Anda di halaman 1dari 21

Temporomandibular Joint

Oleh :
Kelompok 4

TMJ
Sendi temporomandibula atau
Temporomandibular Joint
(TMJ) adalah suatu persendian
yang sangat kompleks di
dalam tubuh manusia.
Selama proses pengunyahan
sendi temporomandibula
menopang tekanan yang
cukup besar. Oleh karena itu,
sendi temporomandibula
mempunyai diskus artikularis
untuk menjaga agar kranium
dan mandibula tidak
bergesekan (E, Lusi. 2015)

Proses Pembentukan TMJ


1

Persyarafan dan
vaskularisasi TMJ
Hof blom ngirim

Komponen-komponen TMJ
1.
2.
3.
4.
5.

Kondilus Mandibula
Kapsula
Ligamen
Artikular Os Temporalis
Artikular Disc

Kondilus Mandibula
Condylus mandibula adalah
tulang dengan struktur
elipsoid melekat pada ramus
mandibula.
Berbentuk cembung pada
seluruh permukaan, sedikit
terlihat datar pada permukaan
bagian posterior, dan
berbentuk seperti tombol
lebih lebar pada daerah
mediolateral daripada
anteroposterior.
Condylus membentuk sendi
tulang temporal dan menjadi

Kapsula
Kapsula merupakan
jaringan ikat fibrous
tipis berada di sekeliling
sendi
temporomandibula
Kapsula melekat di
posterior pada tulang
temporal dan di inferior
pada leher kondilus.
Kapsula diperkuat oleh
ligamen
temporomandibula

TMJ dikelilingi oleh


ligamentum kapsul sendi
sehingga dapat
mempertahankan cairan
synovial.
Ligamentum ini juga
berperan dalam menahan
beban dari arah medial,
lateral atau inferior yang
dapat menyebabkan
dislokasi dari permukaan
articularis

Ligamen
berfungsi melindungi struktur sendi
terdiri dari jaringan ikat kolagen yang
yang tidak dapat meregang.

Macam ligamen pada sendi mandibula:


1. ligamentum kolateral/ diskal
ligamentum ini terdiri dari ligamentum
kolateral medial, dan ligamentum
kolateral lateral.
2. ligamentum kapsul sendi
Fungsinya untuk mengelilingi sendi
sehingga dapat mempertahankan cairan
synovial
3. ligamentum stylomandibularis
Ligamentum ini berperan dalam
membatasi pergerakan protrusi yang
berlebihan dari mandibula

4. ligamentum sphenomandibularis
Merupakan ligament tambahan pada TMJ.
Memiliki peran penting dalam pergerakan
mandibula
5. ligamentum temporomandibularis
Ligamentum ini terdiri daribagian oblik
luar yang berfungsi dalam menahan
pengeluaran yang berlebihan dari kandilus,
dan bagian horizontal yang berperan
membatasi gerakan ke posterior dari
kondilus dan discus

Artikular Os Temporalis

Permukaan artikular tulang


temporal terdiri darifosa
artikularcekung dan
cembungeminensia
artikularis(Pedersen, 1996).
Fosa artikularis cekung dalam
arah antero-posterior mediolateral. Eminensia artikularis
membentuk batas anterior
dari fosa mandibularis yang
meluas ke posterior dan
dibatasi oleh linggir meatus
akustikus eksternus.

Artikular Disc
Rongga sendi terbagi menjadi 2
bagian yaitu rongga sendi bagian
atas dan rongga sendi bagian
bawah oleh tulang yang berbentuk
gepeng yang disebut dengan
diskus artikularis atau
meniskus.
Meniskus ini mempunyai
permukaan yang cekung di bagian
bawah dan pada bagian atas
berbentuk sebagian cekung dan
sebagian lagi cembung (konvekskonkaf).
Bentuk meniskus yang demikian
ini sesuai dengan keperluannya
yaitu mengisi ruangan sendi yang
terdapat antara permukaan
prosesus kondiloideus dan fosa
glenoidalis.

Permukaan bawah yang cekung


sesuai dengan permukaan prosesus
kondiloideus sedang permukaan atas
yang cembung-cekung tadi sesuai
dengan permukaan dari fosa
glenoidalis.

Diskus banyak
mengandung pembuluh
darah sehingga disebut
tonjolan pembuluh darah
(vascular knee).
Diskus artikularis terdiri
dari sel-sel fibroblast, sel
tulang rawan dan
kondrosit.
Diskus ini dapat menahan
tekanan yang mengenai
sendi, tanpa mengurangi
kelenturannya.

Reseptor pada TMJ


A.Reseptor
persendian
Terdiri dari badan
akhiran saraf
/mekanoreseptor dan
ujung saraf bebas
/nosiseptor
B. Reseptor otot-otot
sendi
Terdiri atas muscle
spindle dan organ

Berdasarkan penyebaran jenisnya, reseptor persendian terdiri


dari :

1. Reseptor tipe I : merupakan mekanoreseptor yang terdapat


pada lapisan luar kapsul sendi, berupa kapsul yang berbentuk
bulat kecil. Berfungsi menerima tekanan terutama kearah
posterior dan berperan dalam mempertahankan posisi mandibula.
2. Reseptor tipe II : merupakan mekanoreseptor yang terdapat
didalam kapsul sendi berbentuk spindle tebal, berperan dalam
menerima kesan getaran pada sendi.
3. Reseptor tipe III : merupakan mekanoreseptor yang terdapat
pada ligamentum lateralis TMJ. Berperan dalam menerima kesan
tekan/kearah lateral pada TMJ.
4. Reseptor tipe IV : merupakan reseptor nyeri berupa akhiran
bebas ujung syaraf tanpa myelin yang terletak disekeliling kapsul
sendi. Reseptor nyeri tidak didapati pada kartilago sendi, jaringan
synovial dan diskus artikularis.

Etiologi Gangguan Temporomandibular


Nyeri yang dirasakan pada persendian ini dapat dikarenakan oleh beberapa
faktor seperti, penggunaan yang berlebihan pada daerah yang bersangkutan,
contohnya adalah pada individu yang mempunyai kebiasaan buruk mengerat
gigi (bruxism), sering menguap, mengunyah cenderung pada satu sisi. Hal ini
menyebabkan pemberian beban yang terus menerus pada daerah persendian.

Faktor Risiko Gangguan Temporomandibular

Kelainan TMJ paling sering pada


wanita dengan usia berkisar 30-50
tahun. Faktor resiko lain:
Jaw clenching
Teeth grinding (bruxism)
Rheumatoid arthritis
Fibromialgia
Trauma wajah dan rahang
Kelainan congenital pada tulang
wajah

Jenis dan gejala gangguan temporomandibular


Ada tiga gangguan tempotomandibular yang tesering,
yaitu nyeri miofasial,internal dearrangement, dan
osteoartrosis. Nyeri miofasial adalah gangguan yang
tersering ditemukan. Adapun gejala lain yang dapat
terjadi adalah sebagai berikut:
Nyeri pada telinga
Kekakuan atau nyeri pada otot rahang
Nyeri pada daerah pipi
Bunyi pada rahang
Keterbatasan pergerakan pada rahang

Daftar pustaka
https://www.academia.edu/4664354/Makalah_TMJ
Oral Maxillofacial Surgery. SM Bhalaji. Hal: 428-432
Dixon, Andrew D. 1993.Anatomi untuk Kedokteran Gigi Edisi 5.
Jakarta :HipokratesFaiz, Omar & David Moffat. 2004.
At a Glance Anatomi. Jakarta : Erlangga.Guyton & Hall. 2012.
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11 . Jakarta: EGCPedersen,
Gordon W. 1996.
Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Alih bahasa :Purwanto,
Boesoeseno. Jakarta : EGC
E, Lusi. 2015. Diagnosa Kelainan Sendi Temporomandibular
Dengan Memanfaatkan Panoramik Foto. Bandung : FKG UNPAD
Hayati, N, dkk. 2016. Dislokasi Sendi Temporomandibular.
Jakarta : UI

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai