Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 1

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :


1. Adellia Shaffenia Sinar Nst (141000417)
2. Dwi Putri Utami (141000429)
3. Filzah Aprilia (141000365)
4. Hafizhatul Husna (141000367)
5. Iggrif Sprentys (141000529)
6. Ratna Simanjuntak (141000375)
7. Savira Budiarny Putri Sumarlan (141000415)
8. Tiara Pramaishella (141000523)
9. Tifani Ulfa (141000371)

UNSUR

A. Pengertian unsur
Unsur adalah suatu zat yang tidak dapat diuraikan ataupun tidak dapat
dipisahkan menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Bagian
terkecil dari suatu unsur adalah atom. Sampai saat ini telah diketahui sebanyak
113 unsur. Ada 5 unsur yang paling melimpah di kerak bumi dan dalam tubuh
manusia yang menyusun lebih dari 90% kerak bumi. Unsur-unsur tersebut yaitu:
1. Oksigen
2. Silikon
3. Auminium
4. Besi
5. Kalsium
Namun dari kelima unsur tersebut, hanya oksigen yang merupakan unsur yang
paling banyak terdapat dalam makhluk hidup.

B. Tata Nama
Penamaan unsur telah jauh sebelum
adanya teori atom suatu zat. Ketika
teori atom berkembang, nama-nama
unsur yang telah digunakan pada
masa lampau tetap dipakai.
Misalnya, unsur "cuprum" dalam
Bahasa Inggris dikenal dengan
copper, dan dalam Bahasa Indonesia
dikenal dengan istilah tembaga.

B. Tabel Periodik Unsur


Dalam tabel periodik unsur-unsur ada yang
diletakkan pada jalur tegak/kolom yang disebut
golongan dan lajur horizontal/baris yang disebut
periode. Pada satu golongan sifat unsur semakin
mirip dan pada satu periode sifat unsur semakin
berbeda.

Pada suhu kamar 25oC, unsur dapat berwujud


padat, cair, dan gas. Secara umum unsur terbagi
menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Unsur logam
2. Unsur nonlogam

Perbedaan antara unsur logam


dengan unsur nonlogam

Terlihat pada unsur-unsur golongan IA (logam alkali)


masing-masing logam ini memiliki satu elektron
valensi (konfigurasi elektron terluarnya adalah (ns 1 )
yang terperisai secara efektif oleh kulit-kulit bagian
dalam yang terisi penuh. Akibatnya secara energitika
akan mudah untuk melepaskan satu elektron dari
atom logam alkali membentuk ion unipositif (Li +, Na+,
K+, Rb+ ), sedangkan unsur golongan IIA (logam alkali
tanah) memiliki energi ionisasi pertama yang lebih
tinggi daripada logam alkali. Logam alkali tanah
memiliki dua elektron valensi (konfigurasi elektron
kulit terluarnya adalah (ns2 ) , karena kedua elektron s
ini tidak saling memerisai satu sama lain secara baik,
kebanyakan senyawa alkali tanah mengandung ion
dipositif (Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+ ).

C. Lambang Unsur
Lambang unsur diambil dari singkatan nama unsur.
Beberapa lambang unsur berasal dari bahasa latin
atau Yunani nama unsur tersebut. Misalnya Fe dari
kata ferrum ( bahasa Latin) sebagai lambang unsur
besi. Lambang unsur ditulis dengan satu huruf
kapital. Untuk unsur yang dilambangkan dengan
lebih dengan satu huruf, huruf pertama lambang
ditulis dengan huruf kapital dan huruf kedua/ ketiga
ditulis dengan huruf kecil. Unsur-unsur yang memiliki
nama dengan huruf pertama sama maka huruf
pertama lambang unsur diambil dari huruf pertama
nama unsur dan huruf kedua diambil dari huruf lain
yang terdapat pada nama unsur tersebut. Misalnya
Ra untuk radium, dan Rn untuk radon.

D. Periode
Nomor periode berdasarkan jumlah kulit yang sama.
Nomor periode = jumlah kulit
Unsur-unsur yang memiliki satu kulit atau kulit k,
diletakkan pada periode ke-1. Unsur unsur yang
memiliki dua kulit, kulit k dan l diletakkan pada
periode ke-2 dan seterusnya.

E. Golongan
Nomor golongan berdasarkan elektron valensi yang
sama.
Nomor golongan = jumlah elektron valensi
Nomor golongan dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Golongan utama (A)
Unsur-unsur pada golongan utama (diberi simbol A)
terletak pada blok s dan p. Struktur elektron valensinya
memiliki rumusan
ns atau ns np
2. Golongan transisi (B)
Golongan transisi adalah golongan unsur yang memiliki
elektron valensi yang berakhir pada orbital d. Penentuan
nomor golongan didapat dari jumlah elektron pada ns
dan (n-1)d.

SENYAWA

A. Pengertian senyawa
Senyawa adalah materi yang dibentuk dari 2 unsur atau lebih dengan perbandingan
tertentu. Jadi senyawa masih dapat diuraikan menjadi unsur pembentuknya. Senyawa
hanya dapat dipisahkan dengan cara kimia menjadi unsur-unsur murninya. Bagian terkecil
dari senyawa adalah molekul (gabungan dua atom unsur/lebih baik sejenis ataupun
berbeda jenis).
Contohnya:
Gula pasir yang berwarna putih, berwujud padat, dan berasa manis jika dipanaskan
sampai terbakar akan mengalami reaksi. Berikut adalah reaksinya:
1. Sebelum reaksi: Gula pasir berwujud padat, berwarna putih, dan berasa manis.
2. Setelah reaksi terdapat zat baru:
Zat yang berwujud padat, berwarna hitam, dan berasa pahit (karbon).
Titik-titik cairan, tak berwarna, tak berasa, tak berbau (air)
Zat tak berwarna, tak berbau, dan mengeruhkan air kapur (karbondioksida)
Berarti kita dapat mengetahui bahwa gula dapat dipecah menjadi karbon, air, dan gas
karbondioksida melalui reaksi pembakaran.

B. Lambang Senyawa
Sama halnya dengan unsur, senyawa pun perlu
diberi lambang. Lambang untuk senyawa disebut
rumus kimia.

C. Tata nama Senyawa


Berdasarkan jenis unsur yang menyusun senyawa,
senyawa dibedakan atas senyawa biner dan
senyawa poliatom.
1. Senyawa biner : Senyawa yang terdiri atas 2
jenis unsur.
Senyawa biner dari logam dan nonlogam: nama
logam disebut terlebih dahulu, kemudian nama
nonlogam yang diberi akhiran ida.

2. Senyawa poliatom

Senyawa ion (atom atau gabungan atom


yang bermuatan listrik) yang terdiri dari dua
atau lebih atom yang bergabung bersamasama dalam satu ion. Secara umum senyawa
ion dapat dituliskan sebagai berikut.

CAMPURAN

A. Pengertian Campuran
Campuran adalah gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan
perbandingan sembarang. Campuran memiliki sifat yang berbeda dengan
senyawa. Dalam campuran, sifat-sifat komponen tidak hilang. Ketika garam
dapur dilarutkan dalam air, kedua zat itu tidak bersenyawa, melainkan
bercampur. Rasa garam sebelum dan sesudah dicampurkan tetap terasa
asin, begitu pula dengan air. Air sebelum dicampurkan dan sesudah
dicampurkan tetap dapat memadamkan api. Kemudian juga garam dengan
air dapat bercampur dalam berbagai komposisi sesuai yang dikehendaki.
Tidak demikian halnya dengan bersenyawa. Senyawa mempunyai
komposisi tertentu. Air sebagai contoh, terdiri dari hidrogen dan oksigen
dengan perbandingan atom 2:1. Jadi kita dapat menyatakan bahwa
bersenyawa membentuk zat baru (berlangsung secara kimia), sedangkan
bercampur tidak membentuk zat baru (berlangsung secara fisika).

B. Jenis-jenis campuran
Campuran dapat berupa:
1. Campuran homogen
Ciri-ciri:
Terdiri dari zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Biasanya,
komponen yang lebih banyak jumlahnya disebut sebagai zat
pelarut, sedangkan yang lebih sedikit disebut sebagai zat terlarut.
Namun, jika larutan berwujud cair, maka komponen cair disebut
sebagai zat pelarut.
Serba sama, tidak ada bidang batas antar komponen-komponen
penyusunnya.
Tidak dapat disaring.
Tidak terdapat lapisan (komponen padat dan cair tidak memisah)
Contoh:
Udara- air gula
Sirup air cuka
Air hujan spirtus

2. Campuran heterogen
Campuran heterogen terdiri atas:
a. Suspensi
Ciri-ciri:
Keruh
Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya
Dapat disaring
Mengendap
Terdapat lapisan (komponen padat dan cair memisah)
Contoh:
Campuran terigu dan air
Campuran pasir dan air
Bubuk kopi dan air
b. Koloid
Ciri-ciri:
Keruh
Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya (jika dilihat dengan mikroskop
ultra)
Dapat disaring dengan kertas saring ultra
Komponen padat dan cair dapat memisah sendiri dalam waktu relatif lama.
Dapat menghamburkan cahaya.
Contoh:
Air susu - cat tinta
Santan asap kabut

Larutan

Larutan adalah campuran homogen yang


terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan
disebut zat terlarut ,sedangkan zat yang
jumlahnyal ebih banyak dari pada zat-zat
lainnya dalam larutan disebut pelarut.

PERBEDAAN CAMPURAN DAN SENYAWA


Campuran

Senyawa

a. Campuran tak tertentu tanpa


reaksi kimia.
b. Perbandingan komponen yang
menyusun campuran tidak tentu
dan dapat sembarang.
c. Komponen-komponen campuran
tetap memiliki sifat masingmasing.
d. Campuran dapat dipisahkan
menjadi komponenkomponennya dengan cara fisis

a. Senyawa terbentuk melalui


reaksi kimia
b. Perbandingan komponen yang
menyusun senyawa melalui cara
tertentu dan tetap.
c. Komponen-komponen senyawa
kehilangan sifat semulanya.
d. Senyawa tidak dapat dipisahkan
menjadi komponen-komponen
dengan cara fisis, tetapi harus
melalui cara reaksi kimia

Anda mungkin juga menyukai