Anda di halaman 1dari 3

Dental Fluorosis

Untuk mengetahui karakteristik klinis dari dental fluorosis, penting untuk


memahami perubahan patologi pada gigi secara histologis. Manifestasi dental
fluorosis yang paling awal adalah bertambahnya porositas email sepanjang striae
of Retzius. Dengan meningkatnya eksposur fluoride selama pembentukan gigi,
email memperlihatkan peningkatan porositas pada permukaan gigi sepanjang
seluruh permukaan gigi.
Porositas ini, yang merupakan hasil dari hipomineralisasi email, dapat
terlihat pada microradiograf, terutama di bawah permukaan email. perluasan dan
tingkat hipomineralisasi meningkat dengan peningkatan paparan fluoride selama
perkembangan gigi. Pada manusia bentuk yang paling berat/parah dari lesi
hipomineralisasi meluas melewati email hampir mengenai dentinoenamel junction
pada 1/3 servikal mahkota, sedangkan pada 2/3 oklusal gigi hipomineralisasi
meluas lebih dari setengah melewati email. Pada beberapa hipomineralisasi yang
berat email menjadi sangat rapuh, dan segera setelah gigi tersebut erupsi ke dalam
rongga mulut banyak tipe kerusakan permukaan yang terjadi sebagai hasil dari
mastikasi, atrisi, dan abrasi. Pada manusia fluoride tidak menyebabkan perubahan
hipoplastik; karakteristik pit, tanda-tanda, dan kehilangan email yang luas terjadi
setelah gigi erupsi.
Pada 1977 Fejerskov memperhatikan kemiripan struktural antara email
yang mengalami fluorosis dan email pada tahap akhir maturasi/pematangan email
yang normal. Fluoride dapat menginduksi dental fluorosis dengan mempengaruhi
tahap maturasi email (studi kontrol pada babi, Richards, 1986). Penelitian tersebut
menunjukkan mulainya paparan fluoride setelah sekresi email lengkap
menyebabkan hipomineralisasi email tipe subsurface yang mirip seperti yang
terlihat pada human fluorosis. Sekarang ada bukti kuat bahwa dental fluorosis
memiliki beberapa tingkat keparahan yang menggambarkan efek komulatif
fluoride yang tertelan menyebabkan perusakan mineral pada email selama proses
maturasi email yang kompleks. (Aoba & ferjerskov, 2002)
Secara klinis, porositas pada fluorosed enamel memberikan gambaran
opak pada email. Perubahan fluoride-induce enamel dari tipis/lemah, putih, garis
opak yang berhubungan dengan perikimata sepanjang permukaan gigi, sampai
chalky white pada keseluruhan email saat erupsi. Pada kasus hipomineralisasi
yang lebih berat akan terjadi kerusakan mekanis pada permukaan gigi dan
perluasan kerusakan pada spektrum akhir keparahan akan menggambarkan derajat
keparahan relatif dari fluorosis. Dosis lethal fluoride yaitu 15 mg/kg BB.
Dean mengklasifikasikan dental fluorosis berdasarkan interpretasi klinis
dari gambaran klinis (normal, questionable, very mild, mild, moderate, dan
severe). Pada 1978, Thylstrup dan Fejerskov membuat TF index berdasarkan
gambaran histopatologi. TF index merupakan perluasan yang logis dari prinsip

klasifikasi yang dibuat oleh Dean, tetapi diharapkan dengan pemahaman patologi
yang lebih, merupakan deskripsi yang lebih tepat untuk mengetahui tanda awal
fluorosis sebaik tingkat yang paling parah. Thylstrup dan Fejerskov menilai
keparahan fluorosis dari 0-9.
Setiap nilai pada TF index ini menunjukan pengukuran perubahan email
yang berkelanjutan. Seorang anak yang telah terpapar fluoride dengan level tinggi
yang berbeda-beda selama masa perkembangan gigi, akan mempunyai distribusi
keparahan fluorosis intraoral yang berbeda dengan anak yang telah terpapar level
fluoride yang lebih konstan selama 10-12 tahun pertama. TF index merupakan
klasifikasi fluorosis yang paling tepat untuk tingkat keparahan fluorosis, karena
menggambarkan paparan fluoride secara akurat.
Gambar: TF index
Keterangan:
0: translusensi normal dari glossy creamy-white
enamel setelah permukaan dikeringkan.
1: garis-garis putih tipis terlihat pada permukaan
gigi. Beberapa garis ditemukan pada seluruh
permukaan. Garis-garis ini berhubungan dengan
posisi perikimata. Pada beberapa kasus dapat
terlihat snowcapping pada cusp atau incisal
edge.
2: garis-garis putih opak lebih banyak dan
bergabung menjadi small cloudy area tersebar
pada seluruh permukaan. snowcapping pada
incisal edge dan cusp umum ditemukan.
3: terjadi penggabungan garis-garis putih dan cloudy area of opacity tersebar pada
banyak bagian permukaan. Di antara cloudy area, garis-garis putih juga terlihat.
4: seluruh permukaan memperlihatkan marked opacity, atau disebut chalky white.
Bagian-bagian permukaan yang terpapar atrisi atau wear kurang terpengaruh.
5: seluruh permukaan terlihat opak, dan banyak pit (tempat yang paling banyak
kehilangan email) dengan diameter kurang dari 2 mm.
6: pit-pit kecil bergabung pada email yang opak untuk membentuk band dengan
tinggi vertikal kurang dari 2mm. Pada kelas ini juga termasuk permukaan dimana
email pada cusp dan pemukaan fasial telah hilang, dan menyebabkan kerusakan
dimensi vertikal kurang dari 2mm.
7: terdapat kehilangan outermost enamel pada daerah yang tidak beraturan, dan
kurang dari setengah bagian telah terkena. Email lengkap yang tersisa terlihat
opak.

8: kehilangan outermost enamel mengenai lebih dari setengah email. Email


lengkap yang tersisa terlihat opak.
9: bagian yang paling kehilangan outermost enamel menyebabkan perubahan
bentuk anatomis pada permukaan/gigi. Sering ditemukan cervical rim dari email
yang opak.

Anda mungkin juga menyukai