Analisis Kepuasan Kerja Pegawai Pada Sub Bagian Protokol Dan Santel Pemerintah - Biro Umum Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Analisis Kepuasan Kerja Pegawai Pada Sub Bagian Protokol Dan Santel Pemerintah - Biro Umum Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur.
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Protokoler dini hari masih menjadi suatu hal yang lazim bagi
sekumpulan orang, bagi mereka yang tidak memahami betul mengenai
protokoler, pasti akan menganggap bahwa protokol hanyalah suatu bentuk
aturan yang ditaati oleh peserta kegiatan yang bersifat penting dan tidak
boleh dilanggar. Namun bagi mereka yang benar-benar memahami apa itu
protokol, protokol adalah suatu bentuk aturan baku, yang mengatur baik tata
tempat, tata acara maupun tata penghormatan dalam suatu kegiatan/acara
Negara.
Dalam pengertian luas protokoler adalah seluruh hal yang mengatur
pelaksanaan suatu kegiatan baik dalam kedinasan/kantor maupun
masyarakat.
Secara
estimologis
istilah
protokol
dalam
bahasa
Inggris protocol, bahasa Perancis protocole, bahasa Latin protocoll(um) dan
bahasa Yunani protocollon. Dalam kamus Bahasa Inggris Oxford,
Protocol is the code of ceremonial forms or courtesies used in official
dealings, as between heads of state or diplomats.
Awalnya, istilah protokol berarti halaman pertama yang dilekatkan
pada sebuah manuskrip atau naskah. Sejalan dengan perkembangan jaman,
pengertiannya berkembang semakin luas tidak hanya sekedar halaman
pertama dari suatu naskah, melainkan keselurahan naskah yang isinya
terdiri dari catatan, dokumen persetujuan, perjanjian, dan lain-lain dalam
lingkup secara nasional maupun internasional.
Perkembangan selanjutnya, protokol berarti kebiasan-kebiasan dan
peraturan-peraturan yang berkaitan dengan formalitas, tata urutan dan
etiket diplomatik. Aturan-aturan protokoler ini menjadi acuan institusi
pemerintahan dan berlaku secara universal.
Masalah protokoler ditujukan pada keberhasilan pelaksanaan suatu
kegiatan dan pada hal-hal yang mengatur seluruh manusia yang terlibat
dalam pelaksanaan suatu kegiatan. Suatu kegiatan apapun pada dasarnya
merupakan pelaksanaan dari hasil kerja tahapan-tahapan sebelumnya.
Tahapan-tahapan tersebut diperlukan untuk menunjang suksenya puncak
acara.
ANALISIS KEPUASAN KERJA
Page 1
1.
2.
3.
4.
Page 2
Page 3
Page 4
Page 5
telah dia lalui, dia harus melakukan adaptasi yang memakan waktu lagi.
Untuk kalangan orang mungkin mudah, tapi ada beberapa orang yang sejak
awal memang tidak begitu menyukai jenis pekerjaan ini (protokoler) dan
lebih suka berada dibalik meja komputer. Individu seperti ini secara tidak
lansung akan menyebabkan kinerja dia sebagai seorang protokoler tidak
stabil karena dia tidak memiliki kepuasan akan pekerjaan yang dia lakukan
ataupun sekalipun ia memiliki kepuasan dalam pekerjaannya tetapi sangat
rendah.
Dari keseluruhan bias yang sudah diungkapkan diatas beberapa bias
dapat diatasi dengan cukup baik, seperti masalah saranan dan prasarana
dalam pelaksanaan tugas. Karena masing-masing dari pegawai kebanyakan
sudah memiliki kendaraan dan sejauh ini tidak ada keluhan berate yang
diungkapkan pegawai kami dalam pelaksanaan tugas disebabkan oleh
saranan prasarana. Begitu juga dengan insentif yang sebenarnya tidak perlu
dibahas dikarenakan sebagai seorang pegawai negeri sipil sudah menjadi
kewajiban kami sebagai seorang protokoler mengabdi tanpa mengharapkan
insetif. Dan juga gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh atasan kami
sudah sangat baik, karena beliau memimpin dengan pola sebagai seorang
Pemimpin dan bukan pimpinan (ikut turun lansung dalam pelaksanaan
tugas). Hingga bias komunikasi dan koordinasi yang sekalipun sering
dikeluhkan menyebabkan masalah saat pelaksanaan tugas, namun bila
dapat dijalin hubungan yang lebih baik antara humas dan protokol, tentunya
semua akan baik-baik saja. Akan tetapi bias yang masih menjadi masalah
dan paling sering menimbulkan kinerja pegawai pada Kantor Sub Bagian
Protokol dan Santel adalah masalah rendahnya Kepuasan Kerja dari pegawai
itu sendiri, pegawai yang bekerja hanya karena merupakan tanggung
jawabnya berbeda dengan pegawai yang bekerja karena ingin
mengembangkan dirinya. Karena bias ini yang tidak dapat kami kendalikan
dalam pelaksanaan tugas keprotokolan sehari-harinya maka penulis pun
menyusun Penelitian dengan judul Analisis Kepuasan Kerja Pegawai
pada Sub Bagian Protokol dan Santel Pemerintah - Biro Umum Setda
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Page 6
pegawai
pegawai pada Sub Bagian Protokol dan Santel Pemerintah - Biro Umum
Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur?
1.3 TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN
1. Adapun tujuan dari Penelitian ini adalah :
Untuk mengkaji penyebab rendahnya tingkat kepuasan kerja
pegawai pada Sub Bagian Protokol dan Santel Pemerintah - Biro
Umum Setda Provinsi Nusa Tenggara Timur;
Untuk
mengkaji
kepuasan kerja
bagaimana
menghindari
rendahnya
tingkat
bagi
perusahaan/organisasi,
dunia
keilmuan
dan
Page 7
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1
Kepuasan Kerja
Page 8
employee feels about his or her job. Artinya adalah cara pegawai
merasakan dirinya atau pekerjaannya.
Siagian (2006:295) berpendapat bahwa kepuasan kerja merupakan
suatu cara pandang seseorang, baik yang bersifat positif maupun bersifat
negatif tentang pekerjaannya. Banyak faktor yang perlu mendapat perhatian
dalam menganalisis kepuasan kerja seseorang. Apabila dalam pekerjaannya
seseorang mempunyai otonomi atau bertindak, terdapat variasi,
memberikan sumbangan penting dalam keberhasilan organisasi dan Pegawai
memperoleh umpan balik tentang hasil pekerjaan yang dilakukannya, yang
bersangkutan akan merasa puas.
Bentuk program pengenalan yang tepat serta berakibat pada
diterimanya seseorang sebagai anggota kelompok kerja. Situasi lingkungan
berbuntut pada tingkat kepuasa kerja yang tinggi, pemahaman yang lebih
tepat tentang kepuasan kerja dapat terwujud apabila analisis tentang
kepuassan kerja dikaitkan dengan prestasi kerja, dan besar kecilnya
organisasi.
Turnover
Kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turnover pegawai
yang rendah. Sedangkan pegawaipegawai yang kurang puas biasanya
turnovernya lebih tinggi.
2.
Page 9
3.
Umur
Ada kecenderungan pegawai yang tua lebih merasa puas dari pada
pegawai yang berumur relatif muda. Hal ini diasumsikan bahwa
pegawai yang tua lebih berpengalaman menyesuaikan diri dengan
lingkungan pekerjaan, sedangkan pegawai usia yang lebih muda
biasanya mempunyai harapan yang ideal tentang dunia kerjanya.
Sehingga apabila antara harapannya dengan realita kerja terdapat
kesenjangan atau ketidakseimbangan dapat menyebabkan mereka
menjadi tidak puas.
4.
Tingkat Pekerjaan
Pegawaipegawai menduduki tingkat pekerjaan yang lebih tinggi
cenderung lebih merasa puas dari pada pegawai yang menduduki
tingkat pekerjaan yang lebih rendah. Pegawaipegawai yang tingkat
pekerjaannya lebih tinggi menunjukan kemampuan kerja yang lebih
baik dan aktif dalam mengemukakan ideide serta kreatif dalam
bekerja.
Page 10
Rekan kerja,
g. Kondisi pekerjaan.
Penelitian dari Spector (Yuwono, 2005, p. 69) mendefinisikan kepuasan
sebagai cluster perasaan evaliatif tentang pekerjaan dan ia dapat
mengidentifikasikan indikator kepuasan kerja dari sembilan aspek yaitu :
1. Upah : jumlah dan rasa keadilannya
2. Promosi : peluang dan rasa keadilan untuk mendapatkan promosi
3. Supervisi : keadilan dan kompetensi penugasan menajerial oleh
penyelia
4. Benefit: asuransi, liburan dan bentuk fasilitas yang lain
5. Contingent rewards : rasa hormat, diakui dan diberikan apresiasi
6. Operating procedures : kebijakan, prosedur dan aturan
7. Coworkers : rekan kerja yang menyenangkan dan kompeten
8. Nature of work : tugas itu sendiri dapat dinikmati atau tidak
9. Communication : berbagi informasi didalam organisasi (vebal
maupun nonverbal).
Selain itu, menurut Job Descriptive Index (JDI) faktor penyebab
kepuasan kerja adalah sebagai berikut :
a. Bekerja pada tempat yang tepat,
b. Pembayaran yang sesuai,
c. Organisasi dan manajemen,
d. Supervisi pada pekerjaan yang tepat,
e. Orang yang berada dalam pekerjaan yang tepat.
Page 11
Page 12
2.
3.
4.
5.
Page 13
Keterangan :
-
Page 14
dikutip
oleh
Mangkunegara
(2005:122)
Page 15
Komunikasi
Survei kepuasan kerja sangat bermanfaat daalam mengkomunikasikan
keinginan pegawai dengan pikiran pegawai. Pegawai yang kurang berani
berkomentar terhadap pekerjaannya dengan melalui survei dapat membantu
mengkomunikasikan kepada pemimpin.
c.
Kebutuhan pelatihan
Survei kepuasan kerja sangat berguna dalam menentukan kebutuhan
pelatihan tertentu. Pegawai-pegawai biasanya diberikan kesempatan untuk
melaporkan apa yang mereka rasakan dari perlakukaan pemimpin pada
bagian jabatan tertentu. Dengan demikian kebutuhan pelatihan disesuaikan
dengan kebutuhan bagi bidang pekerjaan pegawai-pegawai peserta
pelatihan.
Page 16
External
Performance
Environmen
Self Image
Inner Self
Drives
EMPLOYEE
& Estern
Internal
Team Work
Environtme
Self
Expectatio
Page 17
Stop
Hatihati
Lakuka
n
Diri Sendiri
(Keterampilan & Pengetahuan)
Atasannya
(Untuk menentukan dukungan yang akan diperoleh)
Page 18
Fasilitas
(Material dan Sumber dipergunakan)
Page 19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian
Untuk memperoleh hasil tulisan yang benar dan maksimal dalam suatu
Page 20
atau
menggambarkan
data
yang
telah
terkumpul
3.2
data
merupakan
proses
penyusunan
data
yang
dapat
ditafsirkan, untuk memahami makna dari data tersebut. Data yang diperoleh
melalu pendekatan teknik pengumpulan data selanjutnya dianalisis sehingga
mempunyai makna dan dengan melihat
data tersebut orang lain juga akan mengerti. Analisis data menurut Sugiyono
(2008:335) yaitu :
suatu proses mencari menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit- unit,
melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memeilih mana yang paling
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Page 21
Adapun
penulis
dalam
teknik
menganalisis
data
adalah
dengan
Tki =
100%
3.3
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
adalah
questioner
Forced
dengan
Ranking.
bentuk
Peneliti
Forced
akan
Rangking,
mencoba
dimana
memberikan
penulis
akan
BAB IV
ANALISIS KEPUASAN KERJA
Page 22
Analisis Data
Variabel
Skor atau
Indikator
Rangking
Kepuasan Kerja
Tki =
xi
__________________
___
n
100%
Page 23
Page 24
Tabel 1.2
Tingkat Kesesuaian Responden terhadap indikator Kepuasan Kerja
Peneliti menggunakan Tki sebagai tolok ukur dalam menentukan Kepuasan Kerja Pegawai, dapat
digambarkan dengan skala sebagai berikut:
Keterangan (Kriteria Penilaian) :
1. Skala 1-3 : Sangat Meningkatkan Kepuasan Kerja
2. Skala 3-5 : Meningkatkan Kepuasan Kerja
3. Skala 5-7 : Kurang Meningkatkan Kepuasan Kerja
4. Skala 7-9 : Tidak meningkatkan kepuasan kerja
Page 25
4.2
Pembahasan
Tki =
60
__________________
___
20
100%
= 3%
Tki =
136
__________________
___
20
100%
6,8
%
Tki =
60
__________________
___
20
100%
3%
Page 26
Tki =
127
__________________
___
20
100%
6,35
%
Tki =
108
__________________
___
20
100%
= 5,4 %
Page 27
__________________
4,65
X
100% =
___
%
20
Maka Indikator Ketujuh ini masuk dalam kategori Meningkatkan Kepuasan
Kerja terhadap Kepuasan kerja Pegawai pada Kantor Sub Bagian Protokol dan
Santel Biro Umum Setda Prov. NTT.
Tki =
Tki =
64
__________________
___
20
100%
3,2
%
Tki =
151
__________________
___
20
100%
7,55
%
10.
141
__________________
7,05
Tki =
X
100% =
___
%
20
Maka Indikator Kesepuluh ini masuk dalam kategori Tidak Meningkatkan
Kepuasan Kerja terhadap Kepuasan kerja Pegawai pada Kantor Sub Bagian
Protokol dan Santel Biro Umum Setda Prov. NTT.
ANALISIS KEPUASAN KERJA
Page 28
Dari Uraian diatas terdapat dua indikator yang paling menonjol, yaitu
indikator Upah dan indikator Supervisi. Dengan tingkat kesesuaian Responde
3% dengan skala Sangat meningkatkan Kepuasan Kerja untuk setiap
respondennya. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 10 indikator yang
telah disebutkan diatas, Indikator Upah dan Supervisi adalah yang paling
dominan dalam menentukan Kepuasan Kerja pegawai Pada Kantor Sub
Bagian Protokol Biro Umum Setda prov. NTT.
Upah dan Supervisi menjadi Indikator penentu yang paling tepat dari
kepuasan seorang saat bekerja, dalam artian pegawai ingin bekerja sesuai
dengan job description yang dia inginkan dengan reward/upah/ bayaran yang
dia peroleh sesuai dengan beban kerjanya. Paling tidak sebagian besar orang
akan sangat puas saat bekerja saat dia bekerja sesuai dengan kemampuan
yang dia miliki, dan dia dibayar dengan beban kerja yang dia tanggung.
Begitu juga sebaliknya, saat Upah yang pegawai tersebut terima tidak sesuai
dengan beban kerja yang dia terima saat pembagian tugas oleh atasan,
maka kepuasan kerja yang dimiliki oleh pegawai itu akan menurun dan
berujung pada kinerja pegawai yang tidak baik. Dan juga masalah
pembagian tugas yang kurang adil (supervise) juga sangat mempengaruhi
kepuasan kerja dari pegawai, bayangkan apabila seorang pegawai yang
memang didukung oleh kemampuan individunya harus dipaksa bekerja
double pada hari yang sama padahal ada pegawai lain yang saat itu tidak
mengerjakan apa-apa, tentunya pegawai yang bersangkutan akan merasa
sangat tidak puas saat bekerja.
Page 29
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dalam Proposal ini, peneliti kemudian menarik kesimpulan sebagai
berikut :
penyebab rendahnya tingkat kepuasan kerja pegawai pada Sub Bagian
Protokol dan Santel Pemerintah - Biro Umum Setda Provinsi Nusa
Tenggara Timur adalah karena kurangnya Sistem reward/upah yang
diberikan kepada Pegawai saat bekerja;
Alasan lain penyebab rendahnya kepuasan kerja pegawai pada Sub
Bagian Protokol dan Santel Pemerintah - Biro Umum Setda Provinsi
Nusa Tenggara Timur adalah dikarenakan oleh pembagian tugas
(supervisi) yang kadang tidak seimbang atau adil antara pegawai satu
dengan pegawai lainnya. Satu pegawai harus menanggung beban kerja
lebih dari pegawai lainnya.
5.2
Saran
Adapun Saran dari Peneliti adalah sebagai berikut :
Perbaiki
system
reward
agar
pegawai
lebih
semangat
dan
Page 30
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku - buku
Ferdinand, Augusty. 2014. Metodologi penelitian Managemen. Badan
penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang
Nazir, Mohammad. 2005. Metode Penelitian Bidang sosial. Ghalia
Indonesia,
Jakarta
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuatitatif dan Kualitatif dan R&D,
Alfabeta, Bandung
2. Peraturan Perundangan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
Undang undang No. 9 Tahun 2010 tentang keprotokolan
ANALISIS KEPUASAN KERJA
Page 31
3. Internet
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/indikator-untuk-mengukurkepusan-kerja.html
http://hasthojn.blogspot.com/2012/12/kepuasan-kerja.html
https://www.scribd.com/doc/145806050/makalah-KEPUASAN-KERJA
Page 32
Nama
Jabatan/Instansi :
Mohon Bapak/Ibu memberikan Rangking Preferensi terhadap 10 Indikator
berikut ini. Berikan angka satu (1) untuk yang paling anda butuhkan untuk
memenuhi kepuasan anda saat bekerja, angka dua (2) untuk yang paling
butuhkan berikutnya hingga angka 10 untuk yang paling tidak anda butuhkan
dari sepuluh indikator untuk memenuhi kepuasan anda dalam bekerja.
N
o
Variabe
l
Indikator
Skor/Ra
nk
Kepuasan Kerja
Page 33
Page 34