KELOMPOK 1

1. SATRINA PANGARIBUAN 141000195

2. KEZIA HASIAN P 141000569

3. SITI RIRI SAFIRAH 141000677

4. VERA ROINTAN NAINGGOLAN 131000020

KELAS : A

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2016/2017
1. Definisi Besaran Organisasi
2. Pendekatan Besaran organisasi
3. Kritik terhadap Size Imperative
4. Kesimpulan Mengenai Besaran-Struktur
5. Masalah-Masalah Khusus yang Berhubungan
dengan Besaran Organisasi
6. Kesimpulan
 Besaran organisasi didefinisikan sebagai
jumlah keseluruhan pegawai. Argumentasi-
argumentasi yang kuat mengemukakan bahwa
besaran adalah determinan utama dari struktur,
tetapi argumentasi ini tidak sepi dari kritik.
(Stephen P. Robbins, 1994)
 Menurut Meyer Besaran Imperative mengakui
bahwa hubungan antara besaran dan dimensi
struktural tidak mengimplikasikan timbal balik, ia
mendesain sebuah proyek penelitian yang
memungkinnya menarik kesimpulan mengenai
adanya timbal balik.

Besaran dan struktur didapatkan saling

berhubungan di antara sekelompok organisasi pada
waktu tertentu, hal ini dapat dibuktikan dengan
analisis longitudinal yang menyatakan bahwa
struktur menyebabkan besaran.
 Kritik pada penelitian Blau dan Kelompok Aston
Kajian independen memperlihatkan bahwa besaran
tidak mempunyai dampak atau hanya berdampak
minimal terhadap struktur.
Chris Argrys mengkritik penelitian Blau,
mempertanyakan ukuran-ukurannya yang
menyatakan bahwa organisasi pemerintah adalah
khas.
Kritik Mayhew dan kawan-kawan terhadap size
imperative mengenai hubungan antara besaran dan
kompleksitas merupakan kepastian matematik jika
probabilitas yang ditetapkan terhadap semua
kemungkinan kombinasi struktural
1. Besaran dan Kompleksitas
Besaran mempengaruhi kompleksitas, tetapi pada
tingkat yang menurun, dalam organisasi
pemerintahan.
konsisten dengan strategi imperative, jika para
manajer mempunyai kebebasan, mereka dapat
memilih untuk membuat struktur mereka menjadi
lebih kompleks (konsisten dengan teori manajemen)
karena makin banyak aktivitas personalia ditambah.
Hubungan besaran-struktur tidak berujung pangkal,
ada bukti yang menunjukkan bahwa besaran
menimbulkan differensiasi yang meningkat juga akan
memperbesar besaran.
2. Besaran dan Formalisasi

Hubungan antara besaran dan formalisasi sangat

tinggi, positif, dan secara statistik bermakna.
Makin besar organisasi, maka makin diformalisasi
pula perilakunya
Organisasi yang lebih besar, makin bayak pula
perilaku yang akan berulang, dengan demikian
manajemen termotivasi untuk mengahadapinya
secara lebih efisien melalui standarisasi.
 3. Besaran dan Sentralisasi

Tinjauan yang menyatakan bahwa, hubungan

antara besaran dan sentralisasi tidak terlalu
berbeda dari nol.
Keinginan untuk mempertahankan kontrol oleh
pemilik kemungkinan akan mengesampingkan
kerugian dalam keefektifan organisasi, dengan
hasil bahwa tidak ada gerakan ke arah
pengambilan keputusan yang didesentralisasi
pada saat besaran itu meningkat.
A. Perdebatan Mengenai Komponen Administratif
Argumentasi Korelasi positif
-Parkinson mengatakan bahwa pada dasarnya akan
terdapat hubungan yang positif antara besaran
organisasi dan komponen administratif.
- Pada saat organisasi berkembang, komponen
administrasi cenderung berkembang, komponen
administrasi relatif bertambah secara tidak
proporsional.
- Penelitian yang mendukung hubungan positif tersebut
adalah kajian yang mencakup lebih dari empat ratus
sekolah di distrik California mendapatkan bahwa
komponen administratif- superintendent, asisten, guru,
manajer bisnis, dan staf pendukung meningkat ketika
besaran sekolah.
 Argumentasi Korelasi-Negatif
- Situasi dimana ketika besaran organisasi
meningkat, komponen administratif menurun.
- Jumlah absolut dari pegawai pendukung akan
menurun tetapi lebih banyak sebagai proporsi
pada saat besaran itu meningkat.
- Didasarkan pada asumsi mengenai efisiensi
dari economics of scale.
- Contohnya, Rumah Sakit yang khas dapat
meningkatkan jumlah pasien sebanyak 10
persen dengan sedikit atau tanpa tambahan
personalia, bagian akutansinya, ahli gizi, dan
sebagainya.
 Argumentasi Curvilinear
-Curvilinear-komponen administrasinya lebih
besar bagi organisasi yang lebih kecil dan lebih
besar dibandingkan organisasi yang sedang.
-Pada saat organisasi-organisasi keluar dari
kategori yang kecil mereka merasakan keuntungan
dari economics of scale
- Ketika organisasi menjadi besar, mereka akan
kehilangan keuntungan tersebut da menjadi
demikian kompleks sehingga membutuhkan
peningkatan yang cukup mencolok dari komponen
adsministratifnya untuk memungkinkan koordinasi
dan kontrol.
B. Teori Organisasi dan Perusahaan Kecil

-Teori organisasi yang mengemukakan bahwa

manajer mempunyai pilihan struktural yang lebih
terbatas.
- Perusahaan kecil mempunyai masalah unik yang
membutuhkan pemecahan struktural yang unik
pula.
- Desain struktural yang cocok bagi perusahaan
kecil bukan hanya sebuah versi yang lebih
sederhana dari desain yang digunakan oleh
raksasa industri.
1. Besaran organisasi didefinisikan sebagai jumlah
keseluruhan pegawai. Argumentasi-argumentasi
yang kuat mengemukakan bahwa besaran adalah
determinan utama dari struktur, tetapi argumentasi
ini tidak sepi dari kritik.
2. Kesimpulan mengenai besaran-struktur organisasi
terbagi atas, besaran dan kompleksitas, besaran dan
formalisasi, serta besaran dan sentralisasi.
3. Masalah-masalah yang berhubungan dengan besaran
organisasi antara lain perdebatan mengenai
komponen administratif serta mengenai teori
organisasi dan perusahaan kecil
Fahmi, Irham. 2013. Perilaku Organisasi (Teori, Aplikasi, dan Kasus).
Bandung: Alfabeta Bandung.
Gibson, dkk. 1997. Organisasi (Perilaku Struktur, Proses). Jakarta:
Erlangga.
Susanto, A.B. 2011. Organisasi (Management for Everyone). Jakarta:
ESENSI Erlangga Group.
Robbins, P. Stephen. 1994. Teori Organisasi (Struktur, Desain, dan
Aplikasi). Jakarta: Arcan.
Thoha, Miftah. 1995. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Wisnu, Dicky. 2005. Teori Organisasi (Struktur dan Desain). Lembah
Semeru: UMM Press.
Wursanto. 2002. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: ANDI
Yogyakarta.