Anda di halaman 1dari 2

Keutamaan Membaca, Mengajarkan, dan

Mengamalkan Al Quran
By meeftha | 18/05/2017
0 Comment

Keutamaan Membaca, Mengajarkan, dan Mengamalkan Kitab Suci Al Quran


A. Keutamaan Membaca Al Qur’an
Begitu banyak hadis yang menjelaskan keutamaan membaca Al Qur’an, karena itu dalam kesempatan
ini kami hanya menukil terjemahannya agar supaya tidak terlalu banyak pembahasannya:

‫اقرأوا ْالقُرْ آن فَِإنَّهُ يَْأتِي يَ ْوم ْالقِيَا َمة َشفِيعًا َألصْ َحابه (رواه مسلم‬
 

1.       “Bacalah Al Qur’an, karena kelak di hari Kiamat Al Qur’an itu menjadi syafaat (penolong) bagi
yang membaca.” (H.R. Muslim, dari Abu Umamah).
2.       “Di akhirat kelak, akan didatangkan pembaca Al Qur’an dan Al Qur’annya, yaitu orang yang mau
mengamalkan isi kandungan bacaannya itu.” (H.R. Muslim, dari Nawas bin Sam’an).
3.       “Orang yang pandai membaca Al Qur’an, kelak masuk surga bersama Rasul, sedang orang yang
tidak lancar (tertegun-tegun) membacanya, maka mendapat dua pahala.” (H.R. Bukhari-Muslim, dari
Aisyah).
4.       “Orang mukmin yang membaca Al Qur’an bagaikan buah utrujal, yang baunya harum dan rasanya
nikmat, sedang orang mukmin yang tidak membaca Al Qur’an bagaikan buah kurma, yang tiada bau
walaupun rasanya nikmat. Dan orang munafik yang membaca Al Qur’an bagaikan buah yang harum
baunya tetapi tidak berasa, sedang orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an bagaikan buah
hanzhalah, yang baunya tidak enak rasanya pun tidak enak.” (H.R. Bukhari-Muslim, dari Musa Al-
Asy’ari).
5.       “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari firman Allah, maka baginya satu pahala yang
digandakan menjadi sepuluh pahala, sehingga mengucapkan  Alif, Lam, Mim itu terhitung tiga
huruf.” (H.R. Turmudzi, dari Ibnu Mas’ud).
6.       “Seseorang yang dalam benaknya tidak ada Al Qur’an, maka ia bagaikan rumah yang rusak.” (H.R.
Turmudzi, dari Ibnu Abbas).
7.       “Barangsiapa yang menghendaki bertemu Allah kelak, maka muliakan ahli Allah, yaitu orang yang
membaca Al Qur’an.” (Dari Abu Hurairah).
B. Keutamaan Mengajarkan Al Qur’an

َ ْ‫َخ ْي ُر ُك ْم َم ْن تَ َعلَّ َم ْالقُر‬


 ‫آن َو َعلَّ َمهُ (رواهالبخاري‬
1.  “Sebaik-baik kalian, adalah orang yang belajar Al Qur’an, kemudian mengajarkannya.” (H.R.
Bukhari, dari Utsman bin Affan).
2.  “Sampaikan dariku, walaupun seayat.” (H.R. Bukhari, dari Turmudzi dan Ahmad).Dengan
mengajar, berarti telah melaksanakan perintah Rasulullah saw. dan tentunya akan mendapat
pahala.
3. “Barangsiapa yang mati, maka terputus amalnya, kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah,
ilmu yang bermanfaat dan anak saleh, yang mau mendo’akan orangtuanya.” (H.R. Bukhari-
Muslim).
Dalam kaitannya dengan tema ini,maka guru termasuk orang yang ilmunya bermanfaat, yaitu
bermanfaat untuk dirinya sendiri dan diajarkan atau disampaikan kepada orang lain, sehingga ia
menerima pahala dari dirinya yang mengamalkan, murid, serta cucu murid dan seterusnya. Di
samping itu, orangtua yang mau mengajarkan Al Qur’an pada anaknya, maka anaknya menjadi saleh
dan setelah orangtua meninggal, ia dapat berdoa melalui Qur’annya, dan orangtua itu mendapat
pahala terus-menerus.
C. Keutamaan Mengamalkan Al Qur’an
“Orang yang mengamalkan isi kandungan Al Qur’an, berarti dalam hidupnya tidak akan tersesat
dari jalan yang buruk dan ia memiliki pegangan hidup yang abadi, dijamin kebenarannya, universal
isinya dan tidak ada tandingannya.” (H.R. Hakim).
 

“Orang yang semula mengamalkan isi kandungan Al Qur’an, kemudian meninggalkannya, maka ia
seperti himar yang diberi kitab Taurat tetapi tidak bisa mempergunakan dan mengfungsikan. Dan
orang itu tergolong orang yang zalim.” (Q.S.62, Al Jumu’ah:5)
Dan masih banyak lagi dalil tentang keutamaan membaca, mengajarkan, ataupun mengamalkan Al
Qur’an.

Anda mungkin juga menyukai