UNSUR
A. Pengertian unsur
Unsur adalah suatu zat yang tidak dapat diuraikan ataupun tidak dapat
dipisahkan menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Bagian
terkecil dari suatu unsur adalah atom. Sampai saat ini telah diketahui sebanyak
113 unsur. Ada 5 unsur yang paling melimpah di kerak bumi dan dalam tubuh
manusia yang menyusun lebih dari 90% kerak bumi. Unsur-unsur tersebut yaitu:
1. Oksigen
2. Silikon
3. Auminium
4. Besi
5. Kalsium
Namun dari kelima unsur tersebut, hanya oksigen yang merupakan unsur yang
paling banyak terdapat dalam makhluk hidup.
B. Tata Nama
Penamaan unsur telah jauh sebelum
adanya teori atom suatu zat. Ketika
teori atom berkembang, nama-nama
unsur yang telah digunakan pada
masa lampau tetap dipakai.
Misalnya, unsur "cuprum" dalam
Bahasa Inggris dikenal dengan
copper, dan dalam Bahasa Indonesia
dikenal dengan istilah tembaga.
C. Lambang Unsur
Lambang unsur diambil dari singkatan nama unsur.
Beberapa lambang unsur berasal dari bahasa latin
atau Yunani nama unsur tersebut. Misalnya Fe dari
kata ferrum ( bahasa Latin) sebagai lambang unsur
besi. Lambang unsur ditulis dengan satu huruf
kapital. Untuk unsur yang dilambangkan dengan
lebih dengan satu huruf, huruf pertama lambang
ditulis dengan huruf kapital dan huruf kedua/ ketiga
ditulis dengan huruf kecil. Unsur-unsur yang memiliki
nama dengan huruf pertama sama maka huruf
pertama lambang unsur diambil dari huruf pertama
nama unsur dan huruf kedua diambil dari huruf lain
yang terdapat pada nama unsur tersebut. Misalnya
Ra untuk radium, dan Rn untuk radon.
D. Periode
Nomor periode berdasarkan jumlah kulit yang sama.
Nomor periode = jumlah kulit
Unsur-unsur yang memiliki satu kulit atau kulit k,
diletakkan pada periode ke-1. Unsur unsur yang
memiliki dua kulit, kulit k dan l diletakkan pada
periode ke-2 dan seterusnya.
E. Golongan
Nomor golongan berdasarkan elektron valensi yang
sama.
Nomor golongan = jumlah elektron valensi
Nomor golongan dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
1. Golongan utama (A)
Unsur-unsur pada golongan utama (diberi simbol A)
terletak pada blok s dan p. Struktur elektron valensinya
memiliki rumusan
ns atau ns np
2. Golongan transisi (B)
Golongan transisi adalah golongan unsur yang memiliki
elektron valensi yang berakhir pada orbital d. Penentuan
nomor golongan didapat dari jumlah elektron pada ns
dan (n-1)d.
SENYAWA
A. Pengertian senyawa
Senyawa adalah materi yang dibentuk dari 2 unsur atau lebih dengan perbandingan
tertentu. Jadi senyawa masih dapat diuraikan menjadi unsur pembentuknya. Senyawa
hanya dapat dipisahkan dengan cara kimia menjadi unsur-unsur murninya. Bagian terkecil
dari senyawa adalah molekul (gabungan dua atom unsur/lebih baik sejenis ataupun
berbeda jenis).
Contohnya:
Gula pasir yang berwarna putih, berwujud padat, dan berasa manis jika dipanaskan
sampai terbakar akan mengalami reaksi. Berikut adalah reaksinya:
1. Sebelum reaksi: Gula pasir berwujud padat, berwarna putih, dan berasa manis.
2. Setelah reaksi terdapat zat baru:
Zat yang berwujud padat, berwarna hitam, dan berasa pahit (karbon).
Titik-titik cairan, tak berwarna, tak berasa, tak berbau (air)
Zat tak berwarna, tak berbau, dan mengeruhkan air kapur (karbondioksida)
Berarti kita dapat mengetahui bahwa gula dapat dipecah menjadi karbon, air, dan gas
karbondioksida melalui reaksi pembakaran.
B. Lambang Senyawa
Sama halnya dengan unsur, senyawa pun perlu
diberi lambang. Lambang untuk senyawa disebut
rumus kimia.
2. Senyawa poliatom
CAMPURAN
A. Pengertian Campuran
Campuran adalah gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan
perbandingan sembarang. Campuran memiliki sifat yang berbeda dengan
senyawa. Dalam campuran, sifat-sifat komponen tidak hilang. Ketika garam
dapur dilarutkan dalam air, kedua zat itu tidak bersenyawa, melainkan
bercampur. Rasa garam sebelum dan sesudah dicampurkan tetap terasa
asin, begitu pula dengan air. Air sebelum dicampurkan dan sesudah
dicampurkan tetap dapat memadamkan api. Kemudian juga garam dengan
air dapat bercampur dalam berbagai komposisi sesuai yang dikehendaki.
Tidak demikian halnya dengan bersenyawa. Senyawa mempunyai
komposisi tertentu. Air sebagai contoh, terdiri dari hidrogen dan oksigen
dengan perbandingan atom 2:1. Jadi kita dapat menyatakan bahwa
bersenyawa membentuk zat baru (berlangsung secara kimia), sedangkan
bercampur tidak membentuk zat baru (berlangsung secara fisika).
B. Jenis-jenis campuran
Campuran dapat berupa:
1. Campuran homogen
Ciri-ciri:
Terdiri dari zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Biasanya,
komponen yang lebih banyak jumlahnya disebut sebagai zat
pelarut, sedangkan yang lebih sedikit disebut sebagai zat terlarut.
Namun, jika larutan berwujud cair, maka komponen cair disebut
sebagai zat pelarut.
Serba sama, tidak ada bidang batas antar komponen-komponen
penyusunnya.
Tidak dapat disaring.
Tidak terdapat lapisan (komponen padat dan cair tidak memisah)
Contoh:
Udara- air gula
Sirup air cuka
Air hujan spirtus
2. Campuran heterogen
Campuran heterogen terdiri atas:
a. Suspensi
Ciri-ciri:
Keruh
Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya
Dapat disaring
Mengendap
Terdapat lapisan (komponen padat dan cair memisah)
Contoh:
Campuran terigu dan air
Campuran pasir dan air
Bubuk kopi dan air
b. Koloid
Ciri-ciri:
Keruh
Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya (jika dilihat dengan mikroskop
ultra)
Dapat disaring dengan kertas saring ultra
Komponen padat dan cair dapat memisah sendiri dalam waktu relatif lama.
Dapat menghamburkan cahaya.
Contoh:
Air susu - cat tinta
Santan asap kabut
Larutan
Senyawa