5.3 Recaiver...16
2.5.4 Recorder..17
2.6 Sistem Pengoperasian.18
2.7 Kelemahan dan Kelebihan Echosounder.19
2.8 Manfaat Echosounder..20
BAB III METODOLOGI..22
3.1 Alat dan Bahan Serta Fungsinya...22
3.1.1 Alat yang digunakan dalam praktikum akustik..22
3.1.2 Bahan yang digunakan dalam praktikum akustik..22
3.2 Skema
Kerja..23
3.2.1 Skema kerja praktikum laboratorium...23
3.2.2 Skema kerja praktikum lapang.24
BAB IV PEMBAHASAN.25
4.1 Analisa
prosedur
praktikum25
4.1.1 Penjelasan Alat dan Bahan..25
4.1.2 Penjelasan page pada Echosounder..26
4.2 Hasil
Pengamatan.29
BAB V PENUTUP...35
5.1 Kesimpulan35
5.2 Saran..35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Halaman
Fishfinder........................................................................................................4
Gambaran Kerja Fish Finder5
GPS.............................................................................................................. ..6
SONAR...........................................................................................................7
RADAR...........................................................................................................9
Echosounder................................................................................................10
Transmitter...................................................................................................14
Transducer...................................................................................................15
Receiver.......................................................................................................16
Receiver.......................................................................................................17
Page 1 Acquaring.........................................................................................26
Page 2 Peta..................................................................................................26
13
14
15
16
17
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akustik merupakan teori yang sangat diperlukan dan sangat bagus
untuk dikembangkan dalam dunia perikanan laut, karena akustik mampu
mendeteksi keadaan bawah air maupun mendeteksi gerombolan ikan.
Akustik ini cocok dipergunakan di Indonesia karena sebagian besar wilayah
Indonesia adalah perairan, sedangkan eksplorasi sumber daya laut di
Indonesia belum begitu maksimal. Jika akustik benar-benar dimanfaatkan
oleh nelayan Indonesia kemungkinan besar akan mengoptimalkan hasil
penangkapan.
Namun
pada
kenyataannya
nelayan
kita
masih
medium air dapat membawa informasi dari tempat satu ke temapat lain.
Ketika getaran akustik merambat menuju sensor terjadi pelemahan yang di
akibatkan oleh sebaran dan sifat serap gelombang pada air. Namun materi
penyusun air juga berpengaruh dalam perambatan sehingga terjadi
perbedaan pada air laut dan air tawar.
Echosounder merupakan salah satu alat akustik yang memiliki dua
jenis yaitu multibeam echosounder dengan kemampuan dalam merekam
amplitude dari gelombang suara yang dipantulkan. Amplitudo yang
dipantulkan tersebut mengalami penurunan karena hubungannya dengan
medium air laut dan sedimen dasar perairan tersebut. Analisis dari
amplitude tadi memungkinkan untuk mendapatkan informasi mengenai
struktur dan kekerasan dari dasar laut. Sinyal pantul yang kuat menunjukan
permukaan yang keras begitupun sebaliknya. Hal ini dikarenakan semakin
besar impedansi suatu medium semakin besar pula koefisien pantulnya.
Dalam perambatan gelombang akustik memiliki energi dan
mengalami
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
penelitian
dan
penerimaan
gelombang
suara
sehingga
mampu
finder
penangkapan
yang
merupakan
berfungsi
alat
yang
sebagai
digunakan
pendeteksi
ikan
dalam
baik
Gambar 3. GPS
(Google image, 2015 )
Gps merupakan akronim dari global positioning sistem, gps ini
adalah suatu sistem yang mampu menghadirkan koordinat dimana
kita berada dengan menggunakan penembakan satelit yang berda di
angkasa.
Menurut Puntodewo et al., (2003), GPS adalah singkatan dari
Global Positioning Sistem yang diartikan sebagai suatu jaringan
satelit yang terus menerus memancarkan sinyal radio dengan
frekuensi yang sangat rendah. Alat GPS pasif menerima sinyal ini
dengan syarat bahwa pendangan kelangit tidak boleh terhalang
sehingga biasanya alat ini bekerja pada ruang terbuka. Satelit GPS
bekerja pada referensi waktu yang sangat teliti dan memancarkan
data yang menunjukkan lokasi dan waktu pada saat itu.
Menurut Wahyono et al., (2012), gps tersusun dari berbagai
komponen yaitu:
1. Antena
Antena ini biasanya terpasang dibagian atas kapal tepatnya
2.
Gambar 4. SONAR
(Google image, 2015 )
SONAR adalah merupakan singkatan dari Sound Navigation
And Ranging yang merupakan sistem pelacak dengan arah sapuan
horizontal. Sonar ini hanya mampu mendeteksi benda yang berada
didepannya tanpa member informasi apakah jenis benda tersebut.
Menurut susilo (2015), SONAR (Sound Navigation and
Ranging) adalah merupakan istilah Amerika yang pertama kali
digunakan semasa perang dunia yang berarti penjalaran dan navigasi
suara. Yang merupakan teknik dengan menggunakan penjalaran
suara dalam air untuk navigasi atau mendeteksi kendaraan air
lainnya. Sementara itu inggris memiliki sebutan lain untuk sonar yaitu
ASDIC (Anti Submarine Detection Investigation Commite). Sonar
terbagi menjadi dua yaitu aktif dan pasif .
Menurut Wahyono et al., (2012), komponen dari sonar adalah:
1. Power unit : sebagai pencatu daya.
2. Transducer : sebagai alat pemancar dan penerima
gelombang suara dari suatu objek.
3. Display unit : komponen utama sonar berupa layar monitor
dengan tampilan bewarna yang berfngsi menampilkan data
objk terpantau arah vertical.
Sedangkan prinsip kerja dari sonar sendiri adalah dengan
memancarkan gema kedalam perairan secara horizontal selanjutnya,
gema tersebut akan memantul jika mengenai objek berupa ikan atau
objek lainnya. Gema di pancarkan melalui transducer dan alat ini pula
yang menerima pancaran gema
Gambar 5. RADAR
(Google image, 2015 )
Radar adalah singkatan dari Radio Detecting and Ranging yang
merupakan sistem pendeteksi biasanya radar ini menempati medium
udara sebagai perantaranya. Menurut Sjarif et al., (2012), radar
adalah akronim dari Radio Detecting and Ranging yang merupakan
salah satu alat bantu nautika yang memilki fungsi mendeteksi
sasaran. Pengamatn target khususnya dalam menentukan posisi
kapal serta pengamatn berbagai target. Target pengamatan radar
bisa berupa berbagai benda antara lain kapal pelampung rambu
Pengertian Echosounder
Gambar 6. Echosounder
(Google image, 2015 )
Echosounder merupakan suatu peralatan akustik kelautan yang
menampilkan suatu objek yang disertai dengan koordinat sehingga lebih
memudahkan para pengguna dalam menggunakan alat ini. Menurut
Kautsar et al., (2013), echosounder adalah suatu teknik yang digunakan
untuk mengukur kedalaman dengan memancarkan pulsa-pulsa yang
teratur dari permukaan air dan kemudian pantulan gema (echo) yang
datang dari dasar laut tersebut didengar kembali. Teknik echosounder ini
melai digunakan pada abad 20 awalnya hanya untuk memberikan informasi
Macam-Macam Echosouder
2.4.1 Single Beam.
Untuk mengukur kedalaman perairan biasanya menggunakan
Echosounder
dengan
mengukur
waktu
perjalanan
bolak-balik
data
yang
kurang
akurat
dan
kurang
bisa
portstarboard phase pulse dan yang satu lagi fore-aft phase pulse)
maka selain dapat mengukur in situ target strength secara akurat
juga dapat mengukur posisi sudut dari masing-masing target yang
terletak didalam Beam.
Menurut Khalikman dan Yudanov (2006), split beam adalah
digunakan untuk menentukan posisi target individu pada beam
transducer, untuk mengimbangi pola beam, dan untuk menghitung
nilai-nilai target strength yang telah dikoreksi semua. Transducer
yang digunakan dalam sistem merupakan yang berkualitas tinggi dan
konsisten sehingga transducer yang efisien dan sinyal pengolahan
sistem memiliki kemampuan deteksi yang luar biasa.
2.4.3
Dual Beam.
Teknik Dual Beam adalah teknik akustik perikanan yang
dipopulerkan pada awal 1970-an untuk menghitung sudut polar dari
poros Beam individu target samapai beam akustik. Teknik ini
memanfaatkan pola beam yang berbeda antara dua transducer yang
berdiri sendiri. Transducer yang satu menggunakan pacaran
gelombang yang luas dan yang satunya pancaran gelombang yang
sempit. Rasio dari pancaran gelombang yg luas dan gelombang yang
sempit
ini
yang
menentukan
sudut
katub
dari
target
tunggal (Chu,2011).
Burcznki dan Johnson (1986) dalam Jauhari et al., (2005),
mengemukakan bahwa Prinsip kerja dari Dual Beam acoustic sistem
yang sampai saat ini tetap memiliki keunggulan komperatif pada
portabilitas yang tinggi karena transducer dioperasikan dengan towed
body dan sudah tentu jika noise tidak terlalu besar maka letelitian
yang dihasilkan adalah tinggi. Dual Beam acoustic sistem ini
mempunyai
suatu
keunggulan
dalam
sistem
perolehan
dan
pemrosesan data.
2.4.4
11
diperoleh
dari
transducer
yang
masih
konvensional.
Gambar 7. Transmitter
(Google image, 2015)
Transceiver terdiri dari sebuah transmitter yang mempunyai
fungsi
sebagai
pengontrol
panjang
gelombang
pulsa
yang
Target
panjang
strength,
ikan,
Scatteringvolume,
lapisan
dasar
densitas ikan,
perairan
dan
dapat
13
Gambar 8. Transducer
(Google image, 2015)
Menurut Allo (2008), fungsi utama dari transducer yaitu
mengubah
energi
listrik
menjadi
energi
suara
ketika
akan
penggabungan
dari
keempat
kuadran
selama
gelombang
akustik.
Dalam
kapasitas
ini
transducer
Recaiver
Gambar 9. Receiver
(Google image, 2015)
Receiver berfungsi menerima pulsa dari objek dan display atau
recorder sebagai pencatat hasil echo. Sinyal listrik lemah yang
2.5.4
Recorder
15
2.6
Sistem Pengoperasian
Menurut Henry dan Asep (2009), data hidroakustik merupakan data
hasil estimasi echo counting dan echo integration melalui proses
pendeteksian bawah air. Proses tersebut antara lain seperti berikut:
1. Transmitter
menghasilkan
listrik
dengan
frekuensi
tertentu,
disamping
itu
digunakan
nelayan
untuk
mengetahui
sumber
daya
ikan
yang
baru,
sehingga
akan
17
Kelebihan :
a. Tidak membuang-buang waktu dan bahan bakar untuk mencoba
menangkap ikan di tempat dimana ada beberapa ikan atau tidak
ada ikan sama sekali.
b. Dapat menangkap lebih banyak ikan karena echosounder
menunjukkan dimana terdapat lebih banyak ikan untuk ditangkap.
c. Echosounder menunjukkan kedalaman air.
19
BAB III
METODELOGI
3.1
Skema Kerja
3.2.1 Skema kerja praktikum laboratorium
persiapan peralatan dan bahan.
Perangkaian
Pasang antenna ke echosounder
Hubungkan transducer dan echosounder dengan ACCU
dan hubungkan dengan display.
pengoprasian
Tekan power
Tekan menu
Tekan enter
HASIL
3.2.2
21
Perangkaian
persiapan peralatan dan bahan.
Pasang antenna ke echosounder
Hubungkan transducer dan echosounder dengan ACU dan
hubungkan dengan display.
pengoprasian
Tekan power
Tekan menu
Tekan enter
HASIL
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
alat
dan
bahan
disiapkan,
dilanjutkan
dengan
23
5. Kompas
25
7. Way Point
Hasil Pengamatan
Dari pengamatan praktikum akustik kelautan yang dilakukan di kolam
pemancingan Dieng Kota Malang hari Sabtu 07 November 2015
didapatkan hasil sebagai berikut :
Penga-
Posisi
Suhu
Kedalaman
Kedalaman
matan
Koordinat
perairan(m)
ikan (m)
Keterangan
(jumlah
ikan)
Pos 1
Penga
0704834
27
3,5
0,6
1,0
1,1
matan
I
Penga
0705834
270 C
3,5
1,2
1,3
1,4
1,6
1,7
1,8
1,9
2,1
1
3
9
2,2
2,3
2,4
9
1
2
2,7
2,8
3,2
1
2
1
3,5
1,2
1,3
1,4
1,7
2,0
2,1
2,4
2,6
2,7
2,8
3,0
3,1
1,2
matan
2
Penga
0704834
27
3,9
matan
3
27
Pos 2
Penga
Posisi
matan
Pos 3
Penga
Koordinat
matan
1
Penga
0705754,5
1,3
1,4
1,7
2,0
2,1
2,4
2,6
2,7
2,8
3,0
1
1
1
4
Tidak
ada
ada
27,1
0,8
3,1
-
27,5
0,7
ikan
Tidak
27,2
Suhu
0,9
Kedalaman
0,7
Kedalaman
ikan
1
Keterangan
Perairan
Ikan
27,6
0,9-1
0,7
27,9
0,8-1
0,9
27,1
27,2
0,5-0,7
0,1
-
1
Tidak
matan
2
Penga
matan
ada
ikan
3
(Tabel 1 : Tabel Hasil Pengamatan)
Pada pengamatan lapang yang dilakukan hari Sabtutanggal 07
November 2015 bertempat di Kolam Pemancingan Dieng mendapatkan
hasil pada pos 1 pengamatan, posisi koordinat berada pada S= 0705834
29
C.
BAB V
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
a. Echosounder adalah suatu alat navigasi elektronik yang menggunakan
sistem gema yang berfungsi untuk mengukur kedalaman perairan dan
untuk mendeteksi adanya gerombolan ikan .
b. Fungsi utama dari echosounder adalah utuk mengkur
perairan
kedalamn
digunakan
untuk
31
33
Manik, Hendry M; Asep Mamun. 2009. Rancang Bangun Sistem Informasi Data
Hidroakustik Berbasis Web Yogyakarta: Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi 2009 (SNAT 2009)
Marzuki, Ismail Johan. 2010. Identifikasi Material Dasar Perairan Menggunakan
Perangkat Fish Finder Berdasarkan Nilai Target Strenghth. Fakultas Teknik.
Universitas Indonesia: Depok
Mc Carron, William O. 2010. Deepwater Foundation and Pipeline Geomechanic.
Newcastle: I Ross Publishing
Puntodewo, A; Sonya Dewi; Jusupta Tarigan. 2003. Sistem Informasi Geografis
untuk Pengelolaan Sumberdaya Alam. Bogor: Center for International
Forestry Research
Purnawan, S. 2006. Hubungan Topografi Dasar Perairan dengan Sebaran Ikan di
Selat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor
Raharjo, S. 2002. Pendugaan Densitas Ikan Dasar (Demersal Fish) dengan
Metode Akustik Perairan Selat Bali pada Musim Timur. Skripsi. Institut
Pertanian Bogor
Rao, G.S. 2010. Global Navigation Satellite Systems New Delhi: Tata Mc Graw
Hili Education Privated Limited
Saputra, Toyoki; Yasuhiko Endo. 1987. Quasi Ideal Beam Pattern Transducer.
Japanese. Journal of Applied Physics: 26-1: 94-96
Sasakura,royaki ; Yasuhiko . 1987 . Quasi Ideal Beam Pattern Transducer.
Japanese . Journal of Aplied Physics : 26-1 : 94-96
35
LAMPIRAN
1.
PRAKTIKUM LABORATORIUM
Echosounder )
Echosounder)
2. PRAKTIKUM LAPANG
3. ASISTEN ZONE
NO
.
NAMA
FOTO
PESAN
KESAN
1.
Dian Pranoto
Lebih baik
lagi dan
lebih
mengenal
praktikan
Ramah dan
murah
senyum, baik
Good job
2.
Citra Nilam C
Tambah baik
kepada
praktikan
Ramah dan
murah
senyum
Good job
3.
Fitri Margiana
Jarang
terlihat
Murah
senyum
Good job
37
4.
Ajeng Wahyu
P
Jarang
kelihatan
dan harus
lebih
membaur
dengan
praktikan
Murah
Senyum
Good job
Riska
Kurniawati
Terlalu
pendiam
6.
Ika Nurul R
Kurang
membaur
dengan
praktikan
Ramah dan
sopan
Good job
7.
Dimas Bobby
Erganda
Tambah baik
kepada
praktikan
Tetap jadi
asisten yang
disiplin dan
murah
senyum, lucu
Good job
8.
Sembadhani
Bayu
Jarang
terlihat
Tetap santai
tapi harus
serius ya
Good job
9.
Fayakun
Kece banget
sama
praktikan,
teliti.
Baik dan
ramah
Good job
10
Tri Yula
Sahadati
Pendiam
dan jarang
terlihat saat
praktikum
Ramah dan
sopan
Good job
11
Riza Juwita
Dewi
Pendiam
dan jarang
terlihat saat
praktikum
Murah
senyum
Good job
12.
Sara Kristiana
Lasarus
Lebih baik,
lebih ramah
kepada
praktikan
Baik, murah
senyum,
cantik,
mudah akrab
Good job
13.
Kholisatun N
Lebih baik,
lebih ramah
kepada
praktikan
Baik, ramah,
murah
senyum,
cantik
Good job
14.
Asroful Mujib
Tambah baik
kepada
praktikan
Baik,
pengertian
dan paling
kece,
terbuaik
Good job
39
15.
Arsen Triade
Maulana
16.
Nurul Laili F
17.
Hilaliyah
Hamid Djawas
18.
19.
Dimas Galang
Fergiawan
Muhammad
Febriyan R
Tambah baik
kepada
praktikan
Baik, ramah,
murah
senyum
Good job
Jarang
melihat
Cantik,
manis
Good job
Tambah baik
kepada
praktikan
Cantik, baik,
murah
senyum
Good job
Tambah baik
kepada
praktikan
Baik, ramah,
mudah
bergaul
Good job
Tambah baik
kepada
praktikan
Baik,
humoris
Good job