ABSTRAK
Dalam industri produksi semen terdapat tempat penyimpanan stock material
yang dikenal dengan istilah silo. Salah satu jenis silo adalah silo clinker, dimana
silo tersebut dijadikan tempat penyimpanan clinker yang siap untuk digiling ke
proses berikutnya. Keluaran silo clinker diatur dengan menggunakan teknologi
weight feeder. Keluaran ini yang merupakan titik keluarnya debu dari sistem atau
yang dikenal dengan dusty area. Debu pada akhirnya menumpuk dan harus
dikembalikan ke sistem lagi dengan tambahan biaya tenaga tambahan.
Bag filter tipe pulse jet merupakan salah jenis dedusting sistem yang sesuai
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hal ini didasarkan pada ukuran yang
tersedia, kapasitas yang dihisap, perawatan yang mudah, dan harga yang
terjangkau. Effisiensi akan didapat jika bag filter difabrikasi dengan
memanfaatkan sarana dan prasana yang dimiliki. Harga yang mahal yaitu sekitar
Rp. 200.000.000 dan waktu yang lama yaitu sekitar 3 bulan, membuat pengadaan
unit baru menjadi kurang effisien.
Perancangan bag filter ini menggunakan standar HGRS, yang merupakan
standar internal perusahaan. Sebelum dilakukan perancangan, dilakukan
pengamatan terlebih dahulu agar bag filter yang dirancang dapat memenuhi
kebutuhan. Selanjutnya hasil rancangan yang telah jadi, divalidasi dengan
menggunakan software pro-engineering.
Hasil rancangan bag filter memiliki nilai A/C ratio 1.15 m 3/m2.min, total
filtration area 43.54 m2 dan can velocity 0.52 m/s. Rancangan ini memiliki
effisiensi waktu 66.67% dan effisiensi biaya 37.4%.
Kata kunci : bag filter, dusty area, clinker silo.
ABSTRACT
There is stock storage material known as silos in the cement production
industry. One type of the silo is clinker silo, which is used as a storage for fine
material to the next process. The output of clinker silo set using weight feeder
technology. This output is a dust discharge point of the system, known as dusty
areas. Eventually accumulate dust and must be returned to the system again with
the addition of additional man power costs.
Pulse jet bag filter is one type of dedusting system that can overcome these
problems. It is based on the sizes available, inhaled capacity, easy maintenance,
and affordable price. Efficiency will be obtained if the bag filter was fabricated by
utilizing facilities and infrastructures owned. The high price of around Rp.
200,000,000 and a long time is about 3 months, making the procurement of new
units to be less efficient.
The design of this filter bag using HGRS standard, which is the company's
internal standards. Prior to the design, made the observation first in order to bag
filter that is designed meets the need. Furthermore, the design of which has been
finished, validated using the pro-engineering software.
The design has an A/C ratio1.15 m3/m2.min, total filtration area of 43.54 m2
and velocity can 0.52 m/s. With 66.67% of time efficiency and cost efficiency of
37.4%.
Keywords: bag filter, dusty area, clinker silo
1. Pendahuluan
Dalam industri produksi semen
terdapat tempat penyimpanan stock
material yang dikenal dengan
istilah silo. Salah satu jenis silo
adalah silo clinker, dimana silo
tersebut
dijadikan
tempat
penyimpanan clinker yang siap
untuk digiling ke proses berikutnya.
Keluaran silo clinker diatur
dengan menggunakan teknologi
weight feeder. Hal ini dapat
digambarkan seperti gambar I-1
2. Dasar Teori
Bag filter adalah alat untuk
memisahkan partikel kering dari
gas (udara) pembawanya. Di dalam
bag filter, aliran gas yang kotor
akan partikel masuk ke dalam
beberapa longsongan filter (disebut
juga kantong atau clotch bag) yang
berjajar secara paralell, dan
meninggalkan debu pada filter
tersebut. Aliran debu dan gas dalam
bag filter dapat melewati kain
(fabric) ke segala arah. Partikel
debu tertahan di sisi kotor kain,
sedangkan
gas
bersih
akan
melewati sisi bersih kain[2]
= 0,52 m/s
Nilai can velocity masuk standar
yaitu dibawah 1,2 m/s.
4.3 Potensi Tegangan Tarik
Tegangan Tarik terjadi di casing
house, Hopper dan Tipping Valve
Tabel IV-2. Tegangan Tarik
= Q/A
= 50 m3/h /43,54 m2
= 1,15 m3/m2.min
Nilai A/C Ratio masuk dalam standar
yaitu dibawah 1,2 m/min
C. Nilai Can Velocity:
Can Velocity
n)
= Q / A1 (A2 .
= 3.000 m3/jam /
((1,87m 1,33m)
(3,14 x 0,06352) . 70)
= 1.874 m/jam
4
[15]