TUMOR WILMS
Disusun oleh:
Widy Diharta
060 111 172
Supervisor Pembimbing:
Dr. Stefanus Gunawan, Sp.A (K), MSi, Med
LEMBAR PENGESAHAN
Juni 2012
Supervisor,
Residen Pembimbing,
Mengetahui,
Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK UNSRAT
ii
PENDAHULUAN
Tumor Wilms, yang juga dikenal dengan nama nefroblastoma, adalah
kanker pada ginjal yang terutama menyerang anak-anak, merupakan jenis kanker
ginjal tersering pada anak-anak, dengan angka kejadian tertinggi pada usia 2-4
tahun, dan jarang terjadi diatas usia 8 tahun. Tumor Wilms biasanya menyerang
hanya 1 ginjal (unilateral), hanya 5% kasus yang menyerang kedua ginjal
(bilateral).1,2,3
Deskripsi yang pertama kali mengenai tumor Wilms di dalam literatur
Inggris dilakukan oleh Franz pada tahun 1814 yang melaporkan sebuah kasus
yang dinamainya fungus haematodes. Di dalam laporan kasusnya ini, Franz
mendeskripsikan seorang anak perempuan berusia 1 tahun dengan kelainan yang
ciri khasnya sama dengan tumor Wilms unilateral kiri. Kata Wilms tumor dipakai
untuk nefroblastoma sejak dilakukannya monogram klasik oleh Max Wilms pada
tahun 1899. Pada saat itu Max Wilms mendeskripsikan tujuh kasus tumor jaringan
campuran yang bersifat maligna pada ginjal anak-anak. Nefrektomi terhadap
tumor Wilms yang pertama kali berhasil dilakukan pada tahun 1877, tetapi baru
pada awal tahun 1900-an terapi operatif dinyatakan sebagai terapi yang efektif
untuk tumor ini. Pada tahun 1936, Priestley dan Schulte melaporkan rata-rata
harapan hidup pada penderita nefroblastoma yang telah dioperasi adalah 15%.
Pada tahun 1941, Ladd dan Gross melaporkan rata-rata harapan hidup pada
penderita nefroblastoma yang dioperasi menggunakan pendekatan transabdominal
adalah 24%. Pada tahun 1950, Gross dan Neuhauser melaporkan rata-rata harapan
hidup pada penderita nefroblastoma yang telah menjalani nefrektomi yang diikuti
dengan kemoterapi adalah 47%. Pada tahun 1956, Farber memperkenalkan
kemoterapi sistemik sebagai terapi tambahan terhadap terapi operatif dan radiasi,
dan pada tahun 1964 melaporkan rata-rata harapan hidup 89 % pada 53
kasus.Error: Reference source not found,4
EPIDEMIOLOGI
Tumor Wilms merupakan keganasan ginjal tersering pada anak-anak
Insidens tumor Wilms per tahun adalah sekitar 7,8 kasus per 1.000.000 anak
berusia dibawah 15 tahun. Tumor Wilms paling sering terjadi pada usia antara 2
4 tahun (insidens tertinggi pada usia 3 tahun), jarang pada usia diatas 8 tahun.
Usia median pada saat diagnosis dibuat tergantung pada jenis kelamin pasien dan
sifat tumor.Error: Reference source not found,5
Tumor Wilms tampaknya lebih sering terjadi pada beberapa kelompok
rasial populasi kulit hitam dan lebih jarang diantara kelompok lainnya, khususnya
populasi Asia Timur. Menurut NWTSG, ratio laki-laki:perempuan pada penyakit
unilateral adalah 0,92:1,00, sedangkan untuk penyakit bilateral ratio lakilaki:perempuan adalah 0,60:1,00.6
Tumor Wilms merupakan penyakit keganasan yang sering terjadi
bersamaan dengan kelainan lain, seperti anomali saluran kemih-kelamin (pada
4,4% kasus), hemihipertrofi (pada 2,9% kasus), dan aniridia sporadis (pada 1,1%
kasus).7,8
Tumor Wilms merupakan penyakit keganasan yang dapat disembuhkan,
dengan 90% pasien bertahan hidup hingga 4 tahun setelah diagnosis. Prognosis
tidak hanya tergantung pada stadium penyakit pada saat diagnosis dibuat,
gambaran histologis tumor, usia pasien, dan ukuran tumor, tetapi juga pada
pendekatan yang dilakukan terhadap masing-masing pasien dengan kerjasama
antara ahli bedah anak, ahli onkologi anak, dan ahli radiologi onkologi.Error:
Reference source not found
ETIOLOGI
Tumor Wilms berasal dari proliferasi patologik blastema metanefron
akibat tidak adanya stimulasi yang normal dari duktus metanefron untuk
menghasilkan tubuli dan glomeruli yang berdiferensiasi baik. Perkembangan
blastema renalis untuk membentuk struktur ginjal terjadi pada umur kehamilan
834 minggu. Sehingga diperkirakan bahwa kemampuan blastema primtitif untuk
merintis jalan ke arah pembentukan tumor Wilms, apakah sebagai mutasi germinal
atau somatik, itu terjadi pada usia kehamilan 834 minggu.7
Sekitar 1,5 % pasien mempunyai saudara atau anggota keluarga lain yang
juga menderita tumor Wilms. Hampir semua kasus unilateral tidak bersifat
keturunan yang berbeda dengan kasus tumor bilateral. Sekitar 7-10 % kasus tumor
Wilms diturunkan secara autosomal dominan. Mekanisme genetik yang berkaitan
dengan penyakit ini, belum sepenuhnya diketahui. Pada pasien sindrom WAGR
( tumor Wilms, aniridia, malformasi genital, dan retardasi mental )
memperlihatkan adanya delesi sitogenetik pada kromosom 11, daerah p13. Pada
beberapa pasien, ditemukan gen WT1 pada lengan pendek kromosom 11, daerah
p13. Gen WT1 secara spesifik berekspresi di ginjal dan dikenang sebagai faktor
transkripsi yang diduga bertanggung jawab untuk berkembangnya tumor Wilms.7
KLASIFIKASI
The National Wilms Tumor Study ( NWTS ) membagi 5 stadium tumor
Wilms, yaitu : 2,4,8,10
Stadium I
Tumor terbatas di dalam jaringan ginjal tanpa menembus kapsul. Tumor
ini dapat direseksi dengan lengkap.
Stadium II
Tumor menembus kapsul dan meluas masuk kedalam jaringan ginjal dan
sekitar ginjal yaitu jaringan perirenal, hilus renalis, vena renalis dan kelenjar limfe
para-aortal. Tumor masih dapat di reseksi dengan lengkap.
Stadium III
Tumor menyebarke rongga abdomen ( perikontinuitatum ), misalnya ke
hepar, peritoneum, dll.
Stadium IV
Tumor menyebar secara hematogen ke rongga abdomen, paru-paru, otak,
tulang.
DIAGNOSIS
I.1. Anamnesis
Gejala yang paling sering pada tumor Wilms adalah massa abdominal
yang sering asimtomatik yang ditemukan oleh orang tua pasien atau oleh
dokter saat pemeriksaan fisik untuk penyakit lai. Massa biasanya lunak
dan tidak mobil, dan jarang melewati garis tengah. Ukuran massa
bervariasi dengan diameter rata-rata 11 cm
Sekitar 50% pasien mengeluh nyeri abdomen dan muntah.
Pada 5 30% pasien, bisa didapatkan adanya hipertensi, gross hematuria,
dan febris.
Sejumlah kecil pasien yang mengalami perdarahan dapat ditemukan
gejala-gejala hipotensi, anemia, dan demam.
Pasien-pasien dengan penyakit stadium lanjut dapat datang dengan gejalagejala saluran napas, yang berhubungan dengan adanya metastasis ke
paru-paru. Error: Reference source not found,Error: Reference source not found-9
4
I.3.2.2. CT Scan
CT Scan abdomen dapat membantu menentukan (gambar 1.2): Error: Reference
source not found,Error: Reference source not found
Gambar 1. 2. Hasil pencitraan CT abdomen tampak lateral pada tumor Wilms, tampak
massa yang besar pada ginjal.
Dikutip dari : Paulino AC,2011.
I.3.2.3. MRI
Pada umumnya hasil pencitraan menggunakan gadolinium-enhanced MRI
tumor Wilms tampak tidak homogen.
MRI juga bermanfaat untuk magnetic resonance venography untuk
membantu diagnosis trombus pada vena renalis. (gambar 1.3)
DIAGNOSIS BANDING
Tumor-tumor ginjal lainnya yang merupakan diagnosis banding tumor
Wilms mencakup: Error: Reference source not found
a. Neuroblastoma
Dapat juga berlokasi di ginjal. Untuk menyingkirkan neuroblastoma dapat
dilakukan rontgen IVP. Pada Tumor Wilms menunjukkan adanya distorsi sistem
pelvikalis atau mungkin didapatkan ginjal non visualized (apabila tumor sudah
meluas), sedangkan pada neuroblastoma terjadi pendesakan sistem kaliks ginjal ke
kaudo-lateral . pada pemeriksaan fisik, massa pada neuroblatoma akan melewati
garis tengah. Untuk menegakan diagnosa perlu dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk menilai kadar Lactat dehydrogenase ( LDH ) dan Vinyl
mandelic acid ( VMA ). Pada neuroblastoma akan ditemukan kadar VMA
meninggi, sedangkan pada tumor Wilms akan ditemukan nilai VMA dalam batas
normal.
b. Hidronefrosis
Hidronefrosis atau kista ginjal, merupakan massa yang mempunyai
konsistensi kistus nefroblastoma, biasanya keadaan pasien buruk dan pada
pemeriksaan laboratorium kadar VMA ( Vanyl Mandelic Acid ) dalam urine
mengalami peningkatan.
c. Hepatoma
Tumor ganas primer pada hati yang berasal dari sel parenkim atau epitel
saluran empedu atau metastase dari tumor jaringan lainnya. Hepatoma disebabkan
oleh alkoholik dan postnekrotik. Secara anatomis hepar terletak di dalam cavum
peritoneal ( organ intraperitoneal ) sedangkan ginjal merupakan organ
retroperitoneal. Dengan pemeriksaan fisik dapat dengan mudah dibedakan apakah
massa terletak pada hepar atau ginjal. Pemeriksaan enzim hati juga dapat
membantu dalam diagnostik.
PENGOBATAN
Modalitas pengobatan tumor Wilms terdiri dari, operasi, kemoterapi dan
radioterapi. Pengobatan tumor Wilms hampir selalu dimulai dengan operasi.
Pembedahan dilakukan untuk mengangkat tumor atau memperkecil masa tumor
ginjal. Telah lama diketahui bahwa tumor Wilms sensitif terhadap radiasi.
Demikian pula didapatkan beberapa jenis kemoterapi memberikan hasi efektif
pada tumor ini, yaitu daktinomisin, vinkristin, doksorubisin, dan siklofosfamid.6
PROGNOSIS
Beberapa faktor menentukan prognosis, yaitu ukuran tumor, gambaran
histopatologik, umur pasien dan stadium atau tingkat penyebaran tumor. Mereka
yang mempunyai prognosis yang baik adalah pasien yang mempunyai ukuran
tumor masih kecil, tingkat diferensiasi sel tinggi secara histopatologik, stadium
masih dini atau belum ada metastase dan umur pasien di bawah dua tahun.7
10
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PENDERITA
AP, seorang anak perempuan, umur 3 tahun 4 bulan, dengan alamat di Binjaita I,
Kotamobagu, suku Bolaang Mongondow, bangsa Indonesia, agama Islam. Pasien
dikirim dari IRDA pada tanggal 21 Maret 2012 dengan keluhan utama timbul
benjolan di pinggang kanan 1 bulan SMRS.
11
Riwayat trauma dan minum obat 6 bulan juga disangkal. Buang air besar tidak ada
keluhan.
Saat kasus ini dijadikan sebagai tugas laporan ( tanggal 5 april 2012 ),
penderita tidak mengalami demam sejak 2 hari yang lalu ( 3 april 2012 ). Benjolan
di perut kanan masih teraba. Nafsu makan belum membaik, tapi penderita suka
mengemil dan makan ice cream.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Morbili
: +
Varisela
: +
Pertusis
: -
Diare
: -
Cacingan
: -
Batuk/Pilek
:3
bulan
:3
bulan
:5
bulan
:9
bulan
: 12
bulan
: 14
bulan
:2
bulan
:3
bulan
12
:5
bulan
:5
bulan
: lahir 24 bulan
PASI
:-
Bubur susu
: 1 kali
Polio
: 3 kali
DPT
: 3 kali
Campak
: 1 kali
Hepatitis B
: 1 kali
Ikhtisar Keluarga :
13
PEMERIKSAAN FISIK
Berat Badan
: 14,5 kg
Tinggi Badan
: 92 cm
Gizi
: kurang
Keadaan umum
: tampak sakit
Kesadaran
: kompos mentis
Tanda Vital
: Tensi
: 100/60mmHg ( prehipertensi )
Nadi
Respirasi
: 36x/menit
Suhu Badan
: 36,6 C
Kulit
Warna
: sawo matang
Efloresensi
: normal
Pigmentasi
: tidak ada
: kembali cepat
Tonus
: normal
Edema
: tidak ada
14
Kepala
Bentuk
: mesosefal
Ubun-ubun besar
: menutup
Rambut
Mata
Exopthalmus/Enopthalmus
: tidak ada
Konjungtiva
Sklera
Refleks kornea
: ada
Pupil
Lensa
: jernih
: tidak dievaluasi
Gerakan
: normal
Mata cowong
: tidak ada
Air mata
: ada
Telinga :
Sekret
: tidak ada
Hidung :
Sekret
: tidak ada
: tidak ada
Mulut
Bibir
Lidah
Gigi
Selaput mulut
: basah
Gusi
Bau pernapasan
: normal
Tenggorokan
Tonsil
Faring
Leher
Trakea
: letak ditengah
Kelenjar
Kaku kuduk
: tidak ada
Thoraks
Bentuk
: normal simetris
Rachitis Rosary
: tidak ada
Ruang interkostal
: normal
Precordial Bulging
: tidak ada
Xiphosternum
: tidak ada
Harrison Groove
: tidak ada
Pernafasan Paradoksal
: tidak ada
Retraksi
: tidak ada
Paru-paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Jantung
Frekuensi
: 132x/menit
Iktus kordis
: tidak tampak
Batas kiri
Batas kanan
Batas atas
: ICS II-III
: cembung
Palpasi
Perkusi
: Timpani
Auskultasi
Genitalia
: perempuan normal
Kelenjar
Pembesaran
: tidak ada
Tulang-belulang
Deformitas
: tidak ada
Otot-otot
Atrofi/Hipertrofi: tidak ada
Ekstemitas
Akral
: hangat, CRT 2
Sianosis
: tidak ada
17
Refleks-refleks
Refleks Fisiologis
: ada +/+
Refleks Patologis
RESUME
AP, seorang anak perempuan, umur 3 tahun 4 bulan, berat badan 14,5 kg, tinggi
badan 92 cm, masuk rumah sakit pada tanggal 21 maret 2012 jam 18.00 WITA
dengan keluhan utama benjolan dipinggang bagian kanan 1 bulan SMRS.
Keadaan umum
: tampak sakit
Kesadaran
: kompos mentis
Tanda Vital
: Tensi
Kepala
: 100/60mmHg
Nadi
Respirasi
: 36x/menit
Suhu Badan
: 36,6 C
Thoraks
Abdomen
Extremitas
18
Penatalaksanaan
-
Rencana
-
Konsultasi Gizi
Anjuran Pemeriksaan
-
CT-Scan Abdomen
USG abdomen
Laboratorium
-
Urinalisa Lengkap
Ureum, creatinin
19
FOLLOW UP
5 April 2012
Keluhan
Keadaan umum
: tampak sakit
Kesadaran
: kompos mentis
Tanda Vital
: Tensi
Kepala
: 100/60 mmHg
Nadi
Respirasi
: 32x/menit
Suhu Badan
: 37,1 C
Thoraks
Abdomen
Extremitas
Diagnosis
Penatalaksanaan
-
20
6 april 2012
Keluhan
Keadaan umum
: tampak sakit
Kesadaran
: kompos mentis
Tanda Vital
:Tensi
Kepala
: 100/60 mmHg
Nadi
Respirasi
: 32x/menit
Suhu Badan
: 36,3 C
Thoraks
Abdomen
Extremitas
Diagnosis
Penatalaksanaan
-
21
7 april 2012
Keluhan
Keadaan umum
: tampak sakit
Kesadaran
: kompos mentis
Tanda Vital
: Tensi
Kepala
: 90/60 mmHg
Nadi
Respirasi
: 36x/menit
Suhu Badan
: 37,9 C
Thoraks
Abdomen
Extremitas
Diagnosis
Penatalaksanaan
-
Pro :
-
Kultur darah
UL
22
8 april 2012
Keluhan
Keadaan umum
: tampak sakit
Kesadaran
: kompos mentis
Tanda Vital
: Tensi
Kepala
: 100/60 mmHg
Nadi
Respirasi
: 28x/menit
Suhu Badan
: 36,8 C
Thoraks
Abdomen
Extremitas
Diagnosis
Penatalaksanaan
-
23
PEMBAHASAN
Pada penderita ini, didiagnosis sementara dengan Wilms Tumor didasarkan
pada anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Pada anamnesa ditemukan pasien berusia 3 tahun 4 bulan. Ini sesuai
dengan insiden pada tumor Wilms dimana insiden tertinggi terjadi pada rentang
usia 2-4 tahun. 1-3
Dari anamnesa ditemukan adanya keluhan berupa adanya benjolan di
pinggang bagian kanan yang diikuti demam. Awalnya benjolan hanya sebesar
kelereng, kemudian makin membesar sampai sebesar bola tenis. Ini sesuai dengan
kepustakaan yang menyebutkan gejala yang paling sering ( 75 90 % ) adalah
timbulnya massa dalam perut. 1-4
Dari anamnesa juga didapatkan, penderita sering mengalami buang air
kecil berwarna merah, tanpa disertai nyeri yang berlangsung selama 2 minggu
sebelum masuk rumah sakit. Ini sesuai juga dengan kepustakaan dimana salah
satu gejala dari tumor Wilms adalah hematuria ( makroskopis ) yang terdapat pada
sekitar 5 30 % kasus, sebagai akibat dari infiltrasi tumor dalam sistem kaliks.8,11
Penderita juga mengeluhkan demam selama 1 bulan smrs. Demam
dirasakan hilang timbul. Turun saat minum obat dan kemudian naik lagi. penderita
tidak mengeluhkan sakit kepala, mual dan muntah, nyeri perut, nyeri pada
persendian, dan nyeri saat buang air kecil. Berdasarkan kepustakaan, pada tumor
Wilms sering diikuti dengan adanya gejala demam yang sifatnya hilang timbul.1-3
Dari pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah 100/60 mmHg yang
berarti prehipertensi pada pasien ini. Kondisi ini kemudian dapat berlanjut
menjadi suatu kondisi hipertensi akibat adanya gangguan pada ginjal. Pada tumor
Wilms, hipertensi merupakan salah satu gejala yang sering ditemukan ( sekitar 60
% kasus ). Hal ini terjadi diduga karena penekanan tumor atau hematom pada
pembuluh-pembuluh darah yang menyuplai darah ke ginjal, sehingga terjadi
iskemi jaringan yang akan merangsang pelepasan renin. Atau tumor sendiri yang
mengeluarkan renin.6
24
25
berkisar 0.25 % dari seluruh kasus pada kasus tumor Wilms unilateral ( 1 % pada
kasus bilateral ). Komplikasi pada tumor Wilms juga berpengaruh pada prognosa.
Pada pasien ini ditemukan tumor Wilms unilateral, sehingga kemungkinan terjadi
gagal ginjal kronis hanya sekitar 0,25 %. Dengan monitoring fungsi ginjal yang
adekuat diharapkan memberi prognosis baik pada pasien ini.9
26
27
DAFTAR PUSTAKA
1. Mayo Clinic Staff. Wilms Tumor. 2 sept 2011 (cited 10 apr 2012)
Diakses dari:
http://www.mayoclinic.com/health/wilms-tumor/DS00436
2. Ziegler MM, Azizkhan RG, Weber TR. Nephroblastoma (Wilms
Tumor). Dalam: Ziegler MM, penyunting. Operative Pediatric
Surgery. New York: McGraw-Hill Profesional; 2003.h.1169-79
3. American Cancer Society. Detailed Guide: Wilms Tumor.
24 feb 2011 (cited 10 apr 2012).
Diakses dari: http://www.cancer.org/cancer/wilmsTumor/index
4. Puri P, Hollwarth M. Wilms Tumour. Dalam: Puri P, Hollwarth M,
penyunting. Pediatric Surgery. New York: Springer Science &
Business; 2005.h.451-58
5. Hay
WW,
Deterding
RR,
Soudheimer
JM.
Wilms
Tumor
29
30
1
2
3
4
5
6
7
8
9