Kinerja merupakan pencapaian atas apa yang direncanakan, baik oleh pribadi
bagus. Apabila pencapaian tidak sesuai dengan apa yang direncanakan atau
kurang dari apa yang direncanakan, maka kinerjanya jelek. Kinerja keuangan
Secara umum dapat juga dikatakan bahwa kinerja merupakan prestasi yang
kinerja adalah
18
organisasi.
akan berlanjut Menurut Halim (2001) analisis kinerja keuangan adalah usaha
tersedia.
ukuran kinerja, yaitu rasio kemandirian, rasio efektifitas, rasio efisiensi, rasio
Halim(2007).
daerah dalam satuan persen . Semakin tinggi rasio ini berarti tingkat
Mahsun(2006) :
suatu kegiatan atau prestasi yang dicapai oleh pemerintahdaerah yang diukur
Realisasi Pendapatan
Rasio Efektivitas = ------------------------------ x 100%
Anggaran Pendapatan
kegiatan atau prestasi yang dicapai oleh pemerintah daerah yang diukur
rasio ini, maka semakin efisien, begitu pula sebaliknya. Pada sektor
pelayanan masyarakat adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan baik dan
(output) dengan biaya (input) yang terendah atau dengan biaya minimal
Sangat Efisien 60
Efisien >60 80
Cukup Efisien >80 90
Kurang Efisien >90 100
Tidak Efisien 100
Sumber: Mahsun (2006).
akuntabilitasnya.
23
sedang berjalan.
pemerintahan agar terlaksana secara efisien dan efektif serta untuk mencegah
Daerah (APBD).
dapat dipercaya.
dapat tercapai.
25
menimbulkan aktivitas yang tidak sedikit.Hal itu harus diikuti dengan adanya
keuangan daerah.
26
Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap propinsi, kabupaten, dan kota
pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya
pemerintahan yang baik yang memiliki tiga pilar utama, yaitu transparansi,
dipandang perlu diatur secara khusus diatur dalam Peraturan menteri Dalam
kekayaan pihak lain yang dikuasai daerahsecara lebih rinci dapat dijelaskan
Hak daerah untuk memungut pajak Daerah dan retribusi daerah serta
melakukan pinjaman;
Pengeluaran daerah adalah uang yang keluar dari kas daerah. Seringkali
Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang,
surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai
daerah;
Kekayaan pihak pun yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka
kekayaan pihak lain adaiah meliputi kekayaan yang dikelola oleh orang
1. Pengertian APBD
oleh Pemerintah Daerah dan DPRD dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
dan proyek-proyek daerah dalam satu tahun anggaran dan disisi lain
dianggarkan.
Mursyidi (2009).
30
pada satu tahun anggaran dicatat dalam APBD. Dengan demikian APBD
membiayai
Mamesa (2005).
oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU No. 17 Tahun 2003 pasal 1 butir
dalam APBD.
untuk memenuhi target yang ditetapkan dalam APBD. Demikian pula semua
anggaran APBD sama dengan tahun anggaran APBN yaitu mulai 1 Januari
pencapaian hasil kerja atau output dari perencanaan alokasi biaya atau input
merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat tercapai untuk
realisasi belanja tidak boleh melebihi jumlah anggaran belanja yang telah
pengeluaran atas beban APBD apabila tidak tersedia atau tidak cukup tersedia
Anggaran daerah pada hakekatnya merupakan salah satu alat yang memegang
Nirzawan (2001).
2. Struktur APBD
1) Pendapatan Daerah,
2) Belanja Daerah
3) Pembiayaan.
anggaran pendapatan dan belanja daerah lebih besar dari anggaran belanja
daerah.Sedangkan
33
lebih kecil dari anggaran belanja daerah. Surplus dan defisit merupakan unsur
1. Pendapatan Daerah
Umum Daerah, yang menambah ekuitas dana lancar, yang merupakan hak
daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh
membiayai kegiatannya. PAD terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil
peraturan perundangan yang berlaku. Pajak daerah ini dapat dibedakan dalam
dua kategori yaitu pajak daerah yang ditetapkan oleh peraturan daerah dan
daerah.
pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
34
yang berupa hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan, yang terdiri dari bagian laba Perusahaan Daerah Air
Minum, bagian laba lembaga keuangaan bank, bagian laba lembaga keuangan
non bank, bagian laba perusahaan milik daerah lainnya dan bagia laba atas
kekayaan daerah yang tidak dapat dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga
dan komisi, potong ataupun bentuk lain sebagai akibat penjualan dan atau
b) Dana Perimbangan
Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
1. Dana Bagi Hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN
mendanai
35
tidak mengikat.
36
2. Dana Darurat Dari Pemerintah Dana Darurat adalah dana yang berasal dari
daerah lainnya .
variabel: pendapatan daerah, jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin dan luas
wilayah yang ditetapkan dengan peraturan kepala daerah. Bantuan keuangan yang
pemberi bantuan .
2. Belanja Daerah
Komponen berikutnya dari APBD adalah Belanja Daerah. Belanja daerah meliputi semua
pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar,
yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh
kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan dengan
ketentuan perundang-undangan.
38
Urusan wajib adalah urusan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan hak dan
pelayanan dasar kepada masyarakat yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah
sedangkan urusan pilihan adalah urusan pemerintah yang secara nyata ada dan berpotensi
keunggulan daerah , menurut Halim (2007). Belanja Daerah dibagi atas dua yaitu:
secara langsung oleh adanya usulan program atau kegiatan. Belanja tidak
secara periodik kepada pegawai yan bersifat tetap dan atau kewajiban
kepala daerah.
f. Belanja bagi hasil digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang
ditutup.
2. Belanja langsung
(2007). Berdasarkan
dalam Pasal 50, Kelompok belanja langsung dari suatu kegiatan dibagi
jasa mencakup belanja barang pakai habis, bahan/material, jasa kantor, premi
nilai manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan
pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
dianggarkan dalam belanja modal hanya sebesar harga beli/bangun aset. Belanja
pada belanja pegawai dan/atau belanja barang dan jasa. Dalam Keputusan
dialokasikan pada kegiatan non investasi dan tidak menambah aset daerah.
c. Belanja Modal
3. Pembiayaan daerah
1. Penerimaan Pembiayaan
rekening kas umum daerah dalam tahun anggaran berkenaan. Jumlah yang
daerah yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, atau hasil divestasi penyertaan
anggaran berkenaan.
lainnya.
44
penerimaan yang bersumber dari pelunasan piutang pihak ketiga, seperti berupa
daerah lain, lembaga keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank dan
2. Pengeluaran Pembiayaan
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
a. Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang
memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran.
satu tahun anggaran. Pembentukan dana cadangan ditetapkan dengan peraturan daerah.
program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan, besaran dan
dan beresiko rendah serta dimiliki selama kurang dari 12 (dua belas) bulan.
Investasi jangka panjang antara lain surat berharga yang dibeli pemerintah
pada suatu badan usaha, surat berharga yang dibeli pemerintah daerah
untuk tujuan menjaga hubungan baik dalam dan luar negeri, surat berharga
jangka pendek.
menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) disusun berdasarkan pendekatan kinerja,
yaitu suatu sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja dan
disusun berdasarkan pada sasaran tertentu yang hendak dicapai dalam satu
Dalam menyusun anggaran tahunan, mekanisme dan proses penjaringan informasi pada
dasarnya merupakan bagian dan upaya pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam rencana strategis daerah. Namun demikian, dalam proses ini kebijakan
anggaran harus dijadikan payung bagi eksekutif khususnya unit kerja dalam menyusun
kebijakan anggaran tahunan. Dalam penyusunan rencana kerja masing-masing program harus
sudah memuat secara lebih rinci uraian mengenai nama program, tujuan dan sasaran program
output yang akan dihasilkan, sumber daya yang dibutuhkan, periode pelaksanaan program,
lokasi dan indikator kinerja. Seluruh program yang telah dirancang oleh masing-masing unit
dan bila perlu menyeleksi program-program 19 yang akan dijadikan rencana kerja di masing-
masing unit kerja berdasarkan program kerja yang masuk ke Panitia Eksekutif selanjutnya
disusun dan dirancang draf Kebijakan Pembangunan Dan Kebijakan Anggaran Tahunan
(APBD) yang nantiya akan dibahas dengan pihak Legislatif (Peraturan Menteri Dalam
a. Siklus Anggaran
tugas pemerintahan,
Permendagri Nomor 13 tahun 2006 adalah selisih lebih atau kurang realisasi
belanja, kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum
terselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan. SiLKPA adalah suatu indikator
akan terbentuk bila terjadi surplus ataupun pada APBD dan sekaligus terjadi
seluruh Belanja Modal Daerah maka untuk penyediaan sarana dan prasarana
belanja operasional dan belanja tak terduga daerah. Namun jika jumlah
Menurut Halim (2009) bahwa kelebihan SiLPA yang cukup besar dapat
menjadi tertunda.
realisasian yang lebih besar daripada APBD surplus.Hal ini disebabkan oleh
penetapan SiLKPA.
oleh kepala daerah dan lembaga perwakilan daerah (DPRD).Oleh karena itu,
50
(TAPD).
ketika output kegiatan sudah tercapai atau belum. Ketika output anggaran
tercapai, maka sisa anggaran sering disebut sebagai hasil dari efisiensi dalam
lain pada tahun anggaran berikutnya (free cash flow). Ada dua akibat dari
beban belanja langsung dan belanja tidak langsung itu mendanai kewajiban
51
Namun jika yang ditemui pada anggaran tahun itu adalah SiKPA atau sisa
negatif pada perhitungan anggaran tersebut atau SiKPA pada akhir tahunnya .
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu: Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan Lain-lain PAD yang sah.
b. Dana Perimbangan yaitu: Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana
Alokasi Khusus.
tukarrupiah terhadap mata uang asing, dan Komisi, potongan, ataupun bentuk
oleh daerah.
SiKPA . Oleh sebab itu PAD , belanja dan SiLKPA mempunyai hubungan
yang sangat berkaitan satu sama lain , begitu juga antara PAD dan SiKPA ,
jika PAD mempunyai nilai yang lebih besar dan nilai belanja yang kecil maka
SiLPA akan bernilai positif (surplus) , namun jika PAD mempunyai nilai yang
kecil dari nilai belanja , maka SiLPA bernilai negatif atau SiKPA
(PSAP No. 2)
K. Penelitian Terdahulu
alokasi Belanja Modal. Data sampel terdiri dari 292 Laporan Keuacgan
Pemerintah Daerah yang diambil dari Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI.
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda dengan
menggunakan dua teknik analisis data yaitu Metode analisis deskriptif ini
Ni Putu Dwi Eka Rini Sugiarthi, Ni Luh Supadmi - Pengaruh PAD , DAU,
pengaruh PAD, DAU, dan SiLPA pada belanja modal, serta pengaruh PAD,
modal. Lokasi dari Penelitian ini yaitu Kantor Dinas Pendapatan Daerah
menunjukan PAD, DAU, dan SiLPA berpengaruh positif dan signifikan pada
ekoDomi) mampu memoderasi variabel PAD dan DAU, namun tidak mampu
memoderasi variabel SiLPA pada belanja modal. Teknik analisis data yang
ini yaitu uji asumsi klasik yang terdiri atas uji normalitas, uji autokorelasi, uji
(MRA); uji koefisien determinasi; uji kesesuaian model (uji ); dan uji t
55