Anda di halaman 1dari 3

NAMA : HUSNI MUBAROKI

NIM : 1921400108

KLS : F

TUGAS UAS : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

1. A) Orde Lama dalam sejarah politk indonesi merujuk kepada masa pemerintahan


soekarno yang berlangsung dari tahun 1945 hingga 1965. Istilah ini tentu saja tidak
digunakan pada saat itu, dan baru dicetuskan pada masa pemerintahan soeharto
yang disebut juga dengan 

B) OrdeBaru adalah istilah yang digunakan untuk menyebut masa


pemerintahan Presiden Indonesia kedua, Soeharto, yang
memerintah pada tahun 1966-1998. Suharto menggunakan istilah ini
untuk membedakan pemerintahannya dengan pemerintahan
pendahulunya, Sukarno, yang oleh Suharto dijuluki "Orde Lama".

c) Era
reformasi merupakan era perubahan yang radikal dan
menyeluruh untuk perbaikan dimana pada era ini, dianut demokrasi
Pancasila.
Rakyat; mendiami suatu wilayah negara, rakyat terdiri dari penduduk
2. #
dan bukan penduduk.
# penduduk terbagi menjadi 2 yaitu;
Penduduk; yang bertempat tinggal disuatu negarabukan penduduk;
yang tidak menetap
# warga negara; orang yang memiliki tempat tinggal suatu wilayah
negara.
 Yang menjadi warga negara adalah ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara

3. Jakarta - Ira Hartini Natapradja Hamel terus memperjuangkan hak konstitusi anaknya, Gloria
Natapraja Hamel ke Mahkamah Konstitusi (MK). Dalam persidangan kali ini dia membawa pakar
hukum tata negara refly Harun dan saksi WNI yang juga pelaku perkawinan campuran, Beatrix
Jansen.

Dalam paparannya Refly menjelaskan tujuan dari UU Kewarganegaraan untuk memperoleh status
kewarganegaraan. Di mana anak hasil perkawinan campur harus memilih kewarganegaraannya
sebelum berusia 18 tahun atau belum memperoleh status warga negara.

"Memang dinyatakan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat karena bertentangan dengan
UUD 1945, tidak sekedar dinyatakan bertentangan dengan UUD 1945 secara bersyarat
(conditionally unconstitutional) sebagaimana permohonan Pemohon," ujar Reflly dalam
persidangan di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016).
Sebelum lahirnya UU Nomor 12 Tahun 2006, dijelaskan Refly, Indonesia menganut asas ius
sanguinis secara mutlak yaitu berdasarkan keturunan dari pihak ayah. Sehingga anak dari hasil
perkawinan campur yang lahir dari rahim WNI, maka anaknya otomatis mengikuti
kewarganegaraan ayahnya."Namun melalui UU Nomor 12 Tahun 2006 anak yang lahir dari ayah
warga negara asing pun diakui sebagai warga negara Indonesia sebagaimana ketentuan Pasal 4
huruf d UU Nomor 12 Tahun 2006 bahkan mengakui dua kewarganegaraan anak sekaligus hingga
usia 18 tahun asas kewarganegaraan ganda terbatas sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat 1,"
beber Refly. Kembali pada kasus Gloria, Refly mengatakan pada titik ini pasal tersebut
bertentangan dengan UUD 1945. Sehingga tidak ada perlindungan dan kepastian hukum bagi
anak-anak hasil perkawinan campur. "Pasal 41 tidak memberikan perlindungan hukum yang adil,
sekali lagi, tidak memberikan perlindungan hukum yang adil kepada anak dimaksud, termasuk
Gloria Natapradja Hamel. Seandainya pun orang tua Gloria secara sengaja tidak mendaftarkan
Gloria dalam jangka waktu yang ditentukan sehingga dalam kasus ini Gloria tidak boleh kehilangan
hak kewarganegaraan Indonesianya," papar Refly.

Refly berpandangan dalam kasus Gloria seharusnya status kewarganegaraan ditentukan setelah
dewasa. Status warga negara tidak boleh ditentukan orang lain termasuk orang tuanya sekalipun.
"Karena Pasal 28D ayat (4) UUD 1945 menyatakan bahwa setiap orang berhak atas status
kewarganegaraannya. Sebagaimana telah disinggung di bagian awal, ketentuan Pasal 41
sebaiknya dibatalkan dan dinyatakan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat, tidak perlu
dinyatakan inkonstitusionalitas," paparnya. Sementara dalam kesaksiannya, Beatrix Jansen
menjelaskan kesulitan yang dialaminya. Wanita itu menikah dengan warga negara Australia dan
memperoleh dua anak dari hasil pernikahan. "Kami dikaruniai dua orang anak, yang pertama laki-
laki pada tahun 1998 dan perempuan yang lahir pada tahun 2001. Saya dan keluarga memutuskan
kembali ke Indonesia pada tahun 2012 dan sekarang tinggal di Jakarta. Akan tetapi saya sama
sekali tidak pernah mendapatkan surat edaran lewat pos atau pun lewat email tentang perubahan
UU Kewarganegaraan bagi anak-anak hasil perkawinan campuran antara WNI dan WNA," papar
Betrix

Betrix sendiri mengaku sedih ketika dengar kabar tentang adanya UU Kewarganegaraan Tahun
2006. Ketika menanyakan tentang status kewarganeraan pada konsulat semua sudah
terlambat."Saya mendapatkan jawaban bahwa hanya anak-anak yang lahir sesudah bulan Agustus
tahun 2006 yang berhak mendapatkan kewarganegaraan ganda terbatas. Pada saat itu saya cukup
sedih dan kecewa karena kedua anak saya lahir sebelum tahun 2006," paparnya.Betrix
mengatakan bahwa ketika pindah ke Indonesia, dirinya dan suami harus direpotkan dengan
urusan izin tinggal. Hampir selama tinggal di Indonesia izin itu harus diperbarui."Saya pun harus
mengurus izin tinggal terbatas yang diperpanjang setiap tahunnya untuk suami dan anak-anak,"
pungkasnya.

#Sumbernya dari berita kompas.com.

#menurut pandangan saya Penegakan hukum di Indonesia juga belum maksimal diterapkan
karena dalam penegakan hukum tersebut seperti sebuah kapak yang tajam kebawah dan tumpul
diatas. Jika kita membandingkan penegakkan hukum di Indonesia banyak terjadi ketidak adilan
seperti rakyat biasa yang terjerat dalam kasus pencurian kecil, yang hanya rugi dalam hitungan
rupiah hanya rugi lima puluh ribu rupiah, namun dituntut untuk dipenjarakan selama dua, tiga
atau lima tahun penjara. Sedangkan pejabat yang mengkorupsi uang negara dan uang rakyat
miliaran rupiah hanya bebas berkeliaran untuk menghabiskan uang hasil korupsinya.
Sudah menjadi kewajiban kita dan bagi setiap warga negara untuk menegakkan keadilan,
kebenaran, dan hukum berdasarkan Pancasila. Sifat hukum itu sendiri berdasarkan pada
kepribadian bangsa Indonesia sebagai negara hukum yang berdasarkan pada Pancasila, hukum
mempunyai sifat pengayoman agar cita-cita bangsa Indonesia bisa tercapai dan terpelihara.

4. Indonesia merupakan negara yang beragam. Indonesia memiliki suku bangsa, adat istiadat,
budaya dan ras yang berbeda-beda tersebar di wilayah Indonesia.

Namun keberagaman tersebut terus dilakukan diuji dengan munculnya berbagai konflik yang
terjadi diberbagai daerah. Konflik-konflik menimbulkan korban jiwa, luka-luka dan harus
mengungsi.

Yayasan Denny JA mencatat selama 14 tahun setelah masa reformasi setidaknya ada 2.398 kasus
kekerasan dan diskriminasi yang terjadi di Indonesia. Dari jumlah kasus tersebut sebanyak 65
persen berlatar belakang agama. Sementara sisanya kekerasan etnik sekitar 20 persen, kekerasan
gender sebanyak 15 persen, kekerasan seksual ada 5 persen.

#Konflik Ambon

Menurut Yayasan Denny JA, konflik Ambon, Maluku merupakan konflik terburuk yang terjadi di
Indonesia setelah reformasi. Di mana telah menghilangkan nyawa sekitar 10.000 orang.

konflik Ambon berlangsung pada 1999 hingga 2003. Dalam konflik tersebut tercatat ribuan warga
meninggal, ribuan rumah dan fasilitas umum termasuk tempat ibadah terbakar.

Bahkan ratusan ribu warga harus meninggalkan rumahnya untuk mengungsi dan meninggalkan
Maluku atas konflik tersebut. Konfik Ambon berlangsung selama empat tahun.

# Menurut pandangan saya keberagaman di indonesia adalah masyarakat yang terdiri dari
beranekaragam suku bangsa yang memiliki adat istiadat yang berbeda-beda.Bentuk keberagaman
masyarakat terjadi karena kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam
berbagai bidang. Perbedaan tersebut dalam hal suku bangsa, ras, agama, keyakinan, ideologi
politik, sosial-budaya, dan ekonomi. Dalam konflik Ambon tersebut ribuan warga meninggal,
ribuan rumah dan fasilitas umum termasuk tempat ibadah terbakar. Bahkan ratusan ribu warga
harus meninggalkan rumahnya. Jadi kita sebagai warga negara Indonesia harus Bersyukur atas
keberagaman budaya yg kita miliki saat ini. Dan sudah sepatutnya sebagai bangsa Indonesia kita
harus bangga dengan keberagaman tersebut, karena meskipun berbeda-beda tetapi kita tetap
satu. dan kita wajib menjaga serta melesatrikan keberagaman tersebut dengan cara saling
menghormati, saling mengasihi dan saling mengayomi.

Anda mungkin juga menyukai