Anda di halaman 1dari 3

Cara Membaca Ayat: Alif Laam Miim

Pertanyaan:
Beberapa org kesulitan baca alif lam mim, kaf-ha-ya-ain-shad, dan ayatayat semisalnya. Bisakah ustad jelaskan cara dan teori mmbacanya yg
mudah!
Terima kasih
Dari: Abdullah
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ala rasulillah, amma badu,
Ada 2 teori untuk memudahkan memahami huruf semacam ini:
Pertama, huruf-huruf hijaiyah di awal surat (Mafatih As-Suwar) disebut
dengan huruf muqathaah. Muqathaah secara bahasa artinya terputusputus. Disebut huruf muqathaah karena huruf ini dibaca secara terputusputus, sehuruf demi sehuruf, dan tidak bersambung.
Tulisan: kita baca alif laam miim, dan bukan alam, atau alim, atau
ilam.
Tulisan: kita baca tha siin miim, dan bukan thasam, atau thisam, atau
thasim.
Kedua, dalam qiraah Imam Hafsh dari Ashim (cara baca yang mengikuti
riwayat dua ulama qiraah), huruf muqathaah dibaca sebagaimana nama

aslinya dalam abjad hijaiyah, dengan tetap mengikuti kaidah tajwid dalam
cara membacanya.
Sebagai contoh:
Tulisan : kita baca alif laam miim. Atau jika kita tulis dalam teks arab:

Kita menemukan ada 3 hukum tajwid pada teks ini:
1. Mad aridh lis sukun, yaitu pada kata []. Pada kata ini terdapat dua
huruf mati yang bergandengan: alif dan mim. Kaidahnya: jika ada dua
huruf mati yang bergandengan dan huruf pertama adalah huruf illah
maka dihukumi mad aridh lis sukun, yang dibaca 4 6 harakat. Huruf
illah : [ ] yang berfungsi memanjangkan.
2. Idhgham mimii atau idgham mutamatsilain, yaitu pada kata: [] . Di
situ mim mati ketemu mim di depannya. Dan idgham mutamatsilain
dibaca ghunnah (ditahan dengan mendengung).
3. Mad aridh lis sukun pada kata []. Pada kata ini terdapat dua huruf
mati yang bergandengan: ya dan mim. Sehingga berlaku hukum mad
aridh lis sukun, yang dibaca 4 6 harakat.
Untuk memudahkan cara baca, di Alquran cetakan indonesia, huruf lam
dan mim diberi harakat ~ (seperti alis), mengingatkan agar dibaca
panjang. Karena hukum tajwid yang berlaku adalah mad aridh lis sukun.
Meskipun bisa jadi, tanda seperti ini tidak kita jumpai pada Alquran
cetakan yang lain. Namun cara membacanya tetap sama.
Sebagai tambahan, anda berlatih membaca . Cara baca yang benar:
Kaaf ha ya aiin shaad. Atau jika ditulis lebih lengkap:



Kita menemukan beberapa hukum tajwid pada kalimat di atas:
1. Mad aridh lis sukun, pada kata []. Pada kata ini terdapat dua huruf
mati yang bergandengan: alif dan fa. Kita punya kaidah: jika ada dua
huruf mati yang bergandengan dan huruf pertama adalah huruf illah
maka dihukumi mad aridh lis sukun, yang dibaca 4 6 harakat.
2. Mad thabii, pada kata [ ]dan [], yang panjangnya 2 harakat. Karena
itu, pada tulisan di atas, huruf ha dan ya tidak diberi harakat alis.
3. Mad layn, pada kata: [], karena ada ya dan nun yang mati,
sementara harakat sebelum ya bukan kasrah. Mad layn dibada 4 6
harakat.
4. Ikhfa pada pertemuan antara ain dan shad [
] , di situ nun mati
ketemu huruf shad. Hukum nun mati atau tanwin yang ketemu huruf
shad dan beberapa saudaranya, dibaca samar mempersiapkan untuk
mengucapkan shad.
5. Mad aridh lis sukun, pada kata [
] . Sebagaimana penjelasan
sebelumnya.
6. Qalqalah kubro, pada kata [
] , karena di situ dal mati di akhir kata.
Dan cara membacanya dengan dipantulkan.
Allahu alam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan
Pembina KonsultasiSyariah.com)

Anda mungkin juga menyukai