CHAPTER III
ETIKA PROFESI
Etika merupakan perangkat prinsip nilai atau moral. Contoh perangkat prinsip yang
berhubungan dengan karakteristik dan nilai yang sering disebut sebagai perilaku etis sbb :
kejujuran , integritas, mematuhi janji, loyalitas, keadilan, kepedulian kepada orang lain,
menghargai orang lain, menjadi warga yang bertyanggung jawab, mencapai yang terbaik,
ketanggunggugatan.
Seseorang berperilaku tidak etis bisa disebabkan karena standar etika seseorang
berbeda dari masyarakat umum atau seseorang memilih bertindak semaunya. Ada 4 cara uji
atas perilaku etis dari setiap masalah etika bisnis yaitu :
- Ujian CPA
- Pengendalian mutu
- Bapepam
1
- Kewajiban hukum
- Pembagian KAP
melaksanakan audit dan jasa atestasi yang lain (anggota dalam praktek publik saat
memberikan jasa atestasi)
5. Kemahiran (due care). Auditor harus mematuhi standar teknis dan etika profesi,
berusaha keras meningkatkan dan mutu jasa, dan melaksanakan tanggung jawab
profesional dengan kemampuan yang terbaik.
6. Lingkup dan Sifat jasa. Saat menjalankan praktek publik, anggota harus mematuhi
Prinsip Kode Perilaku Profesional untuk menentukan ruang lingkup dan sifat jasa
yang akan diberikan (khusus anggota dalam praktek publik)
2. Peraturan Perilaku
Merupakan standar minimum perilaku etis yang ditetapkan sebagai peraturan khusus dan
merupakan suatu keharusan. Kode perilaku ini meliputi peraturan yang jelas yang harus
ditaati oleh semua akuntan publik yang menjalankan praktek akuntan publik.
3. Interpretasi.
Merupakan interpretasi peraturan perilaku yang bukan merupakan keharusan tetapi para
praktisi harus memahaminya. Interpretasi tidak diwajibkan tetapi penyimpangan dari
interpretasi
sangat
sulit,
bahkan
bisa
dikatakan
tidak
mungkin
untuk
dipertanggungjawabkan.
4. Ketetapan Etika
Merupakan penjelasan dan jawaban yang diterbitkan untuk
menjawab pertanyaan-
pertanyaan mengenai peraturan perilaku yang diajukan oleh para praktisi dan pihak lain
yang tertarik pada persyaratan etika. Bukan keharusan tetapi para praktisi harus
memahaminya.
Penerapan Peraturan Perilaku
Peraturan yang mengecualikan jasa jasa bukan atestasi :
* Independensi
Anggota dalam praktek publik harus bersikap independen dalam melaksanakan jasa
profesionalnya seperti yang disyaratkan menurut standar yang disusun oleh lembagalembaga yang dibentuk oleh dewan.
Independensi dalam audit berarti cara pandang yang tidak memihak dalam
penyelenggaraan pengujian audit, evaluasi hasil pemeriksaan, dan penyusunan laporan audit.
Independensi merupakan ciri auditor yang paling penting dan tanpa independensi, fungsi
atestasi tidak mempunyai relevansi dalam masyarakat.
Independensi seorang auditor harus mencakup 2 hal yaitu :
1. Independensi dalam kenyataan ( in fact )
Pada kenyataannya auditor mampu mempertahankan sikap yang tidak memihak
sepanjang pelaksanaan auditnya.
2. Independensi dalam penampilan ( in appearance )
Hasil interpretasi pihak lain mengenai independensi seorang auditor.
Konflik-konflik independensi yang sering timbul :
1. Kepentingan keuangan
Terdapat tiga perbedaan sehubungan dengan independensi dan kepemilikan saham :
Partner (pemegang saham) lawan non partner atau non pemegang saham.
Mantan praktisi
Jika terdapat tuntutan hukum atau maksud untuk mengadakan tuntutan hukum antara
KAP dengan klien, maka kemampuan untuk tetap obyektif dan memberi pernyataan
secara bebas diragukan.
4. Jasa pembukuan dan audit untuk klien yang sama
Persyaratan sebelum auditor menerima untuk melaksanakan jasa pembukuan dan audit
bagi klien :
a. Klien harus menerima tanggung jawab penuh atas L/K tersebut.
b. Akuntan publik harus tidak memegang peranan sebagai pegawai atau manajemen
yang menjalankan operasi perusahaan.
c. Saat melakukan pemeriksaan atas L/K yang disiapkan dari catatan dan buku klien
yang sebagian atau seluruhnya dibuat oleh akuntan publik, harus sesuai dengan
standar auditing yang diterima umum.
5. Penugasan dan pembayaran honor audit oleh manajemen
Berisiko tinggi untuk sikap independen sehingga salah satu cara untuk meningkatkan
independensi adalah memanfaatkan komite audit.
6. Honor yang tidak dibayar
Independensi dapat berkurang jika honor yang ditagih maupun yang belum ditagih
sebagai akibat penyediaan jasa profesional lebih dari satu tahun sebelum tanggal laporan
tetap belum dibayar.
Upaya-upaya untuk memelihara independensi :
1. Adanya kewajiban hukum
2. Terdapat peraturan, interpretasi, dan ketentuan yg membatasi hub.keuangan dan bisnis
antara auditor dan klien.
3. Adanya standar auditing yang diterima umum
4. Adanya standar pengendalian mutu
5. Adanya pendivisian perusahaan
6. Adanya komite audit
7. Terdapat komunikasi dengan auditor terdahulu
8. Membeli prinsip-prinsip akuntansi
9. Pengesahan auditor oleh pemegang saham
Pelanggaran
tersebut merupakan salah satu pernyataan atau fakta sehingga integritas akuntan publik
ternoda.
Bebas dari pertentangan kepentingan berarti tidak terdapat hubungan yang dapat
mengganggu obyektivitas dan integritas. Konflik kepentingan yang timbul tidak merupakan
pelanggaran terhadap peraturan perilaku jika informasinya diungkapkan kepada klien
anggota.
STANDAR-STANDAR TEKNIS
STANDAR UMUM
1. Kompetensi profesional. Hanya melaksanakan jasa-jasa profesional yang dirasa mampu
diselesaikan oleh karyawan atau kantor akuntan publiknya dengan kompetensi
profesional.
2. Kepedulian profesional.
mendapatkan dasar yang layak untuk membuat kesimpulan atau memberi rekomendasi
dalam kaitan dengan jasa profesional yang dilakukan.
KETAATAN PADA STANDAR
Seorang auditor yang melaksanakan audit, penelaahan, kompilasi, bantuan manajemen,
perpajakan atau jasa profesional lainnya harus taat pada standar yang diumumkan oleh
lembaga-lembaga yang ditetapkan oleh Dewan.
PRINSIP AKUNTANSI
6
dakwaan pengadilan
penelaahan sejawat
HONOR BERSYARAT
Anggota dalam praktek publik tidak boleh :
1. Membuat honor bersyarat untuk setiap jasa profesional atau menerima ongkos dari klien
yang anggota atau perusahaanya juga melakukan :
a. Audit atau penelaahan L/K.
b. Kompilasi L/K dimana anggota mengharapkan atau mungkin mengharapkan, bahwa
pihak ketiga akan menggunakan L/K dan laporan kompilasi yang tidak
mengungkapkan ketiadaan independensi; atau
c. Pemeriksaan atas laporan keuangan perspektif.
2. Menyiapkan restitusi pajak atau klaim untuk pendanaan pajak dalam rangka honor
bersyarat untuk seorang klien.
7
Iklan yang bagi anggota merupakan tidak menghormati atau tidak berselera
klien untuk memperoleh komisi, apabila anggota atau perusahaan anggota juga
memberikan jasa kepada klien untuk :
i. Suatu audit atau penelaahan laporan keuangan;
ii. Kompilasi
laporan
keuangan
jika
anggota
memperkirakan
atau
mungkin
memperkirakan, bahwa pihak ketiga akan menggunakan L/K dan laporan kompilasi,
tidak mengungkapkan ketiadaan independensi; atau
iii. Pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif
B. Pengungkapan atas Komisi Yang Diijinkan. Anggota dalam praktek publik yang tidak
dilarang oleh aturan ini untuk memberikan jasa demi komisi atau akan menerima komisi
dan seseorang yang dibayar atau mengharapkan akan dibayarkan komisi, harus
mengungkapkan
kepada
orang
atau
satuan
usaha
kepada
siapa
anggota
Seorang anggota tidak diperkenankan membuka praktek akuntan publik dengan nama
yang menyesatkan.
Nama satu atau lebih partner pendahulu atau pemegang saham dapat dimasukkan dalam
nama perorangan atau perseroan penerus.
10