Anda di halaman 1dari 14

Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik

a. Arti Biaya Overhead Pabrik


Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung.
b. Jenis-jenis Biaya Overhead Pabrik
Yang termasuk biaya overhead pabrik adalah:
1. Biaya bahan penolong
Adalah biaya bahan yang digunakan untuk membantu penyelesaian suatu produk
yang jumlahnya relative kecil. Misalnya lem dalam perusahaan percetakan, pernis
dan paku dalam perusahaan mebel.
2. Biaya tenaga kerja tak langsung
Adalah upah yang dibayarkan kepada karyawan pabrik secara ini antara lain upah
pisik tidak berhubungan dengan proses pembuatan produk. Termasuk dalam
kelompok ini antara lain upah mandor, gaji manager produksi, gaji pegawai
administrasi pabrik.
3. Biaya penyusutan aktiva tetap pabrik
Adalah biaya penyusutan atas aktiva tetap yang dipergunakan di pabrik untuk
penyelesaian produk baik secara lansung maupun tidak langsung, misalnya biaya
penyusutan gedung pabrik, mesin-mesin, kendaraan pabrik
4. Biaya reperasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan dan perawatan mesin, gedung
pabrik dan peralatan pabrik lainnya.
5. Biaya asuransi
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk menmbagi resiko yang terjadi dalam proses
produksi, biaya asuransi gedung pabrik, biaya asuransi karyawan pabrik.
6. Biaya-biaya yang timbul karena penggunaan jasa pihak lain
Adalah biaya-biaya yang timbul karena penggunaan jasa pihak lain guna
penyelesaian dan kelancaran proses produksi, misalnya biaya listrik dan air untuk
keperluan pabrik.
7. Biaya-biaya yang terjadi di departemen pembantu
Dalam perusahaan yang memiliki departemen pembantu, misalnya departemen
bengkel atau pembangkit tenaga listrik, maka semua biaya yang terjadi di
departemen pembantu tersebut diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik.
c. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik
BOP dapat digolongkan sebagai berikut:
A. Ditinjau dari hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
1) BOP tetap (Fixed factory overhead cost)
Adalah BOP yang sampai tingkat tertentu jumlahnya konstan, tidak terpengaruh

oleh adanya perubahan tingkat produksi.


Contoh: Biaya penyusutan gedung pabrik,PBB pabrik, amortisasi patent dan lainlain.
2) BOP variable (Variabel factory overhead cost)
Adalah BOP yang jumlahnya terpengaruh dengan perubahan tingkat produksi
volume kegiatan dimana perubahannya sebanding dengan perubahan volume
kegiatan.
Contoh : biaya listrik, uang lembur, biaya bahan bakar, biayaperlengkapan pabrik.
3) BOP semi variable
Adalah BOP yang mengandung unsur tetap dan variable. Jumlahnya terpengaruh
oleh perubahan tingkat produksi, tetapi perubahannya tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Termasuk dalam kelompok ini antara lain:
PPh karyawan yang ditanggung perusahaan, biaya pemeliharaan mesin, biaya
pemeriksaan.
B. Ditinjau dari hubungannya dengan departemen-departemen yang ada dalam
pabrik
1) BOP langsung departemen
Adalah BOP yang terjadi dalam suatu departemen dan menjadi beban departemen
itu. Misalnya BOP departemen perakitan merupakan BOP langsung departemen
perakitan.
2) BOP tak langsung departemen
Adalah BOP yang didistribusikan kepada departemen-departemen yang ada dalam
pabrik sehingga menjadi beban departemen-departemen itu. Misalnya biaya
penyusutan gedung pabrik yang didistribusikan kepada departemen produksi
merupakan BOP tak langsung bagi departemen produksi.
III. Metode Pembelajaran:
a. Metode Ceramah
b. Metode Tanya Jawab
c. Metode Pemberian Tugas
IV. Langkah langkah Pembelajaran:
a. Kegiatan Awal : Memotivasi siswa agar berminat terhadap materi yang akan
disampaikan.
b. Kegiatan Inti : Menyampaikan materi pengelolaan Biaya Overhead Pabrik
c. Kegiatan Akhir : Memberi tugas kepada siswa.
V. Sumber Belajar :
- Akuntansi Biaya, Mulyadi
- Modul Mengelola . Biaya Overhead Pabrik
- Buku buku Akuntansi yang Relevan.

VI. Penilaian
a.- Tehnik : Tes Tertulis
- Instrumen : Uraian
- Soal Instrumen :
1. Apa yang dimaksud dengan biaya overhead pabrik (BOP)?
2. Tuliskan 7 jenis BOP!
3. Sebutkan pengolongan BOP ditinjau dari hubungannya dengan perubahan
volume kegiatan!
4. Sebutkan pengolongan BOP ditinjau dari hubungannya dengan departemendepartemen yang
ada dalam pabrik!
5. Tentukan biaya-biaya dibawah ini yang termasuk biaya variable:
a)Biaya listrik pabrik
b)Biaya bahan penolong
c)Biaya bahan bakar
d)Amortisasi paten
e)Biaya reperasi dan pemeliharaan mesin
f)Biaya asuransi pabrik
g)Uang lembur
h)Biaya penyusutan mesin-mesin
i) Biaya sewa pabrik
j) Biaya pengawasanc. Kunci Jawaban:
1. Arti Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung.
2. Jenis-jenis BOP:
1.Biaya bahan penolong
2.Biaya tenaga kerja tak langsung
3.Biaya penyusutan aktiva tetap pabrik
4. Biaya reperasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
5. Biaya asuransi
6. Biaya-biaya yang timbul karena penggunaan jasa pihak lain
7. Biaya-biaya yang terjadi di departemen pembantu
3. Ditinjau dari hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
a)BOP tetap (Fixed factory overhead cost)
b)BOP variable (Variabel factory overhead cost)
c)BOP semi variable
4. Ditinjau dari hubungannya dengan departemen-departemen yang ada dalam
pabrik

a)BOP langsung departemen


b)BOP tak langsung departemen
5. Tentukan biaya-biaya dibawah ini yang termasuk biaya variable:
a)Biaya listrik pabrik
b)Biaya bahan penolong
c)Biaya bahan bakar
d)Biaya reperasi dan pemeliharaan mesin
e)Uang lembur
http://mustofamanga.blogspot.com/2013/02/biaya-overhead-pabrik.html
Biaya Overhead Pabrik

1.

Apa itu BOP

BOP (Biaya Overhead Pabrik) adalah biaya biaya bahan tak langsung, buruh tak
langsung, dan biaya biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah di identifikasikan
atau dibedakan langsung pada suatu pekerjaan, hasil produksi/tujuan biaya akhir
(Usry & Hammer, 1991 368).
Pendapat ahli lainya menyatakan bahwa biaya overhead pabrik merupakan setiap
biaya yang tidak secara langsung melekat pada suatu produk, yaitu semua biayabiaya diluar biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya overhead pabrik mencakup biaya produksi lainnya seperti pemanasan ruang
pabrik, penerangan, penyusutan pabrik dan mesin-mesin. Biaya pabrik seperti
pemeliharaan, gudang bahan-bahan dan hal lain yang memberikan pelayananpelayanan kepada bagian produksi juga merupakan bagian dari biaya overhead
pabrik. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.
Biaya penjualan dan biaya distribusi, dan semua biaya administrasi juga
diperhitungkan sebagai biaya overhead sepanjang biaya-biaya tersebut tidak dapat
secara langsung dihubungkan dengan unit produk (Pass, Lowes dan Davis, 1998
118).
Berbagai macam biaya overhead pabrik harus dibebankan kepada semua pekerjaan
yang terlaksana selama suatu periode. Oleh karena itu, untuk dapat membebankan
biaya overhead pabrik secara merata kepada setiap produk digunakan tarif biaya
overhead
pabrik yang ditentukan dimuka.
2.

Manfaat Tarif BOP

Manfaat tarif BOP dapat dipakai sebagai alat untuk membebankan BOP kepada
produk dengan teliti, adil dan cepat dalam rangka menghitung harga pokok produk.
Alasan Pembebanan Biaya Overhead Pabrik kepada Produk atas dasar Tarif yang
Ditentukan Di Muka:
1.
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik atas dasar biaya sesungguhnya terjadi
seringkali mengakibatkan berubah-ubahnya harga pokok per satuan produk yang
dihasilkan dari bulan yang lain. Apabila Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya
terjadi dibebankan kepada produk, maka harga produksi per satuan mungkin akan
berfluktasi karna sebab berikut ini : Perubahan tingkat kegiatan produksi dari bulan
ke bulan, perubahan tingkat efisiensiproduksi, adanya Biaya Overhead Pabrik yang
terjadi secara sporadik, menyebar tidak merata selama jangka waktu setahun dan
Biaya Overhead Pabrik tertentu seirng terjadi secara teratur pada waktu-waktu
tertentu.
2.
Dalam perusahaan yang menghitung harga pokok produksinya dengan
menggunakan metode harga pokok pesanan, menejemen memerlukan informasi
harga pokok produksi per satuan pada saat pesanan selesai dikerjakan.
Langkah Langkah Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik. Penentuan tarif Biaya
Overhead Pabrik dilaksanakan melalui tiga tahap berikut:
1)

Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Dalam hal ini harus diperhatikan tingkat kegiatan (kapasitas) yang akan dipakai
sebagai dasar penaksiran Biaya Overhead Pabrik. Ada tiga macam kapasitas yang
dapat dipakai yaitu :
a.
Kapasitas praktis adalah kapasitas teoritis dikurangi dengan kerugiankerugian waktu yang tidak dapat dihadiri karna hambatan-hambatan intern
perusahaan.
b.
Kapasitas normal adalah kemampuna perusahaan untuk memproduksi dan
menjual produknya dalam jangka panjang.
c.
Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan adalah kapasitas sesungguhnya
yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan datang. Untuk
kelemahanya yaitu akan berakibat terjadinya perbedaan yang besar pada tarif
Biaya Overhead Pabrik dari tahun ke tahun dan sebagai akibat perubahan yang
besar pada tarif Biaya Overhead Pabrik dari period eke periode.
2)
Memilih Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Kepada Produk. Ada
berbagai macam dasar yang dapat di pakai yatiu :
a.
Satuan Produk adalah metode yang langsung membebankan Biaya Overhead
Pabrik kepada produk.

b.
Biaya Bahan Baku adalah Biaya Overhead Pabrik yang dominan bervariasi
dengan nilai bahan baku, maka pembeban Biaya Overhead Pabrik adalah kepada
biaya bahan baku yang dipakai. Bila Biaya Overhead Pabrik bervariasi dengan
jumlah (berat) bahan baku, maka pembeban Biaya Overhead Pabrik adalah kepada
kuantitas bahan baku yang dipakai.
c.
Biaya Tenaga Kerja adalah Biaya Overhead Pabrik yang mempunyai hubungan
erat dengan jumlah tenaga kerja langsung, maka pembebanan Biaya Overhead
Pabrik adalah kepada biaya tenaga kerja langsung. Metode ini mengandung
kelemahan sebagai berikut : Biaya Overhead Pabrik harus dipandang sebagai
tambahan nilai produk dan Jumlah biaya tenaga kerja langsung merupakan jumlah
total upah dengan tarif tinggi dan rendah.
d.
Jam Tenaga Kerja Langsung adalah jumlah upah (hasil kali jumlah jam kerja
dengan tarif upah) dengan jumlah jam kerja, maka pembebanan Biaya Overhead
Pabrik atas dasar upah tenaga kerja langsung. Apabila Biaya Overhead Pabrik
mempunyai hubungan erat dengan waktu untuk membuat produk, maka
pembebanan Biaya Overhead Pabrik adalah jam tenaga kerja langsung.
e.
Jam Mesin adalah Biaya Overhead Pabrik bervariasi dengan waktu
penggunaan mesin maka pembebanan Biaya Overhead Pabrik adalah jam mesin.
3)

Menghitung Tarif Biaya Overhead Pabrik

Tarif Biaya Overhead Pabrik dipecah menjadi dua macam yaitu :


a.
b.

Tarif Biaya Overhead Pabrik tetap


Tarif Biaya Overhead Pabrik variabel

Dalam Akuntansi Biaya terdapat dua pendapat mengenai elemen biaya yang
dimasukan dalam harga pokok produksi. Pendapat pertama mengatakan bahwa
semua biaya produksi merupakan harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung dan Biaya Overhead Pabrik, baik yang berprilaku
tetap maupun yang variabel. Pendapat kedua mengatakan bahwa harga pokok
produksi hanya terdiri dari biaya-biaya produksi yang berprilaku variabel saja jadi
harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan Biaya Overhead Pabrik variabel.
3.

Penggolongan BOP Atas Dasar Tingkah Laku Biaya

1)

Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Sifatnya

Biaya Overhead Pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung. Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam Biaya Overhead
Pabrik dikelompokan menjadi beberapa golongan berikut ini :

a.
Biaya Bahan Penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi
atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relative kecil
bila dibandingkan dengan harga pokok produksi tersebut.
b.
Biaya Reparasi dan Pemeliharaan adalah biaya reparasi dan pemeliharaan
berupa biaya suku cadang, biaya bahan habis pakai dan harga perolehan jasa dari
pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan.
c.
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya
tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu.
d.
Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap adalah
biaya-biaya depersiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan ekuipmen,
perkakas laboratorium, alat kerja, dan aktiva tetap lain yang digunakan pabrik.
e.
Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu adalah biaya-biaya
asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan ekuipmen, asuransi
kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi kerugian trial-run.
f.
Biaya Overhead Pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran
uang tunai adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar perusahaan,
biaya listrik PLN dan sebagainya.
2)
Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Prilakunya Dalam Hubungan
Dengan Perubahan Volume Produksi Penggolongan Biaya Overhead Pabrik ini dapat
dibagi menjadi tiga golongan yaitu :
a.
Biaya Overhead Pabrik variable adalah Biaya Overhead Pabrik yang berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
b.
Biaya Overhead Pabrik tetap adalah Biaya Overhead Pabrik yang tidak
berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu.
c.
Biaya Overhead Pabrik semivasiabel adalah Biaya Overhead Pabrik yang
berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya Overhead
Pabrik yang bersifat semivariabel dipecah menjadi dua unsur yaitu biaya tetap dan
biaya variabel.
3)
Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Hubungannya Dengan
Departemen
Ditinjau dari hubungan dengan departemen-departemen yang ada dalam pabrik,
Biaya Overhead Pabrik dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :
a.
Biaya Overhead Pabrik langsung departemen adalah Biaya Overhead Pabrik
yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati
departemen tersebut.

b.
Biaya Overhead Pabrik tidak langsung departemen adalah Biaya Overhead
Pabrik yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu departemen.
4.

Penggunaan Anggaran Fleksibel Untuk Tarif BOP

1.

Karakteristik Anggaran Fleksibel

Anggaran fleksibel memperhitungkan perubahan- perubahan biaya yang terjadi


sebagai konsekuensi dari perubahan aktivitas. Anggaran fleksibel (flexible budget)
memberikan estimasi mengenai berapakah biaya yang seharusnya terjadi untuk
setiap tingkat aktivitas dalam rentang waktu tertentu. Pada saat anggaran fleksibel
digunakan dalam evaluasi kinerja, biaya aktual di bandingkan dengan biaya yang
seharusnya terjadi pada tingkat efektivitas aktual selama periode tertentu dan
bukan dengan biaya yang dianggarkan dari anggaran awal (original budget).
2.

Bagaimana Anggaran Fleksibel Bekerja

Pendekatan anggaran fleksibel mengakui bahwa suatu anggaran tidak harus statis.
Berdasarkan tingkat efektivitas aktual, anggaran dapat disesuaikan untuk
menunjukkan berapa besar biaya yang seharusnya terjadi untuk aktivitas tertentu.
Untuk mengilustrasikan bagaimana anggaran fleksibel berjalan, Victoria menulis
laporan bagi Rick, laporan tersebut mudah disusun. Laporan tersebut menunjukkan
bagaimana biaya overhead dapat diharapkan untuk berubah, tergantung pada
tingkat aktivitas bulanan. Dalam rentang aktivitas 4.900 sampai 5.200 kunjungan
klien, biaya overhead tetap diharapkan untuk tetap sama. Untuk biaya overhead
variabel, ia mengalikan biaya-biaya per klien ($1,20 untuk perlengkapan penataan
rambut, $4 untuk sambutan klien dan $0,20 untuk listrik) dengan jumlah kunjungan
klien yang tepat untuk masing-masing kolom. Sebagai contoh $1,20 biaya
perlengkapan penataan rambut dikalikan dengan 4.900 kunjungan klien untuk
memperoleh total biaya sebesar $5.880 untuk perlengkapan penataan rambut pada
tingkat aktivitas tersebut.
3.

Menggunakan Konsep Penganggaran Fleksibel Dalam Evaluasi Kinerja

Victoria menerapkan konsep penganggaran fleksibel untuk menyusun sebuah


anggaran berdasarkan jumlah kunjungan klien aktual selama bulan maret.
Anggaran tersebut disusun dengan mengalikan tingkat aktivitas aktual dengan
rumus biaya untuk tiap-tiap kategori biaya variabel. Sebagai contoh, dengan
menggunakan $1,20 per kunjungan klien, maka total biaya untuk perlengkapan
penataan rambut dengan 5.200 kunjungan klien seharusnya adalah sebesar $6.240.
karena biaya aktual untuk perlengkapan penataan rambut adalah $6.400 , maka
akan timbul varians tidak menguntungkan (unfavorable) sebesar $160.
Dengan menggunakan pendekatan anggaran fleksibel, perusahaan akan
mempunyai cara yang lebih baik dalam menilai apakah biaya overhead terkendali.
Meskipun demikian, analisisnya tidak sederhana untuk perusahaan yang

menyediakan berbagai produk dan jasa. Jumlah unit yang dihasilkan atau jasa yang
diberikan mungkin bukan ukuran yang tepat bagi keseluruhan aktivitas.
4.

Beda Antara Serapan & Variabel

Biaya overhead pabrik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:


1.

Biaya overhead pabrik variable

Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya
akan berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya
overhead pabrik variabel adalah biaya bahan penolong.
2.

Biaya overhead pabrik tetap

Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya
(dalam kisaran tertentu) tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume
kegiatan. Contoh biaya overhead pabrik tetap adalah pajak bumi dan bangunan,
biaya penyusutan aktiva tetap, dan biaya sewa gedung pabrik.
3.

Biaya overhead pabrik campuran

Biaya overhead pabrik campuran dapat dibedakan menjadi biaya overhead pabrik
semivariabel, misalnya biaya listrik pabrik dan biaya telepon pabrik, dan biaya
overhead pabrik bertahap, misalnya gaji supervisor dan gaji inspektur.

http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:http://fsundari.blogspot.com/2013/01/biaya-overhead-pabrik.html

Pengertian dan Tujuan Biaya Overhead Pabrik (BOP)


Pengertian
Pada uraian sebelumnya telah dijelaskan bahwa biaya- biaya yang secara tidak
langsung ikut berperan dalam proses produksi dimasukkan ( dikelompokkan ) ke
dalam biaya overheadpabrik.
Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) adalah biaya biaya dalam pabrik
yang dikeluarkan sehubungan dengan proses produksi, kecuali biaya bahan baku
lansung dan biaya tenaga kerja langsung . oleh karena terlalu banyaknya jenis
biaya yang muncul didalam operasional pabrik, maka diperlukan perhatian yang
khusus.

Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan yang terperinci


mengenai biayabiaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses
produksi selama periode yang akan datang , meliputi jenis biaya , waktu serta
tempat ( departemen) dimana biaya tersebut terjadi.
Tujuan
Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat pedoman kerja,
pengkoordinasian kerja, pengawasan kerjayang dapat membantu pihak manajemen
dalam menjalankan kegiatan perusahaan . Sedangkan secara khusus tujuan
penyususna anggaran biaya overhead pabrik adalah :
a. Mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien .
b. Menentukan harga pokok produk secara lebih tepat.
c. Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan tempat
(departemen ) dimana biaya dibebankan.
d. Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik.

http://finance-jurnal.blogspot.com/2014/09/pengertian-dan-tujuan-biaya-overheadpabrik-bop.html

Biaya Overhead Pabrik


Oleh: Muhmmad Syarifuddin Jufri & Emiliya Mukmilah, EKI Universitas Yudharta Pasuruan
1. Pengertian Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead pabrik adalah biaya-biaya bahan tak langsung, buruh tak langsung dan
biaya-biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasikan atau dibebankan langsung
pada suatu pekerjaan, hasil produksi/tujuan biaya akhir.
Pendapat ahli lainya menyatakan bahwa biaya overhead pabrik merupakan setiap biaya
yang tidak secara langsung melekat pada suatu produk, yaitu semua biaya-biaya diluar biaya
bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya overhead pabrik mencakup biaya produksi lainnya seperti pemanasan ruang pabrik,
penerangan, penyusutan pabrik dan mesin-mesin. Biaya pabrik seperti pemeliharaan, gudang
bahan-bahan dan hal lain yang memberikan pelayanan-pelayanan kepada bagian produksi juga
merupakan bagian dari biaya overhead pabrik. Biaya penjualan dan biaya distribusi, dan semua
biaya administrasi juga diperhitungkan sebagai biaya overhead sepanjang biaya-biaya tersebut
tidak dapat secara langsung dihubungkan dengan unit produk (Pass, Lowes dan Davis, 1998
118).

Berbagai macam biaya overhead pabrik harus dibebankan kepada semua pekerjaan yang
terlaksana selama suatu periode. Oleh karena itu, untuk dapat membebankan biaya overhead
pabrik secara merata kepada setiap produk digunakan tarif biaya overhead pabrik yang
ditentukan dimuka.
Penentuan tarif biaya overhead pabrik dilaksanakan melalui tiga tahap berikut ini (Mulyadi, 1992
212) :
1. Menyusun anggaran biaya over head pabrik.
2. Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk.
3. Menghitung tarif biaya overhead pabrik.

2. Biaya overhead pabrik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:


1. Biaya overhead pabrik variable.
Biaya overhead pabrik variabel adalah biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya akan
berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya overhead pabrik variabel
adalah biaya bahan penolong.
2. Biaya overhead pabrik tetap.
Biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang jumlah totalnya (dalam
kisaran tertentu) tidak berubah walaupun terjadi perubahan volume kegiatan. Contoh biaya
overhead pabrik tetap adalah pajak bumi dan bangunan, biaya penyusutan aktiva tetap, dan biaya
sewa gedung pabrik.
3. Biaya overhead pabrik campuran.
Biaya overhead pabrik campuran dapat dibedakan menjadi biaya overhead pabrik
semivariabel, misalnya biaya listrik pabrik dan biaya telepon pabrik, dan biaya overhead pabrik
bertahap, misalnya gaji supervisor dan gaji inspektur.
3. Perbedaan Biaya Overhead Pabrik Normal dengan Sesungguhnya
Biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk dapat berupa biaya overhead
pabrik sesungguhnya atau biaya overhead pabrik yang ditentukan di muka. Jika biaya overhead
pabrik dibebankan sebesar biaya sesungguhnya maka harga pokok produk baru dapat ditentukan
setelah semua biaya overhead pabrik sesungguhnya telah terkumpul. Padahal penentuan harga
pokok produk diperlukan pada saat barang selesai diproses. Untuk itu, perlu ditetapkan biaya
overhead pabrik yang ditentukan di muka atas dasar kapasitas normal.
4. Penaksiran Tingkat Produksi
Biaya overhead pabrik yang ditentukan di muka dihitung dengan penyebut/pembagi
kapasitas produksi. Tingkat kapasitas produksi yang dapat digunakan sebagai penyebut adalah:
1) Kapasitas produksi teoritis atau ideal
Kapasitas produksi teoritis atau ideal adalah kapasitas produksi maksimum yang dapat
diproduksi oleh perusahaan tanpa hambatan intern maupun hambatan ekstern. Hambatan intern
misalnya setup time, reparasi dan pemeliharaan mesin, libur nasional, dan libur mingguan.
Hambatan ekstern misalnya kekosongan pesanan penjualan. Pada tingkat kapasitas ini, pabrik
dianggap bekerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu, 52 minggu setahun tanpa henti sehingga
tercapai kapasitas produksi 100%.

2) Kapasitas produksi praktis atau realistis


Kapasitas produksi praktis atau realistis adalah kapasitas kapasitas produksi maksimum yang
dapat dicapai oleh perusahaan dengan mempertimbangkan hambatan intern. Pada kapasitas ini
dianggap hambatan-hambatan esktern tidak ada.
3) Kapasitas produksi normal atau jangka panjang
Kapasitas produksi normal atau jangka panjang adalah kapasitas produksi yang didasarkan
pada kapasitas produksi praktis dengan mempertimbangkan permintaan terhadap produk. Pada
kapasitas ini sudah dipertimbangkan baik hambatan intern maupun hambatan ekstern jangka
panjang, umumnya dalam jangka waktu 5 tahun,
4) Kapasitas produksi yang diharapkan atau jangka pendek.
Kapasitas produksi yang diharapkan atau jangka pendek adalah kapasitas produksi yang
didasarkan atas taksiran produksi periode yang akan datang. Dalam satu periode, kapasitas
produksi yang diharapkan dapat lebih besar, sama, atau lebih kecil dari pada kapasitas produksi
normal. Dalam jangka panjang, total kapasitas produksi yang diharapkan harus sama dengan
total kapasitas produksi normal.
5. Penaksiran Biaya Overhead Pabrik
Dalam menaksir biaya overhead pabrik, harus ditaksir total biaya overhead pabrik selama
periode tertentu. Taksiran total biaya overhead pabrik ini biasanya ditetapkan pada tingkat
kapasitas produksi normal. Taksiran total biaya overhead pabrik dirinci ke dalam biaya overhead
pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap.
Refrensi:
id.shvoong.com/business-management/accounting/1940603-biaya-overhead-pabrik/
Nafarin, M. Penganggaran Perusahaan. Edisi ke-3. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.2007
http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/321-pengertian-biaya-overhead-pabrik.pdf
http://abdillah-mundir.blogspot.com/2012/11/biaya-overhead.html
PENGERTIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Biaya Overhead pabrik adalah biaya-biaya bahan tak langsung, buruh tak langsung
dan biaya-biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah dapat diidentifikasikan atau dibebankan
langsung pada suatu pekerjaan, hasil produksi atau tujuan biaya akhir (Usry dan Hammer, 1991
368).
Pendapat ahli lainya menyatakan bahwa biaya overhead pabrik merupakan setiap biaya
yang tidak secara langsung melekat pada suatu produk, yaitu semua biaya-biaya di luar biaya
bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik mencakup biaya
produksi lainnya seperti pemanasan ruang pabrik, penerangan, penyusutan pabrik dan mesin
mesin. Biaya pabrik seperti pemeliharaan, gudang bahan-bahan dan hal lain yang memberikan
pelayanan-pelayanan kepada bagian produksi juga merupakan bagian dari biaya overhead pabrik.

Biaya penjualan dan biaya distribusi, dan semua biaya administrasi juga diperhitungkan
sebagai biaya overhead sepanjang biaya-biaya tersebut tidak dapat secara langsung dihubungkan
dengan unit produk (Pass, Lowes dan Davis, 1998 118).
Berbagai macam biaya overhead pabrik harus dibebankan kepada semua pekerjaan yang
terlaksana selama suatu periode. Oleh karena itu, untuk dapat membebankan biaya overhead
pabrik secara merata kepada setiap produk digunakan tarif biaya overhead pabrik yang
ditentukan di muka. Penentuan tarif biaya overhead pabrik dilaksanakan melalui tiga tahap
berikut ini (Mulyadi, 1992 212):
1.

Menyusun anggaran biaya over head pabrik.

2.

Memilih dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk.

3.

Menghitung tarif biaya overhead pabrik.

2.3 SISTEM PENGALOKASIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK.


Adapun Sistem pengalokasian biaya overhead itu meliputi :

a). Sistem Biaya Konvensional.


Menurut James A. Brimson (1991 : 7) sistem biaya konvensional mampu mengukur secara
akurat sumber daya yang dikonsumsi secara proporsional dengan jumlah unit yang diproduksi
dari suatu produk. Sumber daya tersebut meliputi bahan baku, tenaga kerja langsung, jam mesin
dan sebagainya. Dan biaya-biaya yang timbul akibat pemakaian sumber daya tersebut
dialokasikan pada produk berdasarkan jam kerja langsung, bahan baku yang dibeli atau unit yang
diproduksi. Sistem biaya tradisional dapat membantu manajemen dalam perencanaan dan
pengendalian kegiatan perusahaan di dalam perusahaan yang masih menggunakan teknologi
yang sederhana dalam proses produksinya untuk menghasilkan produk.
b). Activity-Based Cost System.
Timbulnya perhatian untuk merancang sistem akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas
disebabkan oleh karena selama ini akuntansi manajemen (sistem tradisional) menghasilkan
informasi atas dasar pengolahan angka-angka akuntansi keuangan yang terikat terhadap normanorma akuntansi keuangan bagi kepentingan (entity) pihak luar perusahaan, sedangkan informasi
yang dibutuhkan untuk manajer tingkat intern perusahaan (yang berperan aktif untuk
mengendalikan perusahaan tersebut) lebih membutuhkan informasi yang dekat terhadap

pengelolaan operasional. Kegunaan informasi akuntansi biaya yang relevan, akurat, dan tepat
waktu untuk proses pengambilan keputusan sangat dibutuhkan guna mencapai posisi strategis
perusahaan dalam lingkungan bisnis yang berubah setiap saat. Biaya atas aktivitas produksi
ditentukan oleh Cost Efectiveness perusahaan dalam proses manufaktur, dan harga produk
ditentukan oleh aktivitas mekanisasi pasar, yang mana harga tersebut merupakan suatu hal
yang given dalam strategi penetapan harga pokok. Oleh sebab itu perusahaan dituntut untuk
dapat memperbaiki (improvement) kondisi internnya secara terus menerus, sehingga harga
produk yang ditawarkan dalam persaingan bisnis yang berkompetisi secara tajam dapat
mencapai Market Share yang besar.
http://m.friendfeed-media.com/6f18b43b8472ce5cbdd5a7ae66273c556d2820d1

Anda mungkin juga menyukai