NPM : 21.0102.0005
Kelas : Akuntansi 21A
Prodi : Akuntansi (S-1)
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Mata kuliah : Akuntansi Sektor Publik
Tugas : Resume Materi Pengukuran kinerja pemerintah (Impres No 7 tahun 1999
tentang SAKIP dan LAKIP
Dosen Pengampu: Nur Laila Yuliani, S.E., M.Sc., Ak.
Hari, Tanggal : Selasa, 21 Maret 2023
Pengukuran ekonomi
Konsep ekonomi sangat terkait dengan konsep biaya untuk memperoleh unit input
ekonomi berarti sumber daya input hendaknya diperoleh dengan harga lebih
rendah atau spending list yaitu harga yang mendekati harga pasar ekonomi
merupakan perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dengan satuan
moneter ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat
meminimalisir input resources yang digunakan yaitu dengan menghindari
pengeluaran yang boros dan tidak produktif. Dengan kata lain ekonomi adalah
praktik pembelian barang dan jasa input dengan tingkat kualitas tertentu pada
harga terbaik yang dimungkinkan mardiasmo 2009 Mahmudi 2007 mengartikan
ekonomi sebagai perbandingan antara input sekunder bahan baku personal dan
infrastruktur dengan input primer kas dalam konteks organisasi pemerintahan,
ukuran ekonomi berupa beberapa anggaran yang dialokasikan untuk membiayai
aktivitas tertentu apabila sumber daya yang dikeluarkan berada di bawah anggaran
maka terjadi penghematan sedangkan sebaliknya apabila di atas anggaran maka
terjadi pemborosan.
Pengukuran Efisiensi
efisiensi adalah hubungan antara barang dan jasa atau output yang dihasilkan
sebuah kegiatan atau aktivitas dengan sumber daya input yang digunakan suatu
organisasi program atau kegiatan dikatakan Efisiensi apabila mampu
menghasilkan output tertentu dengan input serendah-rendahnya atau dengan input
tertentu mampu menghasilkan output sebesar-besarnya atas pending well efisiensi
dapat dirumuskan sebagai berikut
output
efisiensi=
input
yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan. Efisiensi
diukur dengan rasio antara output dengan input semakin besar output dibanding
input maka semakin tinggi efisiensi suatu organisasi 2009 ukuran efisiensi
mengukur biaya atas output atau cost of output ukuran efisiensi mengukur
seberapa baik organisasi mampu memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya
untuk menghasilkan output (Mahmudi 2007) dalam pengukuran kinerja value for
money efisiensi dapat dibagi menjadi dua yaitu efisiensi alokasi dan efisiensi
teknis atau manajerial efisiensi alokasi terkait dengan kemampuan untuk
mendayagunakan sumber daya input pada tingkat kapasitas optimal efisiensi
teknis atau manajerial terkait dengan kemampuan mendayagunakan sumber daya
input pada tingkat output tertentu. pengertian efisiensi perhubungan erat dengan
konsep produktivitas pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan
ukuran produktivitas atau efisiensi belum mengindikasikan efektivitas ukuran
efisiensi lebih bersifat relatif proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien
apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan menggunakan
sumber daya dan dana yang terendah-rendahnya terus pending well perbaikan
terhadap efisiensi dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain (mardiasmo
2009: 134)
Pengukuran Efektivitas
Efektivitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya
apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan maka organisasi tersebut telah
berjalan dengan efektif efektivitas hanya melihat apakah suatu program atau
kegiatan telah mencapai kegiatan yang telah ditetapkan pemakaian efektivitas
mengukur hasil akhir dari suatu pelayanan dikaitkan dengan outputnya atau cost
of outcome. Evektivitas menunjukkan kesuksesan atau kegagalan dalam
pencapaian tujuan sebuah kegiatan atau kebijakan di mana ukuran efektivitas
merupakan refleksi output efektivitas terkait dengan hubungan antara hasil yang
diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai efektivitas merupakan
hubungan antara output dengan tujuan secara sederhana efektivitas merupakan
perbandingan antara outcome dengan output. Indikator efektivitas
menggambarkan jangkauan akibat dan dampak atau outcome dari keluaran atau
output program dalam mencapai tujuan program semakin kontribusi output yang
dihasilkan berperan terhadap pencapaian tujuan atau sasaran yang ditentukan
maka semakin efektif proses kerja suatu organisasi.
Untuk mendorong proses pengukuran kinerja dan pelaporan kinerja secara lebih
sistematis pemerintah Indonesia mempunyai sebuah pedoman penyusunan laporan
kinerja yang disebut laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP)
setiap instansi pemerintah wajib menyiapkan menyusun dan menyampaikan
laporan kinerja secara tertulis periodik dan lembaga pelaporan kinerja ini
dimaksudkan untuk mengomunikasikan pencapaian kinerja instansi pemerintah
dalam suatu tahun anggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan
sasaran instansi pemerintah instansi pemerintah yang bersangkutan harus
mempertanggungjawaban serta menjelaskan keberhasilan dan yang bersangkutan
harus mempertanggungjawabkan serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan
tingkat kinerja yang dicapainya kemudian laporan kinerja oleh instansi pemerintah
ini dituangkan dalam dokumen LAKIP. LAKIP dapat dikategorikan sebagai
laporan rutin karena paling tidak disusun dan disampaikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan tahun sekali.
Penanggung jawab penyusun lakip adalah pejabat yang secara fungsional
bertanggung jawab melakukan dukungan administratif di instansi masing-masing
sebagaimana tersebut dalam Inpres nomor 7 tahun 1999, pimpinan instansi dapat
menentukan tim kerja yang bertugas membantu penanggung jawab lakip di
instansinya masing-masing dengan mengacu pada pedoman ini apabila dipandang
perlu tim kerja dan tanggung jawab LAKIP dimaksud dapat berkonsultasi dengan
lembaga administrasi negara atau (LAN) serta badan pengawasan keuangan dan
pembangunan (BPKP). konsultasi dimaksudkan memberitahukan terlebih dahulu
secara lisan maupun tertulis.
Penyusunan LAKIP harus mengikuti prinsip-prinsip laporan pada umumnya yaitu
laporan harus disusun secara jujur objektif akurat dan transparan di samping itu
perlu pula diperhatikan hal-hal berikut
1) prinsip lingkup pertanggungjawaban
2) prinsip prioritas
3) prinsip manfaat
Format laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah minimal terdiri atas hal-
hal berikut
ikhtisar eksekutif
bab 1 pendahuluan
bab 2 rencana strategis
bab 3 akuntabilitas kinerja
Bab 4 penutup
Lampiran-lampiran
Daftar Pustaka
Ulum, Ihyaul dan Hafiez Sofyani. 2016. Akuntansi Sektor Publik. Aditya
Media. Yogyakarta.
Halim, Abdul dan Muhammad Syam Kusufi. 2017. Akuntansi Sektor
Publik. Salemba Empat. Jakarta.
Mardiasmo. 2008. Akuntansi Sektor Publik. Andi Offset. Yogyakarta