JURUSAN AKUNTANSI
2020
Otonomi Daerah
Menurut UU Nomor 23 Tahun 2014 Bab 1 pasal 1 ayat 6 tentang Pemerintahan
Daerah menyebutkan bahwa Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut UU Nomor 23 Tahun 2014 Bab 1 pasal 1 ayat 12 Daerah Otonom yang
selanjutnya disebut Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-
batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus Urusan Pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keuangan Daerah
Keuangan daerah menurut (Mamesah, 1995:25) adalah semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai
dengan uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat yang dapat
dijadikan kekayaan daerah sepanjang belum dimiliki/dikuasai oleh negara atau daerah yang lebih tinggi
serta pihak-pihak lain sesuai ketentuan/peraturan perundangan yang berlaku. Dari definisi tersebut
terdapat hal yang dijelaskan, yaitu sebagai berikut:
a. Yang dimaksud dengan semua hak adalah hak untuk memungut sumber-sumber penerimaan daerah
seperti pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, dan lain-lain, dan/atau hak untuk
menerima sumber-sumber penerimaan seperti dana alokasi umum dan dana alokasi khusus sesuai
peraturan yang ditetapkan. Hak tersebut akan menaikan kekayaan daerah.
b. Yang dimaksud dengan semua kewajiban adalah kewajiban untuk mengeluarkan uang untuk membayar
tagihan-tagihan kepada daerah dalam rangka penyelenggaraan fungsi pemerintahan, infrastruktur,
pelayanan umum, dan pengembangan ekonomi. Kewajiban tersebut akan menurunkan kekayaan daerah.
Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah
Menurut Mahsun (2016:38-49) sistem pengukuran kinerja merupakan suatu sistem yang
bertujuan membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur
finansial dan nonfinansial. Sistem pengukuran kinerja terdiri dari :
a. Perencanaan Strategis
b. Penyusunan Program
• Analisis usulan program baru
• Penelaahan program yang sedang berjalan
• Penyusunan sistem koordinasi program secara terpisah
c. Penyusunan Anggaran
Elemen Pokok Untuk Menilai Pengukuran Kinerja
Menurut Mahsun (2016 : 26-28) elemen pokok suatu pengukuran kinerja antara lain :
Menurut Mahsun (2016:33) berikut manfaat pengukuran kinerja baik untuk internal maupun
eksternal organisasi sektor publik:
1. Memastikan pemahaman para pelaksanaan akan ukuran yang digunakan untuk mencapai
kinerja.
4. Memberikan penghargaan dan hukuman yang objektif atas prestasi pelaksana yang telah
diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.
5. Menjadi alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja
organisasi.
Indikator Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah
Menurut peraturan pemerintah republik Indonesia no. 71 ( 2010 : 19) tentang standar
akuntansi pemerintah, laporan keuangan pokok terdiri dari :
1. Laporan realisasi anggaran (LRA)
2. Laporan perubahan saldo anggaran lebih (Laporan Perubahan SAL)
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan arus kas (LAK)
6. Laporan perubahan ekuitas (LPE)
7. Catatan atas laporan keuangan (Calk)
Pengguna Dan Kebutuhan Informasi Para Pengguna
Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia No.71 ( 2010 : 16) tentang standar
akuntansi pemerintahan, pengguna laporan keuangan tidak terbatas pada:
a) Masyarakat
c) Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman
d) Pemerintah
Analisis Rasio Keuangan Pemerintah Daerah
Menurut Prastowo dan Juliaty (2002:76), Analisis Rasio Keuangan merupakan alat
analisis yang dapat mengungkapkan hubungan matematika antara suatu jumlah dengan
jumlah lainnya yang mempunyai makna.Munawir (1995:137) Analisis Rasio Keuangan
merupakan teknis analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca
atau laporan laba rugi secara individua tau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Untuk
mengukur Rasio Keuangan Daerah analisis pendapatan daerah Mardiasmo (2015:134-135)
• Derajat Desentralisasi
Analisis Belanja Modal terhadap Total Belanja merupakan perbandingan antara total
realisasi belanja modal dengan total belanja daerah.