Makalah Arus Searah (DC)
Makalah Arus Searah (DC)
Disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Alat Ukur Fisika
Oleh :
1. Rovi Wijayanti
050210102054
2. Anggita Yusdian
060210102010
3. Yudha Sasmita
060210102264
4. Meindiar Dwirukmanto
070210102085
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2008
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Darsonval
Darsonval merupakan alat ukur yang mempunyai system dasar berupa
magnet permanent dan magnet kumparan yang bebas bergerak. Gambar di bawah
ini menunjuk sebuah magnet permanent berbentuk tapal kuda dengan kutub dari
besi lunak melekat pada kedua ujungnya. Sebuah kumparan dengan inti dari besi
lunak diletakkan sedemikian rupa di antara kedua kutub utara selatan sehingga
dapat berputar dengan bebas. Sebuah jarum penunjuk dilekatkan pada kumparan
dan akan bergerak saat kumparan berputar.
Ish
Rm
Rsh
Vsh Im .Rm Im
xRm
Ish
Ish
I Im
. (1)
Im .Rm
n Im Im
atau
Rsh
Rm
n 1
.(2)
Ifs
+
Im
Rm
1
Ifs
(/V). 3
Dimana Ifs adalah batas ukur maksimum dari arus. Karena Rs terpasang seri
dengan rangkaian, maka besarnya dapat ditentukan dari
Rs = ( S x Range) Rm 4
Dengan menambah sebuah saklar putar seperti terlihat pada gambar di bawah
ini :
2.
a. Amperemeter DC
Gerak dasar dari sebuah amperemeter arus searah (dc ammeter) adalah
galvanometer PMMC (permanent magnet moving coil). Karena gulungan
kumparan dari sebuah gerakan dasar adalah kecil dan ringan, maka dia hanya
dapat mengalirkan arus kecil. Bila yang akan diukur adalah arus besar, maka
sebagian besar dari arus tersebut perlu dialirkan ke sebuah tahanan yang disebut
tahanan shunt.
Dimana
= arus shunt
b. Mengatur power supply pada tegangan yang ditentukan asisten dan setelah
disetujui oleh asisten, hubungkan pada rangkaian.
c. Menempatkan skala Amperemeter pada 2,5 mA dan menghubungkannya
pada tempat yang telah disediakan.
d. Menghubungkan R2 yang paralel dengan Amperemeter.
e. Mengatur R2 sehingga penunjukan Amperemeter ditengah-tengah dari
skala maksimumnya (1,25 mA).
f. Melepaskan R2 dari rangkaian dan mengukur nilai tahanannya serta,
memasukan hasilnya pada tabel yang telah ada.
g. Mengulangi kembali prosedur diatas (2-6) dengan tegangan suplay yang
berbeda.
Harga tahanan dari R2 yang didapat sama seperti harga tahanan dalam dari
Amperemeter.
power
supply
pada
posisi
minimum
(0
volt)
dan
h. Dengan posisi Vr yang tetap seperti yang terukur pada langkah 7 diatas,
menghubungkan kembali Vr paralel dengan Amperemeter.
i. Mengatur power supply sehingga penunjukan Amperemeter sekarang dan
mengukur pula tegangan power supply serta memasukan hasilnya pada
tabel yang telah ada.
j. Melepaskan Vr dari posisinya dan membaca penunjukan Amperemeter
sekarang dan mengukur pula tegangan power supply serta memasukan
hasilnya pada tabel yang telah ada.
k. Melakukan kembali prosedur seperti pada langkah (8-10) dengan arus
yang diminta 1,0 mA.
b. Voltmeter DC
Konstruksi Voltmeter DC terdiri dari :
o tahanan pengali/multiplier (Rs)
o tahanan dalam galvano (Rg)
o arus masukan galvano (Ig)
Multiplier tahanan untuk mengubah gerakan DArsonval menjadi
voltmeter arus searah. Alat kumparan bergerak pada dasarnya adalah merupakan
galvanometer arus rendah yang mempunyai beda tegangan yang rendah antar
terminal-terminalnya pada pada penyimpangan skala penuh(fsd). Untuk membuat
alat ini mampu mengukur arus yang besar, alat ini harus dirangkaikan dengan
resistansi rendah supaya banyak arus dapat melaluinya. Penambahan sebuah
tahanan seri atau pengali (multiplier), mengubah gerakan PMMC menjadi sebuah
voltmeter arus searah.
Dimana
: Im
Rd
terminal-terminal alat ukur ini diberi tanda positif dan negatif, karena polaritas
harus ditetapkan.
V = Im(Rseri + Rd)
Selanjutnya untuk Rseri menghasilkan :
Rseri = (V Im . Rd) / Im
= (V / Im) - Rd
Biasanya untuk batas ukur sedang yakni sampai 500 Volt pengali
dipasang di dalam kotak voltmeter. Untuk tegangan yang lebih tinggi, pengali
tersebut dipasang pada sepasang apitan kutub di luar kotak yakni untuk mencegah
kelebihan panas di bagian dalam kotak voltmeter.
3.
a. Pada Voltemeter
Kepekaan voltmeter arus searah adalah merupakan faktor yang
penting dalam pemilihan sebuah alat ukur untuk pengukuran tertentu terhadap
tegangan. Sebuah volt meter yang mempunyai sensitivitas rendah dapat
memberikan pembacaan yang tepat sewaktu mengukur tegangan pada
rangkaian tahanan-tahanan rendah. Tetapi apabila pada rangkaian tersebut
mempunyai tahanan yang tinggi jelas menghasilkan pembacaan yang tidak
tepat dan tidak dapat dipercaya. Apabila sebuah volt meter dihubungkan antara
dua titik didalam sebuah rangkain yang bertahanan tinggi maka tahanan dalam
ukur paralel terhadap rangkaian sehingga memperkecil tahanan ekivalen
dalam bagian rangkaian tersebut. Berarti volt meter menghasilkan penunjukan
tegangan yang lebih rendah dari sebenarnya sebelum alat ukur dihubungkan
agar tegangan dan daya dari sumber dapat seluruhnya diberikan pada beban
(dalam hal ini alat elektronik kita) supaya dapat kerja secara maksimal. Efek
yang terjadi ini disebut efek pembebanan.
Contoh :
Sebuah Volt meter dengan kepekaan (sensitivitasnya) 1000
Ohm/Volt membaca 100 Volt pada skala 150 Volt bila dihubungkan diantara
ujung-ujung sebuah tahanan yang besarnya tidak diketahui. Tahanan ini
dihubungkan secara seri dengan sebuah milli ampere meter. Bila milli ampere
meter membaca 5 ma, tentukanlah besar tahanan yang terbaca, nilai tahanan
aktual dari tahanan yang diukur, kesalahan karena efek pembebanan volt
meter.
Penyelesaian :
Dengan mengabaikan tahanan dalam pada milli ampere meter,
harga tahanan yang tidak diketahui adalah Rx sebesar 20 KW. Sebelum
dipasang alat ukur Volt meter, besar arus pada mA sama dengan arus pada Rx
(seri) sebesar 5 mA. Akan tetapi sesudah dipasang alat ukur Volt meter, besar
arus menjadi :
I1 = It I2
= 5 mA 0,666 mA
= 4,334 mA (Rv //Rx)
Besarnya kesalahan yang terjadi dalam % dapat dihitung :
Kita ulangi lagi contoh diatas yang mana jika milli amperemeter menunjukkan
800 mA dan volt meter menunjukkan 40 Volt pada skala 150 Volt.
Besarnya tahanan pada volt meter adalah :
Sebelum dipasang Volt meter besar arus pada rangkaian = 800 mA. Sesudah
dipasang alat ukur yang paralel dengan Rx arus menjadi :
Besarnya harga Rx dapat dicari :
Rx = 50,010 Ohm.
Kesalahan-kesalahan ini adalah akibat dari efek pembebanan yang
terdapat pada Volt meter dan hal ini dapat dihindari dengan menggunakan alat
secermat mungkin. Kesalahan dengan tidak sengaja (random erros) biasanya
penyebabnya tidak diketahui dan terjadi walaupun semua kesalahan sistematis
telah diperhitungkan. Cara satu-satunya untuk membetulkan kesalahan ini
adalah dengan menambah jumlah pembacaan dan menggunakan cara-cara
statis untuk mendapatkan pendekatan yang paling baik terhadap harga yang
sebenarnya.
b. Pada Ammeter
Pemasangan ammeterpada rangkaian adalah secara seri. Semua
ammeter pasti mempunyai hambatan dalam sehingga akan menambah
hambatan rangkaian yang akan diukur. Besarnya kesalahan pembacaan oleh
meter tergantung besarnya nilai hambatan dalam hambatan rangkaian yang
akan diukur.
R1
R1
Ie
Im
Rm
(a)
(b)
E
R1
(1)
Dengan memasang meter seri dengan R1 (gambar b) maka arus yang mengalir
akan berkurang menjadi :
Im
E
R1 Rm
Ie R1 Rm
KesalahanPembebanan 1
x100%
Ie
4.
Galvanometer
(2)
alat untuk menyelidiki besar dan arah arus induksi pada suatu rangkaian
alat ukur untuk pengukuran arus DC yang sering dipakai sebagai detektor
arus berupa kumparan putar .
Oleh karena galvanometer merupakan
kepekaan tinggi, maka dari itu galvanometer dipakai pada pengukursn dengan
tegangan yang sangat kecil. Bila akan terdapat suatu tegangan antara dua titik
pada satu jaringan listrik, maka arus akan mengalir dalam alat pengukur
(galvanometer) yang dihubungkan antara kedua titik tersebut, dan akan
menyebabkan dibangkitkanya suatu moment penggerak. Cara inilah yang
dipergunakan dalam jembatan wheatstone.
1.
2.
Torsi ini diimbangi oleh torsi yang dihasilkan oleh restoring spring
3.
Sensitivitas galvanometer
1. sensitivitas arus : perbandingan antara defleksi (d) dengan arus yang
menghasilkannya
SI
d mm
I A
d mm
V mV
d
mm
SI
I
A
1. Galvanometer Balistik.
Kontruksi Galvanometer Balistik sama dengan Galvanometer
kumparan putar, kecuali:
a. Galvanometer ini mempunyai peredaman elektromagnetis yang sangat
kecil.
b. Mempunyai periode osilasi yang panjang.
Persyaratan tersebut penting untuk galvanometer yang dipakai untuk
pengukuran pengisian listrik. Kenyataannya,momen inersia kumparan dibuat
sedemikian besar sehingga seluruh muatan melewati galvanometer sebelum
kumparannya mempunyai cukup waktu untuk bergerak. Dalam hal ini ayunan
pertama kumparan sebanding dengan muatan yang melalui galvanometer.
Kumparan yang berisolasi dapat dihentikan secara cepat dengan peredam arus
eddy. Kumparan bergerak setelah muatan yang diukur melewatinya. Selama
kumparan bergerak, tidak ada arus yang melewatinya sehingga persamaan
geraknya adalah :
J
Dengan arti
d '
d
D
C
2
dt
dt
( D / 2 J )
Ue
sin( o t )
2. Galvanometer Vibrasi
Galvanometer vibrasi banyak digunakan sebagai pendeteksi titik nol
pada jembatan AC.
Galvanometer vibrasi terdiri atas kumparan putar yang terletak antara
kutub-kutub magnet permanen yang kuat. Pada dasarnya frekuensi osilasi
kumparan sangat tinggi, hal ini diperoleh dengan penggunaan konstanta
pengontrolan yang besar nilainya dan sistem bergerak yang sangat
kecil
d '
d
D
C Glm sin
2
dt
dt
5. Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat pengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk
menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan
hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini
menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat
pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
Beberapa pengertian lain dari adalah :
Ohmmeter merupakan alat ukur untuk mengukur resistansi.
komponen dalam keadaan rusak atau baik, serta untuk menentukan berapakah
besar nilai Resistansinya.
Misalkan sebuah resistor mempunyai kode warna : coklat, hitam,
merah dan toleransi emas artinya resistor tersebut mempunyai nilai resistansi
sebesar 1000 ohm dengan toleransi 5%, maksudnya resistor tersebut masih
dikatakan baik bila setelah diukur nilainya masih diantara +/- 5% dari 1000 ohm,
atau antara 950 sampai 1050 ohm
Cara mengukurnya sebagai berikut :
Pilih batas ukur (range) apakah : x1, x10, x100, atau x1000 (sesuaikan dengan
nilai resistor)
Terlebih dahulu, hubung singkat kabel penyidik agar jarum meter bergerak
kearah kekanan dan dapat diatur supaya menunjukkan pada skala maksimum
dengan memutar tombol Zero Adjust, maksudnya agar pembacaan meter dapat
/ sesuai dengan skala dan range yang dipakai.
Baca papan skala sesuai dimana jarum meter berhenti, dan kalikan pembacaan
dengan batas ukur. Misalnya jarum menunjukkan pada skala 10 dan batas ukur
menggunakan x 100, maka nilai resistor tersebut adalam 1000 ohm.
6. Multimeter
Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai
VOM (Volt/Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan
(ohmmeter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter yaitu
multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih
akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori
dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
Pemilihan multimeter
Sebuah digital multimeter merupakan pilihan terbaik pertama,
berharga lebih murah dan cocok untuk pengujian proyek sederhana. Jika
membeli multimeter analog yakinkan bahwa bersensitivitas tinggi setidaknya
20k /V atau lebih pada jangkah/range DC , kurang dari itu tidak cocok untuk
pengukuran elektronik. Penandaan sentisitivitas normalnya berada pada pojok
skala meter, abaikan nilai AC yang lebih rendah (sensitivitas pada jangkah AC
tidak penting), jika nilai DC yang lebih tinggi menjadi sangat kritis.Yang ada
pada analog multimeter yang dijual murah untuk pekerjaan listrik dalam mobil
sensitivitasnya sangat rendah.
1. Multimeter Digital
Arus DC: 200A, 2000A, 20mA, 200mA, 10A (biasanya tak berpemutus
arus disambung dengan socket khusus).
2. Multimeter Analog
contoh : sebuah meter dengan sensitivitas 20k/V dan saat jangkah 10V maka
resistansinya 20k/V 10V = 200k.
Berkebalikan, multimeter digital memiliki resistansi konstan 1M
(often 10M) untuk seluruh jangkah ukur tegangan DC. Ini lebih dari cukup
untuk seluruh rangkaian.
Untuk resistansi gunakan skala lebih tinggi, tidak hanya itu dia
dibaca terbalik dan tidak linear (termasuk jaraknya). Titik peletakan sakelar
jangkah sehingga anda tahu berapa pengalinya untuk pembacaan.
Contoh pembacaan ditampilkan sebagai berikut :
Jangkah 10
: 260
Jangkah 1k
: 26k
pilih 1k
range.
d. Balik sambungan ini. sebuah diode tidak tersambung dengan cara ini
sehingga meter menunjukan resistansi tak terhingga (infinite) (berada pada
sisi kiri skala).
7. Aplikasi Multimeter
CARA KALIBRASI
1. Hubungkan multimeter dengan L-meter. Ambilah sebuah inductor untuk
kalibrasi. Misal menggunakan linduktor dengan nilai 1 microhenry.
Kemudian aturlah variabel resistor 2K sehingga menunjukkan nilai 100
mV pada multimeter digital. Ada baiknya sesuaikan saklar pemilih range
tegangan baik. Sehinngga 1 mikrohenry = 1 millivolt.
2. Mungkin akan terjadi permasalahan pada saat kalibrasi. Hal ini disebabkan
yang
menganggu
induktor
atau
bisa
juga
sistem
dengan
tahanan
dalam
yang
rendah.
Ada
baiknya
BAB III
KESIMPULAN
Arus DC merupakan suatu rangkaian yang besar tegangannya dan
arusnya tidak tergantung pada waktu. Dimana macam macam alat ukur yang
digunakan dalam arus DC antara lain Darsonval, shunt ayrton, galvanometer,
ohmmeter dan multimeter. Alat ukur arus DC mempunyai system dasar berupa
magnet permanent dan magnet kumparan yang bebas bergerak.
a. Darsonval
Darsonval merupakan alat ukur yang mempunyai system dasar berupa
magnet permanent dan magnet kumparan yang bebas bergerak.
b. Shunt Ayrton dan Multiplier
Multiplier tahanan untuk mengubah gerakan Darsonval menjadi voltmeter
arus searah.
c. Galvanometer
Galvanometer adalah alat ukur yang memiliki kepekaan tinggi. Oleh karena
itu galvanometer dipakai pada pengukuran dengan tegangan yang sangat kecil.
d. Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat pengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan
mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan
yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm.
e. Multimeter
Multimeter adalah alat tes yang sangat berguna dengan mengoperasikan
saklear banyak posisi, meter dapat secara cepat dan mudah dijadikan sebagai
sebuah voltmeter, sebuah ammeter atau sebuah ohmmeter. Alat ini mempunyai
berbagai penepatan (disebut range) pada setiap mempunyai pilihan AC atau
DC.
DAFTAR PUSTAKA
Sapiie, Soedjana. 2000. Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik. Jakarta : Pradnya
Paramita.
Subekti, Agus. 1993. Alat-alat Ukur Listrik. Jember : Universitas Jember
Subekti, Agus. 1992. Pengantar Eksperimen. Jember: Universitas Jember
Sutrisno. 1986. ELEKTRONIKA Teori dan Penerapanya. Bandung: ITB
http://www.google.co.id/search?hl=id&q=ohmmeter+adalah&meta=cr
%3DcountryID
http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/06/galvanometer.html
http://209.85.175.104/search?
q=cache:uKTTdgLzDswJ:www.sipoel.unimed.in/file.php/62/Materi_Kuliah/Mate
ri_1.doc+%22pengertian+efek+pembebanan%22&hl=id&ct=clnk&cd=3&gl=id
http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/05/pengukuran-tahanan-dalamtahanan-shunt.html
http://anawinta.wordpress.com/2008/02/04/multimeter-alat-elektro-penting/
http://cappels.org/dproj/Lmeter/lmet.htm