3. Isymam (mencampurkan).
Adalah mencampurkan dammah pada sukun dengan memoncongkan bibir
atau mengangkat dua bibir (mecucu - Jawa).
Dalam al-Qur'an bacaan ini hanya terdapat pada 1 tempat, yakni:
1. Surat Yusuf ayat 11: ََل تَأۡ َمنَّا
4. Naql (memindah)
Adalah membaca lam sukun (" )ألal" diganti dengan harakat huruf hamzah
sesudahnya (i) "i" sehingga menjadi (" )ألali" kemudian huruf hamzah
kasrah (i) "i" dari kata " "ٱسۡ مdibuang, sehingga berbunyi (lismu) kemudian
dihubungkan dengan "س َ "بِ ۡئmaka menjadilah bacaan (bi'sa lismu).
Dalam al-Qur'an, ayat yang mesti dibaca naql hanyalah ada pada 1 tempat,
yakni:
1. Surah al-Hujurat: 11: س ٱِل ِۡسمَ ِب ۡئ
Hamzah qoth’i adalah hamzah yang selalu terucap (tidak gugur pelafalannya) sesuai dengan
tanda bacanya. Hamzah qoth’i dapat terletak di awal atau di tengah-tengah bacaan dengan
berbagai kaidah penulisan seperti berikut:
ٱ ا ل َل ؤ ئ
Dinamakan Qoth’i (putus) karena jika bertanda sukun dilafalkan dengan cara memutus bacaan
diantara dua huruf, atau dalam transliterasi Indonesia sama seperti membaca tanda petik/ koma
atas. Aturan bacaannya harus dilafalkan dengan jelas (izhar).
Contoh:
Dinamakan Washol (sambung) karena berfungsi sebagai penyambung bacaan sukun atau
tasydid yang terdapat di awal bacaan.
Dalam beberapa mushaf yang tidak membedakan hamzah washol dengan alif biasa atau alif
thobi’i (tidak ada tanda di atas alif), maka hamzah washol dicirikan dengan selalu diikuti
dengan huruf bertanda sukun atau tasydid.
Hamzah washol hanya dilafalkan apabila berada di awal bacaan dan gugur pelafalannya (atau
diganti dengan ‘ni’) jika berada di tengah bacaan.
Lebih jelas mengenai aturan bacaannya dapat diuraikan sebagai berikut:
o Jika terletak di awal bacaan dan diikuti huruf lam maka dibaca fathah.
Contoh :
> َالنَّ ِاس-- ٱلنَّ ِاس > َالْ ُح َط َم ُة-- ٱلْ ُح َط َم ُة
o Jika hamzah washol terdapat di awal kata dengan huruf ketiga berbaris dhomma (fi’il amr = kata
perintah), maka dibaca dhommah.
Contoh :
> ُا ْزد ُِج َر-- ٱ ْزد ُِج َر ُ> ُا ْْسُد-- ُٱ ْْسُد
o Hamzah washol sama’i (tanpa kaedah), terdapat pada 7 kata benda (isim) berikut dibaca kasroh
(apa pun harokat pada huruf ketiga):