Pulveres (puyer)
Penulisan resep untuk puyer sedikit berbeda, karena kita minta petugas farmasi untuk
meracikkan.
Contoh:
R/
Amoksisilin 100mg
s. lact q.s.
m.f. pulv. dtd. no. XXI
S 3dd pulv I p.c
m.f. pulv. dtd. No. XXI = buat dan campurlah dalam bentuk pulveres (puyer), masing-masing
dengan dosis di atas sebanyak 21 buah.
Kalau obat penyusun puyernya lebih dari 1, masing-masing obat itu ditulis dalam baris yang
terpisah-pisah, lalu di bawahnya dituliskan cara peracikannya.
Sirup
Mengandung banyak gula sehingga sering jadi bentuk obat pilihan utama untuk anak-anak.
Biasanya bentuk kemasannya dalam flask (fls). Takaran minumnya biasanya sesuai dengan
ukuran sendok bawaannya.
Biasa sering ada istilah forte : artinya sediaan yang kadarnya tertinggi.
Contoh: Amoksisilin sirup ada yang 125mg/5cc dan ada yang 250mg/5cc yang 250mg/5cc
ini bisa disingkat jadi Amoksisilin sirup forte.
Obat kumur
Contoh kasus:
Resepkan obat kumur berikut untuk pasien faringitis!
Solusio povidon iodin 1% dikumur 2x sehari.
Penyelesaian:
R/
Obat tetes
Obat tetes untuk mata dan telinga tidak beda banyak peresepannya. Cuma penulisan cara
pemakaiannya yang berbeda.
Telinga = auric
Mata = oculo
R/
R/
R/
R/
Catatan:
p.c = post coenam = setelah makan
d.c = durante coenam = saat makan
a.c. = ante coenam = sebelum makan