dari satu periode dibandingkan dengan periode sebelumnya sehingga dapat diketahui bagaimana
kecenderungan yang terjadi (Halim, 2007:232). Selain itu, dapat dilakukan dengan cara
membandingkan dengan rasio keuangan yang dimiliki suatu pemerintah daerah tertentu dengan
rasio keuangan daerah lain yang terdekat ataupun potensi daerah relatif sama untuk dilihat
bagaimana posisi keuangan pemerintah daerah tersebut terhadap pemerintah daerah lainnya.
Analisis rasio keuangan adalah suatu proses yang mengidentifikasikan ciri-ciri yang penting
tentang keadaan keuangan dan kegiatan perusahaan berdasarkan laporan keuangan yang tersedia.
Menurut Halim (2007: 126) menyebutkan bahwa hasil analisis rasio keuangan dapat
digunakan untuk:
daerahnya.
daerah.
Adapun pihak-pihak yang berkepentingan dengan rasio keuangan pada APBD ini adalah
sebagai berikut.
a. DPRD sebagai wakil dari pemilik daerah (masyarakat).
keuangan daerah.
d. Masyarakat dan kreditor sebagai pihak yang akan turut memiliki saran pemerintah daerah,
Beberapa analisis rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
membiayai sendiri kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang
telah membayar pajak retribusi sebagai sumber pendapatan yang diperlukan daerah.
Kemandirian keuangan daerah ditunjukkan oleh besar kecilnya pendapatan asli daerah
dibandingkan dengan pendapatan daerah yang berasal dari sumber yang lain, misalnya bantuan
pemerintah pusat ataupun dari pinjaman (Halim 2007: 232). Rasio kemandirian dapat
2 berikut:
Menurut Mahmudi (2010 : 142) rasio ketergantungan keuangan daerah dihitung dengan
cara membandingkan jumlah pendapatan transfer yang diterima oleh penerimaan daerah dengan
total penerimaan daerah. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar tingkat ketergantungan
pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat dan / atau pemerintah provinsi. Rasio ini
Pengertian efektifitas berhubungan dengan derajat keberhasilan suatu operasi pada sektor
publik sehingga suatu kegiatan dikatakan efektif jika kegiatan tersebut mempunyai pengaruh
besar terhadap kemampuan menyediakan pelayanan masyarakat yang merupakan sasaran yang
dalam merealisasikan PAD yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan
berdasarkan potensi rill daerah (Halim 2007:234). Rasio efektivitas dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Rasio efisiensi adalah rasio yang menggambarkan perbandingan antara total realisasi
pengeluaran (belanja daerah) dengan realisasi pendapatan yang diterima. Menurut Abdul Halim
Rasio Efisiensi =Total Realisasi Belanja Daerah /Total Realisasi Pendapatan Daerah
60%-80% Efisien
Kurang dari 60% Sangat Efisien
Sumber :Kepmendagri No.690.900.327 tahun 1996
dananya pada belanja rutin dan belanja pembangunan secara optimal. Semakin tinggi presentase
dana yang dialokasikan untuk belanja rutin berarti presentase belanja investasi (belanja
Belum ada patokan yang pasti berapa besarnya rasio belanja rutin maupun pembangunan
terhadap APBD yang ideal, karena sangat dipengaruhi oleh dinamisasi kegiatan pembangunan
dan besarnya kebutuhan investasi yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan yang
ditargetkan. Namun demikian, sebagai daerah di negara berkembang peranan pemerintah daerah
untuk memacu pelaksanaan pembangunan masih relatif besar. Oleh karena itu, rasio belanja
pembangunan yang relative masih kecil perlu ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan
pembangunan didaerah. Nama akun belanja rutin adalah sama dengan belanja operasi sedangkan