Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS RASIO KEUANGAN ANGGARAN

PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PADA


PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGADA
NUSA TENGGARA TIMUR

Nicolaus A.W. Godja


NIM. 1523754094

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

JENJANG PENDIDIKAN SARJANA TERAPAN

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI KUPANG

2020
 
Otonomi Daerah
Menurut UU Nomor 23 Tahun 2014 Bab 1 pasal 1 ayat 6 tentang Pemerintahan
Daerah menyebutkan bahwa Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut UU Nomor 23 Tahun 2014 Bab 1 pasal 1 ayat 12 Daerah Otonom yang
selanjutnya disebut Daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-
batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus Urusan Pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keuangan Daerah

Keuangan daerah menurut (Mamesah, 1995:25) adalah semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai
dengan uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat yang dapat
dijadikan kekayaan daerah sepanjang belum dimiliki/dikuasai oleh negara atau daerah yang lebih tinggi
serta pihak-pihak lain sesuai ketentuan/peraturan perundangan yang berlaku. Dari definisi tersebut
terdapat hal yang dijelaskan, yaitu sebagai berikut:

a. Yang dimaksud dengan semua hak adalah hak untuk memungut sumber-sumber penerimaan daerah
seperti pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, dan lain-lain, dan/atau hak untuk
menerima sumber-sumber penerimaan seperti dana alokasi umum dan dana alokasi khusus sesuai
peraturan yang ditetapkan. Hak tersebut akan menaikan kekayaan daerah.

b. Yang dimaksud dengan semua kewajiban adalah kewajiban untuk mengeluarkan uang untuk membayar
tagihan-tagihan kepada daerah dalam rangka penyelenggaraan fungsi pemerintahan, infrastruktur,
pelayanan umum, dan pengembangan ekonomi. Kewajiban tersebut akan menurunkan kekayaan daerah.
Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Menurut Mahsun (2016:25) kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat


pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategik planning suatu organisasi. Istilah
kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu maupun
kelompok individu. Sedangkan Menurut Simons (dalam BPKP, 2000) menyebutkan bahwa
pengukuran kinerja membantu manajer dalam memonitor implementasi strategi bisnis dengan
cara membandingkan antara hasil aktual dengan sasaran dan tujuan strategis.
Dapat simpulkan bahwa pengukuran kinerja (performance measurement) adalah suatu
proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan
sebelumnya, melalui alat ukur finansial dan nonfsinansial. . Kinerja merupakan hasil kerja
yang telah dicapai dari pelakasanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi yang tertuang dalam strategik planning suatu
organisasi
Sistem Pengukuran Kinerja

Menurut Mahsun (2016:38-49) sistem pengukuran kinerja merupakan suatu sistem yang
bertujuan membantu manajer publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur
finansial dan nonfinansial. Sistem pengukuran kinerja terdiri dari :
a. Perencanaan Strategis
b. Penyusunan Program
• Analisis usulan program baru
• Penelaahan program yang sedang berjalan
• Penyusunan sistem koordinasi program secara terpisah
c. Penyusunan Anggaran
Elemen Pokok Untuk Menilai Pengukuran Kinerja

Menurut Mahsun (2016 : 26-28) elemen pokok suatu pengukuran kinerja antara lain : 

1. Menetapkan Tujuan, Sasaran, Dan Strategi Organisasi

2. Merumuskan Indikator Dan Pengukuran Kinerja

3. Mengukur Tingkat Ketercapaian Tujuan Sasaran-Sasaran Organisasi

4. Evaluasi kinerja (feedback, penilaian kemajuan organisasi, meningkatkan kualitas


pengambilan keputusan dan akuntabilitas).
Manfaat Pengukuran Kinerja Sektor Publik

Menurut Mahsun (2016:33) berikut manfaat pengukuran kinerja baik untuk internal maupun
eksternal organisasi sektor publik:

1. Memastikan pemahaman para pelaksanaan akan ukuran yang digunakan untuk mencapai
kinerja.

2. Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah disepakati

3. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan membandingkannya dengan rencana


kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja.

4. Memberikan penghargaan dan hukuman yang objektif atas prestasi pelaksana yang telah
diukur sesuai dengan sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.

5. Menjadi alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja
organisasi.
Indikator Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah

Menurut Lohman (2003:71) Indokator Kinerja (performance indicator) adalah suatu


variabel yang digunakan untuk mengekspresikan secara kuantitatif efektivitas dan efisisensi
proses atau operasi dengan berpedoman pada target-target dan tujuan organisasi. Indikator
Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah menurut Mahsun (2016:77) meliputi :
1. Indikator Masukan (Input)
2. Indikator Proses (Process)
3. Indikator Keluaran (Output)
4. Indikator Hasil (Outcomes)
5. Indikator Manfaat (Benefit)
6. Indikator Dampak (Impact)
Tujuan Dan Fungsi Laporan Keuangan Pemerintah

Menurut Peraturan Pemerintah No.71 ( 2010:41-42) tentang standar akuntansi


pemerintahan, laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi
keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Tujuan
pelaporan keuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber
daya yang dipercayakan kepadanya, dengan:
1) Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas
pemerintah.
2) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan
ekuitas pemerintah.
3) Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi.
4) Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya.
5) Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan
memenuhi kebutuhan kasnya.
6) Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan
kegiatan pemerintah
Komponen Laporan Keuangan

Menurut peraturan pemerintah republik Indonesia no. 71 ( 2010 : 19) tentang standar
akuntansi pemerintah, laporan keuangan pokok terdiri dari :
1. Laporan realisasi anggaran (LRA)
2. Laporan perubahan saldo anggaran lebih (Laporan Perubahan SAL)
3. Neraca
4. Laporan Operasional (LO)
5. Laporan arus kas (LAK)
6. Laporan perubahan ekuitas (LPE)
7. Catatan atas laporan keuangan (Calk)
Pengguna Dan Kebutuhan Informasi Para Pengguna
Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia No.71 ( 2010 : 16) tentang standar
akuntansi pemerintahan, pengguna laporan keuangan tidak terbatas pada:

a) Masyarakat

b) Wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa

c) Pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman

d) Pemerintah
Analisis Rasio Keuangan Pemerintah Daerah

Menurut Prastowo dan Juliaty (2002:76), Analisis Rasio Keuangan merupakan alat
analisis yang dapat mengungkapkan hubungan matematika antara suatu jumlah dengan
jumlah lainnya yang mempunyai makna.Munawir (1995:137) Analisis Rasio Keuangan
merupakan teknis analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca
atau laporan laba rugi secara individua tau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Untuk
mengukur Rasio Keuangan Daerah analisis pendapatan daerah Mardiasmo (2015:134-135)

• Rasio Kemandirian Daerah

• Rasio Ketergantungan Daerah

• Derajat Desentralisasi

• Rasio Efektivitas PAD


• Rasio Efisiensi PAD

• Rasio Efektivitas Pajak Daerah

• Rasio Efisiensi Pajak Daerah

• Rasio Efektivitas Pajak Daerah

• Debt Service Coverage Ratio (DSCR)

• Debt service ratio

• Rasio Utang Terhadap Pendapatan

Analisis Belanja Modal terhadap Total Belanja merupakan perbandingan antara total
realisasi belanja modal dengan total belanja daerah.

• Analisis Belanja Langsung dan Tidak Langsung

• Rasio Efisiensi Belanja

• Rasio Belanja Daerah Terhadap PDRB

Anda mungkin juga menyukai