Kelebihan (UASB) :
o
o
o
o
o
Sesuai untuk mengolah air limbah dengan konsentrasi BOD lebih tinggi dan untuk kapasitas
menengah sampai besar.
Menghasilkan biogas (70-90 % CH4).
Tidak membutuhkan energi untuk oksidasi
Membutuhkan area lebih kecil
Lumpur yang dihasilkan sedikit.
Kekurangan (UASB):
Air limbah masuk dari bagian bawah reaktor lalu dialirkan secara vertikal ke atas. Air
limbah pertama-tama akan melewati suatu lapisan yang dinamakan sludge bed. Pada
lapisan ini air limbah yang masuk akan mengalami kontak dengan mikroba anaerob yang
berbentuk granula (pellet) yang menyusun sludge bed tersebut. Biogas yang terbentuk
dari metabolisme anaerob akan bergerak ke atas dan mengakibatkan terjadinya proses
vertical mixing di dalam reaktor. Dengan demikian, tidak diperlukan alat mekanik untuk
pengadukan di dalam reaktor.
Pada bagian atas reaktor terdapat dua jenis saluran, yaitu saluran untuk mengeluarkan
limbah hasil olahan (efluen) serta saluran untuk mengeluarkan biogas. Karena gas dan
efluen bergerak ke atas, maka diperlukan suatu struktur untuk menahan granula agar tidak
ikut terbawa ke aliran efluen. Struktur inilah yang dinamakan Gas-Liquid-Solid
separator(GLSS). Menurut Anh (2004), GLSS merupakan bagian penting dari UASB
karena memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Sludge dapat mengendap dengan baik karena tidak ada pengadukan mekanis.
b. Sludge terdispersi akibat aliran biogas khususnya reaktor yang tinggi dengan beban
organik besar namun dapat ditahan oleh separator di bagian atas UASB.
Disinilah biogas dilepaskan.
2
c. Sludge yang mengendap di settler difasilitasi agar dapat tergelincir ke ruang digester dan
mengendap lagi meskipun melawan upflow dan turbulensi akibat produksi gas. Untuk
pengembangan ke depan, UASB sebaiknya dilengkapi dengan unit clarifier terpisah
(external clarifier) agar biomassa yang hanyut dapat diresirkulasi ke reaktor.
d. Agar scum layer pada permukaan air di ruang pengendap tidak hanyut maka
perlu dipasang sekat (baffle) di depan pelimpah efluen.
Prinsip umum reaktor UASB :
Temperatur
Dimana temperatur sangat penting dalam mempercepat reaksi biologis yang ada didalam
proses pengolahan air limbah. Temperatur juga memberi pengaruh terhadap kecepatan
transfer gas dan karakteristik pengendapan pada padatan biologis. Tingginya efisiensi
proses pengolahan anaerobik berdasarkan pada temperatur reaktor.
pH
Nilai dan stabilitas pH sangat berpengaruh dalam reaktor anaerobik karena tinggi
kecepatan proses menthanogenesis ketika pH nya berada pada kondisi netral (6,3 - 7,8).