Anda di halaman 1dari 4

Ernindyas

113120051/ KIMFIS

EMULSI
Banyak sekali cara yang dapat dipakai untuk memproses cara pemecahan emulsi ini.
Untuk pemilihan cara pemecahan emulsi yang efektif tergantung pada kondisi lapangan yaitu
jenis dan karakteristik dari pada emulsi yang ada, sifat antara minyak dan air yang terproduksi
serta besarnya biaya yang dikeluarkan. Secara garis besar pemecahan emulsi dapat dikategorikan
dalam 5 (lima) metode, yaitu :
1) Metode gravitasi
2) Metode pemanasan
3) Metode listrik
4) Metode kimiawi
5) Metode tenaga putaran
Pemecahan Emulsi dengan Metode Gravitasi
Gravitasi settling (pengendapan secara gravitasi) adalah metode yang paling tua, paling
mudah dan banyak digunakan dalam pemecahan emulsi minyak. Pengendapan secara gravitasi
menjadikan emulsi tidak stabil, sehingga mudah pecah dan butiran fasa terdispersi akan
tergabung membentuk ukuran butiran yang lebih besar dengan gaya gravitasi mendukung proses
pemisahan. Pemanfaatan efek gravitasi akan dapat membantu pemisahan butiran air yang telah
menyatu pada suatu selang waktu pengendapan.
Meskipun demikian, gaya gravitasi ini tidak dapat bekerja sepenuhnya karena adanya
gaya penahan (drag force) yang disebabkan oleh gerakan kebawah partikel air melalui fasa
minyak. Apabila gaya gravitasi dan gaya penahan sama, maka akan dicapai kecepatan konstan
yang dapat dihitung dengan persamaan Stokes

Hubungan dari persamaan datas dapat dijelaskan sebagai berikut :


1) Semakin besar ukuran partikel, maka akan semakin besar pula ukuran diameternya,
sehingga kecepatan turunnya akan lebih cepat pula. Berarti semakin besar ukuran
partikel air akan semakin cepat untuk jatuh kebagian bawah, sehingga akan lebih
mudah proses pemisahan antar minyak dan air.
2) Semakin besar perbedaan berat jenis antara minyak dan air, maka akan semakin besar
kecepatan turunnya. Akan lebih mudah memproses minyak yang ringan karena
memiliki viskositas yang kecil, sehingga lebih mudah dalam proses pengendapan.
Pemecahan Emulsi dengan Metode Pemanasan
Penggunaan panas untuk pemisahan minyak sering digunakan, tetapi jarang sekali
metode ini digunakan tanpa kombinasi dengan metode lain, seperti kimia, listrik, dan lain-lain.
Tentu saja metode pemanasan selalu menggunakan pula settling tank, sehingga kombinasi
dengan cara gravitasi pasti dilakukan seperti juga cara kimia. Pemanasan dikatakan dapat
memecahkan emulsi karena :
1)

Dapat menurunkan viskositas minyak, sehingga meningkatkan laju terjadinya


tumbukan antar partikel air dan mempercepat proses settling.

2)

Pemanasan menaikkan perbedaan berat jenis minyak dan air, karena laju penurunan
berat jenis minyak lebih besar dibandingkan dengan laju penurunan berat jenis air
apabila terjadi kenaikan temperatur.

3)

Pemanasan menaikkan kecepatan gerak partikel air, sehingga kemungkinan


terjadinya tumbukan antar partikel air juga semakin besar.

4) Pemanasan mengakibatkan pemuaian, sehingga partikel-partikel air akan membesar


dan cenderung untuk lebih mudah pecah jika bertumbukan.
5) Apabila temperatur cukup tinggi, maka dapat mengubah fasa dari cair menjadi uap,
sehingga uap air akan memecahkan dinding partikel di sekeliling tetes air.

Penggunaan panas dilakukan dengan bermacam-macam cara, antara lain dengan boiler
(ketel uap). Alat pemanas ini dapat digolongkan sebagai sebuah peralatan yang memberikan
kalor kepada proses pemisahan minyak emulsi. Kalor dapat dipindahkan dengan jalan konduksi
dan digunakan secara tidak langsung.
Berdasarkan API minyak, temperatur minyak yang dibutuhkan untuk dapat terjadi proses
pemisahan yang efektif adalah :
1.

Untuk minyak ringan (> 30API), pengolahan emulsi dilakukan pada selang
temperatur 75 -125 F atau 25 50 C.

2.

Untuk minyak berat (20 30API), efektifitas pengolahan dicapai pada selang
temperatur 100 170 F atau 40 80 C.

3. Untuk minyak sangat berat (<20 API) diperlukan temperatur yang lebih tinggi dari
minyak berat.
Dengan mengasumsi air bebas telah terpisah dari emulsi, air dalam minyak diperkirakan
kurang dari 10% dan pemanas diisolasi untuk meminimalkan kehilangan panas. Kerugian
pemecahan emulsi dengan metode pemanas ini adalah penguapan hidrokarbon yang memiliki
titik didih rendah (fraksi ringan), sehingga mengakibatkan berkurangnya volume minyak. Oleh
sebab itu perhitungan kebutuhan panas yang akan dipergunakan dalam proses pemecahan
minyak emulsi, harus sesuai dengan specific gravity minyak itu sendiri.
Pemecahan Emulsi dengan Metode listrik
Metode ini dilakukan menggunakan medan listrik. Bidang medan listrik dapat memecah
emulsi minyak mentahair yang stabil, (Aske, et. al., 2002). Medan listrik akan mengganggu film
antar muka yang kaku dengan cara penataan kembali molekulmolekul polar. Dengan cara
tersebut ikatan film menjadi lemah dan akan memperbanyak pengelompokan.(Kokal, 2005).

Pemecahan Emulsi dengan Metode Kimia


Metode kimia paling umum digunakan untuk memecah emulsi yaitu dengan
menambahkan zat kimia yang disebut demulsifier. Zat kimia tersebut dirancang untuk
menetralkan pengaruh pemicu pengemulsi yang menstabilkan emulsi. Demulsifier adalah
senyawa aktif permukaan dan jika ditambahkan ke emulsi zat pemicu tersebut akan berpindah ke
lapisan antarmuka minyakair atau memperlemah film yang kaku serta akan memperbanyak
pengelompokan butiran air. Pada pemakaian metode kimia yang perlu diperhatikan adalah :
pemilihan dan jumlah zat kimia yang cocok, pencampuran, pH, kecukupan waktu dan suhu.
(Kokal, 2005).
Bahan kimia yang dapat digunakan dalam demulsifikasi adalah larutan yang mengandung
alkoxilat dari alkilpenol, alkilamin, alkilol atau larutan garam yang larut ke dalam air seperti :
Reagen twitchell, glicerid sulfonat, minyak kastor asetilat, resin penol formaldehid etoxilat.
(Argellir, et. al., 2004)

Anda mungkin juga menyukai