Anda di halaman 1dari 17

C A P I TA L B U D G E T I N G

VALUE FOR MONEY


Venny Oktavianti (2813100007)
Anggita Elfrida Rani (2813100009)
Nyemas Dinda Ramadhani (2813100034)
Resi Octovianisa
(2813100047)

DEFINISI
Berdasarkan pendapat Mardiasmo (2009, h.4) value
for money merupakan konsep prinsip pengelolaan
organisasi sektor publik yang mendasar pada tiga
elemen utama, yaitu : ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas.
Value for money atau nilai untuk uang merupakan
salah satu definisi dari kualitas (Harvey & Green,
1993).

KONSEP VALUE FOR MONEY

ELEMEN UTAMA VFM


Ekonomi

1
2
3

Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat


meminimalisir input resources dengan menghindari pengeluaran yang
dan tidak produktif (Mardiasmo, 2009: 4).

boros

Efisiensi

Efisiensi adalah hubungan antara input dan output di mana barang dan
jasa yang dibeli oleh organisasi digunakan untuk mencapai output tertentu
(Indra Bastian, 2006: 280).
Efektivitas

Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan, di mana


efektivitas diukur berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan,
dan prosedur organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Indra
Bastian, 2006: 280).

INDIKATOR

1
2

Indikator Alokasi Biaya (Ekonomis dan Efisiensi)


Ekonomis artinya pembelian barang dan jasa dengan tingkat
kualitas tertentu pada harga terbaik (spending less). Efisiensi
artinya output tertentu dapat dicapai dengan sumber daya yang
serendah-rendahnya (spending well).

Indikator Kualitas Pelayanan (Efektivitas)


Efektivitas artinya kontribusi output terhadap pencapaian tujuan
dan sasaran yang ditetapkan (spending wisely).

RASIO EKONOMI
Pengukuran
ekonomi hanya mempertimbangkan masukan yang digunakan. Ekonomi

merupakan ukuran relatif. Mardiasmo (2009: 4) menyebutkan bahwa ekonomi
merupakan perbandingan antara input dengan input value. Input dalam hal ini adalah target
anggaran, sedangkan input value adalah realisasi anggaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa
suatu kinerja dikatakan ekonomis apabila realisasi anggaran lebih kecil daripada target
anggaran dan dapat mencapai output sesuai dengan yang ditetapkan.
Rumus
Rasio Ekonomis=
Ketentuan:
- Jika < 100% berarti ekonomis
- Jika > 100% berarti tidak ekonomis
- Jika = 100% berarti ekonomis berimbang

RASIO EFISIENSI
Efisiensi

dapat diukur dengan rasio antara output dengan input.


Semakin besar rasio tersebut maka semakin efisien suatu
organisasi (Indra Bastian 2006: 280). Mardiasmo (2009: 133)
merumuskan efisiensi sebagai berikut:
Rasio Efisiensi
Ketentuan :
- Jika < 100% berarti efisien
- Jika > 100% berarti tidak efisien
- Jika = 100% berarti efisien berimbang

RASIO EFEKTIVITAS
Efektivitas

adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai


tujuannya. Efektivitas tidak menyatakan tentang seberapa besar biaya yang
dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut. Suatu organisasi sektor publik
dapat dikatakan efektif apabila organisasi tersebut dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Mardiasmo, 2009: 134).
Rumus
Rasio Efektivitas
Ketentuan :
- Jika > 100% berarti efektif
- Jika < 100% berarti tidak efektif
- Jika = 100% berarti efektif berimbang

MANFAAT
VALUE FOR MONEY
1.

Meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang


diberikan tepat sasaran.

2.

Meningkatkan mutu pelayanan publik.

3.

Menurunkan biaya pelayanan publik.

4.

Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik.

5.

Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai


akar pelaksanaan akuntabilitas publik (Mardiasmo 2009: 7).

CONTOH SOAL
Pengukuran kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan
didasarkan pada data keuangan berupa APBD dan RAPBD.
Berikut ini disajikan tabel perhitungan rasio ekonomis untuk Pemerintah
Daerah Kabupaten Lamongan untuk tahun anggaran 2009-2013 yang diambil
dari APBD dan RAPBD:

Berikut perhitungan rasio efisiensi untuk Pemerintah Daerah Kabupaten


Lamongan untuk tahun anggaran 2009-2013 yang diambil dari APBD dan
RAPBD:

Perhitungan rasio efektivitas untuk Pemerintah Daerah Kabupaten


Lamongan untuk tahun anggaran 2009-2013 yang diambil dari APBD dan
RAPBD adalah sebagai berikut:

KESIMPULAN

Rasio ekonomis dari tahun 2009-2013 cenderung tidak ekonomis karena


menghasilkan rasio lebih dari 100%.
Hal ini berarti pemerintah kurang sukses dalam mengendalikan biayabiaya
yang dikeluarkan karena biaya yang dikeluarkan lebih besar pada
realisasinya daripada yang telah dianggarkan.
Tetapi, pemerintah telah berusaha dalam pencapaian kinerja yang
ekonomis. Hal ini ditunjukkan dari perkembangan rasio ekonomis yang
selalu meningkat dari tahun ke tahun selama periode 2009- 2013.

Dilihat dari segi efisiensinya, maka kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten


Lamongan cukup efisien karena rasio memperlihatkan hasil kurang dari
100%.
Artinya, pemerintah mampu mengelola keuangan daerah dengan
menggunakan sumber daya dengan tingkat tertentu untuk dapat mencapai
output yang optimum.

Dan kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan efektif jika dilihat dari
rasio efektivitas yang dihasilkan dari tahun 2009-2013. Di mana selama
periode 5 tahun tersebut, perhitungan rasio menunjukkan hasil lebih dari
100%, yang artinya bahwa pemerintah dalam menentukan target
penerimaan telah sukses, dibuktikan dengan pemerolehan realisasi
pendapatan yang lebih besar daripada anggaran pendapatannya.

REFERENSI
http://www.academia.edu/7522924/Pengukuran_Kinerja_dengan_value_for_
money
http://eprints.uny.ac.id/15286/1/skripsi.pdf
http://ejournal.unesa.ac.id/article/13663/57/article.pdf

Anda mungkin juga menyukai