•┈┈┈┈┈┈┈┈•❅❖❅•┈┈┈┈┈┈┈┈•
📝 Transkrip Program Bisa Reguler Pekan 2
🎧 Pengisi Materi ::: Ustadz Nur Fajri Romadhon حفظه اهلل تعاىل
📚 Dars 3 ::: Ta’aruf: Mengenal Hamzah dan Cara
Penulisannya di Awal dan Akhir Kata
⌛ Durasi Video ::: 21.09 Menit
•┈┈┈┈┈┈┈┈•❅❖❅•┈┈┈┈┈┈┈┈•
َ
بسم اّلل الرمحن الرحيم
َ
السالم عليكم ورمحة اّلل وبراكته
ّ َ
وال حول وال قوة إال،احلمد اّلل والصالة والسالم ىلع رسول اّلل وىلع آهل وصحبه ومن وااله
َ
أما بعد،باّلل
Insya Allah kita kali ini akan belajar lanjutan dari program Ta’aruf -
Terampil Imla Huruf -. Dan kali ini kita akan membahas bagaimana menulis
hamzah.
Hamzah dalam bahasa Arab bisa menjadi nama orang dan bisa jadi nama
ْ َ
huruf. Kalau yang nama huruf maka ha-nya ha besar: هم َزة. Kalau hamzah nama
َْ
orang, ha-nya ha kecil: مح َزة. Misalnya Hamzah ريض اهلل عنه, paman Nabi ﷺ.
①. Hamzah
ْ َْ
qatha’ ()هم َزة القطع
ْ َ
ْ ْ ْ َ
②. Hamzah washal ()هم َزة ال َوصل
Hamzah al-qatha’ adalah hamzah yang selalu ada dan selalu dibaca, baik
dia di depan, di tengah, atau di akhir, baik di awal kalimat, atau di tengah-
tengah kalimat. Kalau konteksnya al Qur’an, walaupun sekali lagi, ilmu imla’
jangan selalu merujuk kepada al Qur’an, karena al Qur’an memiliki aturan
lebih dari sekedar aturan imla’.
Tapi di dalam al Qur’an kita mengenal konsep hamzah washal dan hamzah
َ َ َ َْ
qatha’. Di mana hamzah qatha’ selalu dibaca. Misalnya: ( ألهاكم اتلَكثرini selain
penulisan al Qur’an). Di surat at-Takatsur. Ini saya tulis tidak dengan tulisan
H a l . 1 | 12
Transkrip Bisa Regular Pekan 2
rasm Utsmaniy, tapi dengan imlaiy saja. Di sini hamzahnya hamzah qatha’. Selalu
َ َ َ َْ ْ َ َْ َ
dibaca, misalnya: ِمْسِب اهلل الرمحن الرحيم ألهاكم اتلَكثر.
َ ََْ
Tapi ketika di surat sebelumnya: القارعة, hamzahnya hamzah washal. Kalau
َ َ ْ ْ َ محن
kita sambung dengan basmalah: الرحيم القارعة
َ ْ الر
َ ِمْسِب اهلل. Tidak di baca.
َ ََْ
Hanya di baca ketika di awal: القارعة, kalau di tengah-tengah bacaan tidak
dibaca. Dan dia tentu hanya ada di awal kata, tidak mungkin di tengah atau
di akhir. Dan bentuknya memang mirip alif, walaupun di sebagian penulisan
َْ
ada yang membedakannya dengan ra’sush shad istilahnya ()ٱ. Disebut رأس
َ (kepada shad) semata-mata karena dia seperti kepalanya shad. Dan kenapa
الصاد
ْ ْ ْ َ
shad yang dipilih? Karena singkatan dari washl ()هم َزة ال َوصل. Tapi itu di al
Qur’an biasanya, dan di sebagian mushaf juga, tidak di semua mushaf. Kalau
di tulisan biasa cukup dengan hamzah yang seperti alif. Di alif lam misalnya,
ْ ْ
baik yang syamsyiyah atau yang qamariah. Atau di fi’il amr: اق َرأmisalnya. Nanti
akan kita pelajari.
ْ ْ
Dan اق َرأsendiri, hamzah yang kedua hamzah qatha’, kalau hamzah yang
awal ini hamzah washl. Adapun hamzah qatha’ maka pada dasarnya sering
disimbolkan dengan kepala ()أ, dan variasinya -nanti akan kita pelajari-. Dan
َْْ َْ
kepala ini disebut dengan ( رأس العيkepalanya ‘ain). Kenapa? Karena dahulu
sekali, ketika orang Arab menggunakan tartib abjadi, abjad hawas (yang telah
kita pelajari sebelumnya), mereka tidak memiliki dua huruf yang berbeda
untuk hamzah dan alif. Hamzah dan alif satu huruf, ya sudah itu-itu saja.
Hamzah tidak ada huruf tersendiri, dia alif, istilahnya alif yabisah.
Alif ada dua:
َ ْ َْ
َ
1. ( اْللف اْلابسةkering)
َ ِّ َ َْ
2. ( اْللف اللينةlembut)
Yang lembut itu maksudnya alif biasa, yang kita sebut alif. Alif yabisah itu
yang kita sebut hamzah. Jadi mereka dahulu tidak memiliki huruf tersendiri.
Tapi lama-lama mereka membutuhkan juga.
Tapi FYI, perlu di ketahui juga bahwa mushaf Utsmaniy awalnya selain
tidak bertitik untuk pembeda huruf, juga tidak berharakat. Tidak ada naqd
H a l . 2 | 12
Transkrip Bisa Regular Pekan 2
i’jal, tidak ada naqd i’rab, dan juga tidak ada hamzah. Dan memang di antara
hikmahnya selain menyederhanakan penulisan dan mereka waktu itu belum
mengenal yang seperti itu; alasan yang ketiga adalah karena memang pada
akhirnya agar mengakomodir banyak qira’at.
Jadi tidak ditulisnya hamzah dalam mushaf-mushaf Utsmaniyyah adalah:
1. Karena memang mereka belum membedakan alif dalam penulisan. Dalam
pengucapan sudah pasti, dalam penulisan saja belum memberikan huruf
khusus untuk hamzah.
2. Karena mereka mau menyederhanakan. Toh mereka juga faham, jadi
sederhanakan saja tanpa perlu ditulis, belum butuh.
3. Agar satu mushaf, rasmnya bisa mengakomodir banyak qira’at.
Kemudian al Khalil bin Ahmad al Farahidi, salah seorang ulama tabi’in.
Wafat di tahun 170H. Tabi’in kecil atau tabi’ut tabi’in besar, wallahu a’lam bish
shawab. Beliau ini tokoh besar dalam ilmu Bahasa Arab. Beliau founder dari
ilmu ‘arudh. Beliau akhirnya melihat dan berijtihad: huruf yang paling dekat
makhrajnya dengan hamzah.
H a l . 3 | 12
Transkrip Bisa Regular Pekan 2
Oleh karena ini al Khalil memilih ‘ain dan mengambil kepalanya saja.
jadilah tulisan hamzah.
Sekarang kita belajar hamzah qatha’ dahulu, karena hamzah washal
sederhana.
Bagaimana kita menulis hamzah qatha’? Misalnya thairatun (pesawat),
karena saya sedang di bandara. Apakah َطاإ َرة, atau َطائ َرة, atau َطاء َرة, atau َطاؤ َرة,
yang mana?
ََْ ََْ
Lalu menulis zarqa (biru), favorite saya. Apakah زرقاأ, ataukah زرقائ,
ََْ ََْ
ataukah زرقاء, ataukah ?زرقاؤAtau bagaimana?
ْ ْ ْ
Atau dzi’bun (serigala). Ataukah ذأب, ataukah ذئب, ataukah ذؤب, ataukah
?ذ ْءبIni pertanyaan.
Jadi bagaimana caranya ketika hamzah qatha’ di depan, di tengah, dan di
belakang?.
Harus pakai alif, tidak boleh tidak, kalau tidak pakai alif salah.
Tapi bagaimana kalau:
H a l . 4 | 12
Transkrip Bisa Regular Pekan 2
Ini di depan. Kaidahnya tadi: yaitu selalu ditulis dengan alif, kalau dia
fathah atau dhammah maka ra’sul ‘ainya ditaruh di atas; dan kalau dia kasrah,
kepala ‘ainnya ditulis di bawah tongkat alif.
Maka harus tau juga: fathah temannya alif, kasrah temannya ي, dhammah
temannya و, kalau sukun atau mad (tidak fathah, tidak kasrah, tidak dhammah)
maka tidak ada apa-apa, terbang, mufradah istilahnya.
َ َ َ ََ ََ
Contoh yang fathah: ( نبأberita besar), ( نشأtumbuh). Tadi نبأ, mungkin ada
ََ
yang bertanya, ini نبأharakat hamzahnya kan dhammah? Jawabannya: karena
dia mengikuti harakat sebelumnya, bukan harakat hamzah. Kita tidak
pedulikan harakat si hamzah. Kalau hamzah di belakang kita hanya fokus pada
harakat sebelum huruf terakhir. Fokus di situ saja.
H a l . 5 | 12
Transkrip Bisa Regular Pekan 2
Contoh yang di atas ى, atau istilah lainnya di atas kursi, atau di atas
َ َ َ ْ
nabrah: ( قارئpembaca). ر-nya kasrah. Sama saja قارئ, قارئ. Kemudian fi’il يْبئ
(menyembuhkan, membersihkan). Walaupun hamzahnya dhammah. Karena
yang penting adalah harakat sebelumnya.
ْ ْ
Yang وmisalnya: ( لؤلؤmutiara). Dhammah sebelumnya. Mau dia لؤلؤsama,
ْ
ditulis di atas وhamzahnya. Atau misalnya: ( امرؤseseorang). Lihat harakat
sebelumnya ر.
Kalau sukun, atau pokoknya dia bukan fathah, bukan kasrah, bukan
َ ( َجdatang), hamzahnya terbang.
dhammah, maka dia terbang. Misalnya: اء
Sebelumnya alif, dianggap seperti sukun, tidak berharakat fathah, kasrah,
َ ْ
ْ ن, وضوء. Atau misalnya huruf liin:
dhammah. Atau misalnya huruf mad lain: ِسء
ْ َ , atau sukun betulan: ( ج ْزءsebagian), ( م ْلءsepenuhnya). Ini terbang.
َشء
Jadi kaidahnya sekali lagi: kalau di belakang, cara menulis hamzah selalu
mengikuti harakat huruf sebelum terakhir. Kalau dia fathah maka dia ditulis
di atas alif; kalau dia kasrah, ditulis di atas ;ىkalau dia dhammah, di atas ;و
kalau dia sukun, terbang.
Kita ulangi. Kalau yang di depan tadi selalu dengan alif. Tinggal atas –
bawahnya saja.
Nanti atas bawahnya juga mempengaruhi yang di belakang juga.
ََ ََ
Misalnya tadi نبأ, kalau نبإkepala ‘ainnya diletakkan di bawah. Tapi tetap
ََ
pakai alif, hanya kepalanya saja: نبإ. Atau mubtada misalnya, sama.
آمي يا رب العاملي
ً َ ً َ ً َ ْ َ َ َ َ َ
َوع َمال متَق َبال، َور ْزقا َطيِّبًا،الله َم إنا ن ْسألك عل ًما ناف ًعا
H a l . 6 | 12
Transkrip Bisa Regular Pekan 2
•┈┈┈┈┈┈┈┈•❅❖❅•┈┈┈┈┈┈┈┈•
H a l . 7 | 12
Transkrip Bisa Regular Pekan 2
•┈┈┈┈┈┈┈┈•❅❖❅•┈┈┈┈┈┈┈┈•
📝 Transkrip Program Bisa Reguler Pekan 2
🎧 Pengisi Materi ::: Ustadz Nur Fajri Romadhon حفظه اهلل تعاىل
📚 Dars 4 ::: Ta’aruf: Mengenal Hamzah dan Cara
Penulisannya di Tengah Kata
⌛ Durasi Video ::: 17.29 Menit
•┈┈┈┈┈┈┈┈•❅❖❅•┈┈┈┈┈┈┈┈•
َ
بسم اّلل الرمحن الرحيم
َ
السالم عليكم ورمحة اّلل وبراكته
ّ َ
َوبعد،احلمد اّلل والصالة والسالم ىلع رسول اّلل
H a l . 8 | 12
Transkrip Bisa Regular Pekan 2
fathah. Yas (sukun), a (fathah). Menang fathah maka ditulis di atas alif. Ingat
ََ ْ َ
fathah identik dengan alif. Contoh lain: mas’alah مسألة.
َ ِّ َ
Atau contoh lain: fathah lawan kasrah. Misalnya: sayyiah سيئة. Kalau di
َّ َ َ َ
al Qur’an kasrah ditulisnya di bawah ()سيئة. Atau qaariatun قارئة. Kenapa
ditulis di atas ya’? karena fathah (no.3) lawan kasrah (no.1) menang kasrah.
Hamzahnya ditulis di atas ya’, bukan di atas alif.
Misalnya contoh lagi: dhammah (no.2) lawan fathah (no.3). Ingat jangan
lupa dhammah ini maksudnya harakat si hamzah, dan fathah harakat sebelum
hamzah. Misalnya: yaqrauun (mereka sedang membaca). Berarti menang
siapa? Menang dhammah. Jangan lupa urutan kekuatannya: kasrah – dhammah
َ َْ
– fathah – sukun. Maka ditulis di atas wawu يق َرؤ ْون. Begitu. Misalnya: yamla-
ََْ ْ َ ْ َ
uhu يملؤه. Yakla-ukum يكلؤكم. A – U, maka menang dhammah, ditulis di
atas wawu.
Atau misalnya lagi: kasrah (no.1) melawan sukun (no.4). Lebih-lebih lagi,
َ َْ
menang kasrah pasti. Seperti: as-ilatun أسئلة.
Kasrah (no.1) lawan fathah (no.3), menang kasrah pasti. Taqraiina, maka
َْ َْ
ditulisnya تق َرئي, menang kasrah. Begitu.
Dan penting diingat bahwa pada akhirnya, kaidah yang disebutkan ini
kaidah default (standar). Semakin advance, ada memang beberapa kasus
pengecualian, atau orang Arab memberi dua opsi. Tapi karena Ta’aruf ini
program awal untuk bekal para peserta pembelajar sharaf, kemudian nanti
nahwu, dan seterusnya untuk menulis kata-kata dalam bahasa Arab dengan
pensil, dengan pulpen, atau bahkan dengan ketikan, tapi mungkin kalau imla
bagusnya dengan tulisan tangan agar benar-benar terlatih serius kaidahnya.
Karena kalau mengetik bisa saja sudah otomatis tersambung. Karena ini
tingkat dasar maka yang pengecualian dan dua opsi-dua opsi tersebut
sengaja tidak diberikan. Jadi ingat ini pelajaran imla’ dasar, yang insya Allah
ini sudah sangat mencukupi untuk pembelajaran. Dan diingat sekali lagi,
jangan dibandingkan dengan al Qur’an. Karena mushaf al Qur’an kaidahnya
tidak hanya kaidah imla’ di sana, ada ilmu rasm, ada ilmu dhabt di sana.
H a l . 10 | 12
Transkrip Bisa Regular Pekan 2
Di harf ada di al ()ال. Dan yang lebih akurat penyebutannya dengan ال,
َ َْ
walaupun ada yang menyebutnya اْللف َوالالم. Tapi ingat secara konsep
yang lebih detail yang sudah modern ini bukan alif, ini namanya hamzah
washal. Buktinya bisa di baca, kalau alif tidak bisa dibaca. Kenapa disebut
alif? Jangan lupa sejarahnya bahwa hamzahpun dahulu sekali namanya
alif, barengan dengan alif, satu huruf. Seperti dijelaskan Imam al Azhari,
Imam Ibnu Khallikan, Ibnu Manzhur dalam Lisanul ‘Arab. Tapi lebih
akurat sekarang kita sebut al. Apalagi mengingat kaidah bahwa semua
huruf yang terdiri dari lebih dari satu huruf maka dibaca dan disebut
ْ َ ْ َْ
ُّ العي َو, منkita tidak ْ
dengan bacaannya. Kita tidak sebut عنdengan انلون
ْ ْ ْ ْ
ُّ الميم َوtapi من. Tapi kalau dia satu huruf baru kita sebut dengan
sebut انلون
ْ
َ , لـ, huruf jar, kita sebut الالم, kaf: لي َس َ َْ
namanya, misalnya: بـdisebut اْلاء
ْ َ َكمثْلهmisalnya, kita sebut الْ ََكف. Tapi kalau dia harf terdiri dari lebih
َشء
dari satu huruf: dua, tiga, empat, atau lebih, maka dia disebut dengan
ْ ْ َ ََ َ ََ َ ََ
tulisannya من, ف, إىل, ىلع, لعل, كأن.
H a l . 11 | 12
Transkrip Bisa Regular Pekan 2
•┈┈┈┈┈┈┈┈•❅❖❅•┈┈┈┈┈┈┈┈•
H a l . 12 | 12