Perjanjian
Dwikewarganegaraan
merupakan
perjanjian
antara
Tionghoa.
Ini
berkaitan
dengan
syarat
Bukti
SBKRI
merupakan
konsekuensi
dari
klaim
politik
Pasal
12
Bab
II
Peraturan
Pemerintah
No
20/1959
tentang
ini
tidak
dilaksanakan
dan
tetap
saja
perjanjian
lagi
untuk
memilih
kewarganegaraan
lain-selain
oleh
pemerintah kepada etnis Tionghoa yaitu diperlakukan hak yang sama dan
tidak
ada unsur paksaan untuk pilihannya. Dalam kenyataannya, untuk mengurus
suratsurat
pernyataan
untuk
menjadi
kewarganegaraan
Tiongkok
maupun
WNI
Peraturan Presiden
ini
tidak
berlaku
di
Jakarta
khususnya
di
Glodok.Selama
adanya PP tersebut, orang Tionghoa di Glodok mengungsi ke kampung
Selam
(Islam) yang berada di daerah Krukut, Jakarta Pusat dan Pekojan, Jakarta
Barat.