CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
OLEH
Sukardi Sugeng Rahmad, SKp
INDIKATOR
Dapat memahami konsep keseimbangan cairan
dan elektrolit.
Dapat menjelaskan faktor yang mempengaruhi
cairan dan elektrolit.
Dapat menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi perpindahan cairan dan
elektrolit.
Dapat menjelaskan pengaturan cairan tubuh.
Dapat menjelaskan pengaturan elektrolit
Dapat menjelaskan Variabel yang mempengaruhi
keseimbangan normal cairan, elektrolit
1. Cairan
Intraselular (CIS)
2. Cairan Ekstraselular (CES)
Cairan interstitial (CIT)
Cairan intravaskuler (CIV)
Cairan transseluler (CTS)
Bayi prematur
(%)
80
3 bulan
70
6 bulan
60
1 2 tahun
59
11 12 tahun
58
Dewasa
58 60
Dewasa gemuk
40 50
Dewasa kurus
70 - 75
Na+
K+
Cl
(mEq/L)
(mEq/L)
(mEq/L)
Intravaskuler
142
4,5
Interstitial
145
4,4
Intraselular
12
150
Transselular
60
130
45
Asam lambung
Getah pancreas
Keringat
HCO3
PO4-
(mEq/L)
(mEq/L)
104
24
2,0
117
27
2,3
4,0
12
40
100
60
100
58
2. Non
elektrolit
Membran
Membran
PROSES TRANSPORT
1.
Difusi
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi difusi :
a. Suhu
berbanding lurus
b. Konsentrasi partikel
berbanding lurus
c. Ukuran molekul
berbanding terbalik
d. Berat molekul dari partikel
berbanding
terbalik
e. Area permukaan yang tersedia untuk difusi
(luas permukaan membran)
berbanding
lurus
f. Jarak lintas dimana massa partikel harus
berdifusi
berbanding terbalik
2. Osmosis
Gerakan air melewati membran semipermeabel
dari area dengan konsentrasi zat terlarut rendah
ke area dengan konsentrasi zat terlarut tinggi
Kecepatan osmosis dipengaruhi oleh:
Konsentrasi solut di dalam larutan.
Suhu larutan,
Muatan listrik solut,
Perbedaan antara tekanan osmosis yang
dikeluarkan oleh larutan.
2.
3.
3. Transport aktif
4. Filtrasi
Gerakan air dan zat terlarut dari area dengan
tekanan hidrostatik tinggi ke area dengan
tekanan hidrostatik rendah.
METABOLISME OKSIDATIF
Proses
Di
Cairan oral
Intake
Masukan
MAKANAN PADAT
Intake makanan setiap hari
mengandung cairan kira-kira 800-1000
ml.
Contoh, daging kira-kira kandungannya
airnya 70%, buah-buahan dan sayur
kandungan airnya lebih dari 90%.
TERAPI CAIRAN
Tambahan cairan juga dapat diberikan
melalui parenteral maupun enteral.
Untuk pemberian cairan melalui
parenteral maupun enteral dapat di
hitung sesuai dengan jumlah yang
sudah ditentukan.
OUTPUT CAIRAN
Ginjal
Ginjal merupakan regulator utama keseimbangan
cairan dan elektrolit.
Pada
Jumlah
Volume,
KULIT
Kehilangan
Stimulasi
Kehilangan
PARU-PARU
Paru-paru
Jumlah
SALURAN GASTROINTESTINAL
Rata-rata
Muntah
TD arterial turun
Perfusi ginjal turun
H2O & Na
disaring oleh
ginjal naik
Volume darah
naik, osmolalitas
serum turun
Ekskresi Na &H2O
Vol H2O&Na yg bersirkulasi naik
Reabsorpsi
H2O ginjal
naik
Ekskresi
urin
1.
HIPONATREMIA
Penyebab :
Hipotensi postural
Hipernatremia
Penyebab :
Diare
Nafas cepat
Penurunan masukan cairan karena koma lama
Pemberian cairan intravena yang berlebihan
yang mengandung kadar natrium tinggi
Dialisa peritoneal yang menggunakan cairan
glukosa hipertonik.
Sekresi aldosteron yang berlebihan
Hipokalemia
Penyebab :
Hiperkalemia
Penyebab :
Penyakit ginjal
Luka bakar
Pemberian kalium yang berlebihan
Asidosis metabolik
Trauma jaringan massif (kalium dikeluarkan
langsung dari sel)
Pemberian deuretik hemat kalium
Dehidrasi hipertonik
Insufisiensi adrenal
PENGATURAN KALSIUM
Hipokalsemia
Penyebab :
Hipoparatiroid
Pemberian darah berlebihan yang mengandung
sitrat
Pemberian cairan intravena yang tidak
mengandung kalsium
Alkalosis metabolik
Peritonitis
Nutrisi parenteral total
Penyakit-penyakit pancreas
Hipoalbumin
Defisiensi vitamin D
Penyakit neoplastik
HIPERKALSEMIA
Penyebab :
Hiperparatiroidisme
Metastasis kanker luas
Fraktur multiple
Mieloma multiple
Immobilisasi lama
Osteoporosis
PENGATURAN MAGNESIUM
Magnesium merupakan kation terpenting kedua
dalam cairan intrasel dan sangat penting untuk
aktifitas enzim, neurokimia, dan eksitabilitas otot.
Nilai normal laboratorium magnesium serum adalah
1,5 sampai 2,5 mEq/L.
Magnesium berperan dalam metabolisme
karbohidrat dan protein, dan juga penting untuk
konduksi syaraf.
Magnesium terutama diekskresi melalui mekanisme
ginjal. Perubahan kadar magnesium sering
dihubungkan dengan penyakit serius dan
menghasilkan gejala-gejala yang mencerminkan
adanya perubahan fungsi neuromuskuler dan
kardiovaskuler.
HIPOMAGNESEMIA
Penyebab :
HIPERMAGNESEMIA
Penyebab :
Gagal ginjal
Pemberian magnesium parenteral yang berlebihan
Hiperparatiroidisme
Penyakit Addison
PENGATURAN KLORIDA
Klorida terdapat di dalam cairan ekstrasel
dan intrasel.
Keseimbangan klorida dipertahankan melalui
asupan makanan dan ekskresi serta
reabsorbsi renal.
Nilai laboratorium normal klorida serum
adalah 100 sampai 106 mEq/L.
Jumlah yang diekskresikan berhubungan
dengan asupan makanan.
Klorida diasorbsi di usus halus dan
disekresikan di dalam keringat, cairan
lambung dan empedu. Klorida di angkut di
dalam darah dan limfe akibat kerja jantung
dan otot rangka.
Hipokloremia
Penyebab :
Biasanya berkaitan dengan meningkatnya kada bikarbonat yang
ditemukan pada alkalosis
Dapat terjadi sesudah muntah kronis
Berhubungan dengan pemberian asam etakrinat, furosemid atau
diuretic tiazid
Hiperkloremia
Penyebab :
Meningkatnya pemberian cairan intravena yang
hipertonik
Masukan garam yang berlebihan selama terapi intravena
atau selama pemberian nutrisi secara parenteral
Kegagalan ginjal akut
Diabetes insipidus
Akibat pemakaian obat-obat seperti ammonium klorida
atau fenibutazon
Tanda dan gejala :
Edema
Pernafasan cepat dan dalam
Peningkatan volume darah
Kegagalan jantung kongestif
Stupor - tidak sadar
Hasil laboratorium kadar klorida serum > 106 mEq/L.
PENGATURAN BIKARBONAT
Bikarbonat adalah buffer dasar kimia yang utama di
dalam tubuh. Ion bikarbonat terdapat dalam cairan
ekstrasel dan intrasel.
Nilai laboratorium normal bikarbonat arteri adalah 22
sampai 26 mEq/L. di dalam darah vena, bikarbonat
diukur melalui kandungan karbon dioksida dan nilai
bikarbonat normal untuk orang dewasa adalah 24
sampai 30 mEq/L.
PENGATURAN FOSFAT
Fosfat merupakan anion buffer dalam cairan
intrsel dan ekstrasel.
Fosfat dan kalsium membantu mengembangkan
dan memelihara tulang dan gigi.
Fosfat juga meningkatkan kerja neuromuskuler
normal, berpartisipasi dalam metabolisme
karbohidrat, dan membantu pengaturan asambasa.
Nilai laboratorium normal fosfat serum adalah
2,5 sampai 4,5 mg/100 ml.