Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KERJA LAPANGAN

TAHUN AKADEMIK 2014/2015

PELAKSANAAN KEGIATAN DISEMINASI INFORMASI


PERTANIAN DI UPT BP3K WILAYAH III SEYEGAN, SLEMAN,
YOGYAKARTA

OLEH:
ADE INTAN CHRISTIAN
12/334973/PN/12968

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

LAPORAN KERJA LAPANGAN


TAHUN AKADEMIK 2014/2015

PELAKSANAAN KEGIATAN DISEMINASI INFORMASI PERTANIAN


DI UPT BP3K WILAYAH III SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

OLEH:
ADE INTAN CHRISTIAN
12/334973/PN/12968

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Lapangan. Laporan ini disusun berdasarkan hasil
kegiatan Kerja Lapangan yang dilaksanakan di UPT BP3K Wilayah III Seyegan, Sleman,
Yogyakarta sebagai salah satu syarat dalam menempuh mata kuliah Kerja Lapangan di
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Dengan tersusunnya laporan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Lestari Rahayu Waluyati, M.P. selaku Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
2. Ir. Harsoyo, M. Ext. Ed selaku Ketua Komisi Kerja Lapangan Program Studi Penyuluhan
dan Komunikasi Pertanian
3. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D selaku dosen pembimbing Kerja Lapangan
4. Orang tua dan keluarga yang selalu memberi dukungan moril dan materiil
5. Ipnu Sutopo, S.P selaku Kepala UPT BP3K Wilayah III Seyegan, Sleman, Yogyakarta
6. Segenap karyawan UPT BP3K Wilayah III Seyegan, Sleman, Yogyakarta yang tidak
dapat disebutkan satu per satu atas bantuan dan kerjasamanya
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan ini.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk kesempurnaan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat. Amin.

Yogyakarta,

Maret 2015

Penulis

ii

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA LAPANGAN
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

PELAKSANAAN KEGIATAN DISEMINASI INFORMASI PERTANIAN DI UPT BKP3K


SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

OLEH:
ADE INTAN CHRISTIAN
12/334973/PN/12968

SOSIAL EKONOMI PERTANIAN


PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN

Usulan ini telah disetujui dan disahkan untuk dilaksanakan sebagai kelengkapan Mata Kuliah
Kerja Lapangan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Menyetujui,

Yogyakarta, Maret 2015

Dosen Pembimbing

Pelaksana Kerja Lapangan

Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D

Ade Intan Christian

Mengetahui,
Ketua Jurusan

Komisi Kerja Lapangan

Sosial Ekonomi Pertanian

Dr. Ir. Lestari Rahayu Waluyati, M.P.

Ir. Harsoyo, M. Ext. Ed.

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

................................................................................................ i

KATA PENGANTAR

................................................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ iii


DAFTAR ISI

................................................................................................ iv

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

................................................................................................ 1

B. Tujuan

................................................................................................ 3

C. Kegunaan

................................................................................................ 3

BAB II. KEGIATAN KERJA LAPANGAN


A. Metode Kerja Lapangan ............................................................................................... 4
B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan .................................................................................... 4
C. Kegiatan Kerja Lapangan ............................................................................................. 4
D. Rincian Kegiatan Kerja Lapangan................................................................................ 5
BAB III. GAMBARAN UMUM UPT BP3K WILAYAH III SEYEGAN
A. Sejarah Singkat

................................................................................................ 8

B. Visi dan Misi

................................................................................................ 9

C. Organisasi dan Tata Kerja............................................................................................. 9


D. Keadaan Personalia

............................................................................................... 10

E. Sarana dan Prasarana

................................................................................................ 10

F. Aspek Aktifitas

................................................................................................ 12

G. Tugas UPT BP3K Wilayah III Seyegan ....................................................................... 13


BAB IV MASALAH KHUSUS .......................................................................................... 14
BAB V. PEMBAHASAN

................................................................................................ 16

BAB VI. PENUTUP

................................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA

................................................................................................ 23

LAMPIRAN
A. Foto Kegiatan

................................................................................................ 24

B. Daftar Absensi

................................................................................................ 26

C. Surat Keterangan Pelaksanaan Kerja Lapangan .......................................................... 28

iv

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sektor

pertanian

menghadapi

permasalahan

umum

pertanian

dan

permasalahan sumber daya manusia pertanian. Permasalahan umum pertanian yang


harus dihadapi diantaranya seperti alih fungsi lahan, terbatasnya sarana prasarana
pertanian, perubahan iklim, dan pertumbuhan penduduk. Selain masalah umum,
sektor pertanian menghadapi permasalahan yang terkait dengan sumber daya
manusia pertanian yang mencakup kegiatan penyuluhan, pelatihan, administrasi,
dan menajemen usaha pertanian. Meskipun memiliki permasalahan, sektor
pertanian hingga kini masih memiliki peranan yang strategis dalam pembangunan
nasional, baik bagi pertumbuhan ekonomi maupun pemerataan pembangunan.
Potensi bidang pertanian untuk memberikan pendapatan yang cukup tinggi
sebenarnya cukup besar, tetapi tergantung pada penyediaan dan diseminasi inovasi
teknologi pertanian yang benar-benar sesuai dengan kondisi biofisik, sosial, budaya
dan kapasitas petani. Di era globalisasi seperti saat ini pertanian memerlukan
pembaharuan informasi dan teknologi. Dalam rangka memperkuat informasi
terhadap kaum tani mengenai pertanian, penyuluhan sangat diperlukan dalam hal
ini.
Keberadaan BP3K diharapkan dapat mempermudah penyampaian inovasi dan
informasi pertanian kepada pengguna di daerah. Untuk itu, proses diseminasi
menjadi hal yang sangat penting dalam rangka penyebaran informasi mengenai
inovasi dan informasi pertanian dan hasil penelitian agar dapat sampai kepada
masyarakat. Dengan sampainya informasi kepada masyarakat diharapkan informasi
tersebut dapat membantu atau dapat memberikan hasil yang maksimal.
Proses kegiatan komunikasi atau penyebarluasan informasi dari komunikator
melalui media atau saluran komunikasi ke komunikan atau khalayak sasaran
dengan tujuan tertentu disebut diseminasi informasi (Sumo, 1999). Suatu sistem
pengembangan dan penyampaian informasi pertanian yang baik harus melibatkan
petani, penyuluh, dan peneliti sebagai suatu tim kerja dalam perencanaan
komunikasi. Diseminasi dapat dilakukan dengan beberapa kegiatan seperti
mengadakan

suatu

kunjungan

ke
1

petani

yang

telah

mencoba

dan

mendemonstrasikan teknologi baru yang diikuti oleh petani-petani sasaran.


Selanjutnya hasil yang diperoleh diinformasikan melalui media massa serta
menyampaikan kepada petani sasaran dimana mereka biasa memperoleh informasi
mengenai teknologi baru tersebut secara lengkap. Media yang dapat digunakan
untuk melakukan diseminasi antara lain visitor plot, gelar teknologi, pameran,
sample, model, specimen, pamflet, leaflet, folder, brosur, placard, poster, flipchard,
photo, flanelgraph, slide film, video, grafik, diagram, dan sebagainya.
Suatu proses diseminasi tidak dapat lepas dari kegiatan penyuluhan. Menurut
Van den Ban dan Hawkins (1999), penyuluhan merupakan keterlibatan seseorang
untuk melakukan kegiatan penyampaian informasi secara sadar dengan tujuan
membantu sesamanya, memberi pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang
benar. Tugas penyuluh tidak hanya memberikan informasi tetapi juga
menyesuaikan informasi tersebut dengan sasaran agar dapat diterapkan sesuai
lokasi dimana diadakan penyuluhan.
Penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai kegiatan menyebarluaskan
informasi pertanian serta membimbing usaha tani terhadap petani. Dinamika
perjalanan penyuluhan pertanian bergerak sejalan dengan dinamika sosial, politik,
dan ekonomi nasional. Ketika kebijakan nasional memberikan prioritas tinggi pada
pembangunan pertanian maka kegiatan penyuluh akan berkembang namun
sebaliknya ketika pembangunan pertanian tidak menjadi prioritas utama maka
penyuluhan pertanian mengalami masa suram dan stagnasi (Subejo, 2013).
Penyelenggaraan kegiatan diseminasi pertanian memiliki tujuan untuk
terjadinya efek kognitif, afektif, dan konatif. Efek kognitif meliputi kesadaran,
belajar dan tambahan pengetahuan. Efek afektif berhubungan dengan emosi,
perasaan, dan sikap. Serta efek konatif berhubungan dengan perilaku, dan niat
untuk melakukan suatu cara tertentu (Gonzales, 1998). Dari ketiga efek diseminasi
tersebut diharapkan dapat mendorong petani dapat berusaha tani lebih baik (better
farming), berusaha tani lebih menguntungkan (better business), lebih sejahtera
(better living), dan bermasyarakat lebih baik (better community).
Dalam pembangunan pertanian, peranan diseminasi menjadi semakin penting
terutama bagi para pelaku usaha pertanian dalam menghadapi tantangan yang
semakin berat pada era globalisasi dan perdagangan bebas. Para pelaku usaha
pertanian dituntut meningkatkan efisiensi usahanya agar dapat bersaing dengan
2

para pelaku lain baik dari dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu ketersediaan
informasi akan sangat membantu masyarakat petani dalam meningkatkan usaha
pertanian.
Kegiatan kerja lapangan tentang pelaksanaan kegiatan diseminasi informasi
pertanian di UPT BP3K Wilayah III Seyegan, Sleman, Yogyakarta akan
memberikan ilustrasi mengenai fungsi penyuluhan petani di tingkat masyarakat
sehingga dapat dicapai sasaran atau tujuan yang diharapkan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam kegiatan penyuluhan
b. Melibatkan mahasiswa secara langsung dalam kegiatan pertanian, untuk
mengembangkan kepekaan terhadap berbagai persoalan yang timbul di
lapangan
c. Memberi bekal dan pengalaman praktik kepada mahasiswa untuk dapat
bekerja di lingkungan masyarakat

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui mekanisme pelaksanaan kegiatan diseminasi informasi pertanian
di UPT BP3K Wilayah III Seyegan, Sleman, Yogyakarta.
b. Mengetahui metode penyuluhan yang digunakan untuk diseminasi informasi
pertanian di UPT BP3K Wilayah III Seyegan, Sleman, Yogyakarta.

C. KEGUNAAN
a. Memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana strata 1 (S1)
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
b. Bagi mahasiswa dapat digunakan sebagai sarana latihan kerja di lapangan,
pengembangan pengetahuan dan wawasan, serta menambah pengalaman.
c. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan dapat digunakan sebagai bahan
tambahan informasi.

BAB II
KEGIATAN KERJA LAPANGAN

A. Metode Kerja Lapangan


Dalam melaksanakan kerja lapangan ini, untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan maka menggunakan metode:
a. Metode Langsung atau Metode Partisipatif
Metode ini dilakukan dengan cara terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan
penyuluhan yang dilaksanakan oleh petugas UPT BP3K Wilayah III Seyegan,
Sleman, Yogyakarta
b. Metode Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan
pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan.
c. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan membaca pustaka atau literatur yang terkait dengan
kegiatan yang dilakukan.

B. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


1. Lokasi Kegiatan
Kegiatan kerja lapangan ini dilaksanakan UPT BP3K Wilayah III Seyegan,
Sleman, Yogyakarta.
2. Waktu Kegiatan
Kegiatan kerja lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 12 Februari
2015.

C. Kegiatan Kerja Lapangan


Pada tanggal 12 Januari 2015, penulis diberikan pengarahan oleh Kepala UPT
BP3K Wilayah III Seyegan. Pengarahan tersebut memberitahukan tentang tata tertib
dan kegiatan lapangan yang harus dilakukan penulis selama menempuh kerja
lapangan di UPT BP3K Wilayah III Seyegan. Tata tertib yang harus ditaati selama
kerja lapangan di UPT BP3K Wilayah III Seyegan antara lain :
1. Jam kerja dimulai pada pukul 07.30 WIB dan berakhir pada pukul 13.00 WIB.
2. Hari kerja selama enam hari, yaitu Hari Senin sampai dengan Hari Sabtu.
4

3. Apabila ada keperluan lain yang berhubungan dengan kegiatan akademik


perkuliahan diperbolehkan untuk izin pada saat jam kerja.
4. Memakai kemeja batik setiap Hari Kamis dan tanggal 2.
Kegiatan Kerja Lapangan di UPT BP3K Wilayah III Seyegan dilakukan dengan
mengikuti kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan Penyuluh Tanaman Pangan dan
Hortikultura, Penyuluh Peternakan, dan Penyuluh OPT. Kegiatan penyuluhan
tersebut berdasarkan programa tahun 2015 dan dilaksanakan di kelompok tani yang
tersebar di Kecamatan Seyegan, Mlati, dan Tempel. Secara umum materi penyuluhan
mengenai budidaya tanaman pangan dan hortikultura, pengendalian hama dan
penyakit, desa mandiri pangan, dan pelatihan teknis.
Kegiatan khusus yang dilakukan penulis selama kerja lapangan adalah
mengikuti kegiatan Desa Mandiri Pangan Desa Mororejo, Tempel, Sleman. Desa
Mandiri Pangan Desa Mororejo terdiri dari kelompok afinitas yang dibina oleh Ibu
Sumarsini, A.Md dan Bapak Iwan Setiawan selaku penyuluh dari UPT BP3K
Wilayah III Seyegan. Fokus dari adanya Desa Mandiri Pangan Desa Mororejo adalah
upaya pengentasan kemiskinan melalui usaha di bidang pertanian dan mendorong
masyarakat untuk memanfaatkan hasil pertanian maupun perkebunan yang mereka
miliki.

D. Rincian Pelaksanaan Kerja Lapangan


NO

Tanggal

Kegiatan

Senin, 12 Januari
2015

- Pengenalan pegawai UPT BP3K Wilayah III


Seyegan
- Membaca programa penyuluhan pertanian
- Membaca Profil Unit Pelayanan Teknis UPT BP3K
Wilayah III Seyegan
- Pengenalan Perpustakaan dan blog UPT BP3K
Wilayah III Seyegan
- Penjelasan umum mengenai kegiatan diseminasi
informasi pertanian

Selasa, 13 Januari - Mengikuti Kegiatan SLPHT Kelompok Tani Ngudi


2015
Makmur Dusun Karanglo, Tlogoadi, Mlati, Sleman

Rabu, 14 Januari
2015

- Mengikuti Kegiatan Pengukuhan Kelompok Ternak


Sidoakur IV di Dusun Karang Beteng, Margoagung,
Seyegan

Kamis, 15 Januari - Merapikan perpustakaan UPT BP3K Wilayah III


2015
Seyegan
- Membaca referensi metode penyuluhan

Jumat, 16 Januari
2015

- Mengikuti pertemuan rutin Tim Pangan Desa di


Mororejo, Tempel, Sleman

Sabtu, 17 Januari
2015

- Rapat koordinasi UPT BP3K Wilayah III Seyegan


- Menjenguk bayi di rumah Ibu Dian Apsari (PPL)

Senin, 19 Januari
2013

- Membantu mengurus berkas kenaikan pangkat


Bapak Sujanto di Dinas Pertanian Kabupaten Sleman

Selasa, 20 Januari - Mengikuti gropyokan tikus dan kerjabakti di Dusun


2015
Bantulan, Margokaton, Seyegan

Rabu, 21 Januari
2015

10

Kamis, 22 Januari - Rapat koordinasi UPT BP3K Wilayah III Seyegan


2015

11

Jumat, 23 Januari
2015

- Mengikuti kegiatan pertemuan kelompok tani di


Margodadi, Seyegan

12

Sabtu, 24 Januari
2015

- Mengikuti kegiatan pengubinan padi Varietas Menur


Melati DI Dusun Klinyo, Margoluwih, Seyegan

13

Senin, 26 Januari
2015

- Membuat profil desa mandiri pangan Desa Mororejo,


Tempel, Sleman
- Pengecekan kesehatan sapi di Kelompok Sedyo
Mulyo, Margoagung, Seyegan

14

Selasa, 27 Januari - Mengikuti pelatihan pembuatan telor asin rendah


2015
kolesterol dan pembuatan peyek kripik aneka daun di
Dusun Plumbon Cilik, Mororejo, Tempel, Sleman

- Mengikuti pertemuan KTNA Desa Margoluwih,


Seyegan

- Mengikuti pelatihan teknis kelompok afinitas desa


mandiri pangan di Desa Mororejo
- Mengikuti pelatihan packing sayuran di Plumbon
Cilik, Mororejo, Tempel, Sleman

15

Rabu, 28 Januari
2015

16

Kamis, 29 Januari - Mengikuti kegiatan pertemuan kelompok tani di


2015
Margodadi, Seyegan

17

Jumat, 30 Januari
2015

- Mengikuti pembuatan peyek kripik aneka daun di


Dukuh Pondokrejo, Tempel, Sleman

18

Sabtu, 31 Januari
2015

- Mengikuti pertemuan Gapoktan Karya Sembada di


Ngentak, pondokrejo, Tempel, Sleman

19

Senin, 2 Februari
2015

- Rapat koordinasi UPT BP3K Wilayah III Seyegan

20

Selasa, 3 Februari
2015

- Mengikuti SLPTT di Cebongan, Mlati, Sleman

21

Rabu, 4 Februari
2015

22

Kamis, 5 Februari - Mengikuti kunjungan Kelompok Tani Kalongan Jaya


2015
dalam rangka SLPTT

23

Jumat, 6 Februari
2015

- Mengikuti Sekolah
Tempel, Sleman

24

Sabtu, 7 Februari
2015

- Rekreasi bersama staf dan karyawan UPT BP3K


Wilayah III Seyegan di Candi Gedongsongo,
Ambarawa

25

Senin, 9 Februari
2015

- Mengurus SKP UPT BP3K Wilayah III Seyegan di


Dinas Pertanian Kabupaten Sleman

26

Selasa, 10
Februari 2015

- Mengadakan kunjungan ke Joglo Tani Cibuk,


Margoluwih, Seyegan

27

Rabu, 11 Februari - Finalisasi profil desa mandiri pangan Mororejo,


2015
Tempel, Sleman

28

Kamis, 12
Februari 2015

- Ijin pengurusan KRS


- Melengkapi data Desa Mandiri Pangan Mororejo

Lapangan

di

Banjarharjo,

- Pelatihan teknis afinitas pembuatan manisan di


mororejo, Tempel, Sleman
- Mengadakan pamitan kepada staf dan karyawan
UPT BP3K Wilayah III Seyegan

BAB III
GAMBARAN UMUM UPT BP3K WILAYAH III SEYEGAN
A. Sejarah Singkat
Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (UPT BP3K)
Wilayah III Seyegan merupakan unit pelaksana teknis pada Dinas Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman. UPT BP3K dipimpin oleh seorang
Kepala UPT yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas melalui Sekretaris, sesuai Peraturan Bupati No. 60 tahun 2009 tentang
Pembentukan Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan. UPT BP3K
Wilayah III Seyegan terletak di Jalan Godean-Seyegan KM 5 Tegalweru,
Margodadi, Seyegan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55561 Telp. (0274)
4364753. Secara umum kondisi kantor UPT BP3K Wilayah III Seyegan adalah :
Luas lahan

: 6770 m2

Luas bangunan

: 557 m2

Luas sawah

: 4.000 m2

Luas kolam

: 200 m2

Kandang ternak

: 60 m2

Lain-lain

: 1.953 m2

Wilayah Kerja UPT BP3K Wilayah III Seyegan meliputi Kecamatan


Seyegan, Mlati dan Tempel yang terdiri dari 18 Desa. Kecamatan Seyegan, Malati
dan Tempel mempunyai potensi pertanian yang cukup bagus dimana luas dan
agroklimat mendukung sekali untuk usaha pertanian. Secara geografis, Ketiga
kecamatan berada di ketinggian 300-400 mdpl dengan kemiringan lahan 5-10%,
jenis tanah pasir berdebu sampai dengan lempung berpasir, bulan basah rata-rata 67 bulan yang jatuh pada bulan Desember-April, suhu rata-rata 270C, kelembaban
rata-rata 82%, dan luas keseluruhan wilayah kerja mencapai 88.154,400 Ha.
Adapun batas UPT BP3K Wilayah III Seyegan adalah sebagai berikut:
Utara

: Kecamatan Salam Magelang dan Kec Turi Sleman

Timur

: Kecamatan Depok dan Ngaglik

Selatan : Kecamatan Godean dan Gamping


Barat

: Kecamatan Minggir

B. Visi dan Misi


1. Visi:
Mewujudkan sistem penyuluhan guna mendukung ketahanan pangan yang
berwawasan agribisnis menuju masyarakat yang cerdas, sejahtera, dan
mandiri.
2. Misi:
a. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia pertanian, perikanan, dan
kehutanan agar menuju professional.
b. Meningkatkan sarana, prasarana, dan adopsi teknologi pertanian.
c. Menumbuhkan

kemandirian

lembaga

pertanian

dengan

menjalin

kemitraan.
d. Meningkatkan kemampuan perencanaan dan analisa usahatani.
e. Membangkitkan semangat kerja dalam berusahatani.

C. Organisasi dan Tata Kerja


Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (UPT BP3K)
Wilayah III Seyegan dipimpin oleh seorang Kepala UPT dan dibantu oleh beberapa
staf tata usaha untuk menjalankan fungsi administrasi serta kelompok jabatan
fungsional untuk menjalankan tugas kepenyuluhan. Subbagian Tata Usaha
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan umum, kepegawaian, keuangan,
perencanaan, evaluasi, dan

mengkoordinasikan

pelaksanaan tugas

satuan

organisasi. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan


sebagian tugas Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan sesuai
dengan keahlian. Struktur organisasi UPT BP3K Wilayah III Seyegan dapat dilihat
pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur Organisasi UPT BP3K Wilayah III Seyegan


9

D. Keadaan Personalia
Keadaan dan jumlah ketenagaan personalia UPT BP3K Wilayah III Seyegan adalah
sebagai berikut:
Tabel 1. Keadaan Personalia di Kantor UPT BP3K Wil III Seyegan:
No
Jabatan
Jumlah (orang)
1. Ka UPT
1
2. Ka Sub Bagian tata usaha
1
3. Staff
3
4. Penyuluh Tanaman Pangan
8
5. Penyuluh Peternakan
4
6. Penyuluh Perkebunan
2
7. Penyuluh Perikanan
3
8. Penyuluh Kehutanan
2
9. POPT
1
10. THL-TBPP Tanaman Pangan
6
11. THL-TBPP Peternakan
2
12. THL-TBPP Perkebunan
1
13. THL POPT
1
14. Tenaga Kebun, kebersihan dan keamanan
3
Sumber : Profil UPT BP3K Wilayah III Seyegan 2014
E. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana penyuluhan merupakan alat bantu dan peraga penyuluhan
serta bangunan fisik yang digunakan untuk melakukan penyelenggaraan
penyuluhan. Pemanfaatan sarana dan prasarana adalah penggunaan peralatan dan
bangunan fisik secara optimal dalam pelaksanaan penyuluhan yang efektif dan
efisien.Sarana dan prasarana di UPT BP3K Wilayah III Seyegan adalah sebagai
berikut :
Tabel 2. Keadaan Sarana dan Prasarana di Kantor UPT BP3K Wil III Seyegan
No.
1.

Jenis
Sarana
Sarana

Nama Barang
a. Sarana Pusat
Informasi
1. Display
2. Handycam
3. Kamera
4. Telepon
5. Handphone
b. Alat Bantu
Penyuluhan
1. OHP
2. LCD
3. LCD
10

Jumlah

Keadaan

Keterangan

1
2
6
1
38

baik
baik
baik
baik
baik

inventaris
pribadi
Pribadi
Inventaris
Pribadi

1
2

baik
baik

inventaris
pribadi

2.

Prasarana

4. Sound
System,wireless
5. TV, VCD/DVD
6. Blackboard
c. Peralatan
Administrasi
1. Komputer
2. Laptop
3. Laptop
4. Printer
5. Internet
6. Mesin Tik
7. Kalkulator
8. Brankas
9. Rak Buku
d. Alat Transportasi
1. Kendaraan roda 2
2. Kendaraan roda 2
3. Kendaraan roda 4
e. Buku dan hasil
publikasi
1. Leaflet-leaflet
2. Brosur-brosur
3. Billboard
4. Buku-buku
f. Meubeulair
1. Meja kerja
2. Kursi kerja
3. Meja Rapat
4. Kursi Rapat
5. Rak buku
Perpustakaan
6. Lemari buku
7. Lemari arsip
8. Peralatan Makan
9. Peralatan minum
a. Prasarana Gedung
1. Gedung Balai
Penyuluhan
Kecamatan
2. Papan nama
3. Papan informasi
4. Air bersih dan
penerangan
5. Pagar
b. Prasarana
Percontohan
1. Lahan
11

baik

Inventaris

1
1

baik
baik

Inventaris
inventaris

4
1
16
2
4
3
38
3

baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik

Inventaris
inventaris
Pribadi
Inventaris
Inventaris
Inventaris
Pribadi
Inventaris

24
14
9

baik
Baik
baik

Inventaris
Pribadi
Pribadi

633
60

baik
baik

Inventaris
Inventaris

209

baik

Inventaris

10
10
10
30
3

baik
baik
baik
baik
baik

Inventaris
Inventaris
Inventaris
Inventaris
Inventaris

2
3
10
75

baik
baik
baik
baik

Inventaris
Inventaris
Inventaris
Inventaris

baik

Inventaris

1
1
1

Baik
Baik
Baik

Inventaris
Inventaris
Inventaris

baik

inventaris

Baik

Inventaris

2. Kandang
3. Kolam
c. Prasarana Programa
1. PRA
2. Monografi
3. RDK & RDKK
4. Programa
5. Rencana Kerja

1
1

Baik
baik

Inventaris
inventaris

1
1
1
berkas
1
1
berkas

baik
baik
baik

inventaris
Inventaris
Inventaris

baik
baik

Inventaris
Inventaris

baik
baik

inventaris
inventaris

baik
baik

inventaris
inventaris

baik
baik
baik

inventaris
Inventaris
inventaris

d. Prasarana dan alat


peraga
1. pH meter
1
2. Pengukur kadar
1
air
3. Hand Sprayer
2
4. Alat Ukur Ubinan 3
5. Benda tiruan /
Moch up
6. Spesimen Basah
7. Spesimen kering
e. Prasarana
administrasi
1. Buku tamu
1
2. Buku Konsultasi
1
3. Notulen Rapat
1
Sumber : Profil UPT BP3K Wilayah III Seyegan 2014
F. Aspek Aktivitas UPT BP3K Wilayah III Seyegan

UPT BP3K Wilayah III Seyegan memiliki berbagai aktivitas yang berkaitan
dengan kegiatan penyuluhan. Aktivitas yang dilakukan oleh BP3K Wilayah III
Seyegan yaitu :
1. Menyampaikan dan menyebarkan informasi teknologi
2. Fasilitasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha
3. Melaksanakan pengkajian dan penerapan inovasi teknologi
4. Rekomendasi dan akses sumber teknologi
5. Melaksanakan rembug tani
6. Klinik konsultasi agribisnis dan pusat inkubator agribisnis
7. Pembinaan kinerja penyuluh

12

G. Tugas UPT BP3K Wilayah III Seyegan


Berdasarkan Perpres Nomor 154 Tahun 2014 Pasal 18 tentang Kelembagaan
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, Balai Penyuluhan Pertanian,
Perikanan, dan Kehutanan mempunyai tugas :
a. Menyusun programa penyuluhan tingkat kecamatan sejalan dengan programa
penyuluhan kabupaten/kota.
b. Melaksanakan penyuluhan berdasarkan programa penyuluhan.
c. Menyediakan dan menyebarkan informasi, teknologi, sarana produksi,
pembiayaan, dan pasar.
d. Memfasilitasi pengembangan kelembagaan dan kemitraan pelaku utama dan
pelaku usaha
e. Memfasilitasi peningkatan kapasitas penyuluh pegawai negeri, penyuluh
swadaya, dan penyuluh swasta melalui proses pembelajaran secara berkelanjutan
f. Melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan
model usaha tani bagi pelaku utama dan pelaku usaha.

13

BAB IV
MASALAH KHUSUS

UPT BP3K Wilayah III Seyegan merupakan unit pelaksana teknis penyuluhan
yang memiliki wilayah kerja meliputi Kecamatan Seyegan, Mlati, dan Tempel.
Aktivitas yang dilaksanakan meliputi diseminasi informasi pertanian, pengkajian
penerapan inovasi pertanian, dan pelatihan usaha sektor pertanian. Aktivitas diseminasi
dilakukan dengan kegiatan kunjungan personal atau kelompok tani, temu karya, temu
usaha, sarasehan, pertemuan kelompok, temu lapang, pelatihan, demplot, dan
kampanye. Aktivitas pengkajian dan penerapan inovasi pertanian yang sudah
dilaksanakan seperti SLPTT, SLPHT, sistem tanam padi jajar legowo, pengendalian
hama tikus menggunakan burung hantu (Tyto alba), dan tanam muda bibit padi usia 15
hari. Pelatihan usaha sektor pertanian dilaksanakan dengan mengadakan pelatihan teknis
pengolahan hasil usaha tani, misalnya pengolahan kripik aneka daun, manisan aneka
buah, dan pembuatan telur asis rendah kolesterol. Dibalik berbagai aktivitas yang
dilakukan oleh UPT BP3K Wilayah III Seyegan, namun unit ini memiliki beberapa
masalah atau kendala yang dihadapi. Kendala yang penulis temukan selama
melaksanakan kerja lapangan di UPT BP3K Wilayah III Seyegan, diantaranya:
1. Kurangnya pemanfaatan alat bantu dan alat peraga penyuluhan
Kegiatan penyuluhan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor penunjang.
Faktor penunjang kegiatan penyuluhan diantaranya adalah alat bantu dan alat peraga
penyuluhan. Beberapa penyuluh di UPT BP3K Wilayah III Seyegan kurang
memanfaatkan alat bantu dan alat peraga yang telah tersedia. Hal tersebut menjadi
kendala karena alat bantu dan alat peraga sangat berpengaruh terhadap proses
diseminasi informasi, inovasi, dan teknologi pertanian. Pengunaan alat bantu dan alat
peraga yang efektif untuk memungkinkan tercapainya programa penyuluhan.Solusi
dari permasalahan ini yaitu mendorong penyuluh untuk menggunakan dan
mengoptimalkan penggunaan alat bantu dan alat peraga. Alat peraga dapat berupa
folder, leaflet, dan poster. Alat peraga dapat meningkatkan pemahaman petani terkait
topik yang dibicarakan.

14

2. Kurangnya tingkat kehadiran petani dalam kegiatan penyuluhan di kelompok tani


Petani yang tinggal di wilayah urban yakni Kecamatan Mlati kurang
berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan penyuluhan di kelompok tani. Petani di
Kecamatan Mlati mayoritas memiliki pekerjaan sampingan sebagai karyawan
maupun buruh di wilayah lain. Aktivitas sampingan tersebut mengurangi alokasi
waktu untuk mengikuti kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian
sehingga penyuluh terkadang mengalokasikan waktu diluar jam kantor (malam hari)
untuk melalukan kegiatan penyuluhan. Solusi dari permasalah ini adalah mendorong
dan mengajak petani untuk sadar akan pentingnya mengikuti kegiatan penyuluhan.
Selain itu juga dapat mengajak petani untuk datang ke Kantor UPT BP3K Wilayah
III Seyegan untuk berkonsultasi atau mencari informasi, cara ini sangat fleksibel dan
menyesuikan dengan waktu luang yang dimiliki oleh petani.

15

BAB V
PEMBAHASAN

Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan di UPT BP3K Wilayah III Seyegan
terletak di Jalan Godean-Seyegan KM 5 Tegalweru, Margodadi, Seyegan, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55561. Kerja Lapangan meliputi mengikuti berbagai
kegiatan yang menyangkut dengan diseminasi informasi, inovasi, serta teknologi
pertanian. Kegiatan tersebut dilaksanakan di tiga kecamatan meliputi Kecamatan
Seyegan, Mlati, dan Tempel.
Kegiatan diseminasi merupakan proses penyebarluasan informasi, hasil penelitian,

dan pengkajian pertanian kepada pengguna,yang merupakan bagian integral dari


kegiatan penelitian dan pengembangan telah banyak dilakukan melalui berbagai
kegiatan tergantung sasaran dan hasil penelitian yang didiseminasikan. Hasil penelitian
dapat berupa komponen teknologi, paket teknologi, formula, data dan informasi serta
alternatif rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian baik di tingkat pusat maupun
wilayah (Adnyana, 1996).
Mekanisme diseminasi informasi pertanian di UPT BP3K Wilayah III Seyegan
diawali dengan pengumpulan data mengenai potensi wilayah kerja, permasalahan dan
kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha tani. Selanjutnya perumusan tujuan dengan
melibatkan pihak yang terkait dengan penyuluhan pertanian. Data dan rumusan tujuan
tersebut digunakan untuk menyusun programa penyuluhan tingkat kecamatan sejalan
dengan programa penyuluhan Kabupaten Sleman. Cara mencapai tujuan pada programa
UPT BP3K Wilayah III Seyegan tahun 2015 dituangkan secara rinci dalam daftar
kegiatan programa penyuluhan yang diuraikan berdasarkan keadaan, tujuan, masalah,
sasaran. Pada kegiatan penyuluhan tersusun dari materi, metode, volume, lokasi, waktu,
sumber biaya, penanggung jawab dan pelaksana. Penyuluh menjalankan penyuluhan
berdasarkan programa. Programa dibuat dengan maksud dan tujuan untuk memberikan
pedoman dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian di wilayah UPT BP3K Wilayah III
Seyegan.
Pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan dengan
menerapkan sistem LAKU (Latihan dan Kunjungan) yaitu melakukan latihan penyuluh
di ruang pertemuan BP3K berdasarkan jadwal pelatihan yang telah disusun selama 1
(satu) tahun anggaran yang ditindaklanjuti dengan pelaksanaan kegiatan kunjungan ke
16

Kelompok Tani. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dilakukan secara teratur dan


terjadwal oleh para penyuluh di wilayah binaannya masing-masing yang disesuaikan
dengan kebutuhan para petani yang tergabung dalam kelompok tani sebagai pelaksana
kegiatan usaha tani di tingkat lapangan. Kegiatan penyuluhan ini disupervisi oleh
penyuluh penyelia dari BP3K Wilayah III, dievaluasi dan secara berkala dilaporkan ke
Bidang Ketapangluh Dinas P2K Kabupaten Sleman.

Gambar 5.1. Mekanisme Diseminasi Pertanian UPT BP3k Wilayah III Seyegan

Aktivitas UPT BP3K Wilayah III Seyegan memiliki berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan kegiatan diseminasi informasi pertanian. Aktivitas yang dilakukan
oleh BP3K Wilayah III Seyegan yaitu :
1. Menyampaikan dan menyebarkan informasi teknologi
Penyebaran informasi dan teknologi dilakukan melalui metode langsung dan
tidak langsung. Metode langsung dilaksanakan dengan cara pertemuan bulanan, temu
karya, temu usaha, sarasehan, pertemuan kelompok, temu lapang, pelatihan, demplot,
dan kampanye. Metode tidak langsung disampaikan melalui penyebaran brosur,
leaflet, folder, poster, penayangan slide, website, dan tabloid.
2. Fasilitasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha
Proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha tani dapat melalui berbagai
kegiatan:
a. SL-PTT;
Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman dan Sumber Daya Terpadu (SLPTT) adalah suatu tempat pendidikan non formal bagi petani untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan dalam mengenali potensi, menyusun rencana
17

usahatani, mengatasi permasalahan, mengambil keputusan dan menerapkan


teknologi yang sesuai dengan kondisi sumber daya setempat secara sinergis dan
berwawasan lingkungan sehingga usahataninya menjadi efisien, berproduktivitas
tinggi dan berkelanjutan.
b. SL-PHT; SL-PHT ( Sekolah Lapang Pengamatan Hama Tanaman)
SL-PHT adalah salah satu metode penyuluhan atau suatu proses pendidikan
non formal yang dirancang atas dasar pendidikan orang dewasa. Sekolah lapang
pengendalian hama secara terpadu ini bermaksud menekan gangguan OPT pada
tanaman padi sawah yang bisa menurukan produksi.
c. Kursus Tani
Kursus tani adalah kegiatan mengajar yang diselenggarakan oleh UPT
BP3K Wilayah III Seyegan untuk memberi kesempatan belajar bagi petani dalam
jangka waktu tertentu dengan prinsip belajar sambil bekerja.
3.

Melaksanakan pengkajian dan penerapan inovasi teknologi


Lahan yang digunakan oleh Balai Penyuluhan Kecamatan dan berfungsi
untuk melaksanakan kegiatan uji coba dalam rangka memantapkan teknologi yang
akan didiseminasikan oleh penyuluh. Misalnya pemanfaatan lahan sawah untuk
penerapan tanam bibit padi usia muda (sekitar usia 15 hari). Pelaksanaan
pengkajian dan penerapan teknologi dapat dilakukan dengan pembuatan demplot,
demarea, dan demfarm

4.

Rekomendasi dan akses sumber teknologi


Kerjasama dengan beberapa lembaga perguruan tinggi diantaranya
diwujudkan dengan pelatihan bagi penyuluh serta kerjasama demplot budidaya
ayam dengan STPP Magelang, kampanye Panen & Pasca Panen yang Baik dari
BPTP, Ujicoba Benih Unggul dari BPTP dan kerjasama PKL (Praktek Kerja
Lapangan).

5.

Melaksanakan rembug tani


Rembug tani merupakan pertemuan para anggota organisasi pelaku utama
dan pelaku usaha untuk mendiskusikan dan mencari kesepakatan dalam
pelaksanaan kegiatan usahatani. Harapan dari adanya rembug tani adalah tumbuh
kesadaran menjadikan musyawarah sebagai wadah untuk tukar menukar
pengalaman dalam menyelesaikan permasalahan pertanian

18

6.

Pembinaan kinerja penyuluh


Kegiatan monitoring dan evaluasi mendapatkan hasil yang akan digunakan
sebagai bahan dasar dan pertimbangan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan
pertanian yang dilakukan oleh petugas Penyuluh Pertanian (PPL) baik Penyuluh
pertanian PNS, Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (TBPP) dan Tenaga Harian
(THL) secara sistematis dan berkesinambungan sesuai dengan program yang telah
ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementrian Pertanian RI.
Pelaksanaan diseminasi informasi pertanian diperlukan metode. Pemilihan

metode yang tepat akan memberikan hasil yang diinginkan. Terdapat beberapa faktor
yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan metode yaitu: keadaan sasaran,
kemampuan penyuluh, keadaan daerah, biaya, sarana, kebijakan pemerintah, dan materi
(Sujono, 2013). Metode yang digunakan dalam diseminasi informasi pertanian di UPT
BP3K Wilayah III Seyegan:
1. Kunjungan
Kunjungan merupakan kegiatan penyuluh yang mendatangi sasaran penyuluhan
baik secara individu maupun kelompok di rumah atau tempat usaha tani. Adanya
kunjungan dapat meningkatkan kepercayaan diri keluarga tani sekaligus dapat
memberikan dan mencari informasi mengenai usaha tani yang mereka tekuni.
2.

Demonstrasi
Demonstrasi merupakan metode penyuluhan di lapangan untuk membuktikan
hasil penelitian atau teknologi secara nyata. Demonstrasi dilakukan ditempat yang
strategis sehingga dapat menarik perhatian masyarakat umum khususnya petani.
Demonstrasi bisa berbentuk demplot, demarea, dan demfarm. UPT BP3K Wilayah
III Seyegan memiliki lahan yang biasanya digunakan untuk menerapkan inovasi dan
teknologi pertanian.

3. Sekolah Lapangan
Sekolah lapangan merupakan metode penyuluhan yang menekankan pendidikan
orang dewasa. Sasaran dari metode sekolah lapangan adalah petani yang tergabung
di kelompok tani. Sekolah lapangan diadakan di tempat usaha tani dengan dilengkapi
alat bantu dan alat peraga penyuluhan. Dalam pelaksanaannya penyuluh memberikan
berbagai informasi, inovasi dan teknologi terbaru di bidang pertanian. Sekolah
lapangan dapat dibedakan berdasarkan materi yang dibicarakan seperti : SLPTT,
SLPHT, dan SL Iklim.
19

4. Pameran
Pameran merupakan metode untuk menarik perhatian masyarakat mengenai
inovasi teknologi di bidang usaha tani. UPT BP3K Wilayah III Seyegan pada Bulan
Oktober mangadakan pameran hasil usaha tani. Adanya pameran hasil usaha tani
dapat menambah pengetahuan masyarakat umum dan diharapkan masyarakat mampu
menghasilkan olahan hasil usahatani yang memiliki nilai tambah tinggi sehingga
dapat meningkatkan pendapatan petani maupun masyarakat.
5. Kunjungan Pertemuan Petani
Setiap kelompok tani memiliki agenda pertemuan rutin yang seringkali diadakan
setiap 35 hari sekali atau selapanan. Adanya pertemuan rutin ini dapat dijadikan
sebagai sarana untuk tukar informasi di bidang pertanian, perencanaan kegiatan
kelompok tani, dan pemecahan permasalahan terkait usaha tani. Penyuluh dapat
memanfaatkan pertemuan rutin untuk memberikan informasi, inovasi, dan teknologi
terbaru dibidang pertanian.
6. Kursus Tani
Kursus tani merupakan kegiatan belajar mengajar yang diikuti petani atau
kelompok tani. Materi yang diberikan oleh penyuluh dipilih berdasarkan kesepakatan
dan kebutuhan petani. Kursus tani bertujuan untuk menambah pengetahuan petani
khususnya di bidang usaha tani.
7. Temu Lapangan
Temu lapangan adalalah pertemuan yang melibatkan petani dan peneliti. Petani
dan peneliti akan saling tukar menukar informasi terkait bidang pertanian. Adanya
tukar informasi maka akan memberikan masukan baik untuk petani maupun peneliti.
8. Temu Karya
Temu karya adalalah pertemuan yang melibatkan petani atau kelompok tani
dengan petani dan kelompok tani lainnya. Petani akan saling tukar menukar
informasi terkait bidang pertanian. Di dalam temu karya akan disampaikan mengenai
inovasi pertanian yang telah dibuktikan oleh petani. Adanya tukar informasi maka
akan memberikan masukan yang lebih menarik karena petani melakukan secara
langsung.

20

Proses diseminasi akan berlangsung secara berkelanjutan sepanjang waktu. Metode


dalam penyuluhan dan diseminasi dapat berkembang sesuai dengan materi dan
kemampuan penyuluh. Metode yang tepat dan persiapan materi akan berdampak
terhadap pelaksanaan penyuluhan dan diseminasi yang efektif dan efisien.

21

BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Kegiatan Diseminasi informasi pertanian UPT BP3K Wilayah III Seyegan :
a. Penyebaran informasi pertanian
Aktivitas diseminasi dilakukan dengan kegiatan kunjungan personal atau
kelompok tani, temu karya, temu usaha, sarasehan, pertemuan kelompok,
temu lapang, pelatihan, demplot, dan kampanye.
b. Pengkajian penerapan inovasi dan teknologi pertanian
Aktivitas pengkajian dan penerapan inovasi pertanian yang sudah
dilaksanakan seperti SLPTT, SLPHT, sistem tanam padi jajar legowo,
pengendalian hama tikus menggunakan burung hantu (Tyto alba), dan
tanam muda bibit padi usia 15 hari.
c. Pelatihan teknis usaha sektor pertanian
Pelatihan usaha sektor pertanian dilaksanakan dengan mengadakan
pelatihan teknis pengolahan hasil usaha tani, misalnya pengolahan kripik
aneka daun, manisan aneka buah, dan pembuatan telur asis rendah
kolesterol.
2. Mekanisme diseminasi pertanian: Pembuatan programa, pelaksanaan penyuluhan,
evaluasi penyuluhan, dan pelaporan hasil penyuluhan ke bidang Ketapangluh
Dinas P2K Sleman
3. Metode yang digunakan dalam diseminasi informasi pertanian antara lain:
kunjungan, demonstrasi, sekolah lapangan, pameran, kunjungan pertemuan petani,
kursus tani, temu lapangan dan temu karya.

B. Saran
Perlu ditingkatkan pemanfaatan alat bantu dan alat peraga penyuluhan dalam
diseminasi informasi pertanian, pengkajian penerapan inovasi pertanian, dan pelatihan
usaha sektor pertanian. Alat bantu dan peraga yang dapat digunakan untuk melakukan
diseminasi antara lain papan tulis, sample, model, specimen, pamflet, leaflet, folder,
brosur, placard, poster, flipchard, photo, flanelgraph, slide film, video, grafik, dan
diagram. Selain itu disarankan untuk memperbanyak penggunaan metode kursus tani.
22

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, M.O. 1996. Proses perakitan, pengkajian dan pengembangan teknologi


pertanian. Prosiding Lokakarya BPTP/LPTP se Indonesia, BPTP Naibonat
1996.
Gonzales, H. 1988. Efek komunikasi massa dalam Amri Jahi. Komunikasi Massa
dan Pembangunan Pedesaan di Negara-negara Dunia Ketiga: Suatu
Pengantar. Gramedia. Jakarta.
Profil UPT BP3K Wilayah III Seyegan 2014
Subejo. 2013. Bunga Rampai Pembangunan Pertanian dan Pedesaan. Universitas
Indonesia Press. Jakarta
Sumo, Bambang P. 1999. Strategi Diseminasi Informasi Gerakan KB Nasional. Biro
Jaringan Informasi dan Dokumentasi. Jakarta.
Sujono. 2013. Metode Penyuluhan Pertanian. CV Prineka. Jakarta.
Van den ban, A.W dan H.S. Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius.
Yogyakarta.

23

LAMPIRAN

A. Foto Kegiatan
1. UPT BP3K

2. Pengukuhan KT Margoagung

3. Rapat Kelompok Afinitas Mororejo

4. Gropyokan Tikus Bantulan

5. Pertemuan KTNA Margoluwih

6. Rapat Koordinasi Penyuluh

24

7. Pelatihan Pembuatan Kripik Daun, Tempel 8. Pertemuan GTPTT Jagung,

9. SLPTT Cebongan, Mlati

10. SLPHT Kalongan, Mlati

11.Pelatihan Pembuatan Manisan Tempel

12. Piknik karyawan dan


staf di Candi Gedong Songo

25

Anda mungkin juga menyukai