Anda di halaman 1dari 7

Tugas Paper Auditing 1

Etika Profesi Auditor

Dosen Pengampu : Drs. J Bambang Amiranto, M.Si., Ak.,CA

Disusun Oleh :

Yufan Rahadian Arsyad 1221900163

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA


2023

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Profesionalisme menjadi tuntutan utama seseorang yang bekerja sebagai auditor
eksternal. Dengan perkembangan hingga saat ini untuk menyempurnakan kepercayan
terhadap oponi yang diberikan opini auditor selaluada perubahan tujuannya
untukmeyakinkan bahwa opini yang dibeikan auditor kepadaklien dapat dipercaya dan
diyakin kan oleh pembacanya.Audit mempunyai yang besar pada masyarakat dan
komitmen moral yang tinggi, Masyarakat menuntut untuk memperoleh jasa para auditor
publik dengan standar kualitas yang tinggi, dan menuntut mereka untuk bersedia
mengorbankan diri, Itulah sebabnya profesi auditor menetapkan standar teknis dan
standar etika yang harus dijadikan panduan oleh paraauditor dalam melaksanakan audit.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui etika profesi dari profesi dari audit
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Etika Profesional
Etika secara harfiah bermakna pengetahuan tentang azas-azas akhlak atau
moral. Etika secara terminologi kemudian berkembang menjadi suatu konsep yang
menjelaskan tentang batasan baik atau buruk, benar atau salah, dan bisa atau tidak
bisa, akan suatu hal untuk dilakukan dalamsuatu pekerjaan tertentu.

2.2 Defenisi Etika


Etika dapat didefinisikan secara luas sebagai seperangkat prinsip atau nilai
moral. Masing-masingdari kita memiliki seperangkat nilai, meskipun kita mungkin
atau mungkin tidak mempertimbangkannya secara eksplisit. Filsuf, organisasi
keagamaan, dan kelompok lain telah mendefinisikan dalam berbagai cara seperangkat
ideal prinsip atau nilai moral. Contoh seperangkat prinsip atau nilai moral yang
ditentukan termasuk undang-undang dan peraturan, doktrin gereja, kode etik bisnis
untuk professional kelompok seperti CPA, dan kode etik dalam organisasi.

2.3 Kebutuhan Khusus akan Perilaku Etis Dalam Profesi


Profesional adalah tanggung jawab untuk bertindak lebih dari sekadar
memenuhi tanggung jawab diri sendiri maupun ketentuan hukum dan peraturan
masyarakat.Akuntan publik, sebagai profesional, mengakui adanya tanggung jawab
kepada masyarakat, klien, serta rekan praktisi, termasuk perilaku yang terhormat,
meskipun ituberarti pengorbanan diri. Alasan utama mengharapkan tingkat perilaku
profesional yangtinggi oleh setiap profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publik
atas kualitas jasayang diberikan oleh profesi, tanpa memandang individu yang
menyediakan jasa tertentu.Bagi akuntanpublik, kepercyaan klien dan pemakai laporan
keuangan eksternal ataskualitas audit dan jasa lainnya sangatlah penting.

1. Perbedaan Antara Kantor Akuntan Publik dan Profesional LainnyaK antor


akuntan publik (KAP) memiliki hubungan khusus dengan parapemakai laporan
keuangan yang berbeda dengan bentuk hubungan antaraprofesional lain dengan
para pemakai jasanya. Auditor tidak mengetahui atau tidakmempunyai hubungan
dengan para pemakai laporan keuangan tetapi seringmelakukan pertemuan dan
mengadakan hubungan yang berkesinambungan denganpersonil klien. Sangat
penting bahwa pemakailaporan memandang kantor akuntanpublik sebagai pihak
yang kompeten dan objektif. Jika pemakai laporan yakin bawakantor akuntan
publik tidak memberikan jasa yang bernilai (mengurangi risiko informasi), maka
nilai laporan audit serta laporan jasa atestasi lainnya dari kantorakuntan publik
tersebut
2. Cara-Cara Akuntan Publik Didorong untuk Memperlakukan Diri Mereka
SecaraProfesionalDua faktor yang paling berpengaruh ditunjukkan dalam warna
gelap padagambar diatas. Kode PerilakuProfesional berarti memberikan standar
perilakukepada semua anggota AICPA. PCAOB berwenang untukmenetapkan
standar etikadan independensi bagi auditor perusahaan publik, dan SEC juga
memainkanperanyang penting dalam menetapkan standar independensi bagi
auditor perusahaan publik

2.4 KODE PERILAKU PROFESIONAL


AICPA menyediakan baik standar umum perilaku yang ideal maupun
peraturan perilaku khusus yang harus diberlakukan. Kode etik ini terdiridari empat
bagian, yaitu prinsip-prinsip, peraturan perilaku, interprestasi atas
peraturanperilaku, dan kaidah etika. Bagian-bagian ini disusun dalam urutan
spesifisitas yangsemakin meningkat; prinsip-prinsip menyediakan standar perilau
yang ideal, sementarakaidah etika bersiat sangat spesifik.Beberapa deinisi, yang
diambil dari Kode Perilaku Profesional AICPA, harus dipahami agar dapat
menginterpretasikan aturan-aturannya.
a) Klien. Setiap orang atau entitas, selaun dari atasan anggota, yang menugaskan
anggota atau kantornya untuk melaksanakan jasa profesional.
b) Kantor akuntan. Bentuk organisasi yang dizinkan oleh hukum atau peraturan
yangkarakteristiknya sesuai dengan resolusi Dewan American Institute of
Certified PublicAccountants yang bertugas dalam praktik akuntansi publik.
Kecuali untuk tujuanmenerapkan Rule 101, Independensi, kantor mencakup setiap
partner.
c)Anggota. Seorang anggota, anggota asosiasi internasional dari American
Institute of Certfiied Publick Accountants.

2.5 Prinsip Prinsip Profesional


Prinsip-Prinsip Profesional Bagian Kode Etik AICPA yang membahas prinsip-
prinsip perilaku profesionalmencakup diskusi umum tentang karakteristik sebagai
akuntan publik. Bagian prinsipini terdiri dari dua bagian utama yaitu enam prinsip
etis dan dikusi tentang prinsip-prinsip tersebut. Prinsip-prinsip etis tersebut
adalah:
a. Tanggung jawab. Dalam mengemban tanggung jawabnya sebagai
profesional,para anggota harus melasanakan pertimbangan profesional dan moral
yangsensitif semua aktivitas mereka.
b. Kepentingan publik. Para anggota harus menerima kewajiban untuk
bertindaksedemikian rupa agar dapat melayani kepentingan publik,
menghargaikepercayaan publik, serta menunjukkan komitmennya pada
profesionalisme.
c. Integritas. Untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan publik
paraanggota harus melaksanakan seluruh tanggung jawab
d. Objektivitas dan independensi. Anggota harus mempertahankan objektivitas
danbebas dari konflik kepentingan dalam melaksanakan tanggung jawab
profesionalnya.
e. Keseksamaan. Anggota harus memperhatikan standar teknis dan etis
profesi,terus berusaha keras meningkatkan kompetensi dan mutu jasa yang
diberikannya, serta melaksanakan tanggung jawab profesional sesuai dengan
kemapuan terbaiknya
f. Ruang lingkup dan sifat jasa. Anggota yang berpraktik bagi publik harus
memperhatikan prinsip-prinsip kode perilaku profesional dalam menentukan
lingkup dan sifat jasa yang akan disediakannya.

2.6 Interpretasi Peraturan Perilaku


Kebutuhan akan interpretasi peraturan perilaku yang dipublikasikan
timbulketika terdapat beragam pertanyaan dari para praktisi tentang peraturan
yang spesifik. Komite Eksekutif Profesional AICPA menyiapkan setiap
interpretasiberdasarkan konsensus komite yang terdiri dari para akuntan publik.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Profesionalisme menjadi tuntutan utama seseorang yang bekerja sebagai
auditor eksternal. Dengan perkembangan hingga saat ini untuk menyempurnakan
kepercayan terhadap oponi yang diberikan opini auditor selaluada perubahan
tujuannya untukmeyakinkan bahwa opini yang dibeikan auditor kepadaklien dapat
dipercaya dan diyakin kan oleh pembacanya Etika secara harfiah bermakna
pengetahuan tentang azas-azas akhlak atau moral. Etika dapat didefinisikan secara
luas sebagai seperangkat prinsip atau nilai moral. Masing-masingdari kita
memiliki seperangkat nilai, meskipun kita mungkin atau mungkin tidak
mempertimbangkannya secara eksplisit. Filsuf, organisasi keagamaan, dan
kelompok lain telah mendefinisikan dalam berbagai cara seperangkat ideal prinsip
atau nilai moral.
Referensi
https://www.studocu.com/id/document/sekolah-tinggi-ilmu-ekonomi-semarang/
manajemen/etika-profesional-kelompok-2/20924806

https://www.academia.edu/30463172/
ETIKA_PROFESIONAL_DALAM_AUDITING_docx

Anda mungkin juga menyukai