Profesionalisme menjadi tuntutan utama seseorang yang bekerja sebagai auditor eksternal. Dengan perkembangan hingga saat ini untuk menyempurnakan kepercayan terhadap oponi yang diberikan opini auditor selaluada perubahan tujuannya untukmeyakinkan bahwa opini yang dibeikan auditor kepadaklien dapat dipercaya dan diyakin kan oleh pembacanya.Audit mempunyai yang besar pada masyarakat dan komitmen moral yang tinggi, Masyarakat menuntut untuk memperoleh jasa para auditor publik dengan standar kualitas yang tinggi, dan menuntut mereka untuk bersedia mengorbankan diri, Itulah sebabnya profesi auditor menetapkan standar teknis dan standar etika yang harus dijadikan panduan oleh paraauditor dalam melaksanakan audit. 1.2 Tujuan Untuk mengetahui etika profesi dari profesi dari audit BAB II PEMBAHASAN 2.1 Etika Profesional Etika secara harfiah bermakna pengetahuan tentang azas-azas akhlak atau moral. Etika secara terminologi kemudian berkembang menjadi suatu konsep yang menjelaskan tentang batasan baik atau buruk, benar atau salah, dan bisa atau tidak bisa, akan suatu hal untuk dilakukan dalamsuatu pekerjaan tertentu.
2.2 Defenisi Etika
Etika dapat didefinisikan secara luas sebagai seperangkat prinsip atau nilai moral. Masing-masingdari kita memiliki seperangkat nilai, meskipun kita mungkin atau mungkin tidak mempertimbangkannya secara eksplisit. Filsuf, organisasi keagamaan, dan kelompok lain telah mendefinisikan dalam berbagai cara seperangkat ideal prinsip atau nilai moral. Contoh seperangkat prinsip atau nilai moral yang ditentukan termasuk undang-undang dan peraturan, doktrin gereja, kode etik bisnis untuk professional kelompok seperti CPA, dan kode etik dalam organisasi.
2.3 Kebutuhan Khusus akan Perilaku Etis Dalam Profesi
Profesional adalah tanggung jawab untuk bertindak lebih dari sekadar memenuhi tanggung jawab diri sendiri maupun ketentuan hukum dan peraturan masyarakat.Akuntan publik, sebagai profesional, mengakui adanya tanggung jawab kepada masyarakat, klien, serta rekan praktisi, termasuk perilaku yang terhormat, meskipun ituberarti pengorbanan diri. Alasan utama mengharapkan tingkat perilaku profesional yangtinggi oleh setiap profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publik atas kualitas jasayang diberikan oleh profesi, tanpa memandang individu yang menyediakan jasa tertentu.Bagi akuntanpublik, kepercyaan klien dan pemakai laporan keuangan eksternal ataskualitas audit dan jasa lainnya sangatlah penting.
1. Perbedaan Antara Kantor Akuntan Publik dan Profesional LainnyaK antor
akuntan publik (KAP) memiliki hubungan khusus dengan parapemakai laporan keuangan yang berbeda dengan bentuk hubungan antaraprofesional lain dengan para pemakai jasanya. Auditor tidak mengetahui atau tidakmempunyai hubungan dengan para pemakai laporan keuangan tetapi seringmelakukan pertemuan dan mengadakan hubungan yang berkesinambungan denganpersonil klien. Sangat penting bahwa pemakailaporan memandang kantor akuntanpublik sebagai pihak yang kompeten dan objektif. Jika pemakai laporan yakin bawakantor akuntan publik tidak memberikan jasa yang bernilai (mengurangi risiko informasi), maka nilai laporan audit serta laporan jasa atestasi lainnya dari kantorakuntan publik tersebut 2. Cara-Cara Akuntan Publik Didorong untuk Memperlakukan Diri Mereka SecaraProfesionalDua faktor yang paling berpengaruh ditunjukkan dalam warna gelap padagambar diatas. Kode PerilakuProfesional berarti memberikan standar perilakukepada semua anggota AICPA. PCAOB berwenang untukmenetapkan standar etikadan independensi bagi auditor perusahaan publik, dan SEC juga memainkanperanyang penting dalam menetapkan standar independensi bagi auditor perusahaan publik
2.4 KODE PERILAKU PROFESIONAL
AICPA menyediakan baik standar umum perilaku yang ideal maupun peraturan perilaku khusus yang harus diberlakukan. Kode etik ini terdiridari empat bagian, yaitu prinsip-prinsip, peraturan perilaku, interprestasi atas peraturanperilaku, dan kaidah etika. Bagian-bagian ini disusun dalam urutan spesifisitas yangsemakin meningkat; prinsip-prinsip menyediakan standar perilau yang ideal, sementarakaidah etika bersiat sangat spesifik.Beberapa deinisi, yang diambil dari Kode Perilaku Profesional AICPA, harus dipahami agar dapat menginterpretasikan aturan-aturannya. a) Klien. Setiap orang atau entitas, selaun dari atasan anggota, yang menugaskan anggota atau kantornya untuk melaksanakan jasa profesional. b) Kantor akuntan. Bentuk organisasi yang dizinkan oleh hukum atau peraturan yangkarakteristiknya sesuai dengan resolusi Dewan American Institute of Certified PublicAccountants yang bertugas dalam praktik akuntansi publik. Kecuali untuk tujuanmenerapkan Rule 101, Independensi, kantor mencakup setiap partner. c)Anggota. Seorang anggota, anggota asosiasi internasional dari American Institute of Certfiied Publick Accountants.
2.5 Prinsip Prinsip Profesional
Prinsip-Prinsip Profesional Bagian Kode Etik AICPA yang membahas prinsip- prinsip perilaku profesionalmencakup diskusi umum tentang karakteristik sebagai akuntan publik. Bagian prinsipini terdiri dari dua bagian utama yaitu enam prinsip etis dan dikusi tentang prinsip-prinsip tersebut. Prinsip-prinsip etis tersebut adalah: a. Tanggung jawab. Dalam mengemban tanggung jawabnya sebagai profesional,para anggota harus melasanakan pertimbangan profesional dan moral yangsensitif semua aktivitas mereka. b. Kepentingan publik. Para anggota harus menerima kewajiban untuk bertindaksedemikian rupa agar dapat melayani kepentingan publik, menghargaikepercayaan publik, serta menunjukkan komitmennya pada profesionalisme. c. Integritas. Untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan publik paraanggota harus melaksanakan seluruh tanggung jawab d. Objektivitas dan independensi. Anggota harus mempertahankan objektivitas danbebas dari konflik kepentingan dalam melaksanakan tanggung jawab profesionalnya. e. Keseksamaan. Anggota harus memperhatikan standar teknis dan etis profesi,terus berusaha keras meningkatkan kompetensi dan mutu jasa yang diberikannya, serta melaksanakan tanggung jawab profesional sesuai dengan kemapuan terbaiknya f. Ruang lingkup dan sifat jasa. Anggota yang berpraktik bagi publik harus memperhatikan prinsip-prinsip kode perilaku profesional dalam menentukan lingkup dan sifat jasa yang akan disediakannya.
2.6 Interpretasi Peraturan Perilaku
Kebutuhan akan interpretasi peraturan perilaku yang dipublikasikan timbulketika terdapat beragam pertanyaan dari para praktisi tentang peraturan yang spesifik. Komite Eksekutif Profesional AICPA menyiapkan setiap interpretasiberdasarkan konsensus komite yang terdiri dari para akuntan publik. PENUTUP 3.1 Kesimpulan Profesionalisme menjadi tuntutan utama seseorang yang bekerja sebagai auditor eksternal. Dengan perkembangan hingga saat ini untuk menyempurnakan kepercayan terhadap oponi yang diberikan opini auditor selaluada perubahan tujuannya untukmeyakinkan bahwa opini yang dibeikan auditor kepadaklien dapat dipercaya dan diyakin kan oleh pembacanya Etika secara harfiah bermakna pengetahuan tentang azas-azas akhlak atau moral. Etika dapat didefinisikan secara luas sebagai seperangkat prinsip atau nilai moral. Masing-masingdari kita memiliki seperangkat nilai, meskipun kita mungkin atau mungkin tidak mempertimbangkannya secara eksplisit. Filsuf, organisasi keagamaan, dan kelompok lain telah mendefinisikan dalam berbagai cara seperangkat ideal prinsip atau nilai moral. Referensi https://www.studocu.com/id/document/sekolah-tinggi-ilmu-ekonomi-semarang/ manajemen/etika-profesional-kelompok-2/20924806
Pendekatan sederhana untuk komunikasi profesional: Panduan praktis untuk komunikasi profesional dan strategi komunikasi bisnis tertulis dan interpersonal terbaik
Pendekatan sederhana untuk SEO: Bagaimana memahami dasar-dasar optimasi mesin pencari dengan cara yang sederhana dan praktis melalui jalur penemuan non-spesialis untuk semua orang
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional