Anda di halaman 1dari 2

Transaksi Pada Sistem Terdistribusi

Transaksi merupakan bagian dari pengeksekusian sebuah program yang melakukan pengaksesan basis
data dan bahkan juga melakukan serangkaian perubahan data. DBMS yang kita gunakan harus
menjamin bahwa setiap transaksi harus dapat dikerjakan secara utuh atau tidak sama sekali. Tidak
boleh ada transaksi yang hanya dikerjakan sebagian, karena dapat menyebabkan inkonsistensi basis
data. Untuk itu transaksi selalu merubah basis data dari satu kondisi konsisten ke kondisi konsisten
lain.

Sistem Terdistribusi Pada Perbankan


ATM merupakan salah satu contoh sistem terdistribusi. Proses kerjanya adalah sebagai berikut :
ATM menggunakan arsitektur client-server. Mesin ATM sebagai fasilitas yang terhubung langsung
dengan client sedangkan sedangkan server merupakan database pusat yang menyimpan seluruh data
pelanggan.
Di setiap mesin ATM akan memunculkan tampilan menu yang sama untuk setiap pelanggan atau
penggunanya. Pilihan menu yang dipilih pengguna akan dikenali system sebagai input yang akan
digunakan untuk memproses transaksi ke database. Namun agar transaksi berhasil, pengguna harus
memasukkan pin yang sesuai dengan kartu ATM.
Setelah memproses masukan pin dan jika sesuai dengan kartu, maka server akan mengijinkan untuk
meneruskan transaksi dengan menampilkan men berikutnya yang berisi pilihan bagi pengguna dalam
mengakses data rekeningnya ataupun melakukan transaksi keuangan lainnya.
Tampilan mulai dari awal sebelum memasukkan pin hingga men-menu pilihan akan sama pada setiap
mesin ATM dimanapun (tentunya untuk bank yang sama). Mesin ATM inilah yang menjadi alat
pendistribusi informasi yang ada dalam database sehingga dapat tersebar kepada seluruh pelanggan.
Sistem ini menggunakan transaksi serial sehingga apabila seorang pengguna melakukan kesalahan,
tidak akan merusak data sistem.

Proses Transaksi Online Pada Sistem Terdistribusi

Proses diawali dengan melakukan registrasi ke situs online yang menjadi destinasi dengan cara mengisi
beberapa form insformasi. Setelah itu, kita melakukan pencarian produk yang akan kita beli. Setelah
melakukan pencarian produk, proses dilanjutkan dengan melakukan komunikasi dengan pihak
penyedia produk. Komunikasi tentang nego harga apabila tidak cocok harga, bagaimana cara
pembayarannya dan bagaimana cara pengirimannya. Setelah melakukan komunikasi dan deal dengan
semua persyaratan maka kita sebagai pihak pembeli harus melunasi sejumlah harga yang telah disetujui
dan pihak penyedia produk akan mengirim produk yang kita pesan. Dan proses transaksi online
diakhiri dengan proses penerimaan produk yang kita pesan.

Proses Transaksi Pada sistem terdistribusi


Ketika sebuah transaksi mulai dikerjakan, maka transaksi itu berada dalam status aktif. Jika terjadi
penghentian sebelum operasi berakhir, maka transaksi segera beralih ke status gagal/failed. Namun,
bila keseluruhan transaksi selesai dikerjakan, maka transaksi itu berada pada status berhasil
sebagian/partially committed, dimana perubahan-perubahan data masih berada di dalam memori
utama yang bersifat volatile/tidak permanen. Transaksi dalam status ini masih mungkin untuk pindah
ke status failed, karena ada pembatalan transaksi baik sengaja maupun tidak. Jika tidak beralih ke
status failed, maka nilai-nilai data yang ada di memori utama akan direkam ke dalam disk yang bersifat
permanen. Begitu proses perekaman selesai, maka transaksi beralih ke status committed. Sementara
itu, transaksi yang berada pada status failed, maka DBMS harus menjalan proses rollback.
Begitu salah satu dari pilihan proses tersebut selesai dilakukan, maka transaksi berpindah ke status
batal (aborted).

Status berhasil sempurna/committed maupun batal/aborted merupakan status

terminasi, yaitu status akhir dalam pelaksanaan transaksi.

Anda mungkin juga menyukai