Anda di halaman 1dari 9

Histogram, Pareto, dan

Eksplorasi Data

Histogram
Pengertian
Histogram adalah grafik yang
digunakan untuk menyajikan data
kontinu.
Histogram disebut juga bar chart
atau diagram batang.

Pada histogram :
Jumlah balok sama banyaknya dengan jumlah
kelas atau kategori nilai pengamatan
Setiap frekuensi kelas dicerminkan oleh tinggi
atau panjang satu balok
Lebar dasar balok sama dengan panjang
interval kelas
Jika semua interval kelas lebarnya sama
maka seharusnya pula lebar semua dasar
balok sama
Jika interval kelas tidak sama, maka dilakukan
pemadatan dengan membandingkan nilai
interval kelas dengan frekuensi kelas

Contoh Histogram

Pareto
Dikembangkan oleh Vilfredo Frederigo Samoso
pada akhir abad ke-19.
Diagram pareto merupakan suatu gambar yang
mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan
menurut urutan ranking tertinggi hingga
terendah.
Dapat digunakan untuk membantu
menemukan permasalahan yang terpenting
untuk segera diselesaikan (ranking tertinggi)
sampai dengan yang tidak harus segera
terselesaikan (ranking terendah).

Diagram pareto juga dapat


digunakan untuk membandingkan
kondisi proses, misalnya ketidak
sesuaian proses, sebelum dan
setelah diambil tindakan perbaikan
terhadap proses.
Diagram pareto dibuat berdasarkan
data statistik dan prinsip bahwa 20%
penyebab bertanggungjawab
terhadap 80% masalah yang muncul
atau sebaliknya.
Diagram pareto dapat menghasilkan
sedikit sebab penting untuk

Diagram Pareto dapat digunakan jika


menginginkan hal-hal berikut ini:
Menentukan prioritas karena
keterbatasan sumberdaya
Menggunakan kearifan tim secara
kolektif
Menghasilkan konsensus atau
keputusan akhir
Menempatkan keputusan pada data
kuantitatif

Langkah Pembuatan Diagram Pareto


1. Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data,
misalnya berdasarkan masalah, penyebab jenis
ketidaksesuaian, dsb
2. Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan
karakteristik tersebut, misalnya rupiah, frekuensi, unit, dsb
3. Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah
ditentukan
4. Merangkum data dan membuat ranking kategori data
tersebut dari yang terbesar hingga yang terkecil
5. Menghitung frekuensi kumulatif atau presentase kumulatif
yang digunakan
6. Menggambar diagram batang, menunjukkan tingkat
kepentingan relatif masing-masing masalah. Mengidentifikasi
beberapa hal yang penting untuk mendapat perhatian

Contoh Diagram Pareto

Anda mungkin juga menyukai