A. Diskripsi
Buku ajar ini akan membahas kegiatan belajar mengenai tatacara membuat surat Dinas
dengan segala aturan-aturan yang berlakudalam membuat surat Dinas yaitu tentang bentukbentuk surat dinas,macam-macam surat dinas, bagian-bagian surat dinas, tata carapenulisan
bagian-bagian surat dinas, singkatan-singkatan yang padaumumnya digunakan pada surat
dinas, contoh-contohnya, dan tatacara pemrosesan surat masuk dan surat keluar pada suatu
Instansi/Organisasi.
B. Uraian Materi
1. Cara Membuat Surat Yang Baik
Surat yang baik adalah surat yang dapat menimbulkan kesan yang baik bagi penerimanya.
Kesan yang baik dari surat dapat ditimbulkan dari :
a. Yang kelihatan yaitu : Kerta, Sampul, Tulisan/Ketikan dan Bentuknya.
1. Kertas yang digunakan untuk memebuat surat hendaknya dipilih yang berkualitas baik.
Untuk Instansi/Organisasi hendaknya menggunakan kertas HVS dengan kepala surat yang
dicetak dengan bagus.
2. Sampul hendaknya dipilih yang berukuran panjang sehingga surat tidak perlu dilipat
beberapa kali, untuk dapat dimasukkan kedalam sampul.
3. Tulisan/Ketikan harus jelas sehingga tidak menimbulkan pertanyaan bagi penerima surat.
Oleh karena itu kalau tintanya sudah tidak begitu jelas harus segera diganti. Surat juga tidak
boleh ada kesalahan ketik. Surat yang ada kesalahan ketik harus segera dibetulkan sebelum
surat tersebut dikirim, karena surat yang salah akan menimbulkan kesalah pahaman sehingga
dapat menyebabkan surat menyurat yang berkepanjangan.
4. Bentuk surat harus dipilih bentuk yang sesuai dengan aturan yang berlaku, walaupun
sebenarnya surat dapat dibuat dengan berbagai macam bentuk
b. Yang tidak kelihatan tapi dapat dirasakan yaitu isinya.
Isi surat agar dapat menimbulkan kesan baik bagi penerimanya maka isi surat tersebut harus :
singkat, jelas dan sopan
1. Pada umumnya orang sekarang tidak senang membaca surat yang isinya panjang-panjang
oleh karena itu surat hendak singkat, artinya apabia saudara dapat mengemukakan isi surat itu
dalam 10 kata, maka jangan dibuat 11 atau 12 kata.
2. Jelas artinya bahwa isi surat tidak boleh menimbulkan pertanyaan bagi penerimanya,
sehingga dapat menimbulkan kesalah pahaman. Sebab surat merupakan wakil dari
Instansi/Organisasi yang mempunyai arti penting tapi bersifat diam artinya penerima jika
tidak jelas tidak akan dapat bertanya karena surat tidak bias ditanya.
3. Sopan, artinya baik kertas, sampul harus dipilih yang berkualitas baik. Tulisan tidak boleh
dengan tinta merah sebab warna merah memberikan kesan kemarahan. Surat juga tidak boleh
bernada marah, jika saudara sedang marah sebaiknya jangan menulis surat.
2. Bentuk Surat Dinas
Surat dapat dibuat dengan berbagai macam bentuk tetapi dalam praktek hanya satu bentuk
saja yang biasa dipakai pada suatu Instansi, Perusahaan atau Organisasi yaitu :
a. Full Block Style
b. Block Style
c. Semi Block Style
d. Hanging Paragraph Style
e. Official Style A
f. Official Style B
g. Simplefied Style
h. Personal Style
Bentuk surat Dinas yang dipakai sekarang menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nomor 42 tahun 2006 adalah bentuk Blok Style (Modified), seperti contoh dibawah ini.
3. Macam-Macam Surat Dinas
Ada beberapa macam Surat Dinas yag biasa dilakukan oleh sebuah kantor antara lain sebagai
berikut :
a. Surat Dinas
b. Nota Dinas
c. Memo
d. Surat Pengantar
e. Surat Edaran
f. Surat Undangan
g. Surat Tugas
h. Surat Kuasa
i. Surat Pengumuman
j. Surat Pernyataan
k. Surat Keterangan
l. Berita Acara
Keterangan :
a. Surat Dinas merupakan surat yang berisi hal penting berkenaan dengan administrasi
pemerintahan.
b. Nota Dinas adalah surat yang oleh atasan kepada bawahan atau bawahan kepada atasan
langsung atau yang setingkat berisikan catatan/pesan singkat tentang suatu pokok persialan
kedinasan.
c. Memo adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis tangan oleh atasan kepada bawahan
tentang pokok persialan kedinasan.
d. Surat Pengantar adalah surat yang ditujukan kepada seseorang atau pejabat yang berfungsi
untuk mengantarkan surat, dokumen, barang, dan/atau bahan lain yang dikirim.
e. Surat Edaran merupakan surat yang berisi penjelasan atau petunjuk tentang cara
pelaksanaan suatu peraturan perundangundangandan/atau perintah.
f. Surat Undangan merupakan surat pemberitahuan kepada seseorang utnuk menghadiri suatu
acara pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.
g. Surat Tugas adalah surat yang berisikan penugasan dari pejabat yang berwenang kepada
seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan.
h. Surat Kuasa adalah surat yang berisi kewenangan penerima kuasa untuk bertindak atau
melakukan suatu kegiatan atas nama pemberi kuasa.
i. Surat Pengumuman merupakan surat yang berisikan pemberitahuan mengenai suatu hal
yang ditujukan kepada para pegawai atau masyarakat umum.
j. Surat Pernyataan adalah surat yang menyatakan kebenaran suatu hal disertai
pertanggungjawaban atas pernyataan tersebut.
k. Surat Keterangan adalah surat yang berisikan keterangan mengenai suatu hal agar tidak
menimbulkan keraguan.
l. Berita Acara adalah surat yang berisi laporan tentang suatu kejadian atau peristiwa
mengenai waktu ekjadian, tempat kejadian, keterangan, dan petunjuk lain sehubungan dengan
kejadian atau peristiwa tersebut.
4. Surat Dinas
a. Bagian-Bagian Surat Dinas
Bagian-bagian surat dinas adalah sebagai berikut :
1. Kepala Surat (dicantumkan lambang)
2. Tanggal surat
3. Nomor, Lampiran dan Hal
4. Alamat dalam
5. Isi surat
6. Nama Jabatan
7. Tanda tangan
8. Nama pejabat dan NIP
9. Tembusan
b. Cara Pengetikkan Bagian-Bagian Surat
1. Kepala surat biasanya sudah tercetak dengan baik pada kertas surat. Kepala surat minimal
terdiri dari nama Instansi, Perusahaan atau Organisasi lengkap dengan alamatnya dan disertai
lambing dari Instansi, Perusahaan atau Organisasi yang bersangkutan, namun kalau Kepala
surat terpaksa harus diketik maka pengetikkannya dibuat yang simitris dengan huruf-huruf
yang menarik.
2. Mengetik tanggal surat perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. di depan tanggal tidak perlu ditulis nama kota.
b. nama bulan tidak boleh disingkat atau diganti dengan angka
c. pada akhir tanggal tidak perlu diberi tanda baca apapun
d. tahun tidak boleh disingkat
3. Nomor surat
a. Nomor surat terdiri dari : nomor urut surat pada tahun yang bersangkutan, kode surat,
tahun pembuatan. Pengetikannya lurus dengan margine kiri.
b. Lampiran diketik di bawah kata Nomor dan menyebutkan jumlah lampiran dan bukan apa
yang dilampirkan. Jika tidak ada yang dilampirkan kata lampiran tidak perlu diketik.
c. Kata hal diketik di bawah kata lampiran dan apabila tidak ada yang dilampirkan, kata hal
diketik di bawah kata nomor. Hal berisikan inti keseluruhan isi surat dinas.
4. Alamat pada sampul, cara pengetikan alamat pada sampul adalah sebagai berikut :
Nota Dinas.
9. Tanggal tidak disertai nama tempat pembuatannya.
10. Nama jabatan penanda tangan diketik di bawah dan sejajar dengan tanggal, menggunakan
huruf kapital pada setiap awal kata.
11. Nama pejabat penanda tangan, tanda tangan, NIP, cap dinas dan tembusan dibuat dengan
ketentuan sama seperti surat dinas.
6. Memo
Memo adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis tangan oleh atasan kepada bawahan
tentang pokok persoalan kedinasan. Adapun bagian-bagian Memo adalah sebagai berikut :
a. Kepala Memo dibuat sama dengan surat dinas atau nota dinas.
b. Pembuka, Isi, dan penutup Memo dibuat sama surat dinas atau nota dinas.
c. Memo biasanya dibuat dengan kertasn yang ukurannya berbeda dengan surat dinas. Memo
biasanya menggunakan kertas HVS etapi dibagi 2 (dua).
7. Surat Pengantar
Surat Pengantar adalah surat yang ditujukan kepada seseorang atau pejabat ang berfungsi
untuk mengantarkan surat, dokumen, barang, dll. Surat pengantar dapat dibuat dengan bentuk
seperti surat dinas biasa dan dapat pula dibuat dengan bentuk berkolam.
Bagian-bagian surat Pengantar :
a. kepala surat
b. pembuka surat yang terdiri dari :
kata surat Pengantar
nomor dan
tujuan surat
d. isi surat dan
e. penutup surat
Cara penulisan Pengantar :
Surat Pengantar yang berbentuk surat dinas biasa dibuat dengan ketentuan sama dengan cara
membuat surat dinas, sedangkan surat pengantar yang berbentuk kolom dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Kata Surat Pengantar diketik di bawah dan simiris dengan garis bawah kepala surat,
menggunakan huruf kapital
2. Kata Nomor diketik di bawah Kata Surat Pengantar dan simi
3. Tujuan surat pengantar didahului dengan kata Yang terhormat, yang disingkat Yth, diketik
di bawah nomor diikuti nama jabatan dan alamat lengkap yang dituju tanpa didahului kata
depan di pada nama tempat tujuan.
4. Isi surat pengantar yang berbentuk surat dinas biasa dibuat dengan ketentuan sama seperti
kalau membuat surat dinas, sedangkan surat pengantar yang berbentuk kolom terdiri atas :
nomor urut, isi surat/barang, jumlah dan keterangan dengan garis kolom diketik di bawah
tujuan surat dan sejajar dengan singkatan Yth.
5. Penutup surat pengantar yang berbentuk surat dinas biasa dibuat dengan ketentuan sama
dengan kalau membuat surat dinas,sedangkan surat pengantar yang berbentuk kolom
penutupnya terdiri atas:
a. tanggal surat
b. nama jabatan penanda tangan
c. nama pejabat penanda tangan
d. tanda tangan
e. NIP
f. cap dinas
g. tembusan apabila ada
6. Tanggal surat pengantar yang berbentuk kolom diketik dikanan bawah di bawah garis
kolom, tanpa nama tempat pembuatannya.
7. Nama jabatan penanda tangan diketik sejajar dengan tanggal menggunakan huruf kapital
pada setiap awal kata.
8. Nama pejabat, tanda tangan, NIP, cap dinas dan tembusan dibuat dengan ketentuan sama
dengan kalau membuat surat dinas biasa.
8. Surat Edaran
Surat Edaran merupakan surat yang berisi penjelasan atau petunjuk tentang cara pelaksanaan
suatu peraturan perundangundangan dan/atau perintah,
Bagian-bagian surat Edaran :
Surat edaran terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut :
a. Kepala surat
b. pembuka surat, terdiri dari :
1. kata Surat Edaran
2. nomor
3. lampiran
4. hal dan
5. tujuan surat
c. isi surat
d. penutup surat, terdiri dari :
1. tanggal surat
2. nama jabatan penanda tangan
3. tanda tangan
4. NIP
5. cap dinas
6. tembusan apabila ada
Lampiran surat adalah sesuatu dokumen-dokumen yang disertai kedalam surat, karena
mempunyai kaitan dengan isi surat. Dokumen-dokumen yang disertakan tersebut
bermacam-macam sesuai dengan kaitannya terhadap isi surat. Pada umpamanya :
Untuk surat penawaran dilampirkan brosur, daftar harga.
Untuk surat perkenalan dilampirkan photo copy izin usaha, neraca perusahaan, surat
dari relasi dan sebagainya.
Yang harus diperhatikan dalam penulisan dokumen adalah sebagai berikut:
1. Untuk surat-surat niaga lampiran ditulis dibawah kiri, dengan menyebutkan semua
yang dilampirkan.
2. Untuk surat dinas pemerintahan ditulis sebelah kiri atas, setelah nomor surat, bila
ada yang dilampirkan cukup ditulis banyak lembarannya, tidak perlu dijelaskan,
karena akan dijelaskan pada isi surat, tetapi bila tidak ada yang dilampirkan diberi
tanda garis.
Kegunaan lampiran adalah :
1. Untuk mengetahui apakah ada dokumen-dokumen atau berkas yang disertakan
dalam surat yang ada kaitannya dengan isi surat.
2. Untuk mengecoh atau memeriksa apakah berkas yang diterima itu jumlahnya sama
dengan tertulis dilampirkan atau tidak.
3. Memudahkan kepada penerima surat, bila ada hal-hal yang diperlukan dengan
segera, tidak perlu lagi meminta kepada pengirim surat karena dokumen tersebut
sudah tersedia.
2.4.4. CARA PENULISAN PERIHAL ATAU HAL
Pada setiap surat resmi, apakah itu surat dinas pemerintahan maupun itu surat-surat
niaga, sebaiknya selalu dicantumkan pokok-pokok atau inti dari surat, yang disebut
perihal atau hal. Jadi perihal itu merupakan :
Inti sari dari surat.
Pokok-pokok penting dari isi surat.
Maksud dan tujuan surat secara singkat.
Perihal berguna :
1. Untuk mengetahui terlebih dulu apa yang dibicarakan dan dipermasalahkan dalam
surat.
2. Supaya penerima atau pembaca mempunyai gambaran terlebih dulu secara singkat,
Alinea pembuka merupakan kata pengantar kepada isi surat yang sesungguhnya
maksudnya untuk menarik perhatian pembaca kepada pokok pembicaraan.
Yang harus diperhaitkan adalah pemakaian kata bersama ini dan pemakaian kata
dengan ini.
Bersama ini dipergunakan apabila dalam surat tersebut ada yang dilampirkan seperti
dokumen, berkas dan sebagainya sedangkan dengan ini dipergunakan apabila pada
surat tidak ada yang dilampirkan.
2. Isi Surat Yang Sesungguhnya
Isi surat yang sesungguhnya itu memuat apa yang harus dilaporkan, diminta,
dinyatakan kepada penerima surat. Untuk menghindarkan salah paham maka isi surat
sebaiknya singkat tetapi jelas dan pihak pembaca benar-benar mengerti maksud dan
keinginan pengirim. Dengan demikian kata-kata serta istilah-istilah yang kurang biasa
dipergunakan jangan dipakai dalam surat tersebut, baik itu istilah-istilah dalam bahasa
Indonesia apalagi istilah dalam bahasa asing.
3. Alinea Penutup
Pada suatu surat, baik surat niaga maupun surat pribadi, alinea penutup merupakan :
a. Kesimpulan dari isi surat
b. Kunci dari isi surat
c. Penegasan dari isi surat
d. Tanda pembicaraan telah selesai
Disamping itu alinea penutup juga mengandung harapan penulis atau ucapan terima
kasih kepada penerima surat atas perhatiannya terhadap semua hal yang dikemukakan
dalam isi surat, contoh-contoh alinea penutup :
a. Atas perhatian saudara, kami mengucapkan terima kasih.
b. Kami berharap agar kerjasama kita membuahkan, hasil yang baik.
c. Mudah-mudahan pertimbangan kami bermanfaat bagi saudara.
d. Sambil menunggu kabar lebih lanjut, kami ucapkan terima kasih.
e. Demikianlah laporan kami, semoga mendapat perhatian saudara.
2.4.8. SALAM PENUTUP
Pada surat dinas pemerintahan biasanya tidak memakai salam penutup, tetapi cukup
disebutkan nama jabatan, selanjutnya tanda tangan pada nama jelas. Nip (nomor
induk pegawai) dibawah jelas, Hal ini dilakukan apabila tanggal ditulis diatas, tetapi
bila tanggal belum ditulis diatas, maka harus ditulis dulu nama jabatan dan seterusnya
seperti tersebut diatas.
2.4.9. NAMA ORGANISASI, PERUSAHAAN ATAU INSTANSI
Dalam surat niaga setelah salam penutup dan sebelum tanda tangan, dicantumkan
dulu nama organisasi atau perusahaan yang mengeluarkan surat tersebut, Pada
umumnya nama perusahaan dicantumkan apabila cap perusahaan bentuknya bulat
atau segi tiga, tetapi bila cap perusahaan berbentuk persegi empat, maka nama
perusahaan tidak perlu dicantumkan lagi, karena sudah tercetak pada cap tersebut.
2.4.10. TANDA TANGAN DAN NAMA JELAS SERTA NAMA JABATAN
PENANGGUNG JAWAB SURAT
Sebuah surat yang sudah dibubuhkan tanda tangan dan nama jelas bagi pejabat yang
berhak adalah sebuah surat yang sudah syah. Sebaliknya bila surat tersebut belum
ditanda tangani dan tidak memakai nama jelas, adalah surat yang tidak syah. Untuk
mengetahui siapa yang berhak menanda tangani surat tersebut, maka harus diketahui
dulu siapa yang bertanggung jawab terhadap organisasi, perusahaan dan instansi.
Dengan demikian penandatanganan surat dapat dilakukan langsung oleh pimpinan
yang bersangkutan, tetapi juga dapat ditanda tangani oleh mereka yang diberi
wewenang sesuai dengan struktur organisasi. Kemudian setelah diberi tanda tangan
dan nama jelas harus dicantumkan pula nama jabatannya masing-masing.
Dalam surat-surat dinas pemerintahan sudah biasa penandatanganan surat tidak harus
oleh pejabat yang bersangkutan, tetapi dilimpahkan kepada bawahan-bawahannya
atau pejabat yang berada dibawahnya. Biasanya memakai istilah-istilah (atas
nama),a,u,b (atas nama beliau), u,b (untuk beliau), a,p (atas perintah), dan sebagainya.
Dalam surat dinas pemerintahan setelah tanda tangan dan nama jelas, dicantumkan
Nip (nomor induk pegawai), maksudnya untuk mengetahui identitas dari kesatuan
mana atau departemen mana pegawai tersebut, Begitu juga nama pejabat penting
dicantumkan untuk mengetahui dari bagian mana surat itu dikeluarkan.
2.4.11. CAP SURAT ATAU STEMPEL SURAT
Pada surat-surat resmi, baik itu surat niaga maupun surat dinas pemerintahan, cap
harus dibutuhkan pada sebuah surat, karena cap juga merupakan tanda syahnya
sebuah surat. Macam-macam cap atau stempel surat disesuaikan dengan selera
perusahaan atau organisasi yang bersangkutan, ada cap segi tiga bulat dan persegi
empat pemakaian cap umumnya disebelah kiri tanda tangan dan harus dekat dengan
tanda tangan atau nyerempet.
2.4.12. TEMBUSAN
Istilah-istilah tembusan, distribusi surat atau c.c. (carbon copy) adalah merupakan
salina-salinan surat yang dikirimkan kepada pihak-pihak lain yang terkait dengan isi
surat, tembusan ditulis dibawah sebelah kiri.
2.4.13. INISIAL
Inisial atau singkatan nama dari penyusun atau pengonsep dan pengetik surat adalah
merupakan tanda pengenal nama dari mereka tersebut (pengetik atau pengosep).
Biasanya hal ini hanya dipakai pada surat niaga gunanya untuk mengetahui siapa
konseptor atau pengetik surat tersebut.Karena bila ada kekeliruan, mudah
mengurusnya atau menyelesaikannya.
Inisial sebenarnya hanya berguna bagi perusahaan pengirim, maka biasanya surat
yang akan dikirimkan. Nama inisial hanya akan diambil dari huruf terdepan.
2.5. BENTUK-BENTUK SURAT
Bentuk surat adalah tata letak atau posisi bagian-bagian surat, masing-masing bagian
surat itu mempunyai posisi tertentu sesuai dengan fungsi dan peranan terutama
sebagai petunjuk atau identifikasi untuk memproses surat tersebut. Berbagai bentuk
surat yang satu sama yang lain berbeda pemakaiannya sesuai dengan kebiasaan
instansi atau gaya masyarakat tertentu.
Sebenarnya hanya ada dua bentuk surat yang paling utama yaitu bentuk lurus atau
bentuk balok (block style) dan bentuk lekuk atau bentuk bergigi (Indented style), yang
lainnya hanya bentuk-bentuk variasi saja. Sedangkan variasinya yang berdiri diantara
keduanya adalah bentuk setengah lurus atau bentuk setengah balok (semi block style),
selain itu masih ada bentuk-bentuk variasi lainnya,
Dengan demikian kalau kita perinci bentuk surat terdiri atas beberapa macam yaitu:
2.5.1. Bentuk Lurus Penuh (full block style)
Adalah merupakan variasi dari bentuk lurus dan pemakainnya masih jarang kecuali
pihak swasta banyak yang memakai bentuk ini. Bentuk surat ini adalah model Eropa
dan Amerika. Ditinjau dari segi teknik pengertian bentuk lurus penuh paling efisien
dibandingkan dengan bentuk-bentuk lainnya karena hanya sekali memasang, pasak
baris pinggirseluruh mulai dari kiri, tanggal, nomor, hal, salam pembuka, sampai
kepada salam penutup tidak perlu sering menghitung hentakan, hanya kita harus jara
(spasi) supaya tidak kelihatan bertumpuk.
2.5.2. Bentuk Lurus (block style)
Perbedaan dengan bentuk lurus penuh adalah dimana pada bentuk lurus, tanggal
ditulis sebelah kanan, sejajar dengan nomor surat, kemudian salam penutup,dan tanda
tangan penanggung jawab berada disebelah kanan juga, sehingga bagian bawah kiri
agak leluasa untuk dipakai tembusan bila surat itu ada salinan yang harus dikirimkan,
bentuk ini adalah model Amerika.
pada alinea pertama harus menjorok kedalam kurang lebih 5 spasi, begitu seterusnya.
Untuk alinea-alinea yang baru dan bentuk ini banyak sekali digunakan oleh
perusahaan-perusahaan. Bentuk setengah lurus termasuk model Eropa baru.
2.5.4. Bentuk Lekuk (Indented Style)
Pada bentuk ini baris pertama dari alamat ditulis lurus dari nomor surat, kemudian
nama jalan menjorok kedalam kurang lebih 5 spasi, selanjutnya nama kota, menjorok
lagi kedalam kurang lebih 5 spasi dari pinggir, sehingga lurus dengan nama jalan, ini
adalah model Eropa lama.
2.5.5. Bentuk Resmi (Official Style)
Pada bentuk ini alamat dalam ditulis sebelah kanan dibawah tanggal, disebelah kiri
ditulis nomor sejajar dengan tanggal, lampiran dan perihal, setiap alinea pertama dan
baru mulai kurang lebih 5 spasi dari garis pinggir dan kalimat terakhir lurus dengan
nomor, dengan perihal.
2.5.6. Bentuk Menggantung (Hanging Paragraph Style)
Bentuk ini memasang termasuk yang jarang digunakan baik oleh perusahaan maupun
dinas pemerintahan. Alamat dalam ditulis sebelah kiri, alinea pertama dan setiap
alinea baru ditulis dari baris pinggir, dan kalimat-kalimat bersambung ditulis ditengah
kurang lebih 10 spasi dari pinggir sehingga kelihatannya jadi menggantung.
2.5.7. Bentuk Surat Model Depdikbud.
Bentuk ini banyak sekali dipakai oleh dinas-dinas pemerintahan. Penulisan tanggal
berada disebelah kanan, sejajar dengan nomor surat, kemudian alamat ditulis dari
pinggir itu untuk kalimat atau kata penghormatan, seperti yang terhormat atau kepada
yang terhormat. Tetapi nama orang yang dituju ditulis menjorok kurang lebih 5 spasi,
selanjutnya nama jabatan dan jawatan ditulis disebelah kanan.
2.5.8. Bentuk Resmi Pemerintahan
Bentuk ini banyak dipakai oleh dinas pemerintahan dan pemakaiannya ada dua
macam yaitu :
a. Bentuk resmi Indonesia lama, dan
b. Bentuk resmi Indonesia baru.
Bentuk ini penulisan tanggal, nomor dan alamat dalam tidak ada bedanya dengan
bentuk resmi niaga, hanya berbeda dalam penulisan alinea pertama.
Alinea pertama dan baru menjorok kurang lebih 10 spasi dari baris pinggir dan
kalimat-kalimat bersambung tidak sampai ke pinggir seperti resmi niaga, tetapi
kurang lebih 5 spasi dari baris pinggiran dalam resmi Indonesia lama maupun baru
tidak ada salam pembuka dan salam penutup.
Pada bentuk resmi Indonesia alamat dalam berada disebelah kiri, sedangkan Indonesia
lama disebelah kanan dibawah tanggal, sebelum menulis tanggal, nama kota ditulis.
2.5.9. Bentuk-Bentuk Centering
Bentuk-bentuk centering dipakai pada surat-surat dinas seperti surat keputusan,
perintah, surat edaran, surat tugas dan sebagainya.
Dimana istilah kata-kata surat keputusan atau perintah berada ditengah dengan
memakai huruf-huruf kapital. Kemudian dibawahnya nomor surat, alamat dan nama
orang yang dituju berada pada isi surat pada kaki surat ditulis nama kota, tanggal,
bulan dan tahun, kemudian nama jabatan, tanda tangan, nama jelas dan nip, biasanya
ada tembusan-tembusan kepada pihak yang terkait.
2.6. Mengenal Bahasa Surat
Pada hakekatnya surat itu adalah suatu karangan yang berupa perumusan dalam
bentuk tertulis tentang pernyataan, pemikiran, permintaan, atau hal-hal yang ingin
disampaikan kepada pihak penerima surat. Karena surat sebagai karangan, maka
suratpun harus memenuhi berbagai ketentuan mengenai penyusunan karangan
ataupun komposisi seperti tema, tata bahasa, kalimat, alinea, gaya bahasa dan
penggunaan tanda baca. Sebagai karangan surat dapat disusun secara :
1. Deduktif yaitu dimana penulis terlebih dulu melaporkan pokok permasalahannya,
kemudian baru dikemukakan penjelasannya atau alasan-alasannya.
2. Induktif adalah penyusunan kalimat-kalimat dimana terlebih dulu dikemukakan
alasan-alasannya, baru kemudian melaporkan pokok-pokok masalahnya.
2.6.1. Syarat Bahasa Surat
Pada umumnya bahasa surat sebagai alat komunikasi secara tertulis itu lebih singkat,
karena penulis sebelum menulis surat sudah mempertimbangkan setiap susunan
kalimat supaya simpatik, sopan, luwes dan menyenangkan yang membaca.
Dengan demikian dapat dikemukakan syarat dan ciri surat yang baik adalah :
1. Surat ditulis dalam bentuk yang menarik, dan tersusun sesuai dengan peraturan
surat menyurat.
2. Setiap kalimat dalam surat harus berguna, bermakna, maka tidak boleh memakai
kalimat yang berbelit-belit.
3. Hindarkan singkatan yang tidak perlu terutama mengarang singkatan sendiri.
4. Nada surat harus sopan dan bijaksana serta hormat dan simpatik.
5. Surat jangan terlalu panjang.
6. Surat harus bersih, rapih.
Pengurusan surat sering juga disebut dengan istilah mail handing, yang merupakan
kegiatan mengirimkan informasi tertulis dari satu tempat ke tempat lain. Dengan kata
lain, kegiatan pengurusan surat bukan hanya menerima surat dan mengirimkan surat
saja. Tetapi kegiatan pengurusan surat juga meliputi mengarahkan dan menyalurkan
surat ke unit-unit kerja dalam lingkungan suatu organisasi atau lembaga.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. PENGERTIAN SURAT MENYURAT
Surat menyurat adalah suatu kegiatan untuk mengadakan hubungan secara terus
menerus antara pihak yang satu kepada pihak yang lainnya.
3.1.1. Tujuan Surat
Tujuan surat secara garis besar diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu
Menyampaikan informasi kepada pembaca surat.
Mendapatkan tanggapan dari pembaca surat tentang isi surat.
Ingin mendapatkan tangapan dan menyampaikan informasi kepada pembaca.
3.1.2. Fungsi Surat
Fungsi surat dalam suatu organisasi anatara lain :
Surat sebagai media komunikasi.
Surat sebagai barometer.
Surat sebagai duta penulis.
Surat sebagai bukti tertulis.
Surat sebagai salah satu otak kegiatan suatu kantor.
Dalam penulisan surat yang baik terlebih dulu kita harus mengenal :
1. Tema
Penulis surat harus mengetahui tema yang akan disampaikan, karena tema merupakan
inti sari pembicaraan. Sedangakan dari proses penyusunan dari topik-topik atau
pokok-pokok bahasan yang akan disusun.
Topik surat yang akan disusun tergantung dari tujuan dan sifat isi surat, apakah
permintaan, laporan, pernyataan, pertanyaan dan sebagainya.
2. Kalimat
Tema merupakan inti sari pembicaraan dan oleh penulis akan diuraikan melalui
kalimat-kalimat.
Kalimat-kalimat harus mengungkapkan fakta, perasaan atau sikap secara jelas.
Kalimat harus jelas dan efektif, sehingga pembaca sudah mengerti dan memahami
maksud pengiriman surat. Kalimat-kalimat harus pendek-pendek tetapi lengkap
dengan informasi.
Contoh kalimat-kalimat permohonan referensi bank :
Dengan ini kami mengajukan permohonan kepada Bapak dapatlah kiranya kami
diberi surat keterangan bank.
Contoh kalimat merasa keberatan terhadap pengaduan atau claim.
Sehubungan dengan surat saudara tanggal........no.......perihal kiriman........, kami
rasa tidak terdapat kekeliruan.
3. Alinea
Alinea adalah merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dan
berangkaian. Alinea harus merupakan kesinambungan antara kalimat yang satu
dengan kalimat yang lain.
4. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah cara yang dipergunakan oleh seseorang untuk melaksanakan
pikiran dan perasaan kedalam sebuah karangan dalam hal kedalam surat.
Gaya bahasa harus dipakai secara tepat supaya tidak membosankan.
5. Ejaan
Kriteria ejaan perlu diperhatikan antara lain :
Pemakaian huruf besar yang betul dan tepat.
Penulisan kata turunan yang tepat.
Penulisan kata ulang yang tepat.
Penulisan kata yang betul dan tepat.
Penulisan kata ganti yang tepat.
Penulisan kata depan yang tepat.
c. Warna kertas
Biasanya kertas yang putih yang dikirimkan untuk tembusan dapat memakai kertas
yang berwarna supaya kelihatan berbeda dengan yang aslinya.
d. Ukuran kertas
Disesuaikan dengan amplop.
e. Sampul surat dan cara melipat.
f. Pengetikan, harus jelas dan rapih serta bersih.
4. Pengiriman surat.
a. Waktu yang tepat
Bagi seorang pengusaha waktu sangat berharga, maka setiap saat harus digunakan
dengan tepat, demikian pula surat-surat datang harus tepat waktu.
Contah :
Surat pengiriman pesanan.
Surat penawaran.
Surat promosi.
b. Keamanan isinya, harus terjamin apalagi bila surat itu rahasia.
Kesimpulan surat yang baik diantaranya:
1. Jelas, berarti :
Kepada siapa surat dikirimkan.
Darimana surat berasal.
Isi surat yang dibicarakan.
Kata-kata dan kalimat-kalimat serta ketikannya.
2. Tegas, berarti :
Apa yang diinginkan penulis.
Tidak salah tafsir salah duga.
3. Singkat, berarti :
Kalmat jangan bertele-tele.
Kalimat yang digunakan harus bermakna.
4. Lengkap berarti mengandung semua informasi yang diperlukan.
5. Benar, berarti ;
Informasi itu benar-benar.
Alasan-alasan yang tepat.
Benar salurannya.
6. Sopan, berarti ;
Bijaksana dalam mengemukakan.
Tidak meremehkan pihak lain.
Menganggap penting setiap masalah.
7. Wujud surat yang menarik
Kertas dan sampul yang sesuai.
Bentuk sesuai dengan peraturan.
Ketikan yang rapih dan bersih.
8. Untuk surat-surat dinas
Mengandung ciri-ciri kedinasan.
Adanya keterangan.
3.1.5. Pengolahan Surat
Surat menyurat juga sering kita jumpai dalam suatu unit organisasi atau instansi,
dalam unit kerja pemerintahan, surat yang sering kita jumpai adalah surat masuk dan
surat keluar.
a. Surat masuk adalah semua surat dinas yang diterima oleh suatu instansi
pemerintahan untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian, penerimaan,
pengelolaan surat masuk dipusatkan dibagian tata usaha atau sekretariat pimpinan.
Oleh karena itu, jika seorang PNS, dari bagian manapun, menerima surat masuk dari
instansi luar maka langkah yang pertama dilakukan adalah menyerahkan surat masuk
itu pada bagian tata usaha atau sekretariat.
Setelah surat itu diterima oleh bagian surat, selanjutnya surat itu diadakan pengolahan
sebagai berikut :
1. Penyortiran surat
Langkah yang pertama dilakukan oleh bagian penerima surat adalah memilah-milah
surat, surat dapat dipilah berdasarkan :
Unit organisasi
Surat-surat dikelompokkan menurut tujuan surat, yaitu kepada pimpinan dan kepada
unit organisasi dimana surat itu ditujukan.
Macamnya
Surat-surat dikelompokkan menurut kelompok surat dinas, wesel, giro, surat pribadi,
dan sebagainya.
Klasifikasinya
Pemilahan selanjutnya, terutama surat-surat dinas dikelompokkan menurut surat kilat
atau sangat segera (harus diterima dalam waktu 1 x 24 jam), surat segera (diterima
maksimal 2 x 24 jam), dan surat biasa (maksimal 5 hari harus diterima).
Kualifikasinya
Selanjutnya surat dikelompokkan menurut surat sangat rahasia (kode SR =
membahayakan keselamatan Negara), surat rahasia (kode R = menimbulkan kerugian
Negara), surat terbatas atau konfindensial (kode K = hanya diketahui pejabat tertentu),
surat biasa (kode B).
Urgensinya
Surat-surat dikelompokkan teleks, faksimile, telegram, radiogram, surat kawat.
Pengelompokan semacam ini maksudnya untuk membantu memudahkan dalam
penanganan selanjutnya, yaitu selain dapat diketahui kemana surat itu harus
disampaikan, tapi juga dapat diketahui surat-surat yang penyampaiannya harus
didahulukan.
2. Pembukaan sampul
Setelah surat-surat itu dipilah-pilahkan seperti diatas, selanjutnya dilakukan
pembukaan sampul, semua surat-surat yang bersampul dibuka dengan teliti kecuali
surat-surat rahasia dan surat-surat pribadi.
3. Mengeluarkan surat dari sampul
Langkah berikutnya yaitu mengeluarkan surat-surat dari masing-masing sampulnya
yang telah dibuka, mengeluarkan surat dari dalam sampulnya harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai surat itu terkoyak atau robek karena ada kemungkinan surat
itu masih menyangkut kesampulnya.
4. Pembacaan surat
Surat-surat yang telah dikeluarkan dari sampulnya, kemudian dibaca dan diteliti
apakah surat-surat tersebut ada alamat dalamnya atau tidak, apakah surat-surat itu
ditujukan kepada pimpinan atau langsung kepada pejabat atau unit yang menangani
masalahnya, apakah surat-surat itu ada lampirannya atau tidak, apakah surat itu terdiri
dari satu lembar atau lebih dan penelitian lain-lain yang ada kaitannya dengan surat
tersebut.
Apabila surat itu ada alamat dalamnya, maka sampul surat dapat dipisahkan dan bila
tidak ada alamat dalamnya, maka sampul surat harus diletakkan kepada surat tersebut
dengan menggunakan staples.
5. Pencatatan surat
Surat yang sudah diolah tersebut diatas, selanjutnya dicatat dalam buku agenda
menurut klasifikasi dan kualifikasi masing-masing surat.
Nomor
Urut
agenda
Tanggal
Dan
Nomor
Kode
Surat
masuk
Alamat
pengirim
Hal
lampiran
Isi
disposisi
ket
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya dapat ditarik
kesimpulan secara garis besarnya adalah sebagai berikut:
Surat menyurat seperti pekerjaan perkantoran lainnya, merupakan kegiatan yang
menunjang bagi terlaksananya tugas-tugas pokok organisasi dan instansi
pemerintahan.
Korespondensi/surat menyurat merupakan kegiatan staff atau service staff, tetapi
kegiatan surat menyurat hampir melibatkan seluruh pejabat organisasi dan instansi
pemerintahan.
Surat sebagai otak tata usaha yaitu dimana surat merupakan suatu kegiatan yang
memegang peranan penting dalam ketatausahaan, hampir semua kegiatan
ketatausahaan berkaitan dengan surat, mulai dari mencatat, menghimpun, mengolah,
memperbanyak, menyimpan dan mendistribusikan informasi-informasi.
4.1.1. SARAN
Agar pihak pengirim lebih memaksimalkan baik waktu yang ada maupun yang telah
ditentukan untuk memberikan dan menyampaikan informasi-informasi yang jelas
kepada penerima, pihak pengirim harus mengenal dan memahami tema, kalimat dan
gaya bahasa apa yang akan disampaikannya.
Menggunakan istilah atau bahasa indonesia yang benar atau baku, sesuai dengan
kaidah bahasa indonesia, baik mengenai pemilihan kata, ejaan, bentuk kata, maupun
kalimatnya.
Pada umumnya bahasa surat sebagai alat komunikasi secara tertulis itu lebih
singkat, karena penulis sebelum menulis surat sudah mempertimbangkan setiap
susunan kalimat supaya simpatik, sopan, luwes dan menyenangkan yang
membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Soeyitno, Solehan, PW, surat menyurat resmi Indonesia, CV. Bandung 1987
Thomas Wiyasa Bratawijaya, Drs. Kerangka surat menyurat dinas, PT. Pustaka
Binaman Presindo, Jakarta 1982
Maryo Y.S, surat menyurat lengkap, edisi revisi aneka ilmu semarang