Anda di halaman 1dari 3

Teknologi Lingkungan 2 (Pertanyaan dan Jawaban)

Kelompok 6 (Secondary Treatment (Anaerobic) : UASB)


1. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari pengolahan air limbah
secara anaerobic serta kelebihan dan kekurangan dari Upflow
Anaerobic Sludge Blanket (UASB)!
Jawab
:

Kelebihan dari pengolahan anaerob adalah:


o
o
o
o
o
o

efisiensi yang tinggi;


mudah dalam konstruksi dan pengoperasiannya;
membutuhkan lahan/ruang yang tidak luas;
membutuhkan energi yang sidikit;
menghasilkan lumpur yang sedikit;
membutuhkan nutrien dan kimia yang sedikit.

Sedangkan kekurangan dari pada pengolahan anaerob adalah:


o
o
o

penyisihan kandungan nutrient dan patogen yang rendah;


membutuhkan waktu yang lama untuk start-up;
menimbulkan bau.

Kelebihan (UASB) :
o
o
o
o
o

Sesuai untuk mengolah air limbah dengan konsentrasi BOD lebih tinggi dan untuk kapasitas
menengah sampai besar.
Menghasilkan biogas (70-90 % CH4).
Tidak membutuhkan energi untuk oksidasi
Membutuhkan area lebih kecil
Lumpur yang dihasilkan sedikit.
Kekurangan (UASB):

o Temperatur air limbah harus dijaga sekitar 20-35 C


o Setelah diolah dalam sistem anaerobik effluen perlu diolah lagi secara aerob
sebelum di buang ke badan penerima untuk mereduksi parameter NH4
o Tidak sesuai untuk mengolah air limbah dengan konsentrasi nitrat dan atau sulfat
tinggi.
o Pengoperasian cukup rumit karena sangat tergantung pada temperatur dan pH air
limbah.
2. Jelaskan prinsip kerja dari reaktor UASB!
Jawab
:

Air limbah masuk dari bagian bawah reaktor lalu dialirkan secara vertikal ke atas. Air
limbah pertama-tama akan melewati suatu lapisan yang dinamakan sludge bed. Pada
lapisan ini air limbah yang masuk akan mengalami kontak dengan mikroba anaerob yang
berbentuk granula (pellet) yang menyusun sludge bed tersebut. Biogas yang terbentuk
dari metabolisme anaerob akan bergerak ke atas dan mengakibatkan terjadinya proses
vertical mixing di dalam reaktor. Dengan demikian, tidak diperlukan alat mekanik untuk
pengadukan di dalam reaktor.
Pada bagian atas reaktor terdapat dua jenis saluran, yaitu saluran untuk mengeluarkan
limbah hasil olahan (efluen) serta saluran untuk mengeluarkan biogas. Karena gas dan
efluen bergerak ke atas, maka diperlukan suatu struktur untuk menahan granula agar tidak
ikut terbawa ke aliran efluen. Struktur inilah yang dinamakan Gas-Liquid-Solid
separator(GLSS). Menurut Anh (2004), GLSS merupakan bagian penting dari UASB
karena memiliki fungsi sebagai berikut:

Mengumpulkan, memisahkan, dan mengeluarkan biogas yang terbentuk


Mengurangi turbulensi di dalam kompartemen pengendapan yang terjadi akibat
pembentukan gas
Memungkinkan terjadinya pemisahan lumpur secara sedimentasi, flokulasi, atau
terperangkap di dalam sludge blanket
Membatasi ekspansi sludge bed
Mencegah terjadinya wash-out lumpur (terbawanya lumpur ke aliran efluen)
Kecepatan tipikal aliran ke atas yang disarankan oleh Lettinga dan Hulshoff Pol (1991)
adalah 1-1,25 m/jam meskipun sebaiknya kurang dari 1 m/jam. Bahkan Henze et.al.,
(1995) mencatat kisaran yang jauh lebih rendah yakni antara 0,01 - 0,15 m/jam. Sebagai
pemisah fase padat/cair/gas, di bagian atas reaktor dipasang separator. Selain itu, juga
diberi pengendap (internal settler) dengan regim aliran tenang dan laminer agar flok yang
terbawa ke atas bisa kembali ke reaktor.
Secara konsep, UASB serupa dengan reaktor high rate yang lain yakni menahan
biomassa secaraswahenti (self immobilization) dengan cara membentuk agregat atau
konglomerat atau aglomerat yang tersusun oleh sejumlah bakteri dengan fisiologi berbeda
(konsorsium). Menurut Calleja et.al, 1984 (dikutip dari Grotenhuis, 1992) agregat
mikroba adalah sekumpulan mikroba yang berhubungan karib (intimate contact)
seperti flok, granule dan biofilm meskipun biofilm perlu media lekat.
Lettinga dan Hulshoff Pol (1991) menyusun konsep dasar UASB yaitu:

a. Sludge dapat mengendap dengan baik karena tidak ada pengadukan mekanis.
b. Sludge terdispersi akibat aliran biogas khususnya reaktor yang tinggi dengan beban
organik besar namun dapat ditahan oleh separator di bagian atas UASB.
Disinilah biogas dilepaskan.
2

c. Sludge yang mengendap di settler difasilitasi agar dapat tergelincir ke ruang digester dan
mengendap lagi meskipun melawan upflow dan turbulensi akibat produksi gas. Untuk
pengembangan ke depan, UASB sebaiknya dilengkapi dengan unit clarifier terpisah
(external clarifier) agar biomassa yang hanyut dapat diresirkulasi ke reaktor.
d. Agar scum layer pada permukaan air di ruang pengendap tidak hanyut maka
perlu dipasang sekat (baffle) di depan pelimpah efluen.
Prinsip umum reaktor UASB :

3. Sebutkan dan Jelaskan factor yang mempengaruhi dalam


pengolahan anaerobik!
Jawab
:

Temperatur
Dimana temperatur sangat penting dalam mempercepat reaksi biologis yang ada didalam
proses pengolahan air limbah. Temperatur juga memberi pengaruh terhadap kecepatan
transfer gas dan karakteristik pengendapan pada padatan biologis. Tingginya efisiensi
proses pengolahan anaerobik berdasarkan pada temperatur reaktor.
pH
Nilai dan stabilitas pH sangat berpengaruh dalam reaktor anaerobik karena tinggi
kecepatan proses menthanogenesis ketika pH nya berada pada kondisi netral (6,3 - 7,8).

Anda mungkin juga menyukai